Akan menerima hukuman

Darel terlihat benar-benar marah, Meira takut. Dia jadi gusar, tentu saja. Takut nanti Darel menganggapnya wanita penggoda, wanita murrahan dan sebagainya. Lantas jari-jarinya kini mulai mengetikkan sesuatu.

Pak, saya menyesal. Saya nggak bermaksud menggoda atau apapun. Saya tau Pak Darel nggak akan mungkin tergoda dengan saya. Tadi, Pak Darel memaksa saya untuk menampilkan wajah saya tanpa mau mendengarkan alasan saya, sekali lagi maafkan saya pak. Jangan pecat saya ya, saya mohon Pak.

Pesan terkirim, tidak butuh waktu lama, Darel langsung membacanya. Namun lelaki itu mengabaikan tanpa membalas. Meira bersumpah dia takut, kini melihat amarah Darel yang sungguh-sungguh, apalagi di sertai makian untuknya tadi. Meira semakin yakin kalau lelaki itu memang benci dengan mahluk yang namanya perempuan. Jika memang Darel lelaki normal, paling tidak dia tersenyum, atau yang lainnya sebagai respon atas tingkah memalukan Meira barusan.

Meira merasa karirnya terancam, dia sungguh takut jika Darel memecatnya. Bagaimana nasibnya nanti?

Ya ampun…

Tidak di gubris pesannya, Meira nekat melakukan panggilan pada bosnya itu, namun hasilnya sama. Tidak di pedulikan. Bahkan Darel jelas-jelas menolak panggilannya.

Tamat sudah riwayat karir Meira yang lagi cerah-cerahnya.

\~

Darel mencari tahu keberadaan sang ayah, lelaki paruh baya itu, kini sedang berada di rumah. Di manapun ayahnya, Darel akan tetap menemui untuk membahas hal penting ini. Namun, seketika dia mengurungkan niatnya. Mengatakan hal ini pada ayah, sepertinya akan menambah masalah. Pasti, ayah tidak akan mempercayainya, dan akan menuduhnya yang tidak-tidak. Darel benci keadaan ini.

Lelaki itu kembali mengambil ponselnya, dia membaca ulang pesan yang sempat Meira kirimkan, namun tadi dia hanya membacanya sekilas saja.

Darel membaca setiap kata yang di kirimkan gadis itu, terlihat dari kalimatnya, dia sangat ketakutan dan merasa bersalah. Tapi, Darel merasa ini bukan salah Meira sepenuhnya. Gadis itu sempat mengatakan bahwa keadaannya sedang tidak memungkinkan, namun Darel tetap memaksa.

“Sebentar, apa maksud dari kalimatnya yang ini? nggak akan mungkin tergoda? dia kira aku bukan laki-laki normal?” Darel semakin geram, dia mengetik balasan untuk Meira.

Kamu nggak saya pecat, tapi kamu saya kasih hukuman. Maksud kamu apa, saya nggak akan mungkin tergoda dengan kamu? Kamu memperlihatkan pundak, dan belahan dada ke saya, itu sangat menganggu pikiran saya!

Darel mengirimkan balasan, namun tak ada respon apapun dari Meira, bahkan wanita itu juga belum membalas pesannya.

Dia mencoba kembali fokus, ada banyak dokumen yang harus dia tinjau kembali, di atas mejanya. Ini bukan saatnya untuk memikirkan hal-hal yang tidak penting. Pikir Darel. Dia harus menunjukkan kinerjanya dengan baik pada sang ayah, agar ayahnya percaya.

Sudah lebih dari setengah jam, Meira tidak merespon pesan dari Darel, lelaki itu berulang kali melirik ke arah ponselnya, namun tak ada notifikasi apapun sampai detik ini.

Tak lama kemudian, pintu ruangannya di ketuk pelan, Darel menoleh. “Masuk!” titahnya. Ketika pintu di buka, di sana memperlihatkan seseorang yang tak dia sangka. Meira, berdiri di ambang pintu, dengan wajah yang penuh rasa bersalah.

“Pak, maafkan saya…” gadis itu tak kuasa menahan air matanya. Kali ini, kelangsungan hidupnya ada di tangan Darel. Mencari pekerjaan di jaman sekarang ini, termasuk sulit, maka Meira berpikir, lebih baik dia minta maaf dan sedikit akting memelas, demi hidupnya yang lebih layak.

Meira berjalan, mendekat ke arah meja Darel, semakin Meira mendekat, lelaki itu semakin tak bisa mengendalikan debaran jantungnya. Meira cantik, tapi saat menangis seperti ini, dia jelas tidak suka melihatnya. Tak ada pundak polos yang Meira tampilkan seperti tadi, kali ini dia benar-benar terlihat sangat sopan dengan blouse longgar dan celana kulot, pakaaian yang tidak membentuk tubuhnya sama sekali.

“Bukannya kamu masih sakit?” Darel bertanya, namun mengalihkan pandangannya. “Ngapain datang ke sini?” tanya lelaki itu lagi, kini dia menyibukkan diri dengan menyusun kertas-kertas di atas mejanya secara asal.

“Pak!” hentak Meira. “Jangan asal nyusunnya, harus sesuai judul, nanti saya yang bingung.” Meira mengingatkan, tak ada nada memelas seperti tadi.

“Saya mau minta maaf, Pak.” Meira sudah berdiri di sisi kanan Darel, jika dia harus bersimpuh pun, maka akan dia lalukan.

“Jangan dekat-dekat!” titah lelaki itu, ingin menghindar namun dia sudah terkunci.

“Apa segitu antinya Pak Darel, dengan perempuan? apa mungkin Pak Darel pernah mengalami patah hati hebat, makanya trauma?” pertanyaan bertubi-tubi, Meira ajukan, membuat Darel bingung, apa maksudnya?

“Maksud kamu, apa?” tanya Darel dengan tatapan tak suka, tapi dia semakin gugup saat Meira benar-benar sangat dekat dengannya.

“Maafkan saya, kemarin waktu di rumah sakit, sempat mendengar percakapan antara Pak Darel dan Pak Ibra, kalau bapak… nggak tertarik sama perempuan,” jelas Meira takut-takut, dan hati-hati.

Mata Darel membulat seketika, wanita ini mendengar dan menganggapnya seperti itu juga?

Lantas Darel menarik Meira, hingga wanita itu tersentak dan jatuh ke atas pangkuannya.

“Pak, kenapa—“

Bibir Meira terbungkam. Tanpa pikir panjang, Darel menciumnya dengan perasaan menggebu-gebu, antara kesal, gairaahh dan penasaran yang bercampur menjadi satu.

Meira terdiam, mencoba meronta saat Darel memainkan bibirrnya dengan sangat lihai tanpa permisi. Kedua tangan Meira di tahan oleh Darel, hingga wanita itu tak bisa berbuat apapun selain menerima perlakuan lelaki itu atas bibirnya.

