Hari ini Ayuti tidak bisa menjenguk Yuda seperti biasanya , kemungkinan besok dirinya akan ke rumah sakit. Hari ini adalah hari libur dan hari dirinya harus bekerja dengan tekun dan dapat uang yang lebih dari kemarin. Ayuti sekarang semakin bingung karena pendapatan biasanya berkurang , akibat banyaknya orang yang ikut pekerjaannya itu.
Saat Ayuti di kamarnya , dering ponsel Ayuti terdengar dan membuatnya mencari dimana ponselnya. Pasalnya kemarin saking kesalnya dengan pemeran di drama membuat dia melempar asal ponselnya itu.
''Ketemu!!'' Ujar Ayuti saat menemukan ponselnya berada di kolong kasur. Ayuti membuka layar ponselnya lalu melihat Panggilan tak terjawab dari no yang tidak dikenal. Beberapa detik kemudian no itu kembali muncul di layar ponsel Ayuti.
''Halo? Siapa ini?'' Tanya Ayuti to the poin saat panggilan terhubung.
''Hay Ayuti , ini aku Yuda.'' Ucap pria itu dari seberang sana.
''Ohhh kak Yuda......Ada apa kak? Darimana dapet no ponselku? Perasaan aku gak ngasi no ku ke kakak deh.'' Ucap Ayuti sambil menggaruk kepalanya bingung.
''Aku dapat dari Fabian. Apa hari ini kau akan ke rumah sakit?'' Tanya Yuda.
''Ohhh hari ini aku kayaknya gak bisa kerumah sakit deh , aku harus kerja dulu.'' Jawab Ayuti jujur.
''Kerja? Kemana? Tumben sekali aku mendengar kalau kau bekerja?'' Ayuti terkekeh mendengarnya.
''Karena aku tidak memberitahumu makanya kau tidak mendengar kalau aku bekerja. Ya sudah......Aku mau kerja dulu. Eh iya , lupa nanya. Udah makan dan minum obat belum?'' Tanya Ayuti sambil mengambil sisir di atas lemari dan mulai menyisir rambutnya yang pendek dan hitam itu.
''Lain kali aja deh kalau gitu , lagi males.'' Ujar Yuda yang membuat Ayuti memutar bola matanya malas.
''Ya sudah , lain kali saja aku kerumah sakit , lagi males. Dan kakak lain kali aja pulang kerumah , lebih baik dirumah sakit.'' Ayuti menguncir satu rambutnya lalu melangkah pergi menuju lemari dan meninggalkan ponselnya di atas ranjang.
''Ayuti......Kau masih disana? Ya , aku akan minum obat tapi ingat datang ya? Halo......Ayuti?'' Cicit Yuda di seberang sana , Ayuti hanya menggeleng saja mendengar ucapan Yuda.
''Ayo.....''Ucap Renata yang keluar dari balik pintu kamar.
''Okey , '' Ayuti melangkah mengambil ponselnya lalu mendekatkannya ke telinga kiri Ayuti.
''Iya sudah kak , nanti aku kesana ya. Bay......'' Ayuti mematikan ponselnya lalu membuang ponselnya ke atas ranjang dan keluar kamar. Ayuti buru-buru karena Renata sudah berjalan duluan.
Di waktu yang sama dan tempat yang berbeda , Yuda tengah memperhatikan foto profil Ayuti. Dirinya seakan malu sendiri saat dirinya menatap foto profil Ayuti. Ini untuk pertama kalinya dirinya merasakan Dejavu saat hanya melihat fotonya saja.
''Apa kau menyukainya?'' Tanya Edwin tanpa basa-basi. Di sana hanya ada Edwin dan Yuda , Fabian dan Nyzan sedang pergi membeli sarapan.
''Tidak......'' Yuda menyangkal perasaannya sendiri.
''Oh.....Tidak ya? Sepertinya Fabian tidak ada saingan kalau gini. Aku akan mendoakan Fabian lebih dekat dengannya dan siapa tau jadian?'' Celetuk Edwin dengan tersenyum jail. Wajah Yuda berubah kesal dan jengkel. Yuda hanya diam karena jika dirinya menjawab , berarti dirinya menyukai Ayuti. Sedangkan Yuda saja masih bingung antara suka atau hanya mengagumi.
Terkadang cinta bisa membuat orang buta akan dunia. Perasaan ini seperti butiran debu , ada nyata dan bisa dirasakan tapi terlalu kecil untuk mempercayainya. Rasa yang berbelit-belit membuat banyak orang bingung dan menganggap itu adalah cinta. Yuda hanya tidak mau salah menganggap dan membuat orang lain terluka karena asumsinya sendiri.
Pagi sudah berganti menjadi malam , Ayuti dan Renata sudah bersiap untuk tidur , tapi Renata masih ke toilet dan Ayuti kekamar lebih dulu. Tak sengaja , Ayuti menendang paper bag yang ada di lantai hingga semua isinya keluar.
Ayuti mengambil dan memasukan kembali isinya , karena penasaran Ayuti mengambil kembali lip tint yang ada dalam paper bag. Ayuti melangkah menuju lemari dan membuka lemari , lalu mengambil kaca kecil. Ayuti mulai memoles bibirnya dengan lip tint itu sambil berkaca.
''Itu bagus untukmu ,'' ucap Renata yang tiba-tiba membuat Ayuti kaget.
''Jangan kayak hantu deh , nongol sembarangan. Dan ya , aku ingin pakai ini mulai hari ini? Apa menurutmu bagus?'' Tanya Ayuti meminta pendapat Renata.
''Bagus ,'' Renata tersenyum lalu melangkah menuju kasurnya.
Ayuti juga menyusul Renata naik ke atas kasur. Saat akan tidur , ponsel Ayuti bergetar menandakan ada pesan dari seseorang.
- Hay Ayuti , apa kau sudah mau tidur?'' Ayuti mengingat siapa pemilik no ini , oh iya kak Yuda.
*Ayuti : Iya kak , ada apa kak?
Yuda : Tidak ada , ya sudah selamat malam.
Ayuti : Malam juga kak*.
Ayuti menaruh Ponselnya lalu tidur , entah mengapa mendapat pesan dari Yuda , hatinya terus saja berdebar. Ayuti mencoba untuk melupakan rasa itu , karena menyadari kalau ada Tara yang selalu mengejar Yuda.
🐷
Siang harinya , Ayuti dan Renata sudah bersiap kerumah sakit. Ayuti juga harus membuat tugas bersama dengan Fabian , sebenarnya bukan hanya Fabian tapi juga ada Wita. Tapi seperti biasa Wita selalu beralasan kalau di ajak kerja kelompok. Jadi hanya Ayuti dan Fabian yang akan mengerjakan tugas itu.
''Mau kemana nak?'' Tanya ayah yang memang sedang ingin istirahat setelah dari sawah.
''Mau ngerjain tugas ayah , nanti sore aku sama Rere pulang.'' Jelas Ayuti.
''Rere juga buat tugas , bukankah kalian tidak satu kelas?'' Tanya ayah sekali lagi.
''Iya yah , tapi entar Rere nganter Ayuti aja dulu terus baru Rere ke rumah temen Rere.'' Jelas Renata , memang benar hari ini Ayuti hanya di antar saja dan Renata akan pergi kerumah temennya.
''Iya udah , hati-hati dijalan dan jaga diri kalian.'' Ayah masuk kedalam kamar dan Ayuti bersama Renata melanjutkan langkah mereka menuju motor mereka.
Sekitar 20 menit , Ayuti sudah sampai dirumah sakit dan Renata sudah pergi kerumah temannya. Ayuti masuk seperti biasa dan menuju kamar Yuda. Kali ini kamar Yuda tidak di tutup , Ayuti masuk setelah mengetuk pintu.
''Eh , udah dateng ya Ayuti?'' Sapa Fabian menghampirinya.
''Kayaknya sih belum deh , ini rohnya.'' Canda Ayuti sambil terkekeh dan di ikuti oleh Fabian.
''Tangan kak Yuda udah gak di perban lagi?'' Tanya Ayuti sambil duduk di sofa.
Fabian hendak bicara tapi sudah di dahului oleh Yuda.'' Iya , lagian aku udah bosen disini.''
...''Oh gitu , Hay kak Edwin , Hay kak Nyzan.'' Sapa Ayuti dengan senyum yang indah....
''Hay juga Ayuti , '' Sapa mereka berdua.
''Kau memakai lip tint?'' Bisik Fabian , Ayuti tersenyum malu.
''Kau menyadarinya? Aku ingin mencoba , apakah jelek?'' Tanya Ayuti sambil berbisik.
''Tidak kau cantik.'' Bisik Fabian kembali yang membuat Ayuti tersenyum malu-malu.
Di sudut ruang ada dua mata yang memperhatikan mereka dan sama sekali tidak menyukai hal itu. Rasanya dadanya terbakar dan hanya menyisakan panas yang menggelegar. Ingin rasanya ia berteriak pada Fabian dan meninju sudut bibirnya agar berhenti berbisik pada Ayuti.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Hay........Guys apa kabar , terima kasih sudah membaca novel author jangan lupa:
Like 👍
komen✍️
vote💌
jadikan favorit kalian💕
Beri juga bintangnya ya🌟
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments