Jam sudah menunjukan pukul 6:30 sore menjelang malam , Ayuti duduk selonjoran beralasan tikar bersama tiga pria itu. Baju sekolah Ayuti sudah kucel dan bau asem. Mereka baru saja selesai membersikan kamar yang akan di tempati oleh Yuda dan temannya.
Ayuti merogoh ponselnya dan melihat kalau hari sudah mau malam.
''Ya ampun Ayuti!!! Kau gila ya!!! Jam segitu belum pulang!!! Terlebih lagi masih pakek baju sekolah lagi.'' Kesalnya pada diri sendiri , ketiga orang itu menatap Ayuti yang panik.
''Kakak sekalian , aku mau pamit ya. Nanti bisa-bisa dimarah sampai rumah.'' Ujar Ayuti bergegas mengambil tasnya dan jaket.
''Mau aku antar?'' Tanya Yuda , Ayuti tersenyum lalu menggeleng.
''Jika kau ikut maka aku akan di nikahkan denganmu di kira kita macem-macem. Ya udah , sampai ketemu besok.'' Ayuti berlari ke arah motornya dan menaiki motor lalu pergi menuju rumah.
''Pinjam motormu ya , buat beli makanan.'' Yuda merampas kunci motor dari Edwin dan menyusul Ayuti. Yuda terus mengikuti Ayuti sampai rumah , setelah masuk dengan aman barulah Yuda membeli makanan untuk dirinya dan teman-temannya.
Saat akan masuk kedalam rumah Ayuti berlari seperti kilat lalu membersihkan diri dan mengganti pakaiannya. Ayah dan ibu sudah berada di dapur dan mereka melihat putri mereka berlari seperti di kejar anjing.
''Kenapa baru pulang?'' Tanya ayah setelah mereka selesai makan dan masih lesehan.
''Abis dari rumah temen , bantu dia beres-beres pindahan yah. Dia itu ngekos karna rumahnya jauh dari sekolah.'' Ujar Ayuti menjelaskan , disana juga ada Renata yang hanya diam. Dan Renata tau benar , kemana Ayuti pergi setelah pulang sekolah.
''Ayah sih gak masalah kalau kamu memang benar mau kerumah temen , tapi ingat ya nak. Anak gadis itu harus jaga diri , sekali saja seorang gadis di rusak maka dia tidak akan berharga bagi siapapun dan akan di perlakukan kasar. Ayah percaya padamu , kau bisa menjaga diri. Tapi , ayah juga khawatir tentangmu jika di jalan. Lain kali kalau kemana-mana bilang izin dulu dan pastinya harus sama adik atau Rere ya?'' Begitulah ayah , dia tidak akan marah jika menjelaskan tapi akan dengan cara halus. Malah itulah yang kadang membuat Ayuti menangis mendengarnya.
''Iya ayah , '' Jawab Ayuti menunduk.
''Ini berlaku untuk kalian juga para gadis. Rere dan Nidya juga haru mendengar ucapan ayah.'' Ucap ayah kembali , lalu kembali kekamar. Setelahnya Raditya dan Nidya juga kembali ke kamar masing-masing.
''Eh , kamu tau Ayuti? Kalau kucing yang sering kamu kasih makan itu udah lahiran.'' Ucap Ibu memberitahu , Ayuti langsung menatap ibu dengan senang.
''Oh iya , mana anaknya?'' Kucing itu selalu Ayuti beri makan meski kadang kucing itu takut dengannya. Tapi perlahan-lahan , kucing itu menjadi akrab dengan ayuti. Terkadang juga Nidya dengan kasarnya menakuti si kucing hingga lari terbirit-birit. Dan tepatnya saat itu dia sedang hamil , lalu Ayuti akan berteriak pada Nidya dan menangis. Ayuti bahkan sampai menangis karna Nidya berbuat itu pada kucing yang sedang hamil.
''Dia lahiran dua anak tapi kedua anaknya telah mati , bangkainya sudah mama kubur.'' Ucap ibu lalu berlalu ke dapur.
Ayuti langsung terpaku , terdiam seribu bahasa. Di saat yang tepat , kucing itu lewat di depan Ayuti dan menatap Ayuti sambil bersuara.
Meaowwww........
Meaowwww........
Meaowwww........
Ayuti yang melihatnya langsung iba dan cairan bening keluar dari pelupuk matanya. Renata yang tadinya fokus pada ponsel langsung menatap Ayuti yang menangis.
''Huaaa........Kasihan dia , hiks.......aaaaa...........'' Ujar Ayuti dengan menangis , ibu bahkan sampai keluar dapur karna kaget.
''Kenapa? Kenapa?'' Tanya ibu panik.
