Akhirnya...

Empat hari telah berlalu pasca persidangan kedua kasus Bu Niar. Andre benar-benar berusaha keras untuk

kasus ini. Setiap hari – tanpa kenal lelah – dia  menguras waktu, tenaga dan pikirannya untuk mencari bukti dan saksi baru yang akan diajukannya ke pengadilan tiga hari lagi. Andre pun jarang terlihat di kantor. Hingga akhirnya hari ini Andre muncul dengan wajah cerah. Andre berjalan dengan tergesa-gesa kearah Lani. Gadis itu heran. Ada apa ya?

“Lan, saya punya berita bagus. Saya yakin kamu pasti akan sangat senang mendengarnya. “

Lani menyipitkan sebelah matanya. “Berita apa ya, Mas? “

Senyum Andre terkembang. “Pak Samin berhasil menemukan kancing baju di TKP, dibawah meja makan. Ia tidak sengaja menemukannya dua hari lalu ketika diminta Tuan Wijaya untuk memindahkan posisi meja makan. “

Lani mengernyitkan dahinya.

“Kancing baju itu dilihat dari bentuknya adalah kancing baju laki-laki. Sepertinya kancing baju itu terlepas dengan paksa. Artinya, kemungkinan besar pelakunya adalah laki-laki. Berdasarkan hasil analisa saya korban sempat melakukan perlawanan pada saat itu dan menarik baju si pelaku hingga kancingnya terlepas.“ Andre diam sejenak. Lalu melanjutkan. “Selain itu, saya juga berhasil menemui kekasih gelap Nyonya Amalia. Lelaki itu bernama Gunawan, pemilik sebuah restoran Jepang di kota ini. “

“Mas tahu darimana?“

“Pak Samin yang mengantar saya. “

Lani manggut-manggut. “Informasi apa yang Mas dapatkan dari Gunawan? “

“Gunawan mengakui bahwa antara dia dan korban memang ada affair, menurutnya hal ini dipicu oleh kelakuan Wijaya juga. Selain suka berbuat kasar terhadap istrinya, Wijaya juga selingkuh dengan sekretarisnya. Amalia tidak

tahan dengan kelakuan suaminya, akhirnya berbuat hal yang sama pula. Gunawan dan Amalia bertemu di restoran milik laki-laki itu. Hubungan mereka sudah berjalan satu tahun akan tetapi baru tercium oleh Wijaya beberapa bulan terakhir ini. Amalia pernah menuntut cerai tapi Wijaya tidak mau menceraikannya sebab perusahan yang dipimpinnya sebenarnya adalah atas nama Amalia, Wijaya takut kehilangan itu semua sebelum berhasil membalik namakan kepemilikan perusahaan menjadi atas namanya. Wijaya pernah mengancam akan membunuh Gunawan jika tetap berhubungan dengan istrinya. “

Lani terperangah mendengar cerita Andre barusan. “Jadi, intinya sekarang kecurigaan Mas Andre tertuju

pada Wijaya. “

“Tepat sekali, Lani. Dan saya bertekad akan membongkar semuanya. “ujar Andre mantap.

“Mas berbakat sekali jadi detektif. “kata Lani sambil tersenyum. “Jadi, berapa persen kemungkinan berhasilnya? “

“Saya tidak mau bermain dengan persentase, hanya bisa menyerahkan semuanya kepada Allah. Dan saya yakin Allah pasti akan menunjukkan kebenaran itu. “

Lani tersenyum lagi. Sejak menangani kasus Bu Niar baru kali ini wajah Andre terlihat begitu cerah.

“Dan kamu tahu tidak, Gunawan bersedia menjadi saksi kita di pengadilan besok. “

“Alhamdulillah. “

Andre tersenyum dengan mata berbinar. Binar itu lah yang belum pernah Lani lihat sebelumnya.

“Eh, Lan. Kamu merasa aneh tidak dengan Surip? “

Lani menaikkan kacamatanya. “Surip? “

“Iya. Saat memberikan kesaksian, saya perhatikan dia seperti berada dibawah tekanan. “

Gadis itu memutar kembali memori otaknya pada persidangan empat hari lalu. Andre benar, Surip seperti berada

dibawah tekanan.

“Apa menurut Mas ini sebuah skenario yang disiapkan Wijaya?. “

“Belum pasti juga. Tapi, kecurigaan saya mengarah kesitu. Bayangkan saja, saya sudah mencarinya kemana-mana,

tapi tidak ketemu. Tiba-tiba dia muncul di persidangan dan memberikan kesaksian yang benar-benar di luar dugaan saya.”

Sebenarnya Lani berpikir begitu juga, tapi dia tidak terlalu berani untuk membuat dugaan seperti itu.

“Saat ini Surip adalah saksi kunci. Kesaksiannya benar-benar akan membawa pengaruh besar terhadap putusan

hakim nantinya. Kamu tahu kan, diantara para saksi cuma dia yang mengatakan benar-benar langsung melihat kejadian itu.”

Lani manggut-manggut.

“Saya sangat ingin berbicara dengan Surip. Tapi, rasanya mustahil Surip bersedia. “ Andre menghela nafas berat.

Lani terdiam.

HP Andre berdering.

“Ya, hallo. Betul, dengan saya sendiri. “

“Saya ingin bertemu dengan anda. “

“Maaf, saya berbicara dengan siapa ini? “

“Anda tidak perlu tahu sekarang. Yang jelas, ini ada kaitannya dengan kasus pembunuhan Nyonya Amalia. “

Andre tersentak, air mukanya langsung berubah. Lani memperhatikan perubahan pada wajah Andre.

“Kita bertemu di Kafe Mutiara pukul dua siang, nanti saya kirim alamatnya.”

“Baik.” Andre menutup teleponnya.

“Siapa Mas? “

“Saya tidak tahu, tapi katanya dia ingin bertemu saya, ada kaitannya dengan pembunuhan Nyonya Amalia.

“Mas akan menemuinya? “

Andre mengangguk.

“Tapi, Mas kan belum tahu siapa orang yang menelepon tadi.”

“Saya penasaran. Mudah-mudahan ini titik terang buat kita.”

“Hati-hati, Mas.“

Andre tersenyum. Jujur, hatinya berdebar halus saat melihat raut wajah gadis itu yang tampak sekali mencemaskannya

                                         @ @ @

Andre duduk dengan gelisah. Berkali-kali ia melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan kanannya. Sudah sepuluh menit dia menunggu tapi orang yang meneleponnya pagi tadi belum muncul juga. Apa orang itu berniat mengerjainya? Andre memutar-mutar HP nya diatas meja. Dia sudah tidak sabar ingin segera mengetahui berita apa yang akan dibawa penelepon itu. Andre membuka kancing lengan kemeja dan menggulungnya hingga siku, lalu mereguk minuman didepannya entah untuk yang keberapa kali. Minuman itu kandas, tapi yang ditunggu belum datang juga. Untuk Andre yang sangat disiplin, keterlambatan walau hanya lima menit saja tidak bisa dimaafkan.

Menit demi menit kembali berlalu, ia menjadi kesal. Andre mencoba meredam kekesalan hatinya dengan membuka whatsapp. Ada dua pesan baru. Dibukanya pesan pertama, dari Wisnu sahabatnya waktu SMA.

Hai, Bro. Kemana aja lo? Kok jarang banget sih hubungin gw.

Btw, kapan lo nikah. Ingat umur dong…udah 28 kan. Masa’ sih

ga ada cewek yang mau lo ajak nikah. Lo kan ganteng, pintar, udah

mapan, pengacara terkenal lagi. Jangan2 lo terlalu pilah pilih neeh?

Jangan mau kalah dong ama gw. Anto aja tuh anaknya udah mau dua.

Andre tersenyum. Ini pertanyaan yang sudah sering dia dengar. Yah, umurnya memang sudah 28 tahun tapi

belum ada tanda-tanda dia akan segera menikah dalam waktu dekat. Padahal teman-temannya sudah banyak yang berkeluarga bahkan sudah mempunyai momongan. Ia menghela nafas. Bukannya tidak mau atau pilah pilih, panggilan itu rasanya belum datang. Apa mungkin karena dia terlalu sibuk ya makanya sampai lupa dengan urusan yang satu itu.

Andre segera membalas pesan Wisnu:

Gw ga kemana-mana, masih stay di bumi persada Indonesia.

Sorry, gw emang sedikit sibuk, ga maksud kok ngelupain lo.

Ha..ha…ga ada pertanyaan lain lo ya. Itu mlulu.

Gw ga lupa kok umur udah 28. masalahnya gw belom ketemu

bidadarinya. Cewek banyak Nu, tapi belum ada yang bikin dada gw bergetar hebat. Masa’ iya asal comot aja. Doain ajalah, biar gw cepat nyusul.

Pesan kedua dari Zaky, sahabatnya saat kuliah.

Assalamu ‘alaikum Ndre, kaifa haluki?

Apa kabar imannya, pekerjaannya?

Kangen bgt nih sama kamu, kangen sama tausiyahnya. Hahaha.

Sibuk banget ya sampai lupa sama aku.

Oh, ya anak keduaku baru lahir. Namanya Syifa Rizki Annisa.

Ngomong-ngomong kapan kami dapat undangan pernikahan?

Andre garuk-garuk kepala. Kok dua sahabatnya ini bisa kompakan ya ngirim pesan. Padahal nggak saling kenal, yang satu dari zaman putih abu-abu, yang satu dari zaman almamater kuning. Isinya hampir sama, menyinggung soal pernikahan. Andre menghela nafas. Dibalasnya pesan Zaky.

