Aku nggak akan menolak

“Bangun, Meira… kamu nggak perlu berlutut begini, nggak ada yang mau pecat kamu.” tegas Ibra.

Sementara Inayah sudah berjalan melewati mereka, bahkan dia tidak mempedulikan Meira sama sekali. Wanita paruh baya itu, kini sedang menghampiri sang anak yang sedang asyik mengarungi alam mimpi, tanpa tahu kekacauan yang sudah diciptakannya.

“DAREL?! Bangun!!” Inayah menyibakkan selimut yang membalut Darel. Tidak mengusiknya sama sekali. “Apa yang udah kamu lakukan sama sekretaris kamu, El? hati bunda sakit kalau begini, kamu anak baik, selalu nurut… setelah ketemu dia—“

“Bunda tenang dulu, jangan sepenuhnya menyalahkan Meira.” tegas Ibra.

Meira bahkan tidak berani berpindah dari tempatnya, dia masih duduk bersimpuh dengan jantungnya yang berdebar tak karuan. Bayang-bayang tentang ibunya di kampung langsung terlintas. Bagaimana dia bisa memenuhi kebutuhan ibunya jika dia di pecat?

Darel menggeliat, merasa tidurnya terusik dan sangat-sangat terganggu. Lelaki itu membuka matanya perlahan, pandangan yang di lihatnya adalah bunda yang sedang menangis, apalagi suara tangisnya terdengar nyata.

Kericuhan yang sempat terjadi mengusik penghuni kos lainnya, yang satu persatu membuka pintu, tentunya ingin tahu apa yang terjadi. Saat itu Meira menjadi bahan perbincangan miring.

“Kalian jangan salah paham ya, nggak terjadi apapun antara saya dan tamu saya ini!” tegas Meira saat beberapa penghuni lain mendatangi kamarnya karena kepo.

brugh!!

Meira menutup pintu, setengah membanting. Kini dia harus fokus pada dua orang tua yang terlihat seperti menghakiminya. “Ibu, dan Bapak yang terhormat, saya bisa jelaskan, bahwa nggak ada yang terjadi di antara kami, tadi Pak Darel kondisinya mabuk, waktu datang ke sini, dia nggak tahan lagi dan akhirnya numpang tidur.” suara Meira terdengar memelas, dia bersyukur di beri kesempatan menjelaskan.

Inayah mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru kamar Meira, mencari sesuatu yang mungkin mencurigakan.

Ibra hanya tersenyum tipis mendengar pengakuan Meira, antara percaya dan tidak, apalagi melihat kondisi Darel kemeja dan jaketnya tergeletak secara asal. Beruntung Darel tidak sampai membuka celananya sendiri.

“Kamu jangan membohongi diri sendiri, jangan mau jadi perempuan bodooh, kalau memang kalian sudah bertindak jauh dan nggak sepantasnya, Darel harus tanggung jawab. Kalian harus menikah.” tegas Inayah, dia menatap gadis di hadapannya dari ujung rambut hingga kaki. Cantik, imut, wajahnya memang meneduhkan, perilakunya juga sangat sopan. Tapi, dia berpikir, di jaman sekarang ini, tampang lugu tidak bisa dijadikan jaminan.

“Ibu, saya bersumpah, kami nggak—“

“Siapa yang mau menikah, Bund?” tanya Darel dengan suaranya yang serak, lelaki sudah mengubah posisinya duduk. Jelas dia bingung karena masih setengah sadar. Ada ayah, bunda, dan Meira. Ada kegiatan apa ini? pikirnya.

“Kamu! kamu harus nikahi Meira! bunda nggak suka, dan bunda nggak mau kalau kamu terjerumus dalam dosa, Nak. Kamu dan Meira akan sering bersama, nggak menutup kemungkinan kalian bakalan khilaf, melakukan perbuatan memalukan, sebelum halal. Ada baiknya kalian menikah!” titah Inayah disertai penjelasan panjang lebar.

“Nggak bisa Bu… maaf saya nggak bisa menikah dengan Pak Darel. Kami baru kenal.” tegas Meira. Jelas saja dia menolak, menikah belum masuk ke dalam rencananya dalam waktu dekat ini, dia masih ingin sendiri, menikmati hidup. Apalagi, dengan Darel yang baru dia kenal beberapa hari. Apa kata orang-orang di perusahaan nantinya?

“Meira, kamu punya pacar?” tanya Ibra dengan ramah.

Gadis itu menggeleng, dia bingung.

“Nah, nggak ada salahnya kan kalau kalian mencoba.” usul Ibra.

“Nikah bukan buat coba-coba Pak. Lagipula, apa kata orang nanti kalau saya tiba-tiba menikah dengan direktur, dan bagaimana cara saya mengabarkan ibu saya di kampung. Tolong Pak, saya nggak bisa.” Meira masih memohon dengan tampang memelas.

