Malam harinya , Ayuti dan Renata sudah bersiap untuk tidur dan sudah tiduran santai. Ayuti yang baru saja selesai menulis novel , kini menghadap ke Renata yang sibuk dengan ponselnya.
''Aku ingin curhat satu hal denganmu.'' Ujar Ayuti memulai pembicaraan , Renata mematikan ponselnya lalu menatap Ayuti.
''Ada apa?'' Tanya Renata dengan serius , Ayuti menarik nafas pelan lalu tersenyum.
''Tadi aku di tanya oleh seorang pria , meski kutahu dia hanya bertanya tapi aku sangat senang.'' Ujar Ayuti sambil menutup dirinya dengan selimut.
''Apa kau jatuh cinta lagi? Pria ke berapa ini?'' Kesal Renata pada Ayuti.
''Bukan jatuh cinta dodol , tapi hanya sekedar suka aja. Untuk pertama kalinya dia bertanya tanpa memandang fisik. Kau sudah pernah liat bukan saat seseorang bertanya padamu tapi aku yang menjawab mereka malah acuh.'' Kesal Ayuti sambil membuka selimutnya kembali.
''Gini ni , Cinta memang mulai dari rasa suka. Kau ingat bukan mantanmu lebih banyak dariku , kau memiliki 7 mantan Ayuti. 7!'' Ucap Renata terkagum-kagum.
''Iya 7 , Satu ngegosting , 2 hanya rumor , 4 pacaran lewat virtual alias lewat Wa. Dari ke empat orang itu tidak ada yang bertahan lama. Cinta pertama ku atau pacar pertama hanya sampai satu setengah bulan. Yang kedua sampai 3 bukan , yang ketiga hanya satu Minggu dan yang terakhir sampai 7 bulan. Di antara mereka tidak ada yang benar-benar memahami ku , mereka terpaksa berpacaran denganku karna foto profil. Yang pertama hanya cinta monyet dan memang pernah bertemu tapi malah jatuh cinta sama temenku. Yang terakhir juga pernah ketemu.'' Ayuti menjeda ucapannya lalu menatap kesal Renata.
''Mereka hanya terpaksa menjalani hubungan ini , karna sudah terlanjur menembak ku saja. Aku tau mereka semua memandang fisik dan aku dengan bodohnya memberi kasih sayang dan perhatian yang banyak pada mereka.'' Ucap Ayuti bergebu-gebu sambil melipat tangannya di dada.
''Jika sudah mantan semua yang kita lakukan adalah hal yang bodoh , jika masih memiliki hubungan maka akan bucin hingga tidak menyadari diri.'' Sindir Renata pada Ayuti yang terlihat tidak menggubris.
''Aku selalu berhayal mendapat pria yang seperti oppa-oppa Korea. Tapi tidak deh , aku ingin mendapatkan pria yang mengerti sisi buruk dan mengerti aku sebelum aku bicara. Intinya dia mengerti luar dalam diriku dan aku dengan senang hati akan selalu mengerti dirinya dan bersama dengannya.'' Ujar Ayuti kembali berhayal.
''Bukankah si A juga mengerti dirimu bahkan selalu chat denganmu. Di terang-terangan meminta kasih sayangmu , kenapa kau tidak bersama dia saja?'' Tanya Renata yang memang mengetahui bahwa ada yang memang sayang pada Ayuti.
''Tapi aku tidak menyukainya , aku hanya menganggapnya sebagai kakak. Aku tau dia pernah punya rasa padaku tapi sudah ku jelaskan kalau kita hanya kakak adik.''
''Iya kakak adik , kakak adik ketemu gede.'' Ketus Renata yang sudah mulai kesal karna Ayuti selalu mendambakan seseorang yang bahkan entah ada atau tidak.
''Re , apa tuhan ingin aku fokus belajar , lalu bekerja dan bisa meraih impian ku?'' Tanya Ayuti dengan menatap langit-langit kamar.
''Mungkin saja , tuhan tidak ingin kau tersakiti lagi oleh pria-pria yang brengsek seperti mantanmu. Jadi kejar impianmu dulu maka jodohmu akan datang sendiri.'' Ayuti tersenyum menatap Renata lalu mengangguk.
''Apa kalian tidak akan tidur semalaman? Besok adalah hari Sabtu jadi bantu ibu untuk menyelesaikan tugas rumah pagi-pagi. Dan ya , besok Ayuti harus membawakan makanan ke tetangga baru di komplek sebelah.'' Ucap Ibu dari luar kamar.
''Iya Bu......'' Jawab Ayuti dan Renata bersamaan , mereka akhirnya tertidur dengan pulas.
Pagi harinya , Ayuti bangun jam 5 pagi lalu berberes rumah dan menyapu lantai juga halaman rumah. Setelah itu Ayuti menghampiri ibu di dapur.
''Bu , tumben sekali kita membawa makanan untuk tetangga baru. Itu pun komplek sebelah pula.'' Ujar Ayuti yang mulai memasukan rantang makanan ke dalam tas.
''Biasa lah kita sebagai tetangga harus ramah pada orang baru , kamu tinggal bawa aja kok protes sih. Lagian mereka juga dari kota pasti belum akrab sama yang ada disini , jadi kita harus mengakrabkan diri.'' Jelas Ibu sambil sedikit kesal karna Ayuti yang mulai protes.
''Kenapa Ayuti yang harus membawanya Bu , kan ada Rere sama Nidya.'' Protes Ayuti kembali.
''Mereka ibu suruh ke pasar , kau bawa saja dan berhenti protes.'' Tegas ibu dengan wajah yang sudah kesal , Ayuti hanya menerima pasrah lalu berjalan keluar sambil menenteng tas makanan.
Ayuti berjalan menuju komplek sebelah karna motor di bawa oleh Renata dan Nidya ke pasar. Di rumah itu hanya ada satu motor jadi harus bergantian memakainya.
Sekitar 20 menit , Ayuti sampai di sebuah rumah yang lumayan besar. Kata alamat yang diberikan ibu sih disini. Pikir Ayuti lalu membuka gerbang rumah itu.
Ayuti berjalan pelan masuk kedalam rumah , sangat sepi seperti kuburan. Sesampainya di depan pintu , Ayuti mengetuk pintu rumah itu dengan sopan.
''Apa ini rumah ada penghuninya? Jangan bilang kalau ini alamat palsu seperti lagu ayu Ting Ting. Kalau ada penghuninya kenapa sepi kayak kuburan. Bahkan jika kuburan pun masih ada penjaganya , ini sepi sekali kayak hati ku.'' Ujar Ayuti ngedumel sendirian.
Prankkkkkk.............
Ayuti sampai melotot karna terkejut mendengar suara sesuatu yang pecah dari dalam rumah.
''Ini pasti rumah hantu , ''ujar Ayuti dengan memundurkan langkahnya perlahan hingga dia tidak menyadari kalau di belakangnya ada seseorang.
''Siapa kau?'' Tanya orang itu , Ayuti langsung berbalik dan menatap orang itu dengan terkejut.
''Sungguh aku tidak mendengar apapun , aku kesini buat nganterin makanan.'' Ujar Ayuti sedikit gugup.
''Hay Ayuti......''Sapa orang itu , Ayuti kembali kaget karna orang itu adalah Fabian. Fabian membuka masker dan topi yang ia gunakan tadi.
''Kau? Kenapa ada disini?'' Tanya Ayuti dengan bingung.
''Kenapa aku disini? Pertanyaan apa itu? Aku disini karna ini rumah ku lah , kenapa tidak ketuk pintu dan malah bengong sambil bicara sendiri seperti orang gila disini.'' Ejek Fabian dengan senyum jail.
''Ck , aku ingin bertemu dengan ibumu dan memberikan makanan ini sebagai tanda selamat datang.'' Jelas Ayuti , Fabian mengangguk lalu melangkah mendahului Ayuti dan mengetuk pintu.
Tok tok tok..........
Ceklek...........
Pintu sedikit terbuka , muncullah pria tampan diiringi dengan pintu yang semakin terbuka.
''Kak , apa Tante ada? Ada yang mau bertemu dengannya.'' Ujar Fabian pada pria yang dia panggil kak.
''Kak? Tante? Apa dia hanya numpang disini?'' Pikir Ayuti sambil melamun.
''Apa kau akan berdiri disana seumur hidup?'' Ketus pria yang membuka pintu tadi pada Ayuti , Ayuti langsung mendelik ke arah pria itu.
''Tentu saja tidak , aku masih ingin menikmati masa mudaku. Ya kali disini seumur hidup , bisa-bisa aku jadi janda tua.'' Ceplosnya tanpa berfikir.
''Bukan janda tua Ayuti tapi , perawan tua.'' Sahut Fabian membenahi ucapan Ayuti.
''Iya itulah maksudnya.''
''Sudah selesai bicaranya? Silakan masuk , jika masih ingin bicara silakan tinggal diluar.'' Ucap pria itu lagi. Fabian mendahului Ayuti masuk kedalam rumah lalu Ayuti , saat didepan pria yang membuka pintu tadi Ayuti langsung menatap pria itu.
''Sabar ya kak , dunia itu memang sulit dan kejam.'' Celetuk Ayuti lalu berjalan masuk kedalam rumah.
''Apa maksud gadis itu? Gadis aneh.'' Tanya pria itu dengan wajah bingungnya pada diri sendiri. Ucapan Ayuti itu ibarat tidak ada awal dan akhirnya jadi , sedikit asing dan tidak nyambung di telinga pria itu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Hay semuanya kalau suka novel author ini jangan lupa terus dukung author ya. Dengan cara :
Like👍
Komen💌
vote🎁
**Favorit 💕
Beri juga bintang yang banyak , agar author semangat nulisnya 🌟✍️
Perkenalkan nama author: Tirta
Jenis kelamin: perempuan
Sapa juga di Ig @dewayutirtawardani**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments