''Ma! Ada tamu ,'' Ucap pria tadi , pria tampan dengan tinggi yang melebihi Ayuti. Ayuti memang gadis tertinggi di antara teman-temannya.
Seorang wanita yang cantik datang dengan tersenyum ramah menghampiri Ayuti yang duduk bersama dengan Fabian.
''Eh ada tamu , dari mana nak?'' Tanya Wanita itu dengan ramah , Ayuti memperhatikan sekitar dan di dalam rumah itu tidak ada barang yang pecah. Lalu apa yang Ayuti dengar tadi?
''Begini Tante , perkenalkan nama saya Ayuti , saya dari komplek sebelah. Ini saya mau ngasi makanan sebagai tanda selamat datang dari ibu dirumah.'' Ayuti menyerahkan rantang yang ia bawa kepada wanita itu. Wanita itu bernama Sarah Carson.
''Aduh sok-sokan bilang Tante , biasanya juga bibi. Aduhhh manggil orang kota emang sulit , untung belajar dari emak lampir dari film azab.'' Ayuti berucap dalam hatinya tapi masih menampilkan senyum manisnya.
''Aduhh........repot-repot deh nak , terima kasih ya.'' Ucap Sarah menerima rantang tersebut.
''Ya sudah Tante , Ayuti pamit pulang ya. Nanti saja kembalikan rantangnya.'' Ucap Ayuti pamit.
''Gak mau minum dulu?''
''Gak usah Tante , nanti merepotkan. Saya pamit ya Tante.''
''Yuda antar Ayuti pulang sana , lagian kamu juga gak ngapa-ngapain.'' Ucap Sarah pada pria yang sibuk dengan ponselnya. Ya , dia adalah Yuda Kusuma Carson. Pria tampan dan sangat di gemari , diminati , di inginkan kebanyakan wanita.
''Gak mau , bukankah dia kesini sendiri maka pulang harus sendiri. Lagian kita juga gak ngundang dia.'' Ucap pedas Yuda tanpa mengalihkan pandangannya.
''Pedas sekali ucapanmu kakak.......'' Jawab Ayuti sambil melirik ke arahnya.
''Yuda!!'' Tegas Sarah pada putra semata wayangnya.
''Tidak apa Tante , saya juga gak minta kalau dianter dia. Hehehe.......'' Ayuti sebenernya kesal tapi ya sudahlah.
''Gpp Tante , biar Fabian aja yang antar. Lagian juga Fabian temen sekelasnya.''
''Makasi ya Fabian , maaf karna ketidak sopanan putra Tante.''
''Gpp Tante ,'' Ayuti dan Fabian pamit lalu pergi dari rumah itu. Ayuti dan Fabian berjalan kerumah Ayuti , iseng-iseng sambil olahraga.
Dalam perjalanan Ayuti dan Fabian tidak banyak bicara atau saling bicara. Banyak warga yang melihat itu dan memperhatikan mereka
''Ck , gosip akan menyebar dengan cepat.'' Ceplos Ayuti dan didengar Fabian.
''Hahaha.........Kau benar , aku dengar memang seperti itu. Di desa akan mudah menyebar yang namanya gosip. Tapi kalau di kota tidak akan ada yang peduli.'' Ayuti menatap Fabian dengan tersenyum lebar.
''Sudahlah , aku akan antar sampai di sini saja. Takutnya nanti kau di usir dari kartu keluarga dan malah masuk kedalam kartu keluargaku hahaha.......'' Goda Fabian yang membuat Ayuti terbengong menatap pria itu.
''Hey , kenapa malah bengong.'' Ayuti tersadar lalu tersenyum malu.
''Baiklah sampai ketemu di- Eh gak jadi. Bay.....'' Ayuti berjalan ke arah rumahnya , wajahnya berseri-seri. Untuk pertama kalinya sekarang pria bicara dengannya tanpa melihat fisik.
''Ya tuhan , apa aku akan jatuh cinta lagi.'' Ucap Ayuti sambil jingkrak-jingkrak masuk kedalam rumahnya.
''Siapa yang jatuh cinta?'' Tanya Renata yang entah datang dari mana.
''Astaga!!! Kau seperti hantu tau!'' Kesal Ayuti lalu berjalan kembali.
''Ada apa dengan wajahmu sayang? Apa kau benar jatuh cinta lagi? Coba ceritakan?'' Interogasi sudah dimulai oleh Renata.
''Tadi aku dianter Fabian , katanya sih rumah itu adalah rumah Fabian.'' Ucap Ayuti yang terus tersenyum tanpa henti.