Waalaikumussalam. Alhamdulillah saya sehat dan semua baik-baik aja.

Barakallahu, akhirnya Umair punya teman main di rumah. Salam ya buat

Umair dan umminya, bilang dari Ammi Andre yang paling ganteng. He…he…

Wah…pertanyaannya itu ya,,hahaha. Doakan aja lah segera…masih nunggu Allah

ngirimin seorang bidadari.  jadi…tunggu aja ya tanggal mainnya. InsyaAllah diundang.

Bibir Andre masih menyisakan senyum saat orang yang ditunggu-tunggunya tiba. Andre benar-benar sangat

terkejut saat melihat yang datang adalah Pak Samin dan lebih terkejut lagi saat melihat orang  yang sudah lama ingin dia temui; SURIP.

“Pak Samin. Kok…?” . Wajah Andre penuh keheranan.

Pak Samin tersenyum kaku, sementara Surip hanya bisa menunduk dengan wajah pucat.

“Maaf Pak Andre, kami terpaksa meminta untuk bertemu disini. Soalnya Surip masih ketakutan. “

Andre tambah tidak mengerti.

“Nggak masalah, Pak. Tapi ada apa ya? “

“Begini Pak Andre. Semalam Surip datang ke rumah saya dan meminta untuk bisa bertemu dengan Pak Andre

karena ingin membicarakan tentang pembunuhan Nyonya Amalia. Rip, sebaiknya kamu aja yang ngomong langsung.“

Surip mengusap peluh di dahinya, persis seperti apa yang dilakukannya ketika berada di pengadilan minggu lalu.

“Begini Pak, hmm…saya…saya mau buat pengakuan tentang…siapa sebenarnya pembunuh Nyonya Amalia. “

“Bu Niar kan? “ tanya Andre berlagak bodoh.

“Sebenarnya bukan. “ Surip menelan ludah. “ Saya terpaksa untuk memberikan kesaksian palsu. “

Andre tersenyum samar. Akhirnya…

“Pembunuh sebenarnya adalah Tuan Wijaya sendiri. “

Pak Samin beristighfar dengan suara keras. “ Ya Allah, Rip. Kenapa kamu tidak bilang saja di pengadilan, kamu

malah memfitnah Mbok Niar. “ Pak Samin geleng-geleng kepala.

“Saya butuh uang untuk biaya operasi Bapak. Kalau Bapak tidak segera di operasi, nyawa nya tidak akan

tertolong, biayanya sampai ratusan juta. Tuan Wijaya mengetahui kalau saya melihat kejadian itu, lalu tuan meminta saya untuk memberikan kesaksian palsu dan tuan akan memberikan uang yang saya butuhkan tersebut. “

“Surip! Saya tidak menyangka kamu tega berbuat demikian hanya karena uang.”

“Saya terpaksa Mang. Saya ingin sekali dapat berbuat sesuatu yang berarti untuk Bapak. Lagipula tuan mengancam akan menghabisi keluarga saya kalau saya tidak mengikuti permintaannya. Saya takut. “ Mata Surip berair.

“Anda tahu apa motif  Wijaya membunuh istrinya? “

“Saya tidak tahu Pak. “

“Pasti karena ketahuan selingkuh itu Pak Andre. “ ujar Pak Samin.

Andre manggut-manggut. “Lalu, apa yang membuat anda akhirnya berubah pikiran dan mengakui semuanya. “

“Saya selalu dihantui perasaan bersalah, hampir setiap malam saya bermimpi buruk, saya seperti

melihat nyonya. Hidup saya tidak tenang. Selain itu ibu saya juga selalu mendesak saya untuk memberitahu uang operasi bapak berasal darimana. Saya semakin merasa berdosa “ Surip terisak.“Karena itu saya menemui Pak Samin dan memintanya untuk menemani saya bertemu dengan Pak Andre. “

“Baik Surip, berarti kita bisa bekerja sama sekarang. Saya akan meminta ke pengadilan agar mengizinkan

anda untuk memberi kesaksian lagi di pengadilan.“

Surip mengangguk. “Tolong bebaskan Mbok Niar. Beliau orang baik. “

“Insya Allah.“

Andre mengucap syukur berkali-kali. Allah sudah menunjukkan kuasa-Nya. Kebenaran pasti akan menang, seperti kata Lani. Tiba-tiba ia teringat gadis itu.  Andre sangat optimis untuk sidang berikutnya, karena ada dua saksi dan satu bukti baru berhasil dia hadapkan ke sidang pengadilan. Andre merasa, ini adalah titik akhir dari perjuangannya. Dia akanmembebaskan Bu Niar.