“Yang penting kalian halal dan sah dulu! itu bisa kita pikirkan nanti, kalian mau pernikahan ini diam-diam juga nggak masalah.” timpal Ibra lagi.

Meira menggeram frustasi, dia melirik ke arah Darel si sumber masalah. Lelaki itu terlihat sangat santai, tapi sepertinya dia juga kebingungan.

“Persiapkan pernikahan kalian, besok! harus di laksanakan dengan segera!” titah Inayah. “Kamu paham, kan El, bunda bilang apa?” pandangan Inayah beralih pada putra semata wayangnya itu.

“Aku, nikah? sama Meira?” tanya Darel dengan santai.

“Ehm Pak Darel, juga nggak bersedia, kan?” Meira mencari pembelaan melalui Darel, berharapn Darel akan berpihak padanya, karena dia juga yakin lelaki itu pasti akan menolak keras pernikahan dadakan ini.

“Nggak akan!” tegas Darel, dia berdiri memungut kemejanya di lantai, sambil menatap Meira yang sedang tersenyum senang mendengar penolakannya. “Maksudku, aku nggak akan menolak.” entah sudah sadar sepenuhnya atau belum, Darel menampilkan cengirnya yang penuh dengan seringai iseng, menatap Meira yang saat itu senyumnya memudar seketika.

Meira terduduk lemas di tepian ranjang, tidak ada yang berpihak kepadanya, dan ini adalah masalah yang paling berat yang pernah dia hadapi seumur hidupnya.

Berawal dari dia mencoba menguji kelaki-lakian bos arogannya itu, dengan cara menggoda, ternyata berujung pada masalah yang tak pernah dia sangka. Menikah, tentu bukan perihal yang bisa di permainkan, Meira ingin menikah dengan lelaki pilihannya, hanya satu sekali, hidup bahagia, membangun rumah tangga yang indah dan normal seperti orang-orang.

