Di dalam kamar , Ayuti sudah tak bisa menahan tangis. Ayuti tidur tengkurap sambil memeluk guling. Dengan cara mencari drama Korea yang lumayan sedih , Ayuti menangis sesenggukan. Air matanya sudah tak kenal ampun. Sakit tapi tak berdarah , Ayuti butuh bahu dan butuh seseorang yang memang bisa di ajak bicara dan mengungkapkan semua yang ia rasa tanpa menyembunyikan apapun. Di rumah untungnya tidak ada siapapun karena ayah Ayuti masih di sawah dan ibu Ayuti sedang bekerja. Kedua adiknya sedang pergi bermain dan Renata sedang bekerja. Ayuti tidak bekerja karena dirinya akan membuat tugas.
Renata? Ayuti tidak ingin membebani Renata karna dirinya juga masih terpukul kala mengingat orang tuanya.
''Apa salahku........Apa aku pernah berbuat salah pada orang lain?'' Tanyanya pada dirinya sendiri.
''Tidak kau tidak salah , hanya mereka saja yang buta.'' Jawab seorang pria dari arah pintu , Ayuti langsung duduk dan mengusap air matanya.
''Kak Yuda? Kenapa kakak disini?'' Ucap Ayuti sambil mengumbar senyum. Yuda duduk di sebelah Ayuti lalu tersenyum pada Ayuti.
''Ternyata di balik senyummu ada luka dan duka yang kau pendam sendiri. Aku akan mendengarkan semua yang kau katakan , aku berjanji hanya aku yang akan tau.''
''Kakak bilang apa sih , aku baik-baik saja kok.'' Ayuti mengelak dan menyeka air matanya.
''Baiklah jika tidak ingin bicara , tapi aku akan minta maaf mewakili Tara.'' Ucap Yuda sambil menatap mata Ayuti , entah mengapa dirinya sangat senang jika menatap Ayuti.
''Oh , gpp pacar kakak cuma emosi aja.'' Ucap Ayuti tiba-tiba membuat Yuda mendelik ke arah Ayuti.
''Pacar? Siapa? Tara?'' Tanya Yuda dan Ayuti mengangguk.
''Tidak! Tara bukan pacarku , dan itu tidak akan pernah terjadi!''
''Etshhhh.......Kakak jangan ngegas gitu dong bicaranya , kan aku cuma nanya.'' Ujar Ayuti jengkel.
''Hehehe......iya iya.....'' Entah mengapa Yuda ingin menekankan kalau dirinya dan Tara tidak ada hubungan apa-apa.
''Oh iya , gpp kan kalau aku panggil kakak? Soalnya kita kan beda dua tahun.'' Yuda melihat sekeliling kamar.
''Gpp , panggil sayang juga gpp.'' Celetuk Yuda membuat Ayuti malu sendiri mendengarnya.
''Is kakak apaan sih. Oh iya , ada satu hal yang ingin aku tanya.'' Yuda menatap Ayuti dengan tatapan penuh tanda tanya.
''Apa?''
''Kenapa kakak mau bicara sama aku? Padahal banyak orang luar sana yang bicara denganku itu jika mereka ingin mengejek saja. Aku ini kan-''
''Kau kenapa? Bukankah kau manusia? Aku tau kau memiliki hati yang sangat baik , tapi mereka tidak ada yang menyadarinya. Jika kau jahat maka dari dulu kau sudah membuat perhitungan dengan mereka yang sering membuli dirimu. Aku melihat seseorang dari hati bukan fisik.'' Ayuti tersenyum lalu dia tertawa.
''Hahaha........... kata-kata kakak ini sungguh seperti kata buaya di luar sana , kau sepertinya mengambil kata-kata itu dari sana hahaha......mana ada orang yang tidak memandang fisik.''
''Berarti kau juga memandang fisik.''
''Tentu saja , makanya aku jomblo sekarang. Orang tipe ku seperti Lee min ho dan D.O exo.'' Ceplos Ayuti , setelah sadar dirinya langsung menutup mulutnya.
''Kau belum dewasa Ayuti , setelah dewasa kau akan berubah dan melihat seseorang dari sikap mereka.'' Yuda bangun dari duduknya lalu mengacak rambut Ayuti yang tergerai.
''Nonton drama sana , biar nanti bisa nangis dan gak ada yang tau.'' Ayuti masih terpaku dan Yuda keluar dari kamarnya.
''Apa ini mimpi?..........Awwww......'' Ayuti mencubit dirinya sendiri.
