Oke, kamu boleh pulang!

Meeting berakhir tepat menjelang petang, tak pernah Meira sangka nasibnya akan seperti ini. Atasan barunya kini, memang lebih layak untuk di pandang, membuat mata lebih segar karena parasnya. Tapi, sepertinya Meira akan lebih banyak makan hati di banding dengan menghadapi bos lama.

Meski meeting sudah berakhir, tapi Meira belum terbebas sepenuhnya hari ini. Meira berjalan pelan, menuju ke ruangannya, disertai seseorang yang mengikutinya dari belakang. sang direktur marketing yang baru, dia harus menunjukkan di mana ruangan mereka berada.

“Silakan, Pak.” ucap Meira hati-hati. Sembari membuka pintu ruangan itu.

Sama halnya dengan Meira yang masih terkejut dengan kenyataan, El juga demikian. Gadis yang menabrak mobilnya, adalah sekretaris yang akan mendampinginya sehari-hari. El hanya berharap gadis ini berbeda dari yang lain, dalam artian tidak genit dan tidak suka mencari perhatian berlebihan padanya. El yang selalu merasa punya penampilan keren dan berkarisma, selalu berusaha menjaga jarak pada perempuan. Perempuan yang tidak menarik di matanya.

“Saya mau papan nama ini, besok sudah di ganti dengan nama saya!” titahnya dengan nada angkuh, sembari menunjuk papan yang bertuliskan nama direktur lama beserta jabatannya.

“Baik, Pak,” sahut Meira.

“Ingat kan nama lengkap saya?” tanya lelaki itu, dia ragu dengan Meira, gadis yang sedari tadi sepertinya kehilangan fokusnya.

“Darel Aresnio, Pak.” ucapnya pelan.

“Apa? ulang sekali lagi!” lelaki itu bersandar pada pintu, sembari memasukkan tangannya ke dalam saku, menatap Meira yang saat itu terlihat seperti serba salah.

“Darel Aresnio.” kali ini suara Meira terdengar tegas seolah dia tidak pernah salah.

Lelaki di hadapannya tertawa sarkas. Meira bergedik ngeri. Mengapa dia di tertawakan? apa yang salah.

“DAREL ARSENIO, ARSENIO, bukan ARESNIO.” tak tanggung-tanggung, lelaki itu mendekatkan wajahnya ke telinga Meira. Menegaskan bahwa nama yang Meira sebut salah.

“Maaf Pak. Iya, saya ngerti.” Meira mengangguk, enggan mengangkat wajahnya untuk menatap lelaki bertubuh jangkung itu.

Darel mendorong pintu ruangan barunya. menatap sekeliling, dia tertawa kecil dan menggeleng tak suka. Desain ruangan yang benar-benar membuatnya malas berlama-lama di sini. “Besok, kamu hubungi jasa desain interior terbaik di kota ini, saya mau mengubah konsep ruangan ini. Nggak ada seninya sama sekali! ganti semuanya!” titah Darel.

“Wajar dong, kan penghuni sebelumnya orang tua.” Reflek Meira menjawab. Harusnya dia diam saja. “Oke, baik Pak, mau konsep yang bagaimana?” tanya Meira.

Ya ampun, belum apa-apa, sudah bikin sakit kepala nih orang, banyak banget maunya! Meira mengepal tangannya, kesal.

“Terserah kamu, itu urusan kamu. Pokoknya yang bisa buat saya nyaman dan betah di sini!”

“Biayanya gimana? biasanya kalau deal, mereka akan meminta uang panjar.” Untuk hal ini, Meira tak akan main-main, yang penting si bos baru ini tidak mengungkit soal kejadian di gerbang tadi.

“Hm.” Darel terlihat sedang berpikir. “Kamu saja yang bayar, sebagai ganti biaya perbaikan mobil—“

“Pak, nggak bisa begitu, dong. Kan tadi sudah sepakat, kalau itu di potong dari gaji saya.” keluh Meira.

“Jadi kamu setuju gaji kamu di potong?”

Meira mengangguk, tak ada pilihan lain. Dia menatap lelaki di hadapannya, memasang tampang sedih dan memelas. Ya, siapa tahu lelaki ini berubah pikiran, karena mereka merupakan partner kerja, bisa saja kan Meira mendapat maaf dan tidak perlu membayar ganti rugi.

“Baik, kamu kabari saja kalau sudah ketemu yang sesuai. Nanti saya transfer uangnya.”

Ternyata dugaan Meira salah, lelaki ini masih tetap bertahan dengan keinginannya, memotong gaji Meira.

“Oke.” sahut Meira. “Ada lagi, Pak?” tanya gadis itu dengan penuh pengharapan, kalau hari ini benar-benar akan berakhir. Dia bisa pulang, sekedar untuk menenangkan diri dan istirahat.

“Ada, banyak. Jelaskan ke saya, apapun itu tentang pekerjaan yang masih menggantung yang belum di selesaikan sama bos kamu yang lama. Terutama pekerjaan yang deadlinenya dalam waktu dekat.” jelas Darel.