😌😌😌

Terpopuler

Comments

Selvianti María

Selvianti María

haduhhh kok maen nyosor aja sih

2025-03-29

0

Nicky Nick

Nicky Nick

haduuuh nyosor aja si darel

2025-02-14

0

clover

clover

sadar diri juga lo

2023-07-21

0

lihat semua
Episodes
1 Awal dari semuanya
2 Buah tak jauh jatuh dari pohonnya
3 Kamu yang nabrak, kenapa kamu yang nangis?
4 Alkohol dan Hansaplast
5 Oke, kamu boleh pulang!
6 Direktur gondrong, kok bisa?
7 Kopi
8 Awalnya berdebar, lama kelamaan gemetar
9 Dia, nggak suka perempuan?
10 Saatnya kita buktikan!
11 Akan menerima hukuman
12 Anda mau memecat saya? silakan!
13 Saya nggak sengaja menciumnya
14 Sangat Merepotkan
15 Supaya kita nggak canggung lagi
16 Kejujuran membawa petaka
17 Tolong, saya mohon, jangan pecat saya
18 Aku nggak akan menolak
19 Karena First kiss ku, ada di kamu
20 Darel atau Dimas?
21 Wanita seribu alasan
22 Ucapanmu adalah motivasiku
23 Besok kita ke KUA
24 Belum membuka hati untuk siapapun
25 Saya belum menyentuhnya sejauh itu
26 Bukan Update
27 Seperti lamaran sungguhan
28 Aku Siapa?
29 Ya ampun…
30 Membuatmu Menangis
31 Mau jalan sendiri, atau aku gendong?
32 Dosis obatnya masih kurang
33 Pemberi Harapan Palsu
34 Foto Kesayangan
35 Tentang Kanaya
36 Supaya hidupku lebih baik, setelah kamu pergi
37 Kita jalani saja
38 Berkenalan
39 Apa itu cemburu?
40 Dasar Penyihir
41 Makan Hati
42 Menanti kabar baik
43 Tertawalah sepuasnya
44 Mari kita belajar saling mencintai
45 Apa kamu siap?
46 Ahli dalam segala hal
47 Boneka cantik yang bernyawa
48 Posesif akut
49 Mengakui dan menyesali
50 Ibu Bos
51 Aku nggak akan membawamu pulang!
52 Memastikan Perasaan
53 Perasaan yang rumit
54 Menyingkirkan masa lalu
55 Akibat kesalahpahaman
56 Tindakan Darel
57 Prasangka Nia
58 Sebuah keputusan
59 Persahabatan Palsu
60 Saling menyindir
61 Menjelang resepsi pernikahan
62 Menantu yang baik
63 Beruang kutub yang hangat
64 Asinan Mangga
65 Rasa kesal tanpa alasan
66 Membeli sesuatu
67 Ingin pindah ke planet lain
68 Yes
69 Hamil anak orang lain
70 Lebih suka kamu yang polos
71 Tamu tak diundang
72 Pembohong yang manis
73 Memutuskan Pergi
74 Permintaan terakhir
75 Bawa dia kembali ke sini
76 Kehilangan
77 Pergi!!!
78 Tak akan kembali ke dalam kehidupanmu
79 Meski mencintai, namun sulit memaafkan
80 Wanita berhati iblis
81 Memulai perjuangan
82 Janda kembang
83 Perang batin
84 Terkunci
85 Mulai luluh?
86 Tidak semudah itu
87 Lebih dari cukup
88 Pendekatan yang halal
89 I love you more
90 Jangan khawatirkan dia
91 Kembali
92 Membuat tidurku lebih tenang
93 Memperbaiki
94 Setitik harapan
95 Tiga Bulan
96 Suami Laknat
97 Derita penuh nikmat
98 Bekerja sama
99 Sebuah kesempatan
100 Mesra sampai tua
101 Drama di pagi hari
102 The second ‘yes’
103 Menyerahkan seluruh hidupku, padamu (END)
104 Stuck With You
105 Ekstra Part 1
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Awal dari semuanya
2
Buah tak jauh jatuh dari pohonnya
3
Kamu yang nabrak, kenapa kamu yang nangis?
4
Alkohol dan Hansaplast
5
Oke, kamu boleh pulang!
6
Direktur gondrong, kok bisa?
7
Kopi
8
Awalnya berdebar, lama kelamaan gemetar
9
Dia, nggak suka perempuan?
10
Saatnya kita buktikan!
11
Akan menerima hukuman
12
Anda mau memecat saya? silakan!
13
Saya nggak sengaja menciumnya
14
Sangat Merepotkan
15
Supaya kita nggak canggung lagi
16
Kejujuran membawa petaka
17
Tolong, saya mohon, jangan pecat saya
18
Aku nggak akan menolak
19
Karena First kiss ku, ada di kamu
20
Darel atau Dimas?
21
Wanita seribu alasan
22
Ucapanmu adalah motivasiku
23
Besok kita ke KUA
24
Belum membuka hati untuk siapapun
25
Saya belum menyentuhnya sejauh itu
26
Bukan Update
27
Seperti lamaran sungguhan
28
Aku Siapa?
29
Ya ampun…
30
Membuatmu Menangis
31
Mau jalan sendiri, atau aku gendong?
32
Dosis obatnya masih kurang
33
Pemberi Harapan Palsu
34
Foto Kesayangan
35
Tentang Kanaya
36
Supaya hidupku lebih baik, setelah kamu pergi
37
Kita jalani saja
38
Berkenalan
39
Apa itu cemburu?
40
Dasar Penyihir
41
Makan Hati
42
Menanti kabar baik
43
Tertawalah sepuasnya
44
Mari kita belajar saling mencintai
45
Apa kamu siap?
46
Ahli dalam segala hal
47
Boneka cantik yang bernyawa
48
Posesif akut
49
Mengakui dan menyesali
50
Ibu Bos
51
Aku nggak akan membawamu pulang!
52
Memastikan Perasaan
53
Perasaan yang rumit
54
Menyingkirkan masa lalu
55
Akibat kesalahpahaman
56
Tindakan Darel
57
Prasangka Nia
58
Sebuah keputusan
59
Persahabatan Palsu
60
Saling menyindir
61
Menjelang resepsi pernikahan
62
Menantu yang baik
63
Beruang kutub yang hangat
64
Asinan Mangga
65
Rasa kesal tanpa alasan
66
Membeli sesuatu
67
Ingin pindah ke planet lain
68
Yes
69
Hamil anak orang lain
70
Lebih suka kamu yang polos
71
Tamu tak diundang
72
Pembohong yang manis
73
Memutuskan Pergi
74
Permintaan terakhir
75
Bawa dia kembali ke sini
76
Kehilangan
77
Pergi!!!
78
Tak akan kembali ke dalam kehidupanmu
79
Meski mencintai, namun sulit memaafkan
80
Wanita berhati iblis
81
Memulai perjuangan
82
Janda kembang
83
Perang batin
84
Terkunci
85
Mulai luluh?
86
Tidak semudah itu
87
Lebih dari cukup
88
Pendekatan yang halal
89
I love you more
90
Jangan khawatirkan dia
91
Kembali
92
Membuat tidurku lebih tenang
93
Memperbaiki
94
Setitik harapan
95
Tiga Bulan
96
Suami Laknat
97
Derita penuh nikmat
98
Bekerja sama
99
Sebuah kesempatan
100
Mesra sampai tua
101
Drama di pagi hari
102
The second ‘yes’
103
Menyerahkan seluruh hidupku, padamu (END)
104
Stuck With You
105
Ekstra Part 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!