Bab keenam belas

Pagi hari yang biasanya cerah kini menjadi mendung , hujan terus mengguyur tanah tanpa henti. Saking derasnya , Ayuti bahkan tidak bisa kesekolah. Ayuti dan Renata sudah sangat rapi dan hendak berangkat tapi terhalang oleh hujan deras ini.

''Apa Tuhan sedang bersedih? Apa beban yang tuhan miliki , kau bisa berbagi padaku.'' Gumam Ayuti sambil memainkan jarinya di tetesan hujan dan menatap ke atas langit.

''Gimana ni? Hujan terus deras , mantel udah di bawa sama ayah ke sawah. Kita gak bisa sekolah kalau gini.'' Ucap Renata sedih , Ayuti diam dan mengeringkan tangannya. Lalu tangannya masuk kedalam saku rok dan mencari info di grup apakah sudah ada yang datang atau belum. Setelah itu memasukan ponselnya ke plastik dan memasukan ponselnya ke tas yang sudah di mantel.

''Rere , kita hujan-hujanan aja gimana?'' Tanya Ayuti memberikan ide gila itu padahal sekolah juga jauh kalau jalan kaki.

''Gak mau ah , nanti sakit malah makin repot. Lagian ini dingin tau.'' Tolak Renata sambil memeluk tubuhnya sendiri agar hangat.

''Gak seru kamu re , kalau begitu aku duluan ya....'' Ayuti nekat berlari di jalan yang becek dan sedikit berlumpur.

''Ayuti!!!'' Panggil Renata dengan kesal , sahabatnya satu ini memang kadang gila hujan-hujanan.

Ayuti seakan tuli lalu terus berlari keluar desa. Tak jauh di luar desa ada pos satpam , yang memang untuk orang bertanya tentang jalan ke arah desa dan ada pak satpam juga. Ayuti berlari kesana dengan keadaan basah dan berteduh disana.

''Eh Ayuti , abis dari mana? Kenapa basah semua gitu?'' Tanya Pak satpam yang memang sudah mengenal Ayuti.

''Hehehe , Ayuti mau kesekolah. Lagian kalau hujan gini pasti lama redanya. Meski hujan-hujanan harus tetap menuntut ilmu kan?'' Ayuti hanya beralasan saja , padahal teman sekelasnya saja belum ada yang datang ke sekolah dan bahkan ada yang baru bangun akibat keenakan tidur karena hujan.

''Wah Ayuti anak yang pintar ya , anak bapak di rumah mana mau kesekolah. Palingan kalau hujan gini minta bolos sekolah.'' Curhat pak satpam dengan tersenyum miris.

''Gpp kali pak , lagian anak bapak kan baru TK masa mau di paksa sih lagian juga pasti di liburkan kalau sudah hujan gini.'' Sahut Ayuti yang tidak habis pikir dengan pak satpam , Ayuti tau kelakuan pak satpam yang sungguh sangat mengesankan. Masa anaknya yang TK biasanya sekolah jam 8 dia suruh sekolah jam 6 , bahkan gerbang sekolah aja belum buka.

''Biar rajin aja gitu , siapa tau nanti jadi presiden.'' Harap pak satpam.

''Semoga aja ya pak , kalau anak bapak itu bijak , adil dan pintar , maka akan saya doakan agar terpenuhi impian bapak.'' Ucap Ayuti dengan tersenyum ramah.

Brummmmm..........

Cit.............

Dua motor besar kini berhenti di hadapan Ayuti , Ayuti menatap mereka berdua dan seperti mengenal siapa mereka.

''Kak Edwin , kak Nyzan?'' Sapa Ayuti dengan menundukkan wajahnya ingin memastikan wajah kedua orang itu.

Dan benar saja , itu adalah Edwin dan Nyzan.

''Ayuti , kamu kemarin di chat Yuda gak? Dia bilang dia dimana gak? Atau mau kemana?'' Tanya Edwin langsung tanpa basa-basi.

''Enggak , kak Yuda gak chat maupun telpon seperti biasnya. Emang kenapa?'' Tanya Ayuti penasaran.

''Kemarin ada masalah di keluarganya lalu dia pergi gitu aja.''Jelas Edwin.

''Palingan entar juga balik.'' Ucap Ayuti dengan enteng.

''Ini gak seperti biasanya. Ya udah kalau Yuda ada telpon atau SMS beri tahu kami ya.'' Ayuti mengangguk , Edwin dan Nyzan langsung balik dan menancap gas.

''Siapa itu Ayuti?'' Tanya pak satpam penasaran.

''Temen , pak satpam Ayuti pamit ya.'' Ayuti kembali berlari dan mencoba tidak ikut campur urusan Yuda.

Setelah berlari begitu jauh , Ayuti berhenti di tengah-tengah hujan. Pikirannya tak bisa tenang kalau Yuda belum pulang. Karna rasa empatinya terlalu besar.

Ayuti berlari ke arah jalan lain , yang seharunya jalan menuju sekolah Ayuti malah ke jalan kecil yang kadang orang lewati sebagai jalan lebih cepat menuju jalan besar.

Ayuti berlari sambil celingukan , di jalan ini memang jarang ada yang melewati karena lebih aman menggunakan jalan biasa. Ayuti berlari kecil dan matanya sibuk mencari. Di jalan ini kalau tidak hujan biasanya akan ada banyak begal atau penjahat lain.

Tak jauh dari sana , mata Ayuti menangkap seseorang yang sepertinya sangat ia kenal. Orang itu menaiki pagar jembatan dan menatap ke bawah.

''Yuda?'' Ucap Ayuti kaget , jantungnya memompa dengan cepat , ia berlari dengan sekuat tenaga. Setidaknya ia dulu pemain softball jadi larinya sedikit kencang.

Ayuti menarik lengan Yuda yang hampir terhuyung kedepan , dengan sekuat tenaga Ayuti menarik Yuda hingga Yuda terjatuh kebelakang. Ayuti yang juga tersungkur langsung bangun saat Yuda kembali bangun dan ingin meloncat Kembali.

''Kak yuda!!!!!'' Teriak Ayuti memegang tangannya agar tidak naik kesana lagi.

''Lepas!!'' Bentak Yuda dan menepis Ayuti. Ayuti tidak mau kalau dia menarik tangan Yuda lalu tangan kanannya refleks langsung memukul pipi mulus Yuda.

Plakkkk........

Setidaknya tamparan itu bisa membuat Yuda berhenti dan menatap Ayuti dengan tatapan yang tak bisa di artikan.

''Yuda!!! Apa kau gila!! Apa kau ingin marah padaku!??? Silahkan , ingin membalas pukulanku!??? Silahkan.'' Ayuti berteriak dengan air mata yang sudah keluar. Jantungnya sangat berdetak kencang karna takut. Takut Yuda akan kembali bunuh diri di depannya.

Ayuti menangis seperti anak kecil , suaranya sangat terdengar. Yuda menunduk lalu bersimpuh dan juga menangis. Ayuti yang melihat Yuda seperti tidak memiliki harapan dan sepertinya sangat hancur , dengan lembut dia mendekap Yuda dalam pelukannya. Entah dorongan apa itu , tapi Ayuti bisa merasakan sakit dari tangis Yuda.

''Kenapa kau ingin bunuh diri kak! Apa kau sudah kehilangan akal sehatmu? Tidak kah kau memikirkan orang yang kau sayang?'' Tanya Ayuti dengan memeluk dan mengusap pelan punggung Yuda ingin menenangkan.

''Semua sudah berakhir , aku adalah anak yang tidak di harapan hiks........ Seharusnya dari kecil aku sudah tau kalau aku hanya beban dan aib untuk mereka. Saat aku masih kecil aku selalu berharap bisa memeluk mama dan papa dan berbicara dengan mereka tanpa harus berdebat atau saling menghina. Ternyata harapanku sia-sia , aku hanya anak yang buruk untuk mereka. Aku kira dengan aku nakal , aku bisa menarik perhatian mereka tapi aku salah. Hikss........'' Yuda memeluk Ayuti dengan erat , saat ini dirinya membutuhkan seseorang sebagai sandaran.

''Aku ingin mereka tau kalau aku sangat menyayangi mereka , meski mereka selalu memintaku pergi ke dasar bumi agar mereka tidak bisa melihatku lagi. Aku bukan anak yang baik Ayuti........Hiks .........Aku adalah beban......Huaaa........'' Ayuti yang pertama kali melihat pria menangis selain adiknya sendiri , jadi ikut sedih. Ayuti bisa merasakan rasa sakit yang teramat sangat untuknya.