Meira memejamkan matanya sekilas, kalau begini, bisa-bisa, gue pulangnya tengah malam. “oke, Pak.”

\~

Jam menunjukkan pukul sembilan malam, dan Meira masih berhadapan dengan Darel di sertai beberapa tumpukan berkas di atas meja. Dia menjalani tugasnya dengan baik malam ini, menjelaskan dari A sampai Z tentang permasalahan, tentang produk yang akan di pasarkan, juga tentang beberapa perusahaan yang akan menjadi klien mereka, bahkan mengatur pertemuan dengan produser untuk iklan di tv.

Beberapa kali, Meira curi-curi untuk menguap saat Darel sedang fokus membaca dokumen. Benar memang dia sangat mengantuk saat ini, bayang-bayang tentang empuknya kasur di kamarnya terus terlintas. Bahkan gadis berparas manis itu memikirkan akan melewatkan kegiatan mandi malam ini, agar tidurnya bisa lebih cepat.

Hening dan sepi, hanya ada mereka berdua di ruangan ini. Kemungkinan, di gedung ini juga sudah sepi hanya beberapa karyawan di divisi lain yang masih lembur. Tapi, di lantai itu hanya ada mereka berdua.

Krrriiuuukkk

saking heningnya, bunyi perut Meira yang tidak tahu malu itu terdengar jelas. Ya, dia memang lapar, Meira akui itu.

Lelaki di hadapannya menoleh, “Kamu lapar?”

“Nggak Pak.” tak mau mengaku, ya jelas malu dong.

“Beneran, nggak lapar?” tanya Darel sekali lagi.

Meira mengangguk akhirnya, siang tadi dia hanya makan sedikit, sebab selera makannya hilang begitu saja karena kejadian pagi ini. Di tanya-tanya demikian, apa mungkin direktur tampannya ini akan mengajaknya makan malam dan ingin menjalin hubungan kerja yang lebih baik dengannya? Meira menyungging senyum tipis.

“Oke, kamu boleh pulang!” titah lelaki itu.

What?? pulang?? kirain mau diajak makan. Lagian ngapain gue kegeeran sih?

Gadis itu ingin merutuki kebodohannya sendiri.

“Terima kasih Pak, saya pulang duluan kalau begitu.” Meira beranjak dari kursi, meski tidak diajak makan, paling tidak, dia bisa bebas untuk malam ini. Bersyukur.

🌸🌸🌸

Terpopuler

Comments

Neng Alifa

Neng Alifa

pernah lembur ketiduran sampe jam 10 karena dipojok security gak liat ada org.dikunciin donk 🤣

2022-06-06

2

Anonymous

Anonymous

😁😁😁

2022-05-20

2

Jasreena

Jasreena

mimpi .. boss model gini mah pelit, skalinya d byrn hrs d ganti .. 🤪

2022-04-18

1

lihat semua
Episodes
1 Awal dari semuanya
2 Buah tak jauh jatuh dari pohonnya
3 Kamu yang nabrak, kenapa kamu yang nangis?
4 Alkohol dan Hansaplast
5 Oke, kamu boleh pulang!
6 Direktur gondrong, kok bisa?
7 Kopi
8 Awalnya berdebar, lama kelamaan gemetar
9 Dia, nggak suka perempuan?
10 Saatnya kita buktikan!
11 Akan menerima hukuman
12 Anda mau memecat saya? silakan!
13 Saya nggak sengaja menciumnya
14 Sangat Merepotkan
15 Supaya kita nggak canggung lagi
16 Kejujuran membawa petaka
17 Tolong, saya mohon, jangan pecat saya
18 Aku nggak akan menolak
19 Karena First kiss ku, ada di kamu
20 Darel atau Dimas?
21 Wanita seribu alasan
22 Ucapanmu adalah motivasiku
23 Besok kita ke KUA
24 Belum membuka hati untuk siapapun
25 Saya belum menyentuhnya sejauh itu
26 Bukan Update
27 Seperti lamaran sungguhan
28 Aku Siapa?
29 Ya ampun…
30 Membuatmu Menangis
31 Mau jalan sendiri, atau aku gendong?
32 Dosis obatnya masih kurang
33 Pemberi Harapan Palsu
34 Foto Kesayangan
35 Tentang Kanaya
36 Supaya hidupku lebih baik, setelah kamu pergi
37 Kita jalani saja
38 Berkenalan
39 Apa itu cemburu?
40 Dasar Penyihir
41 Makan Hati
42 Menanti kabar baik
43 Tertawalah sepuasnya
44 Mari kita belajar saling mencintai
45 Apa kamu siap?
46 Ahli dalam segala hal
47 Boneka cantik yang bernyawa
48 Posesif akut
49 Mengakui dan menyesali
50 Ibu Bos
51 Aku nggak akan membawamu pulang!
52 Memastikan Perasaan
53 Perasaan yang rumit
54 Menyingkirkan masa lalu
55 Akibat kesalahpahaman
56 Tindakan Darel
57 Prasangka Nia
58 Sebuah keputusan
59 Persahabatan Palsu
60 Saling menyindir
61 Menjelang resepsi pernikahan
62 Menantu yang baik
63 Beruang kutub yang hangat
64 Asinan Mangga
65 Rasa kesal tanpa alasan
66 Membeli sesuatu
67 Ingin pindah ke planet lain
68 Yes
69 Hamil anak orang lain
70 Lebih suka kamu yang polos
71 Tamu tak diundang
72 Pembohong yang manis
73 Memutuskan Pergi
74 Permintaan terakhir
75 Bawa dia kembali ke sini
76 Kehilangan
77 Pergi!!!
78 Tak akan kembali ke dalam kehidupanmu
79 Meski mencintai, namun sulit memaafkan
80 Wanita berhati iblis
81 Memulai perjuangan
82 Janda kembang
83 Perang batin
84 Terkunci
85 Mulai luluh?
86 Tidak semudah itu
87 Lebih dari cukup
88 Pendekatan yang halal
89 I love you more
90 Jangan khawatirkan dia
91 Kembali
92 Membuat tidurku lebih tenang
93 Memperbaiki
94 Setitik harapan
95 Tiga Bulan
96 Suami Laknat
97 Derita penuh nikmat
98 Bekerja sama
99 Sebuah kesempatan
100 Mesra sampai tua
101 Drama di pagi hari
102 The second ‘yes’
103 Menyerahkan seluruh hidupku, padamu (END)
104 Stuck With You
105 Ekstra Part 1
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Awal dari semuanya
2
Buah tak jauh jatuh dari pohonnya
3
Kamu yang nabrak, kenapa kamu yang nangis?
4
Alkohol dan Hansaplast
5
Oke, kamu boleh pulang!
6
Direktur gondrong, kok bisa?
7
Kopi
8
Awalnya berdebar, lama kelamaan gemetar
9
Dia, nggak suka perempuan?
10
Saatnya kita buktikan!
11
Akan menerima hukuman
12
Anda mau memecat saya? silakan!
13
Saya nggak sengaja menciumnya
14
Sangat Merepotkan
15
Supaya kita nggak canggung lagi
16
Kejujuran membawa petaka
17
Tolong, saya mohon, jangan pecat saya
18
Aku nggak akan menolak
19
Karena First kiss ku, ada di kamu
20
Darel atau Dimas?
21
Wanita seribu alasan
22
Ucapanmu adalah motivasiku
23
Besok kita ke KUA
24
Belum membuka hati untuk siapapun
25
Saya belum menyentuhnya sejauh itu
26
Bukan Update
27
Seperti lamaran sungguhan
28
Aku Siapa?
29
Ya ampun…
30
Membuatmu Menangis
31
Mau jalan sendiri, atau aku gendong?
32
Dosis obatnya masih kurang
33
Pemberi Harapan Palsu
34
Foto Kesayangan
35
Tentang Kanaya
36
Supaya hidupku lebih baik, setelah kamu pergi
37
Kita jalani saja
38
Berkenalan
39
Apa itu cemburu?
40
Dasar Penyihir
41
Makan Hati
42
Menanti kabar baik
43
Tertawalah sepuasnya
44
Mari kita belajar saling mencintai
45
Apa kamu siap?
46
Ahli dalam segala hal
47
Boneka cantik yang bernyawa
48
Posesif akut
49
Mengakui dan menyesali
50
Ibu Bos
51
Aku nggak akan membawamu pulang!
52
Memastikan Perasaan
53
Perasaan yang rumit
54
Menyingkirkan masa lalu
55
Akibat kesalahpahaman
56
Tindakan Darel
57
Prasangka Nia
58
Sebuah keputusan
59
Persahabatan Palsu
60
Saling menyindir
61
Menjelang resepsi pernikahan
62
Menantu yang baik
63
Beruang kutub yang hangat
64
Asinan Mangga
65
Rasa kesal tanpa alasan
66
Membeli sesuatu
67
Ingin pindah ke planet lain
68
Yes
69
Hamil anak orang lain
70
Lebih suka kamu yang polos
71
Tamu tak diundang
72
Pembohong yang manis
73
Memutuskan Pergi
74
Permintaan terakhir
75
Bawa dia kembali ke sini
76
Kehilangan
77
Pergi!!!
78
Tak akan kembali ke dalam kehidupanmu
79
Meski mencintai, namun sulit memaafkan
80
Wanita berhati iblis
81
Memulai perjuangan
82
Janda kembang
83
Perang batin
84
Terkunci
85
Mulai luluh?
86
Tidak semudah itu
87
Lebih dari cukup
88
Pendekatan yang halal
89
I love you more
90
Jangan khawatirkan dia
91
Kembali
92
Membuat tidurku lebih tenang
93
Memperbaiki
94
Setitik harapan
95
Tiga Bulan
96
Suami Laknat
97
Derita penuh nikmat
98
Bekerja sama
99
Sebuah kesempatan
100
Mesra sampai tua
101
Drama di pagi hari
102
The second ‘yes’
103
Menyerahkan seluruh hidupku, padamu (END)
104
Stuck With You
105
Ekstra Part 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!