''Kasi....Kasihan ......... kucingnya .......... Hiks....'' Ucap Ayuti lalu berlari ke arah kamarnya dengan menangis. Ibu dan Renata langsung tertawa melihat putrinya yang menangis karna kucing.
Di dalam kamar Ayuti menangis , Ayuti merasa kalau kucing itu pasti sangat menderita. Ayuti tengkurap di atas ranjang dan memeluk bantalnya erat. Renata ke dalam kamar dengan masih menyisakan tawa dan duduk di sebelah Ayuti.
''Ayuti......Sudah jangan nangis.'' Ayuti tidak mau mendengar dan terus menangis.
Tak lama , ponsel Ayuti berdering. Tertera di layar sana ada kak Edwin yang meminta Vc atau Vidio call. Ayuti menjawab panggilan itu dengan menangis.
''Halo kak ada......ap...a.......hiks......'' Ucap Ayuti , Edwin yang mendengar itu langsung bertanya.
''Kenapa menangis , apa di marah ayahmu?'' Saat mendengar Ayuti menangis , Yuda merampas ponsel Edwin dan menatap Ayuti yang sembab.
''Apa kau baik-baik saja? Jangan lah menangis , kau tidak perlu bercerita jika tidak ingin. Tapi berhentilah menangis , hmmm.......'' Ujar Yuda mencoba menenangkan. Dirinya juga ikut sedih melihat Ayuti yang menangis seperti itu.
''Itu hamil.......Hiks.........mati.......hiks.......Aku.......hiks...'' Ucap Ayuti yang tak bisa melanjutkan , Yuda yang mendengar itu langsung terpukul. Yang ia tangkap dari ucapan Ayuti adalah Ayuti yang hamil.
''Kenapa bisa? Jangan becanda deh Ayuti.'' Ucap Yuda yang sudah panik bukan main. Ayuti menangis dan tak bisa menjawab , Renata mengambil alih sebelum mereka berfikir yang tidak-tidak.
''Jangan salah paham , yang Ayuti maksud itu kucing yang ada disini anaknya mati jadi dia sedih.'' Yuda langsung langsung membeku lalu dengan sekejap langsung tertawa , yang lain juga tertawa mendengarnya. Karena mereka mendengar semuanya.
''Hahaha......Mana Ayuti? Aku ingin bicara sebentar.'' Renata memberikan Ayuti ponselnya , Ayuti masih sesegukan tapi sudah tidak menangis.
''Jangan nangis , dong........Mungkin itu takdir , kalau kamu nangis cantiknya nanti hilang.....Hmmm.....'' Ayuti yang mendengarnya langsung malu dan menutup kameranya.
''Hahaha.......Jangan di tutup dong kameranya , ya udah sana tidur udah malem. Jangan ngedrakor Mulu , jangan sampai telat sekolah.'' Kini Yuda bicara dengan lembut dan tidak cuek seperti kemarin. Entah mengapa itu membuat Ayuti merasa senang.
''Jangan bilang gitu , malu tau ih......'' Kesal Ayuti tanpa memperlihatkan wajahnya.
''Iya sudah , kamu tidur lah ini udah malem. Selamat malam cantikku......'' Yuda dengan terang-terangan bilang kalau Ayuti miliknya. Yuda mematikan panggilan itu.
Ayuti di mabuk cinta oleh ucapan Yuda , dia bahkan tidak menangis sekarang dan malah tersenyum-senyum sendiri. Renata senang melihat Ayuti yang bahagia , sepertinya Yuda juga menyukai Ayuti juga. Pikir Renata.
''Sudah , ayo tidur agar tidak telat kesekolah.'' Ajak Renata yang sudah tidak marah lagi. Renata memang sulit jika harus marah terlalu lama dengan Ayuti.
''Selamat malam Rere sayang......'' Ucap Ayuti tersenyum dengan menarik selimut hingga bahunya.
''Malam juga , '' Renata langsung tertidur karna dirinya memang sangat mudah jika tidur.
''Tuhan , jika ini benar nyata maka biarkanlah berlalu untuk beberapa waktu ini. Jangan cabut kebahagiaan ini tuhan , meski hanya ucapannya yang seperti itu tapi aku merasa senang. Aku hanya menginginkannya apakah boleh?'' Ucap Ayuti meminta pada Tuhan , dirinya terus tersenyum hingga akhirnya terlelap oleh alam mimpi.
Sayangnya tuhan tidak memberikan izin kalau Yuda masuk kedalam mimpi Ayuti. Hingga pagi pun Ayuti tidak memimpin Yuda tapi Ayuti bangun dengan rasa bahagia.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Hay........Guys apa kabar , terima kasih sudah membaca novel author jangan lupa :
Like 👍
komen✍️
vote💌
jadikan favorit kalian💕
Beri juga bintangnya ya🌟
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
atang maulana
semangat KK 👍
2022-07-04
0