🌸🌸🌸

Siap-siap punya suami songong ya Mei🤣

Terpopuler

Comments

Nicky Nick

Nicky Nick

wis manut othor lah piye critane.., ☺

2025-02-14

0

Selvianti María

Selvianti María

tuu kan jadi nikah dadakan

2025-03-29

0

Indah Anja

Indah Anja

kasian mei jdi terjebak😂😂

2024-04-18

1

lihat semua
Episodes
1 Awal dari semuanya
2 Buah tak jauh jatuh dari pohonnya
3 Kamu yang nabrak, kenapa kamu yang nangis?
4 Alkohol dan Hansaplast
5 Oke, kamu boleh pulang!
6 Direktur gondrong, kok bisa?
7 Kopi
8 Awalnya berdebar, lama kelamaan gemetar
9 Dia, nggak suka perempuan?
10 Saatnya kita buktikan!
11 Akan menerima hukuman
12 Anda mau memecat saya? silakan!
13 Saya nggak sengaja menciumnya
14 Sangat Merepotkan
15 Supaya kita nggak canggung lagi
16 Kejujuran membawa petaka
17 Tolong, saya mohon, jangan pecat saya
18 Aku nggak akan menolak
19 Karena First kiss ku, ada di kamu
20 Darel atau Dimas?
21 Wanita seribu alasan
22 Ucapanmu adalah motivasiku
23 Besok kita ke KUA
24 Belum membuka hati untuk siapapun
25 Saya belum menyentuhnya sejauh itu
26 Bukan Update
27 Seperti lamaran sungguhan
28 Aku Siapa?
29 Ya ampun…
30 Membuatmu Menangis
31 Mau jalan sendiri, atau aku gendong?
32 Dosis obatnya masih kurang
33 Pemberi Harapan Palsu
34 Foto Kesayangan
35 Tentang Kanaya
36 Supaya hidupku lebih baik, setelah kamu pergi
37 Kita jalani saja
38 Berkenalan
39 Apa itu cemburu?
40 Dasar Penyihir
41 Makan Hati
42 Menanti kabar baik
43 Tertawalah sepuasnya
44 Mari kita belajar saling mencintai
45 Apa kamu siap?
46 Ahli dalam segala hal
47 Boneka cantik yang bernyawa
48 Posesif akut
49 Mengakui dan menyesali
50 Ibu Bos
51 Aku nggak akan membawamu pulang!
52 Memastikan Perasaan
53 Perasaan yang rumit
54 Menyingkirkan masa lalu
55 Akibat kesalahpahaman
56 Tindakan Darel
57 Prasangka Nia
58 Sebuah keputusan
59 Persahabatan Palsu
60 Saling menyindir
61 Menjelang resepsi pernikahan
62 Menantu yang baik
63 Beruang kutub yang hangat
64 Asinan Mangga
65 Rasa kesal tanpa alasan
66 Membeli sesuatu
67 Ingin pindah ke planet lain
68 Yes
69 Hamil anak orang lain
70 Lebih suka kamu yang polos
71 Tamu tak diundang
72 Pembohong yang manis
73 Memutuskan Pergi
74 Permintaan terakhir
75 Bawa dia kembali ke sini
76 Kehilangan
77 Pergi!!!
78 Tak akan kembali ke dalam kehidupanmu
79 Meski mencintai, namun sulit memaafkan
80 Wanita berhati iblis
81 Memulai perjuangan
82 Janda kembang
83 Perang batin
84 Terkunci
85 Mulai luluh?
86 Tidak semudah itu
87 Lebih dari cukup
88 Pendekatan yang halal
89 I love you more
90 Jangan khawatirkan dia
91 Kembali
92 Membuat tidurku lebih tenang
93 Memperbaiki
94 Setitik harapan
95 Tiga Bulan
96 Suami Laknat
97 Derita penuh nikmat
98 Bekerja sama
99 Sebuah kesempatan
100 Mesra sampai tua
101 Drama di pagi hari
102 The second ‘yes’
103 Menyerahkan seluruh hidupku, padamu (END)
104 Stuck With You
105 Ekstra Part 1
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Awal dari semuanya
2
Buah tak jauh jatuh dari pohonnya
3
Kamu yang nabrak, kenapa kamu yang nangis?
4
Alkohol dan Hansaplast
5
Oke, kamu boleh pulang!
6
Direktur gondrong, kok bisa?
7
Kopi
8
Awalnya berdebar, lama kelamaan gemetar
9
Dia, nggak suka perempuan?
10
Saatnya kita buktikan!
11
Akan menerima hukuman
12
Anda mau memecat saya? silakan!
13
Saya nggak sengaja menciumnya
14
Sangat Merepotkan
15
Supaya kita nggak canggung lagi
16
Kejujuran membawa petaka
17
Tolong, saya mohon, jangan pecat saya
18
Aku nggak akan menolak
19
Karena First kiss ku, ada di kamu
20
Darel atau Dimas?
21
Wanita seribu alasan
22
Ucapanmu adalah motivasiku
23
Besok kita ke KUA
24
Belum membuka hati untuk siapapun
25
Saya belum menyentuhnya sejauh itu
26
Bukan Update
27
Seperti lamaran sungguhan
28
Aku Siapa?
29
Ya ampun…
30
Membuatmu Menangis
31
Mau jalan sendiri, atau aku gendong?
32
Dosis obatnya masih kurang
33
Pemberi Harapan Palsu
34
Foto Kesayangan
35
Tentang Kanaya
36
Supaya hidupku lebih baik, setelah kamu pergi
37
Kita jalani saja
38
Berkenalan
39
Apa itu cemburu?
40
Dasar Penyihir
41
Makan Hati
42
Menanti kabar baik
43
Tertawalah sepuasnya
44
Mari kita belajar saling mencintai
45
Apa kamu siap?
46
Ahli dalam segala hal
47
Boneka cantik yang bernyawa
48
Posesif akut
49
Mengakui dan menyesali
50
Ibu Bos
51
Aku nggak akan membawamu pulang!
52
Memastikan Perasaan
53
Perasaan yang rumit
54
Menyingkirkan masa lalu
55
Akibat kesalahpahaman
56
Tindakan Darel
57
Prasangka Nia
58
Sebuah keputusan
59
Persahabatan Palsu
60
Saling menyindir
61
Menjelang resepsi pernikahan
62
Menantu yang baik
63
Beruang kutub yang hangat
64
Asinan Mangga
65
Rasa kesal tanpa alasan
66
Membeli sesuatu
67
Ingin pindah ke planet lain
68
Yes
69
Hamil anak orang lain
70
Lebih suka kamu yang polos
71
Tamu tak diundang
72
Pembohong yang manis
73
Memutuskan Pergi
74
Permintaan terakhir
75
Bawa dia kembali ke sini
76
Kehilangan
77
Pergi!!!
78
Tak akan kembali ke dalam kehidupanmu
79
Meski mencintai, namun sulit memaafkan
80
Wanita berhati iblis
81
Memulai perjuangan
82
Janda kembang
83
Perang batin
84
Terkunci
85
Mulai luluh?
86
Tidak semudah itu
87
Lebih dari cukup
88
Pendekatan yang halal
89
I love you more
90
Jangan khawatirkan dia
91
Kembali
92
Membuat tidurku lebih tenang
93
Memperbaiki
94
Setitik harapan
95
Tiga Bulan
96
Suami Laknat
97
Derita penuh nikmat
98
Bekerja sama
99
Sebuah kesempatan
100
Mesra sampai tua
101
Drama di pagi hari
102
The second ‘yes’
103
Menyerahkan seluruh hidupku, padamu (END)
104
Stuck With You
105
Ekstra Part 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!