Hujan perlahan mereda tapi masih menyisakan gerimis. Ayuti dan Yuda masih sama-sama diam dengan pikiran masing-masing. Tak lama kemudian dua motor datang dan berhenti di depan mereka.
Dua orang turun dan berdiri di hadapan mereka.
''Yud Lo dari mana aja? Kenapa gak ngasih tau kita kalau Lo abis berantem. Untung Fabian ngasi tau tepat waktu kalau Lo menghilang dari kemarin sore. Gue mikirnya Lo itu berbuat macem-macem karena otak Lo gak stabil.'' Ujar Edwin yang nyerocos begitu saja. Edwin dan Nyzan mengetahui Yuda disana karena pesan dari Ayuti. Ayuti mendapat no ponsel Edwin dari Fabian kemarin.
''Hampir macem-macem kak , '' Sahut Ayuti dengan melirik ke arah Yuda.
''Loh kenapa kalian basah-basahan gini , abis main hujan ya? Apa abis syuting Melodrama?'' Edwin yang kesal dengan Nyzan tanpa berfikir panjang langsung memukul kepala Nyzan. Bagaimana dia bisa mengatakan hal yang konyol disaat seperti ini.
''Kalau emang tadi abis syuting maka , aku pasti juaranya. Udahlah , aku pamit dulu mau sekolah.'' Ucap Ayuti lalu bangun dari duduknya dan menggendong tas di pundaknya.
''Ini udah telat 15 menit loh? Emang masih bisa sekolah?'' Tanya Yuda yang memeriksa jam di tangan Edwin.
''Gpp , nanti alasanya kan hujan. Lagian sekolah pasti toleransi lah karna hujan-hujan gini.'' Ayuti yakin akan ucapannya itu.
''Aku antar , Win pinjam motormu ya. Nanti kita ketemu disini.''
''Gak , kakak tenangin diri dulu. Aku gak mau nanti kakak ngelakuin hal kayak tadi lagi , hidup itu anugerah jadi gunakan itu baik-baik. Gak banyak orang yang mendapatkan anugrah seperti ini paham!'' Ucap Ayuti yang di akhri dengan penekanan.
''Terus kamu mau jalan kaki ke sekolah , lagian sekolah kamu juga lagi jauh. Lihat tuh dari atas sampai bawah basah semua. Emang tadi kamu niatnya kesekolah gak pakek mantel atau bawa motor gitu?'' Tanya Yuda yang heran dengan gadis satu ini.
''Hehehe niatnya mau hujan-hujanan , tapi yasudah gpp. Lagian entar juga di jemput sama my love.'' Ucap Ayuti yang celingukan ke kanan ke kiri mencari orang itu.
''Siapa!!'' Tanya Yuda langsung bangun dari duduknya dan suaranya seperti membentak. Ayuti bahkan sampai kaget mendengarnya.
''Wuihhhhhh sabar bos , jangan ngegas gitu dong.'' Ucap Edwin sedikit tertawa.
Tin , tin ,tin......
bel motor berbunyi , mengisyaratkan untuk Ayuti mendekat dan itu adalah Renata.
''Naik buruan , dasar bocah. Masih mau ku pukul dulu baru kesini!!'' Kesal Renata yang melihat sahabatnya yang basah kuyup.
''Aku datang my heart , jangan marah-marah nanti cepat tua hehehe......'' Gurau Ayuti sambil mendekat ke arah Renata lalu naik ke motor. Renata menancapkan gas dan berangkat kesekolah dengan terus mengomel karna Ayuti tidak mau mendengarkannya.
Edwin dan Nyzan saling pandang lalu tertawa bersama , menertawakan Yuda yang kesal dan mengira yang di sebut my love itu laki-laki.
''Gimana bro , mau marah lagi? Lagian kenapa marah , kan kalian gak ada hubungan apa-apa. Dia cuma simpati.'' Ucap Nyzan.
''Kita ke gudang sekarang , kalian berdua boncengan. Gue akan pakai motor Lo.'' Yuda menunjuk Edwin dan Edwin memberikan kunci motornya. Mereka berangkat menuju markas , sebelum itu Edwin juga sudah mengirim pesan pada Fabian bahwa Yuda baik-baik saja.
🐷
Sore harinya , hujan sudah mereda dan Ayuti juga sudah pulang sekolah dan masih di parkiran. Ayuti hendak langsung pulang tapi hatinya bilang ingin menemui Yuda sebentar. Ayuti mengirim pesan pada Edwin dan menanyakan dimana Yuda. Saat Ayuti sudah mendapatkan alamatnya , Ayuti langsung memakai helmnya.
''Etssss.......Jangan lupain aku dong Ayuti , mentang-mentang tadi aku marah jangan sampai aku pulang jalan kaki.'' Ucap Renata menghentikan Ayuti yang hendak menstater motornya. Ia bahkan sampai lupa kalau kesekolah bareng sahabatnya.
''Hehehe , aku mau ke gudang tempat kak Yuda. Mau ikut?'' Ajak Ayuti , Renata mengerutkan keningnya.
''Kau tadinya ingin pergi sendiri ya? Gadis sendirian kok mau ke gudang yang isinya pria aja. Kau tidak takut diapa-apain?'' Tanya Renata , Ayuti baru berfikir kalau ternyata yang Renata ucapakan benar juga.
