Malam harinya , di rumah Ayuti tengah duduk santai di dalam kamar. Dirinya senyum-senyum sendiri , lalu guling-guling sendiri. Entah mengapa perasaannya kini sangat senang , hatinya terus berdetak kencang saat memikirkan wajahnya.
Ayuti tersenyum sendiri dengan tidur terlentang setelah berguling kesana-kemari.
''Apa kakak gila?'' Tanya Nidya yang masuk kedalam kamar Ayuti untuk meminjam penggaris.
''Diam! , kau berisik sekali. Sana keluar ,'' Usir Ayuti yang membuat Nidya mendelik kesal.
''Iya , ini juga mau keluar nanti kalau lama-lama disini bisa ikutan gila kayak kakak.'' Ujar Nidya dengan berlari ke luar rumah.
Setelah Nidya yang keluar , Renata masuk kedalam kamar. Ia langsung naik keatas kasur dan hendak tertidur.
''Rere sayang.........'' Ucap Ayuti pelan membuat Renata menatapnya.
''Ada apa?'' Tanya Renata membalikan badannya.
''Aku mau curhat sebentar ,'' Ucap Ayuti dengan menarik selimut hingga dadanya.
''Ini tentang pria itu?'' Tebak Renata yang membuat Ayuti malu. Ia tau siapa pria yang Renata maksud.
''Aku gak tau gitu , aku akan suka padanya dalam waktu secepat ini. Aku merasa gugup saat dekat dengannya sekarang karna sudah tau alasan hatiku berdetak tak karuan di dekatnya.'' Ucap Ayuti sambil menyembunyikan wajahnya di balik selimut lalu tak berapa lama kembali muncul.
''Kau sudah jatuh cinta ternyata , aku turut senang. Selamat ya......'' Renata menepuk pelan rambut Ayuti.
''Tapi aku takut ini hanya akan menjadi cinta sepihak seperti biasanya , kau tau bukan dia itu putih , tampan , siapa juga yang akan nolak kalau yang seperti itu. Aku mungkin akan menyerah sebelum berperang.'' Ujar Ayuti dengan menatap ke atas.
''Jangan terlalu yakin , tidak semua pria seperti itu. Kau sendiri jangan terlalu insecure , jadilah dirimu sendiri. Jika pria yang bisa menerima mu baik-buruk nya maka dia adalah pria yang tepat.'' Ucap Renata memberikan semangat pada Ayuti.
🐷
Keesokan harinya , Ayuti dan Renata sedang berada di kelas Ayuti. Saat ini sedang jam istirahat , dan Renata menyempatkan diri untuk bertemu di kelas Ayuti. Saat mereka sedang berbincang , datanglah Raka dan Boby masuk kedalam kelas menghampiri Ayuti dan Renata.
Renata yang melihat mereka berdua diam di depan meja Ayuti langsung sewot.
''Mau apa kalian? Mau ejek Ayuti lagi? Kenapa kalian gak bosen-bosen sih ejek Ayuti terus!!'' Renata langsung bangun menatap tajam kedua orang yang ada di depannya ini.
''Is cantik-cantik kok galak , jangan sembarang deh. Kita kesini buat minta maaf atas ucapan yang kami ucapkan kemarin.'' Ujar Raka mendahului , sebenarnya dia gengsi sih jika harus minta maaf langsung. Tapi saat di chat , Ayuti sama sekali tidak merespon nya.
''Maaf? Kau pikir kertas yang sobek bisa kau kembalikan biar utuh dan mulus? Tidak bukan , begitu juga hatinya yang- Ummmmm.......'' Ayuti menutup mulut Renata yang terus cerewet dari kemarin.
''Aku maafkan , ciah udah kayak siapa aja. Aku juga gak begitu peduli dengan ucapan kalian waktu itu , anggap aja kalian semua salah ucap.'' Ujar Ayuti tanpa melepas tangannya dari mulut Renata.
''Pergilah , sebelum si mercon bicara bisa-bisa budeg kalian disini.'' Ucap Ayuti sambil melirik Renata yang menatapnya kesal. Raka dan Boby mengangguk lalu pergi dari sana.
''Is Ayuti bikin kesal aja.'' Ucap Renata yang marah lalu pergi dari sana.
''Rere maaf ya!!! aku cuma becanda!!'' Teriak Ayuti tapi tak di gubris oleh Renata. Ayuti merasa bersalah karena menyinggung perasaan Renata.
Sepulang sekolah , Renata dan Ayuti tidak bersama karena Renata pulang bersama dengan temannya. Ayuti terpaksa pulang sendiri , tapi saat akan menjalankan motornya , Ayuti di cegat dua motor yang Ayuti kenal siapa pemiliknya.
''Ayuti , ayo ikut kami bentar. Kami mau milih kost untuk Yuda.'' Ajak Edwin menepuk tempat duduk di motor yang ia bawa , mengisyaratkan agar Ayuti berboncengan dengannya. Ayuti hendak menolak karena dirinya harus membawa motor tapi terhenti karna Yuda tiba-tiba turun dari motor Nyzan.
''Woy!! Bro!!! Kalau turun bilang-bilang napa , hampir jatuh ni gue.'' Yuda tidak menghiraukan teriakan Nyzan dan malah menghampiri Ayuti lalu duduk di jok belakang Ayuti.
''Kenapa Kakak malah disini?'' Yuda seakan malas memberikan komentar , dirinya hanya diam dan membisu.
''Iya udah , kamu bonceng Yuda aja. Ikuti kita ya. Ada satu kos yang harus kita lihat dulu.'' Ucap Edwin , Edwin terlebih dahulu lalu Ayuti dan terakhir Nyzan.
Dalam perjalanan , Yuda sama sekali tidak berkomentar atau bertanya pada Ayuti seperti biasa.
''Apa aku punya salah sama kak Yuda?'' Tanya Ayuti mendahului. Ayuti bertanya sambil fokus mengendarai motor.
Yuda masih diam , ''Jika kak Yuda tidak ingin aku ikut kesana , maka aku tidak akan ikut. Aku akan bilang pada kak Edwin. Kalian saja yang melihat kosnya.'' Ayuti tidak bisa berhenti karena sangat macet.
''Tidak ,'' Ujar Yuda , Ayuti menjadi bingung di buatnya.
''Maksud ucapan kakak tidak itu apa? Tidak boleh ikut atau gimana?'' Yuda dan Ayuti memang menjaga jarak saat ini. Yuda yang berpegangan di belakang jok , dan menjaga jarak dari Ayuti.
''Kau ikutlah , aku tidak masalah.'' Ujar Yuda , Ayuti tersenyum dan terus melanjutkan perjalanan.
Di sebuah kos yang memang jauh dari desa , untuk mencari kosnya memang harus memasuki beberapa gang setelah jalan besar. Setibanya di depan kos , ternyata tidak hanya satu rumah kos melainkan kosnya berjejer dan sudah di isi.
Mereka memarkirkan motornya lalu menemui pemilik kos yang ada disana dan sedang duduk santai.
''Permisi pak , apa masih ada kos yang tersisa.'' Tanya Edwin , ia memang sudah menelpon dan bertemu bapak ini jadi sudah saling mengenal.
''Ohhh ada mari silakan ,'' Bapak itu menuntun kami ke salah satu kos yang memang letaknya sendiri dari kos yang lain.
''Mereka yang mau ngekos di rumah itu , pasti pak tua itu nyari untung aja. Kos jelek gitu biayanya mahal.'' Bisik salah satu perempuan yang ada di kos tersebut dan itu tak luput dari pendengaran Ayuti.
''Ini kos nya , bisa di lihat dulu.'' Ucap pak Yono , pemilik kos.
Mereka berempat masuk kedalam kos , tampilan di luar memang lumayan bagus tapi di dalam semuanya Absur , banyak sekali sarang laba-laba dan tembok yang sudah berjamur. tidak ada fasilitas apapun kecuali tikar. Ayuti melirik Edwin , yang bagusnya disana ada dua kamar , ada satu dapur dan satu kamar mandi.
Ayuti menghampiri Edwin untuk bertanya masalah uang.
''Berapa uang yang kak Yuda miliki?'' Tanya Ayuti , Yuda dan Nyzan sedang melihat-lihat.
''Sekitar 3 atau 4 juta.'' Ujar Edwin berfikir , Ayuti membelalakkan matanya.
''Apa kalian mencuri? Bukankah kemarin kalian tidak punya uang?'' Tanya Ayuti dengan menatap intens.
''Bukan , meski tidak punya uang kami tidak akan mencuri. Lagian banyak hal yang bisa menghasilkan uang , udahhhh......Nanti aja aku ceritain.'' Ujar Edwin membatasi pernyataan Ayuti. Setelah melihat-lihat , Ayuti dan yang lain keluar menemui pak Yono.
''Berapa harga perbulan?'' Tanya Ayuti mendahului.
''1 juta 500 perbulan.'' Ayuti membelalakkan matanya kaget , ini minta sewa atau malak sih. Pikir Ayuti.
Edwin hendak mengambilkan uang dia saku celananya tapi tangannya di tahan Ayuti. Dan itu tak luput dari pengamatan Yuda.
''500 ribu perbulan ,'' Tawar Ayuti yang membuat mereka bertiga kaget termasuk pak Yono.
''Ya ampun mbak , ini itu udah yang paling murah. Lagian juga di kos ini udah dua kamar bagus. Mbk ini kayak nawar apa aja sampai jauh gitu nawarnya.'' Ucap pak Yono , Yuda tidak mendengarkan dan malah terlihat kesal dengan Ayuti yang masih memegang tangan Edwin.
''Pak , begini ya. Kalau semisal di dalam rumah ini sudah lengkap maka saya akan mau membayar segitu tapi , di dalam rumah ini tidak ada apa-apa. Kasur tidak ada , meja tidak ada , lemari tidak ada , bahkan airnya juga kurang di perbaiki. Semuanya tidak ada dan hanya ada tikar? Pak tadinya aja sebelum kesini kami ini juga masuk ke salah satu kos yang ada dekat dari rumah. Dan kosnya itu hanya 700 ribu , sudah ada tiga kamar dan semuanya sangat lengkap. Kami bahkan rela jauh-jauh kesini karna percaya kalau disini bapak bisa kasi yang lebih murah.'' Pak Yono hendak bicara tapi sudah di sambar Ayuti lagi.
''Pak , kasihan lah sama kakak saya ini. Dia itu di usir dari rumah dan sekarang tidak tau harus kemana. Memang bapak tega , jika semisal anak bapak seperti kakak saya ini dan tidak ada yang membantu memang bapak tidak kasihan. Ayolah pak , saya naikkan deh jadi 700 ribu biar sama kayak yang disana.'' Edwin , Yuda dan Nyzan hanya diam mendengarkan saja. Pak Yono seperti tidak bisa bicara karna untuk pertama kalinya dari kota ada yang nawar kalau mau ngekos.
''Ya udah 1 juta aja....'' Ucap pak Yono.
''700 ribu.....'' Tawar Ayuti.
''900 ribu...''
''700 ribu ...'' Kekeuh Ayuti.
''800 ribu final.'' Ucap pak Yono.
''Tidak pak , 700 ribu jika tidak mau kami akan pergi.'' Ayuti benar-benar pergi dan menarik tangan Edwin , Yuda berjalan dengan penuh amarah dan langsung berkata.
''Gandengan terus , gandeng!!!.....Emang mau nyebrang!'' Ucap Yuda yang membuat Ayuti , Edwin dan Nyzan menatapnya aneh. Mereka bicara sambil berjalan.
''Kenapa kakak marah?" Ayuti berjalan pelan.
"1........2........3......" Yuda dan yang lain tidak tau kenapa Ayuti menghitung tapi....Setelah hitungan ke tiga , pak Yono datang menghampiri mereka.
''Baiklah , 700 ribu saja. Saya juga butuh uang sekarang. Masalah listrik dan air , kalian bayar sendiri saja.'' Ucap pak Yono mengalah , Ayuti tersenyum.
''Berikan uang 1 juta 400 untuk biaya 2 bulan kedepan.'' Edwin memberikan uangnya dan pak Yono memberikan kuncinya. Setelah itu pak Yono pergi dari sana.
''Yeahhh...... akhirnya aku bisa nawar juga , gak sia-sia aku belajar dari ayah.'' Ucap Ayuti bangga.
''Kau memang pintar , ayo kita masuk dan bantu kita bersih-bersih.'' Ajak Edwin , Ayuti mengangguk dan masuk dengan senang hati. Yuda masih terlihat kesal. Dirinya seakan ingin mengikat Ayuti agar berada di dekatnya saja.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Hay........Guys apa kabar , terima kasih sudah membaca novel author jangan lupa :
Like 👍
komen✍️
vote💌
jadikan favorit kalian💕
Beri juga bintangnya ya🌟
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
atang maulana
punya warna kulit yang sama kayak ayuti
2022-07-04
1
atang maulana
semangat KK 👍, ceritanya sama kayak kisah ku
2022-07-04
1