Tugasnya selesai tepat jam setengah 7 pagi dan tentunya itu bukan karena Ayuti berfikir sendiri melainkan di bantu kakek google. Siapa juga zaman sekarang yang tidak menggunakan google?
Ayuti akhirnya berangkat bersama dengan Renata , Nidya ke sekolah bersama dengan temannya. Dari rumah ke sekolah , hanya membutuhkan waktu 15 menit.
Saat masuk melalui gerbang sekolah , mereka berdua menjadi sorotan. Upssss maaf , maksudnya Renata saja. Gadis cantik dan sangat ramah sepertinya sungguh idaman para pria.
Ayuti hanya melirik sekilas lalu berjalan tanpa perduli dengan orang sekitarnya. Meski hatinya sedikit berdebar karna terus dilihat banyak pria , meski tidak tertuju padanya. Tapi , dia juga ada disini.
''Aku duluan ke kelas okey?'' Tanya Renata pada Ayuti , kelas mereka saling berdekatan.
''Pergilah , nanti kita akan pulang bersama.'' Renata mengangguk sambil tersenyum lalu ia berlari ke arah kelasnya.
Ayuti masih berhalusinasi tentang kehidupannya saat ini.
''Jika aku secantik dia , akankah aku sepertinya , yang selalu dikejar banyak pria? Akankah buli itu tidak akan terjadi padaku? Apa aku harus mengeluh atau bersyukur? Tuhan , aku sekarang berfikir bahwa kau tidak mempertemukan aku dengan pria yang tepat , itu karna kau hanya ingin menjaga diriku agar tidak terlena akan pria dan terus belajar. Tapi pikiran ku selalu membayangkan pria yang bahkan tidak aku ketahui wajahnya , sifatnya , namanya bahkan kehidupannya.'' Ayuti menatap lurus tanpa melangkah sedikit pun.
''Membayangkan seseorang itu sangat membahagiakan dan juga sangat menyakitkan , karna harus tertampar kenyataan. Sudah cukup Ayuti , mari kita fokus untuk sekolah karna tuhan menginginkan dirimu sukses dulu baru memiliki pacar.'' Ucap Ayuti dalam hati sambil melangkah perlahan menuju kelas.
Tidak lama berjalan , tiba-tiba saja ada yang menyenggol ayuti dari belakang. Hampir saja dirinya jatuh karna tersenggol. Ayuti menoleh kebelakang ingin tau siapa yang menyenggol dirinya.
''Sorry , gue gak sengaja.'' Ujar orang itu dengan tersenyum tulus. Ayuti menatap pria itu dengan malas.
''Tidak masalah.'' Ayuti berjalan kembali , pria tadi kembali menghampiri dirinya.
''Dimana kelas MIPA 1?''Tanyanya pada Ayuti , Ayuti berfikir dan mengingat kembali siswa-siswi yang ada di kelasnya. Siapa pria ini? Tidak pernah kulihat sebelumnya di kelas? Apa aku kurang bersosialisasi jadi tidak tau siapa dia? Pikir Ayuti.
''Itu kelasku , disana kelas MIPA 1.'' Tunjuk Ayuti pada gedung didepannya ini , Ayuti langsung menunjuk saja karna siapa tau pria ini tidak ingin berlama-lama dengannya. Pria mana yang mau dekat dengannya? Pikir Ayuti kembali.
''Ohhhhh kalau begitu kita barengan aja.''
''Kita?'' Ucap Ayuti menatap aneh pada pria ini.
''Oh iya gue- eh maksudnya aku belum memperkenalkan diri. Kenalin aku Fabian Antoine Yann , bisa panggil dengan Fabian.'' Ujarnya mengulurkan tangan.
''Apa mata dia kemasukan air hingga tidak bisa melihat aku yang jelek dan sering di buli seperti ini?'' Ucap Ayuti dalam hati.
Ayuti menyambut jabatan tangan tersebut , tidak baik mengabaikan orang begitu saja.
''Salam kenal Fabian , kenalin aku Ayuti Aleyda Ravindra , bisa panggil Ayuti. Ayo ke kelas , sudah hampir bel.'' Ajak Ayuti lalu mendahului Fabian. Ayuti adalah tipe orang yang ramah dan murah senyum jika , dirinya dihargai dan dianggap teman.
Karna bullying yang ia alami , Ayuti menjadi pendiam dan tidak bergaul dengan teman sekelasnya. Ayuti akan menampilkan sifat dirinya jika ia merasa nyaman bersama orang itu dan orang itupun sebaliknya.
Ayuti berjalan tanpa peduli sekitar , dia akan cuek bebek dan masuk kedalam kelas. Di sekolahnya itu memang banyak sekali orang yang membulinya , entah di kelas atau diluar kelas. Kebanyakan yang membulinya adalah pria , jika gadis di kelasnya sama sekali tidak perduli dan hanya memikirkan dirinya sendiri atau kelompoknya.
Di kelas , Ayuti tidak memperdulikan pria tadi dan ke tempat duduknya. Ayuti duduk dengan Wita yang juga kadang menyebalkan tapi masih bisa menjadi temannya. Wita teman SMP Ayuti , dulu Wita tidak seakrab sekarang.
Saat SMP juga mereka tidak satu kelas , jadi jarang bersapa ria.
''Piket sekarang Ayuti , kau mendapat gilirannya.'' Ucap Wita sambil membolak-balikkan buku yang ia pegang.
''Iya , Wita cantik.'' Balas Ayuti lalu kebelakang dan mengambil sapu , lalu menyapu lantai. Ayuti menatap pria yang tadi berkenalan dengannya sedang berbicara dengan Arora , wakil di kelas itu. Ayuti kembali fokus pada sapu dan terus menyapu.
Setelah selesai , tepat pada waktunya juga bel berbunyi. Ayuti dan Wita ke lapangan untuk berdoa dan mendengarkan beberapa patah kata dari kepala sekolah. Hal yang paling membuat Ayuti insecure adalah berdiri di antara siswa-siswi di sekolah ini.
Setelah berdoa , kepala sekolah berceramah kepada semuanya. Saat memperhatikan kedepan , Ayuti merasa kalau ada yang melihatnya. Ayuti terus melihat sekitar tapi tidak ia temukan. Mungkin hanya perasaannya saja.
Tak lama kemudian , semua murid bubar dan memasuki kelasnya masing-masing. Di dalam kelas Ayuti sudah mengeluarkan buku yang akan di pelajari hari ini.
''Anak-anak , di sini ibu akan memperkenalkan kepada kalian teman baru. Dia pindah ke kelas ini , nak perkenalkan dirimu.'' Ujar guru kelas kepada semua muridnya. Murid baru itu adalah Fabian.
''Hay semuanya , kenalin aku Fabian Antoine Yann , kalian bisa panggil aku Fabian. Aku berasal dari kota , salam kenal semuanya.'' Ujar Fabian dengan senyum yang lebar.
''Ohhhh murid baru ternyata , pantas tidak pernah aku lihat di kelas.'' Gumam Ayuti sambil memperhatikan kedepan.
''Silakan Fabian duduk di kursi kosong yang ada di belakang.''
''Terima kasih Bu , '' Fabian duduk di belakang Ayuti sendirian.
Jam pelajaran pun selesai , guru keluar kelas dan murid bebas. Ayuti memasukan bukunya lalu berjalan ke luar kelas untuk pergi ke kantin.
''Huuhhh........'' Ayuti membuang nafas berat.
''Ramai sekali............'' Ujarnya sambil berjalan ke kantin , tak lama Wita menghampirinya dan ikut bersamanya ke kantin.
Selesai makan Ayuti kembali ke kelas sendiri , Wita masih belanja di kantin. Di kelas Ayuti langsung membuka layar ponselnya dan menonton drama Korea yang belum selesai ia tonton kemarin.
Kadang tertawa dan kadang menangis , itulah yang Ayuti rasakan saat menonton drama.
''Lagi apa?'' Tanya seseorang membuyarkan hayalan yang Ayuti ciptakan barusan.
''Lagi nonton drama ,'' ucap Ayuti sambil menoleh ke sampingnya. Dan yang bertanya itu adalah Fabian.
''Boleh aku duduk?'' Ayuti langsung membantah dengan secepatnya.
''Jangan! Nanti semua orang akan salah paham. Sebentar lagi mereka akan kemari , kau duduklah dengan tenang di kursi mu sendiri.'' Ujar Ayuti. Fabian mengerti lalu kembali duduk di kursi belakang.
Ayuti merasa tidak enak karna berbicara seperti itu pada Fabian , apa aku terlalu kasar padanya ya? Pikir Ayuti , iya begitulah Ayuti. Sangat perasa , ia akan menyesal dengan ia ucapkan jika Ucapnya itu menyinggung seseorang.
''Maaf......'' Ucap Ayuti menoleh kebelakang , Fabian mengernyitkan dahinya bingung.
''Kenapa minta maaf?'' Tanya Fabian.
''Karna sudah mengusir mu tadi disini , tapi aku memang benar gak ingin ada yang salah paham nantinya.'' Ucap Ayuti dengan tulus , Fabian tersenyum.
''Tidak apa , aku mengerti.'' Setelah mengucapkan itu Ayuti kembali duduk dengan benar dan menonton dramanya.
Sepulang sekolah , Ayuti sudah menunggu Renata di depan kelasnya.
''Hay.......'' Sapa Renata sesudah sampai di depan Ayuti.
''Hay juga , ayo pulang.'' Ajak Ayuti , Renata menggandeng tangan Ayuti sambil berjalan untuk keluar sekolah.
Ayuti mengira kalau hari ini tidak ada yang membuli dirinya berarti hari yang sangat indah.
''Si hitam dan si putih....'' Ucap seseorang orang dari belakang yang terdengar jelas di pendengaran Ayuti.
''Mulai lagi.......'' Ujar Ayuti sambil terus berjalan bergandengan dengan Renata yang terlihat senang. Renata tidak mendengarnya karna Renata berjalan didepan.
''Malika!!'' Panggil seseorang di belakangnya , ya itu adalah nama yang laki-laki dikelas berikan untuknya. Ayuti tidak menoleh ataupun menyahut sama sekali , untuk apa menyahut jika nama yang dipanggil bukan namanya.
''Malika?'' Renata langsung berhenti dan berbalik melihat siapa orang yang memanggil Ayuti seperti itu.
Ayuti tau kalau Renata akan menghampiri orang itu , dengan cepat Ayuti menarik Renata agar berjalan kembali ke parkiran.
''Sudah jangan mengoceh lagi , ayo pulang.'' Ajak Ayuti karna sedari tadi Renata terus saja mengomel. Ayuti tau Renata kesal karna dirinya dipanggil Malika.
''Kau bisa setenang ini? Wahhhh........Kau terlalu hebat dan baik Ayuti. Ak-.........''
''Pakai helm ayo pulang , kita juga harus bekerja.'' Renata terdiam dan memakai helm , Renata dan Ayuti kembali pulang.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Hay semuanya kalau suka novel author ini jangan lupa terus dukung author ya. Dengan cara :
Like👍
Komen💌
vote🎁
**Favorit 💕
Beri juga bintang yang banyak , agar author semangat nulisnya 🌟✍️
Perkenalkan nama author: Tirta
Jenis kelamin: perempuan
Sapa juga di Ig @dewayutirtawardani**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Fa Rel
msih nyimakk thor
2021-12-22
0