Memang benar Ayuti tidak tau bagaimana cerita aslinya tapi Ayuti tau kalau kejadian itu membuat Yuda terguncang.

''Kak , sekarang aku nanya. Kalau kakak bunuh diri apa kakak akan di akui? Apa kakak akan disayang? Tidak kak , mereka akan menyayangimu setelah tau kalau kau itu bukan anak yang buruk. Kau adalah anak yang sangat baik dan juga sangat penyayang. Dengan bunuh diri kakak tidak akan tau dunia luar , betapa indahnya dunia ini kakak tidak akan tau.'' Jelas Ayuti dengan terus menangis.

''Aku sudah tidak memliki harapan , aku sudah tidak memiliki keluarga.'' Ucap Yuda , Ayuti melepaskan pelukannya lalu mengangkat dagu Yuda hingga tatapan mereka bertemu.

''Ada aku , kak Edwin , kak Nyzan , dan Fabian. Kita semua keluarga kak , keluarga tidak harus ada hubungan darah tapi keluarga adalah seseorang yang selalu ada untuk kita.'' Ucap Ayuti sungguh-sungguh.

''Apa kau mengutip kata-kata itu dari drama?'' Ayuti tersenyum dengan masih mata yang berkaca-kaca.

''Aku serius Yuda!!'' Ucap Ayuti tegas , hujan terus membasahi mereka membuat mereka basah kuyup.

''Terima kasih ,'' Ucapan itu terlontar begitu saja saat Ayuti menoleh kesana-kemari untuk memastikan tidak ada orang desa yang melihat mereka.

''Untuk apa?'' Tanya Ayuti menatap heran pada Yuda , dengan tangan yang menghapus air matanya.

''Karna mau menyelamatkan ku dan menangis bersama ku. Aku penasaran kenapa kau peduli dengan ku?'' Tanya Yuda dengan menatap intens Ayuti , Ayuti yang di tatap menjadi salah tingkah.

''Entahlah , mungkin sebagai sesama manusia atau rasa empati. Ayo berdiri , kita gak mungkin kan terus disini hujan-hujanan karena ini kehidupan nyata bukan drama atau novel , yang dimana hujannya tidak akan buat kita sakit.'' Ayuti bangun begitu juga dengan Yuda mereka berjalan kembali ke jalan biasa.

Di jalan itu juga sudah ada tempat berteduh jadi mereka disana untuk berteduh.

''Wahhhh......dingin sekali......'' Ucap Ayuti menggigil , ia kira kalau dirinya tidak akan menggigil seperti ini karna hujan.

''Ini pakai jaket ku saja ,'' Ayuti menolak pemberian Yuda.

''Kau pikir ini drama Korea , jaket kak Yuda itu udah basah kan makin dingin dong....'' Ucap Ayuti kesal dan Yuda hanya nyengir.

Ayuti membuka mantel tasnya dan merogoh ponselnya. Ayuti mengetik sesuatu di ponselnya lalu memasukan kembali ponselnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Hay........Guys apa kabar , terima kasih sudah membaca novel author jangan lupa :

Like 👍

komen✍️

vote💌

jadikan favorit kalian💕

Beri juga bintangnya ya🌟

Episodes
1 Bab Pertama
2 Bab kedua
3 Bab Ketiga
4 Bab keempat
5 Bab Kelima
6 Bab keenam
7 Bab ketujuh
8 Bab Kedelapan
9 Bab Kesembilan
10 Bab kesepuluh
11 Bab kesebelas
12 Bab kedua belas
13 Bab ketiga belas
14 Bab keempat belas
15 Bab Kelima belas
16 Bab keenam belas
17 Bab ketujuh belas
18 Bab Kedelapan belas
19 Bab Kesembilan belas
20 Bab kedua puluh
21 Bab kedua puluh satu
22 Bab kedua puluh dua
23 Bab kedua puluh tiga
24 Bab kedua puluh empat
25 Bab kedua puluh lima
26 Bab kedua puluh enam
27 Bab kedua puluh tujuh
28 Bab kedua puluh delapan
29 Bab kedua puluh sembilan
30 Bab ketiga puluh
31 Episode Ketiga puluh satu
32 Episode Ketiga puluh dua
33 Episode Ketiga puluh tiga
34 Episode Ketiga puluh empat
35 Episode Ketiga puluh lima
36 Episode ketiga puluh enam
37 Episode Ketiga puluh tujuh
38 Episode ketiga puluh delapan
39 Episode ketiga puluh sembilan
40 Episode keempat puluh
41 Episode keempat puluh satu
42 Episode keempat puluh dua
43 Episode keempat puluh tiga
44 Episode keempat puluh empat
45 Episode keempat puluh lima
46 Episode keempat puluh enam
47 Episode keempat puluh tujuh
48 Episode keempat puluh delapan
49 Episode keempat puluh sembilan
50 Episode kelima puluh
51 Episode kelima puluh satu
52 Episode kelima puluh dua
53 Episode kelima puluh tiga
54 Episode kelima puluh empat
55 Episode kelima puluh lima
56 Episode kelima puluh enam
57 Episode kelima puluh tujuh
58 Episode kelima puluh delapan
59 Episode kelima puluh sembilan
60 Episode keenam puluh
61 Episode keenam puluh satu
62 Episode keenam puluh dua
63 Episode keenam puluh tiga
64 Episode keenam puluh empat
65 Episode keenam puluh lima
66 Episode keenam puluh enam
67 Episode keenam puluh tujuh
68 Episode keenam puluh delapan
69 Episode keenam puluh sembilan
70 Episode ke tujuh puluh
71 Extra part
72 Extra part 2
73 Extra part 3
74 Extra part 4
75 Extra part 5
76 Extra part 6
77 Extra part 7
78 Extra part 8
79 Extra part 9
80 Extra part 10
81 Extra part 11
82 Extra part 12
83 Extra part 13
84 Extra part 14
85 Extra part 15
86 Extra part 16
87 Extra part 17
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Bab Pertama
2
Bab kedua
3
Bab Ketiga
4
Bab keempat
5
Bab Kelima
6
Bab keenam
7
Bab ketujuh
8
Bab Kedelapan
9
Bab Kesembilan
10
Bab kesepuluh
11
Bab kesebelas
12
Bab kedua belas
13
Bab ketiga belas
14
Bab keempat belas
15
Bab Kelima belas
16
Bab keenam belas
17
Bab ketujuh belas
18
Bab Kedelapan belas
19
Bab Kesembilan belas
20
Bab kedua puluh
21
Bab kedua puluh satu
22
Bab kedua puluh dua
23
Bab kedua puluh tiga
24
Bab kedua puluh empat
25
Bab kedua puluh lima
26
Bab kedua puluh enam
27
Bab kedua puluh tujuh
28
Bab kedua puluh delapan
29
Bab kedua puluh sembilan
30
Bab ketiga puluh
31
Episode Ketiga puluh satu
32
Episode Ketiga puluh dua
33
Episode Ketiga puluh tiga
34
Episode Ketiga puluh empat
35
Episode Ketiga puluh lima
36
Episode ketiga puluh enam
37
Episode Ketiga puluh tujuh
38
Episode ketiga puluh delapan
39
Episode ketiga puluh sembilan
40
Episode keempat puluh
41
Episode keempat puluh satu
42
Episode keempat puluh dua
43
Episode keempat puluh tiga
44
Episode keempat puluh empat
45
Episode keempat puluh lima
46
Episode keempat puluh enam
47
Episode keempat puluh tujuh
48
Episode keempat puluh delapan
49
Episode keempat puluh sembilan
50
Episode kelima puluh
51
Episode kelima puluh satu
52
Episode kelima puluh dua
53
Episode kelima puluh tiga
54
Episode kelima puluh empat
55
Episode kelima puluh lima
56
Episode kelima puluh enam
57
Episode kelima puluh tujuh
58
Episode kelima puluh delapan
59
Episode kelima puluh sembilan
60
Episode keenam puluh
61
Episode keenam puluh satu
62
Episode keenam puluh dua
63
Episode keenam puluh tiga
64
Episode keenam puluh empat
65
Episode keenam puluh lima
66
Episode keenam puluh enam
67
Episode keenam puluh tujuh
68
Episode keenam puluh delapan
69
Episode keenam puluh sembilan
70
Episode ke tujuh puluh
71
Extra part
72
Extra part 2
73
Extra part 3
74
Extra part 4
75
Extra part 5
76
Extra part 6
77
Extra part 7
78
Extra part 8
79
Extra part 9
80
Extra part 10
81
Extra part 11
82
Extra part 12
83
Extra part 13
84
Extra part 14
85
Extra part 15
86
Extra part 16
87
Extra part 17

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!