''Iya sudah , kau bersama ku saja. Tapi kalau menurutku sih kak Yuda tidak seperti itu.'' Renata menyentil helm yang Ayuti gunakan.
''Kita mana tau pikiran orang.'' Ayuti hanya menganggukkan kepalanya. Ayuti menggunakan helm yang Renata bawa untuk dirinya tadi saat akan kesekolah.
Mereka berangkat menuju gudang yang di beritahu Edwin. Hanya membutuhkan waktu 10 menit dari sekolah Ayuti. Ayuti langsung membawa motornya masuk kedalam gudang yang sangat luas itu.
Di dalam gudang , Ayuti melihat sekitar dan menemukan Yuda dan yang lain sedang duduk di meja di sudut gudang. Ayuti dan Renata menghampiri mereka setelah melepas helm mereka dan memarkirkan motornya di sebelah motor Edwin.
''Hay Ayuti , Renata , baru Dateng dari sekolah?'' Sapa Edwin dengan ramah.
Ayuti duduk di sebelah Yuda , dan Renata di sebelah Ayuti.
''Iya Kak , oh iya gimana kelanjutannya? Kak Yuda akan tinggal dimana?'' Tanya Ayuti yang penasaran.
''Apa peduli mu? Kenapa kau ikut campur?'' Tanya ketus Yuda dengan wajah yang tidak mau melihat Ayuti. Ayuti menatap Yuda heran.
''Apa kak Yuda kesambet setan gudang ini?'' Bisik Ayuti pada Renata , Renata langsung tersenyum geli menatap Yuda.
''Mungkin ,'' sahut Renata yang membuat Ayuti ikut terkekeh. Ayuti tidak menghiraukan Yuda lalu bertanya lagi pada Edwin.
''Gimana kalau kalian cari kos yang murah aja? Lalu kita pikirkan selanjutnya.'' Usul Ayuti , memang semua sudah tau kejadian di rumah Yuda. Ayuti yang di beritahu Fabian , dan Fabian juga memberi tahu Edwin dan Nyzan. Saat ini Fabian sedang tidak bisa datang karena dirinya sedang mengikuti kegiatan sekolah.
''Kita tanya yang tersangkut aja , gimana?'' Tanya Edwin dan semua mata juga menatapnya.
''Berisik , gue lelah pingin istirahat. Jangan ganggu gue , paham!!'' Seru Yuda lalu tertidur dengan kedua tangan yang menjadi bantalnya. Yuda juga menghadap ke kanan agar tidak menatap Ayuti. Mereka yang ada disana jadi bingung ada apa dengan Yuda. Sejak ke gudang dirinya selalu saja kalau di tanya hanya mengangguk atau menggeleng.
''Baiklah , istirahat lah.'' Ucap Ayuti , dengan refleks tangan kanan Ayuti mengacak pelan rambut panjang Yuda yang di sepak ke kiri. Rambut Yuda jadi berantakan dan tangan Ayuti menyisir ke arah depan dengan tangannya.
''Is.....'' Yuda kembali membenahi rambutnya agar ke arah kiri lagi tapi Ayuti dengan usilnya kembali mengacak rambut Yuda. Dan seperti itulah terus menerus hingga yang menang adalah Ayuti. Yuda memejamkan matanya sambil menahan senyumnya.
''Kalian ini seperti pasangan saja ,'' Ceplos Nyzan yang dari tadi memperhatikan mereka berdua. Edwin dan Renata hanya tertawa kecil menanggapinya.
''Kak Edwin , kak Nyzan , aku pamit ya. Ini udah sore nanti bisa-bisa di marah ayah kalau telat.'' Ujar Ayuti sambil bangun dari duduknya begitu juga dengan Renata. Yuda masih dengan posisinya dan tidak bergerak sedikitpun.
''Hati-hati kalau dijalan Ayuti , Renata. Ingat sampai rumah langsung membersikan diri terutama kamu Ayuti. Tadi abis hujan-hujanan terus bajunya sampai kering di badan gitu.'' Ucap Edwin perhatian , Ayuti tersenyum lalu mengangguk.
''Kami pamit ya.....'' Ujar Renata dengan sopan. Ayuti dan Renata langsung pergi dari gudang menuju rumah.
''Cie......Perhatian sekali Lo , ada apa gerangan nih?'' Tanya Nyzan iseng , Edwin memberikan isyarat mata ke arah Yuda dan Nyzan dengan gampangnya mengerti yang dimaksudkan.
''Tentulah , kasihan tau gadis yang selalu perhatian sama orang masa gak di perhatiin balik. Lagian gadis itu pasti kedinginan dari tadi , kalau gak sama Renata tadi pasti udah gue anterin sampai rumahnya.'' Ucap Edwin yang manasin Yuda , Yuda yang mendengarnya dari awal hingga Ayuti pergi menjadi gelisah dan kesal. Nafas Yuda tidak beraturan , dirinya seakan kesel tapi tidak tau apa yang membuatnya panas begini.
''Berisik!!!'' Bentak Yuda , Edwin dan Nyzan menahan tawa karena melihat Yuda yang sepertinya sudah terbakar.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Hay........Guys apa kabar , terima kasih sudah membaca novel author jangan lupa :
Like 👍
komen✍️
vote💌
jadikan favorit kalian💕
Beri juga bintangnya ya🌟
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments