Dion memasuki apartemen Pevi dengan mencium Pevi lembut. Pevi tidak menolak. Dia juga menerima ciuman Dion dengan lembut. Namun, lagi lagi Dion membayangkan tangis Viena ketika dia meninggalkannya. Dion mendorong tubuh Pevi yang membuat Pevi terkejut.
"Ciumanmu sungguh lembut, sayang, bisakah kita melakukannya lagi?" Tanya Pevi sendu. Pevi sungguh cantik dangan cahaya lampu dari luar apartemen menghiasi moment romantis mereka. Dion membelai pipi mulus Pevi dan memegang leher Pevi dari samping. Dion mulai mencium bibir kecil Pevi lagi dengan lebih serakah. Dia mencari cari lidah Pevi yang diberikan dengan senang hati. Perlahan, Dion menurunkan tali gaun pesta Pevi dan terpampang pakaian dalam atas Pevi. Dion memandangnya dengan seksama. Wajah Pevi memerah masam. Dion kembali mencium bibir Pevi dan membawa Pevi ke sofa besar di depan tv. Tubuh Dion sudah memanas. Pevi mencoba membuka kancing baju Dion. Setelah kancing baju Dion terbuka, Pevi ikut memanas menyaksikan tubuh six pack Dion. Pevi agak mengangkat tubuhnya hingga tangannya sampai pada sakelar lampu meja di samping sofanya. Pevi menyalakan lampu orange itu dan Dion melihat wajah Pevi dengan jelas. Seketika Dion teringat Viena dan dia terkesiap. Dion menjauhkan diri dari Pevi dan masih tertegun melihat Pevi yang tali gaun pestanya telah tanggal.
"Sayang.." panggil Pevi lirih. Dion menghampiri lagi fan memegang dagunya.
"Maafkan aku Pevi, bukan sekarang kita melakukannya. Bersihkanlah dirimu dan beristirahat. Besok kita makan siang bersama," kata Dion lembut dan mencium kening Pevi. Dion berlalu sambil mengancingi lagi kemejanya. Pevi tertegun heran. Pevi merasa Dion yang seperti ragu ragu bermesraan dengannya. Baru kali ini Pevi merasakan ciuman lembut dari Dion. Sebelumnya, mereka hanya berciuman pipi atau kening. Dion tidak pernah berlebihan padanya. Baru kali ini dia merasakan Dion berbeda tapi tetap tertunda.
.........
"Kau sudah bertemu dengannya?" Kata seorang pria diserang telepon Revo.
Percakapan Revo dengan seorang pria (nn) :
Revo : sudah
Nn : bagaimana dengannya?
Revo : dia sangat cantik dan seksi, jangan salahkan aku jika aku berubah pikiran
Nn : kau ini,
Revo : sudahlah, aku lelah, kapan kapan kita bicara lagi
Nn : ingat Isa, bro!
Revo : dia mengingat ku atau tidak?! Kurasa dia jauh lebih baik dari modelmu itu, sudah ya aku lelah
Panggilan terhenti. Revo mengusap ngusap wajahnya. Dia sepertinya mulai menyukai Viena. Viena yang tidak banyak bicara tapi senyumnya sangat menghangatkan. Viena yang tidak manja dan merepotkan. Viena jauh lebih mandiri dari kekasih kekasihnya dulu. Revo tersenyum ketika mengingat Viena mengatakan terimakasih dan menyuruh dirinya hati hati ketika pulang. Revo merasa Viena sangat keibuan seperti ibunya dulu yang selalu memperhatikannya dengan tulus. Revo mulai mengetik pesan untuk Viena, mengajaknya untuk makan siang bersama.
POV VIENA
-REVO-
Bisakah kita makan siang bersama, Ibu Jovanca? Aku melihat ada cafe baru di ujung jalan dekat kantormu lho.