                                                                       @@@

Catatan :

Kaifa haluki (bahasa Arab) : Apa kabar?

Terpopuler

Comments

almira.gumaisha

almira.gumaisha

berasa kayak baca novel detektif

2025-03-03

0

Anni Zakiyani

Anni Zakiyani

lanjut...

2021-09-09

0

lihat semua
Episodes
1 Merantau
2 Kalau Jalan, Pakai Mata Dong
3 Donat Untuk Lani, Mukena Untuk Bu Niar
4 Sate Padang
5 Geletar Aneh di Hati Lani
6 Bukan Keanu Reeves, Tapi Andre Crepes.
7 Damai
8 Kebenaran Pasti Akan Menang
9 Akhirnya...
10 Bebas
11 Istri Dari Hongkong?
12 Tak Sengaja Bertemu
13 Haruskah Menikah Sekarang?
14 Melangkah Menuju Hari Baru
15 Andre Maulana Razif
16 Biodata
17 Nazhor
18 Lamaran
19 Hari Pernikahan
20 Jatuh Cinta Padamu
21 Masakan Pertama
22 I Love You, Honey.
23 Rival
24 Tersinggung
25 Kemenangan Kasus Pertama
26 Berita Bahagia
27 Ngidam
28 Memori Masa Lalu
29 Kirana
30 Tentang Kamu; Maylani
31 Pariban
32 Cepat Sembuh, Sayang
33 Saifullah Akbar Maulana
34 Saat Ujian Mulai Datang
35 Foto-foto Itu
36 Balada Lipstik Merah Menyala
37 Pecah Perang
38 Bila Kau Tak Disampingku
39 Selalu Cinta walau Kau Tak Disampingku
40 Gagal Move On
41 Hampa Tanpamu
42 Jangan Ada Kata Berpisah
43 Hidup Harus Terus Berjalan
44 Pe-Ja-Bat
45 Gara-Gara Warisan
46 Kasih Ibu Sepanjang Jalan, Kasih Anak Sepajang Galah
47 Mengalah Untuk Menang
48 Memuliakan Tamu
49 Konsultan Pernikahan
50 Kamu Berhak Bahagia
51 Cinta Tak Akan Menyakiti
52 Misi Berhasil
53 Angkat Aku Jadi Manajermu
54 Ngidam?
55 Ternyata Oh Ternyata
56 Terjebak
57 Bertahan dalam Luka
58 Mauliate Hasian
59 Kepergian Arinda
60 Bila Waktu Tlah Memanggil
61 Kedatangan Keluarga Satria
62 Jagalah Cinta Ini
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Merantau
2
Kalau Jalan, Pakai Mata Dong
3
Donat Untuk Lani, Mukena Untuk Bu Niar
4
Sate Padang
5
Geletar Aneh di Hati Lani
6
Bukan Keanu Reeves, Tapi Andre Crepes.
7
Damai
8
Kebenaran Pasti Akan Menang
9
Akhirnya...
10
Bebas
11
Istri Dari Hongkong?
12
Tak Sengaja Bertemu
13
Haruskah Menikah Sekarang?
14
Melangkah Menuju Hari Baru
15
Andre Maulana Razif
16
Biodata
17
Nazhor
18
Lamaran
19
Hari Pernikahan
20
Jatuh Cinta Padamu
21
Masakan Pertama
22
I Love You, Honey.
23
Rival
24
Tersinggung
25
Kemenangan Kasus Pertama
26
Berita Bahagia
27
Ngidam
28
Memori Masa Lalu
29
Kirana
30
Tentang Kamu; Maylani
31
Pariban
32
Cepat Sembuh, Sayang
33
Saifullah Akbar Maulana
34
Saat Ujian Mulai Datang
35
Foto-foto Itu
36
Balada Lipstik Merah Menyala
37
Pecah Perang
38
Bila Kau Tak Disampingku
39
Selalu Cinta walau Kau Tak Disampingku
40
Gagal Move On
41
Hampa Tanpamu
42
Jangan Ada Kata Berpisah
43
Hidup Harus Terus Berjalan
44
Pe-Ja-Bat
45
Gara-Gara Warisan
46
Kasih Ibu Sepanjang Jalan, Kasih Anak Sepajang Galah
47
Mengalah Untuk Menang
48
Memuliakan Tamu
49
Konsultan Pernikahan
50
Kamu Berhak Bahagia
51
Cinta Tak Akan Menyakiti
52
Misi Berhasil
53
Angkat Aku Jadi Manajermu
54
Ngidam?
55
Ternyata Oh Ternyata
56
Terjebak
57
Bertahan dalam Luka
58
Mauliate Hasian
59
Kepergian Arinda
60
Bila Waktu Tlah Memanggil
61
Kedatangan Keluarga Satria
62
Jagalah Cinta Ini

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!