''Tuhan apa aku salah jika meminta dia untukku?'' Setelah beberapa saat terpaku , Ayuti langsung menggeleng kepalanya.
''Jangan Ayuti , kau terlalu berlebihan.'' Ayuti mengambil ponselnya dan mematikan dramanya , niat untuk menangis sudah tidak ada lagi. Kini niat untuk belajar yang malah tumbuh.
🐷
Keesokan paginya , Ayuti sudah bersiap untuk kesekolah. Dirinya hendak berpamitan tapi di luar sepertinya sedang ada keributan. Terlihat jelas kalau ibu dan Renata juga ada disana. Ayuti yang penasaran langsung menghampiri kerumunan itu.
''Ini dia , kemarin bawa cowok kerumah. Anak gadis kok gitu sih. Liat tuh anak gadis ku tidak pernah tuh keluar rumah atau bawa cowok kerumah.'' Ucap nenek lampir yang sering mencari gara-gara padanya , dia adalah Lovely. Biang gosip dan si penyebar isu yang belum tentu benarnya.
''Eh , kalau dia bawa cowok kerumah memangnya kenapa? Masalah situ apa? Bukankah wajar , itu berati anak saya itu bisa bergaul. Bawa cowok kerumah belum tentu hal yang negatif , jaman sekarang cowok juga bisa jadi teman. Emangnya situ gak pernah sekolah ya? emang situ masih di jaman purba? Aduhhhhh suka benget deh ngepoin urusan rumah tangga orang.'' Lawan ibu tanpa ampun , Renata menyenggol Ayuti yang diam membeku.
''Kenapa masih disini? Sana pulang , emang kalian gak masak. Terus yang kalian makan nanti gosip ya?'' Ejek ibu sekali lagi , mereka semua tidak ada yang menyahut lalu pergi sambil berbisik-bisik.
''Sudahlah kalian berdua kesekolah sana , ini udah mau telat.'' Perintah ibu lalu masuk kedalam rumah. Ayuti dan Renata menaiki motor lalu berangkat kesekolah.
Di parkiran sekolah Renata kini menatap Ayuti penuh pertanyaan akan kebenaran yang di katakan lovely itu.
''Iya , kemarin kak Yuda dateng untuk minta maaf atas ucapan Tara. Kemarin aku di hina oleh Tara. Tara itu temannya kak Yuda.'' Jelas Ayuti membuat Renata membulatkan matanya.
''Kak Yuda ke kamar kita?'' Tanya Renata yang diangguki oleh Ayuti.
''Kenapa gak antisipasi Ayuti........Kalau nanti dia macem-macem gimana? Astaga , kamu gak berfikir panjang ya.'' Renata tidak habis pikir dengan temannya satu ini. Dia bodoh atau kurang pintar sih?
''Oh iya ya , tapi gak deh kayaknya. Soalnya kak Yuda kelihatan baik.''
''Kayaknya? Astaga Ayuti.......Kau membuatku kesal saja. Lain kali kalau mau ke kamar harus bertiga atau berempat , jangan pernah berdua.'' Ayuti mengangguk.
Ayuti hendak menyebrang jalan untuk kedalam sekolah tapi langkahnya di cegat oleh tiga motor besar. Salah satu motor itu berhenti di hadapan Ayuti. Banyak gadis di parkiran itu menjadi tergila-gila meski tidak melihat wajah mereka tapi melihat penampilan dan motor mereka.
''Ayuti maaf......'' Suara yang ayuti kenal , Yuda?
''Kak Yuda? Kenapa disini?'' Tanya Ayuti , Yuda menaikkan kaca helmnya. Renata hanya menatap kesal pada Yuda.
''Maaf karena kejadian kemarin kau menjadi bahan gosipan di desa. Mulai saat ini aku akan menjauh. Belajarlah yang rajin.'' Sekali lagi , Yuda dengan lancangnya mengacak pelan rambut Ayuti yang di ikat satu.
Motor berbalik lalu pergi , Ayuti bisa menatap mata Yuda yang terlihat sendu.
''Kenapa kakak sedih ya? Apa terjadi sesuatu?'' Gumam Ayuti sambil menatap kepergian Yuda.
''Masa bodo dengan Yuda atau siapapun itu , sekarang kita harus masuk ke sekolah.'' Ayuti dan Renata masuk kedalam sekolah.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Hay........Guys apa kabar , terima kasih sudah membaca novel author jangan lupa:
Like 👍
komen✍️
vote💌
jadikan favorit kalian💕
Beri juga bintangnya ya🌟
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments