Viena sedikit berberes dirumah lalu bersiap ke reuni tersebut. Lagi lagi ia hanya mengenakan dresd body fit berbahan paragon tebal selutut, memperlihatkan bentuk tubuhnya. Tapi bukan itu maksud dirinya, dia hanya ingin terlihat simple dan sederhana. Dia mengenakan sepatu stileto setinggi 5cm berwarna hitam senada dengan tas nya. Dia menggerai rambutnya dengan menghela rambut sebelah kirinya ke kuping sehingga menunjukan anting D*or putihnya. Dandanannya tipis tapi merona.
Viena menuju basement apartemen untuk melajukan mobilnya tapi terhenti ketika melihat ban mobilnya kempes. Viena merasa ada yang tidak beres. Dia tidak ambil pusing dan segera memesan mobil online.
-GRETA-
Viena, kau hadir kan? Aku sudah tiba
1 pesan chatting dari teman dekat Viena ketika di SMA. Greta juga yang selalu menjadi mak comblang Dion dan Viena. Tidak menutup kemungkinan, Greta tau bagimana perasaan sakit hati Viena. Viena menyimpan kembali ponselnya, pasalnya ia sudah tiba sekolahnya itu.
"Greta, aku sudah tiba," Viena tiba langsung menghampiri Greta yang sedang menyaksikan kata sambutan dari kepala sekolah.
Viena telat 10 menit. Semua mata tertuju pada Viena ketika menghampiri Greta. Viena sungguh berbeda dengan SMA lalu. Viena tidak memperdulikan pandangan pandangan iri itu sampai dia tersentak mendengar namanya disebut oleh sang kepala sekolah.
"Saya juga sangat berterimakasih kepada pada sponsor acara reuni ini dari siswa/i sekolah ini. Salah satunya Viena Gloria Jovanca yang dengan senang hati menjadi sponsor acara ini. Jika sudah hadir, saya mohon untuk naik ke atas panggung."
Damn, pikir Viena. Viena sangat tidak suka. Semua nya pasti melihatnya. Rasanya, Viena mau menggali lantai tersebut, berubah menjadi tikus tanah dan pergi.
"Viena sudah datang!" Greta memberi tahu. Viena makin salah tingkah.
"Ayo Viena maju, aku mau melihat semua orang menyaksikan perubahanmu, agar yang dulu suka membully mu dengan Dion tau ..." Viena menaikan tangannya ke wajah Greta memotong lanturan Greta.
Viena berdiri perlahan, maju ke panggung dengan dagu sedikit terangkat. Jalannya sangat anggun dan tegap. Lagi lagi banyak bisikan yang mengiringinya.
"Itu Viena yang didekati Dion?",
"Tapi katanya sudah putus,"
"Cakepnya telat sih,"
Viena terus berjalan, ia merasa jalan ke panggung itu sangat jauh. Viena menghela napas berkali kali. Viena jadian dengan Dion ketika Viena lulus SMA, tapi Dion mendekati Viena sejak ia menjadi kakak kelas Viena. Viena masuk universitas yang sama dengan Dion. Jadi sekolah ini saksi bisu ribuan gombal yang Dion berikan kepada Viena. Viena memang seorang perempuan yang cuek dengan penampilannya, tapi dia tidak pernah sedingin sekarang.
"Aku akan memberikan kata sambutan, tapi jangan sekali sekali memberi tahu siapapun siapa aku sebenarnya, atau aku jatuhkan citra sekolah ini. Ikuti saja apa yang ku katakan di atas panggung sana. Bagaimana? Kalau Bapak Samuel memecatmu, berhentilah bekerja dan suruh anak mu Bella menjadi sekretarisku," kata Viena memperingati kepala sekolah, Bapak Jacob. Ada hubungan apa Viena dengan kepala sekolah dan Bapak Samuel, pemilik sekolah Viena?
"Terimakasih untuk Bapak Kepala Sekolah, saya hanya memiliki sedikit kedekatan dengan pemilik perusahaan yang menjadi sponsor reuni ini, jadi saya mewakilkan beliau memberikan beberapa patah kata. Kebetulan saya juga bekerja dengan perusahaan sponsor ini. Beliau berpesan semoga acara reuni berjalan dengan lancar dan sekolah ini menjadi kebanggaan siswa/i yang masuk ke sekolah ini. Cukup sekian kata sambutan dari saya." Viena mengangguk sedikit mengakhiri kata katanya. Beberapa bertepuk tangan dan ada 2 pasang mata yang memperhatikan Viena. Viena tidak ke arah Greta, dia menuju toilet. Dia sedang gugup dan sesak napas. Ingin menenangkan diri sebentar sebelum menghampiri Greta.
"Viena, kau semakin cantik, apa kabar mu sayang?" Seorang pria menghadangnya dekat kelas konseling dengan melipat tangannya.
Dia Marcelino Andez, anak Tuan Samuel Andez, pemilik sekolah ini. Dia menaruh perhatian yang berlebihan pada Viena, tapi Viena hanya menganggapnya teman. Dion yang menyelamatkan dirinya dari insiden Marcel melecehkan Viena dirumah Marcel. Marcel adalah kakak kelas Viena dan seangkatan dengan Dion. Karna ayahnya pemilik sekolah ini jadi Marcel seenaknya saja dengan Viena dan akan mengancamnya jika tidak menurutinya.
"Jangan memanggilku sayang karna aku bukan siapa siapamu. Permisi!" Viena menatap tajam Marcel dan melaju.
"Sombong sekali CEO Jovancy Advertising ini! Kita sudah lama sekali tidak bertemu, honey!" Lanjut Marcel yang membuat langkah wanita dingin itu berhenti.
"Kau!" Viena kembali menatap tajam Marcel. Dari mana Marcel tau? Pikir Viena.
"Viena, berhubungan baiklah dengan ku, karna aku punya banyak cara untuk menghancurkan perusahaanmu," ancam Marcel menaikan kedua tangannya.
"Lakukan jika kau bisa!" Viena berlalu.
Viena sudah tahu sikap Marcel yang selalu mengancam. Ia hanya menggunakan ayahnya untuk menaikan derajatnya. Dirinya memang tampan, tidak jauh berbeda dengan Dion, tapi ketulusan dan kewibawaan Dion jauh dari Marcel yang membuat Viena bertekuk lutut padanya.
"Viena, kau sungguh berbeda sekarang, apa pekerjaanmu?" Pammy menyanjung seperti iri. Pammy adalah perempuan yang paling membenci Viena karna kakak kelas terkenal seperti Dion mendekati Viena dan Marcel anak pemilik sekolah juga menyukai Viena. Tapi, tidak ada yang Viena pilih ketika sekolah.
"Aku hanya asisten tukang poto poto copy berkas lho, Pam, berbeda dengan karir modelmu," jawab Viena menyunggingkan senyumnya. Greta menganga kaget dan hendak menjelaskan sesungguhnya tapi disela oleh Viena.
"Greta, sepertinya aku harus pergi, aku sudah makan siang, dan disini terlalu bising," ijin Viena.
"Ini masih setengah dua siang, bukannya kau suka kumpul kumpul?" Greta menolak ijin Viena.
"Sedang tidak mood," Viena melambaikan tangan di depan Greta.
"Besok datanglah ke apartemenku dan kuberitahu rahasia," Viena mengeluarkan jurus yang membuat Greta menyetujui permintaannya. Greta selalu penasaran dengan prilaku Viena sahabat kecilnya sampai sekarang. Dan, Greta sudah menjadi orang kepercayaan kakak Viena untuk mengetahui apa yang dilakukan Viena. Pasalnya, Viena menjadi sangat tertutup ketika putus dengan Dion. Hal ini membuat Kakak Viena sulit untuk membantu Viena jika dia ada masalah.
Viena melaju menuju loby sekolah dan hendak memesan mobil online menuju kantornya. Ketika dia ingin mengetik tujuannya dia melihat Marcel sedang bercumbu dengan Pammy di sisi toilet yang cukup tidak terlihat.
"Dasar jalang dan psikopat gadungan, aku jadi sangat menyesal pernah sempat menyukai Marcel, cuih!" Viena berlalu tidak menggubris apa yang mereka lakukan. Marcel melihat kepergian Viena yang sedikit kesal. Dia menyeringai.
"Tunggu pembalasan ku Viena. Kau dan Dion sudah menghancurkan hidupku!" Kata Marcel dalam hati. Sebenarnya apa yang dilakukan Dion dan Viena sehingga Marcel sangat membencinya.
Viena sampai di loby dan hendak memesan mobil online tapi terhenti lagi, mendengar suara klarkson mobil mengarah ke arahnya.
"Masuklah Viena, aku akan mengantarmu," kata seorang pria di dalam mobil itu.
Dion! Viena tersentak. Bukankah dia sedang dinas di luar kota.
"Kau, bukannya kau sedang di Honolulu?" Viena menundukan kepalanya melihat Dion di mobil.
"Sudah selesai, aku langsung pulang karna ingin bertemu denganmu, masuklah, kita bicara di mobil," Dion tersenyum. Entah sihir apa yang Dion keluarkan sehingga membuat Viena menyetujuinya. Viena terpaksa menyetujuinya karna sebenarnya dia tidak suka dengan mobil online. Dia takut dengan pria pria yang tidak dia kenal paska insiden pelecehan Marcel.
.....
next part 7, maaf banget lama up lagi di luar pulau
like n komen pliss 😍😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 301 Episodes
Comments
Arin
hemm kirain Vienna cwe tegas...ech gtauny msih gmpng tergoda juga Sama mantan,klo sy mah buang jauh"tuh si mantan...aplgi si mntan udh pnya yg lain
2022-05-19
1
Een Bunda Al-fatih
mau2nya aja si viona ini semobil sama dion
2022-05-10
0
Liesdiana Malindu
aq heran dgn viona ini, katanya dingin tpi msih sja terbuai oleh pesona Dion. malu2in aja. jual mahal dikit kek.
2021-10-13
1