Revo mengirim pesan. Sudah hampir satu minggu kami saling memberi kabar. Menurutku, Revo mempunyai kepribadian ceria dan sering tersenyum. Senyumnya suka membuatku teralihkan dengan masalah yang sedang merasuki ku. Tapi, lagi lagi tidak menganggap berlebihan. Mungkin saja dia seperti pria pria yang dulu mendekatiku. Jika lama lama aku tidak merespon mereka akan pergi. Aku tidak tahu bagaimana dengan Revo. Untuk sementara aku menikmati kedekatan kami.
-VIENA-
Baiklah, aku akan menunggumu di lobby gedung kantorku ya
Lalu, kutinggalkan ponselku menuju ruang rapat. Masih ada rapat iklan hotel prime. Iklan itu akan segera ditayangkan, oleh sebab itu harus ada revisi jika ada kesalahan. Sebelum masuk ke ruang rapat, aku mengintip dari luar, kalau kalau Dion juga datang. Aku tidak tahu sejauh mana tingkat obsesinya masih menggangguku. Tidak ada keberadaannya. Setelah konser itu, aku tidak mendengar kabar kabar apa apa tentangnya. Yang datang rapat revisi kali ini hanya Ben dan seorang wanita yang kupastikan sekertarisnya Dion.
Rapat selesai dan iklan akan segera ditayangkan. Aku hanya dapat berharap berhasil dan selesai. Semoga, Dion tidak memperpanjang masa kerjasama kita karna aku benar benar tidak mau ikut campur lagi dengan kehidupannya. Tapi, apa yang harus kulakukan jika tante Rika terus menghubungiku. Sesaat panggilan telepon dari tante Anne.
Percakapan Viena dan Tante Anne :
Viena : halo tante Anne, apa kaba?
Anne : aku baik Viena, tapi mom mu tidak baik
Viena : kenapa dia tan?
Anne : dia kembali harus dirawat dirumah sakit. Dadanya sakit dan sekarang sedang menggunakan oksigen. Aku hanya sendiri, dad mu sedang mengurus tanah yang hendak dia aset
Viena : bisakah kau menjaganya dulu, tan dan besok aku akan terbang sepagi mungkin
Anne : tidak masalah Viena, aku hanya panik karna Dad dan kakakmu tidak mengangkat telpon ku.
Viena : tenang saja tan, selama masih ada dokter spesialis dan mom tidak dalam keadaan sekarat
Anne : baiklah Viena, makan siang sudah tiba, aku akan memberikan mom mu makan dulu
Viena : titip salamku tan
Anne : sampai jumpa
Panggilan berakhir. Viena terduduk lemas. Mengapa penyakit ibunya bisa kambuh lagi. Kemarin dokter sudah memastikan kalau ibunya bisa dirawat dirumah. Tetapi, malah membuat tante Anne panik dan mengharuskan ibunya dirawat lagi. Panggilan ponselnya menyadarkannya dari kekalutannya. Revo yang menghubunginya. Dia mengatakan telah menunggu Viena di lobby gedung.
"Viena cepatlah kau datang, banyak pasang mata wanita yang terus memandangku," gurau Revo sebelum memutuskan panggilan, membuat Viena sedikit tersenyum.
.....
Next part 19
Akan banyak hal terjadi dalam hidup Viena yang tidak pernah dia bayangkan
Stay tune guys 😊
Maav lama up karna abis pulang dari luar kota
Jetlag 😅 plis like dan komen
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 301 Episodes
Comments
Fransiska Siba
kalau aku jadi Viena sesibuk apapun baik pekerjaan atau acara teman pasti aku langsung terbang krn bagi ku Keluarga yg paling utama apalagi org yg sdh melahirkan kita. kalau aku lihat Viena dia sedih memikirkan mamanya tp dia berusaha mengalihkan sedihnya ke org lain.
kalau aku jadi Viena selagi ibu masih bisa bernafas luangkn waktu mu berlibur menemani ibumu. tinggalkan urusan duniawimu itu
2022-06-22
1
ro so
tau g Vi q baca novel ini sudah 6 x ini g ada bosen2 nya
2022-04-12
1
Ciripah Mei
rumit sekali kehidupan viena
2021-05-29
0