''Jangan terlalu g-r , kau juga mengalami ini waktu SMP dan alhasil kau tertabrak kecewa kan? Dengar Ayuti , aku tidak ingin kau kecewa lagi. Sudah cukup para buaya itu yang membuatmu terluka , kau fokus lah untuk belajar. Ini adalah saran ku , terserah jika kau percaya atau tidak.'' Renata hanya tidak mau Ayuti menangisi pria yang hanya memberikan harapan tanpa kepastian.
''Iya Renata kau benar , aku memang mudah untuk menyukai seseorang. Aku akan tetap mencintai Lee Min ho dan D.O ku.'' Renata tersenyum , lebih baik seperti itu.
''Ohhh tuhan , di mana pun dirinya. Siapapun dirinya , tolong jaga pacarku dengan baik.'' Renata hanya memutar bola mata malas.
''Gimana? Udah ketemu sama orangnya.'' Tanya ibu.
''Iya Bu , udah. Rantang makanannya di bawa kemari setelah selesai.'' Ibu Ayuti mengangguk lalu berjalan ke arah dapur.
Mereka berdua ke arah dapur untuk makan , Seperti biasa mereka hanya akan makan sendiri-sendiri. Mereka tidak pernah makan bersama. Mereka akan makan dengan lesehan di lantai beralaskan tikar.
Selesai makan , Ayuti masih lesehan dan sambil terus membayangkan pria yang ingin ia temui. Siapa lagi kalau bukan jodohnya , ia selalu membayangkan apa yang akan mereka lakukan jika sudah pacaran dan banyak hayalan yang tidak akan menjadi nyata dan hanya sebuah hayalan.
''Sudah selesai makan?'' Tanya pria dengan wajah lelah datang lalu duduk di sebelah Ayuti. Bau khas keringat tercium sangat jelas. Pria paruh baya yang sudah tua , beliau adalah ayah Ayuti yaitu Heri Ravindra. Beliau baru saja tiba dari sawah.
''Iya ayah , mau dibuatkan kopi?'' Tanya Ayuti yang melihat wajah lelah ayahnya.
''Iya , cepat ya.'' Ujar Ayah dengan mengipaskan capil ke wajahnya untuk menghilangkan panas.
Ayuti dan Renata ke dapur , Ayuti yang mencuci bekas piring mereka berdua lalu Renata yang membuatkan kopi dan memberikannya pada ayah.
Setelah itu Renata dan Ayuti hendak pergi.
''Kalian mau kerja?'' Tanya Ayah menghentikan langkah Ayuti dan Renata.
''Iya ayah , mumpung tidak sekolah. Oh iya , ayah kalau Ayuti sama Rere ke luar boleh gak?'' Tanya Ayuti dengan penuh harap.
''Mau kemana? Jam berapa?'' Tanya Ayah , memang begitulah Ayuti dan adiknya maupun Renata. Tidak boleh keluar tanpa bilang atau tanpa bersama saudara. Ayah akan melarang mereka keluar rumah jika bersama temannya dan bukan saudara. Mereka semua dijaga ketat dengan aturan rumah. Ayuti dan Renata juga tidak merasa terkekang akan hal itu karena ayah dan ibu mereka itu memikirkan kebaikan mereka.
''Nanti sore , pulang tidak akan malam kok yah. Paling lambat jam 9 malam.'' Ujar Ayuti , Renata hanya diam dan mendengarkan saja. Memang mereka berencana untuk malam mingguan bersama.
''Baiklah , tapi ingat hati-hati.''
''Okey ayah , terima kasih.'' Ayuti dan Renata berjalan keluar dan bekerja. Mereka bekerja sebagai pembungkus makanan khas desa sana. Setiap 50 bungkus mendapat 4.000. Ya , begitulah Ayuti mencari uang saku.
Sore harinya , Ayuti dan Renata sudah bersiap-siap untuk pergi ke taman dan juga ke pasar malam.
''Wahh......Kenapa harus punya pacar jika punya saudara dan sahabat yang bisa ku ajak jalan-jalan.'' Ucap gadis itu dengan wajah berseri-seri.
''Jangan mulai lagi deh Ayuti , kau selalu saja puitis.'' Protes Renata , ia memakai helm dan menunggu Ayuti memakai helm.
''Iya!'' Ayuti yang mengendari motor lalu Renata yang di bonceng. Ayuti memang lebih tinggi dari Renata jadi , Ayuti yang sering mengendarai dan Renata yang di bonceng. Mereka berangkat sambil bernyanyi ria dan senyum yang mengembang.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Hay semuanya kalau suka novel author ini jangan lupa terus dukung author ya. Dengan cara :
Like👍
Komen💌
vote🎁
**Favorit 💕
Beri juga bintang yang banyak , agar author semangat nulisnya 🌟✍️
Perkenalkan nama author: Tirta
Jenis kelamin: perempuan
Sapa juga di Ig @dewayutirtawardani**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Si Bungsu
mampir kembali ke salah haluan kak
2022-01-07
1