HAPPY READING...
***
Tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Ini adalah hari keempat Akira menjadi istri Arjun dan tinggal di rumah keluarga Pradipta.
Selama itu pula Akira merasa benar-benar bosan. Layaknya seperti sebuah burung kecil yang terperangkap dalam sangkar emas, tidak ada teman ataupun sahabat yang bisa Akira ajak bicara.
Mami Livia memang baik dan juga akrab dengan Akira, tapi Akira yang merasa sungkan bicara terlalu lama dengan ibu mertuanya.
Sehingga memilih untuk menghabiskan hari-harinya di dalam kamar.
Ngomong-ngomong, Arjun tidak berniat untuk lebih lama tinggal di rumah. Ya, pria itu kembali bekerja sehari setelah menikah. Tentu saja untuk menghindari berdekatan dengan Akira. Setidaknya saat Arjun bekerja, ia hanya akan bertemu dengan Akira saat pulang.
Itupun jika gadis itu masih bangun. Kerena biasanya, Akira sudah tidur saat Arjun tiba.
Kehidupan Arjun juga sama sekali tidak berubah seperti sebelum menikah dulu. Pria itu masih keluar masuk Klub malam bersama dengan Galih dan juga Dion.
Bahkan tadi malam, pria itu pulang saat dini hari dan hanya tidur beberapa jam saja langsung kembali berangkat bekerja di pagi harinya.
Akira menjadi satu-satunya makhluk Tuhan yang merasa kesepian setiap harinya.
Ia ingin pulang dan bertemu dengan orang tuanya, tapi takut. Ya... Akira takut di marahi oleh Ayahnya karena pulang seorang diri.
Ayah Adam tentu saja akan mengira kalau Akira bertengkar dengan Arjun, Akira tidak mau hal itu terjadi.
Di saat-saat keputusasaan nya, tiba-tiba ponsel gadi itu berdering.
Tiara? batin Akira terkejut. Ia seperti mendapat udara sejuk di tengah-tengah padang pasir karena Tiara menelponnya. Tanpa menunggu, Akira langsung mengangkat panggilan telepon itu dengan senyum yang mengembang sempurna.
"Halo..." sapa nya penuh semangat.
"Halo... lo dimana?" tanya Tiara di seberang sana.
Belum sempat menjawab, Tiara kembali bicara.
"Gue ada oleh-oleh buat Lo... Ayo keluar...".
Tiara beberapa hari terakhir sedang liburan. Itulah sebabnya Akira menjadi kesepian karena sahabat yang tentu saja sibuk dengan liburannya walaupun pada kenyataannya Tiara sempat beberapa kali mengirim pesan kepada Akira.
"Kemana?" tanya Akira penasaran. Tapi dalam sisi lain Akira juga tidak bisa mengiyakan ajakan sahabatnya karena sekarang hidupnya tidak sebebas dulu.
"Mall... gue mau cari sepatu untuk kuliah," jawab Tiara.
Akira sedikit iri dengan hidup sahabatnya. Disaat gadis seusianya sedang senang-senangnya belajar, Akira sudah menjadi seorang istri. Lebih parahnya istri bohongan seseorang.
Malang sekali nasibku... umpat Akira pada dirinya sendiri.
"Kenapa diem? lo mau kan?" tanya Tiara lagi karena sejak tadi Akira tak merespon ucapannya.
"Baiklah, gue ijin dulu..." jawab Akira pasrah.
"Ijin? kenapa? biasanya juga Lo asal pergi kan?"
Tentu saja Tiara terkejut dengan ucapan sahabatnya barusan.Tiara sangat hafal dengan sifat Akira.
Akira yang ia kenal adalah gadis yang sesukanya sendiri. Bahkan jika orangtuanya berkata tidak, Akira tetap saja bertingkah sesuai keinginannya sendiri.
"Nanti gue ceritain semuanya..." ucap Akira yakin. Ya.. setidaknya ia akan membagi rahasianya ini pada sahabatnya.
Mungkin setelah menceritakan semuanya pada Tiara, beban Akira sedikit berkurang.
"Ya udah... gue udah mau jalan... gue tunggu di Mall biasa..." ucap Tiara dan setelah itu panggilan teleponnya terputus.
Akira meletakkan ponselnya dan segera pergi ke ruangan ganti untuk mengganti pakaiannya.
Dengan celana jeans dan Crop top berwarna Lilac juga dilapisi dengan jaket, Akira telah siap untuk bertemu dengan Tiara di tempat yang telah di janjikan.
Tak lupa Akira membawa tas berisi dompet dan juga ponselnya. Segera turun dari kamar mencari Mami untuk meminta ijin.
Tepat di lantai dasar rumah itu, Mami Livia sedang menonton acara kabar Selebriti di televisi. "Mami..." panggil Akira perlahan dan berdiri tak jauh dari sofa tempat duduk Mami Livia.
"Ya sayang?" jawab wanita sosialita di depan sana sambil mengalihkan pandangannya ke arah Akira.
"Mami..." ucap Akira perlahan.
Tentu saja Mami Livia penasaran dengan apa yang akan dikatakan oleh menantunya.
"Mami... apa... Apa Akira boleh keluar bertemu dengan sahabat Akira?" tanya Akira dengan nada takut.
Ia takut kalau Mami Livia akan marah kepadanya.
Mami Livia malah tersenyum dengan pertanyaan Akira barusan, "Kenapa meminta ijin Mami?" ucapan Mami malah semakin membuat Akira bingung.
Maksudnya? ...
"Seharusnya kamu tanya sama suamimu... sekarang kan kamu sudah resmi menjadi istri Arjun, kalau Mami tentu saja mengijinkan mu..."
Akira lega mendengar jawaban ibunya.
"Pergilah... temui sahabatmu..." ucap Mami tulus.
"Terima kasih Mi..." jawab Akira dengan senyum yang melengkung sempurna di bibirnya.
"Tapi bawa supir bersamamu... itu perintah Papi," Mami Livia ingat dengan perintah suaminya untuk selalu membawa supir saat gadis itu keluar dari rumah.
"Iya Mi," jawab Akira.
Dengan di dampingi seorang supir, inilah pertama kalinya Akira keluar dari rumah Pradipta. Udara siang hari tak membuatnya kepanasan, Akira justru sangat merindukan udara yang tidak di rasakan nya beberapa hari terakhir.
Hingga tak butuh waktu lama, mobil Akira telah sampai di Mall tempat janjiannya dengan Tiara.
"Terima kasih," ucap Akira ketika sang supir telah membuka pintu mobil itu.
Akira berjalan masuk ke tempat perbelanjaan itu, tapi ia tak menduga sama sekali kalau supir yang mengantarkannya tadi mengikuti Akira masuk ke Mall itu.
Dia mengikuti ku? kenapa? batinnya bertanya-tanya.
Akira masih menduga-duga kalau pria itu hanya ikut masuk karena ingin mencari sesuatu.
Tapi saat Akira berjalan ke toko pakaian, pria itu juga ikut masuk.
Hingga Akira memutuskan untuk bertanya,
"Maaf, kenapa Anda mengikuti saya?" tanya Akira dengan sangat sopan. Bagaimanapun usia supir itu jauh di atasnya.
"Ini perintah Tuan Besar, Nona..." jawab supir tersebut.
Akhirnya Akira sadar, Ya... inilah takdirku mulai sekarang...
Akira tak lagi bertanya pada pria itu dan memutuskan untuk segera menemui Tiara di tempat biasa.
"Akira!" panggil Tiara yang duduk menunggu sahabatnya sejak tadi.
Segera senyum mengembang sempurna dari bibir Akira ketika menemukan sahabatnya.
Akira berjalan lebih cepat untuk segera menuju ke tempat Tiara dan duduk di sampingnya.
"Gue rindu..." ucap Akira mungkin saja terlihat sangat lebay, tapi itulah yang ia rasakan beberapa hari terakhir saat dimana Tiara tidak bersamanya.
"Jangan berlebihan..." jawab Tiara. "Nih, oleh-oleh dari gue..." Tiara menyodorkan sebuah Paper bag ke arah Akira.
Dan tentu saja Akira menerimanya dengan bahagia, "Makasih..." jawabnya sambil mengintip benda apa yang ada di dalam sana.
"Waw... cantik sekali..." ucap Akira mengeluarkan barang pemberian sahabatnya itu. Sebuah baju berwarna putih dengan ukuran yang sesuai dengan tubuh Akira.
"Gue punya satu, jadi kita bisa samaan saat pergi berdua..." ucap Tiara antusias.
Tiara beralih para pria yang berdiri tak jauh di belakang sahabatnya, Eh, siapa dia?
Tiara baru menyadari keberadaan pria yang entah sejak kapan berdiri di sana.
"Akira..." panggilnya hingga membuat Akira menatap ke arah sahabatnya.
"Siapa dia?"
Akira mengamati ke arah yang di tunjukkan oleh jari Tiara. "Ohh..." hanya itu jawaban Akira.
"Itulah yang ingin gue ceritakan sama Lo..."
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 272 Episodes
Comments
𓂸ᶦᶰᵈ᭄🇪🇱❃ꨄ𝓪𝓢𝓲𝓪𝓱࿐
akhir nya 19 buah like sudah mendarat di novel kk author jgan lupa like balik ke novel el ya samapi bertemu kembali di novel el
entr el blik lagi ke novel kk author enth kapan itu yaudah skian el pamit
2022-02-24
3
Maheera Indra
aku mampir lagi ya kk
2022-01-15
0
Lady Meilina (Ig:lady_meilina)
Hadir thor slm syg Dr secret lover
2021-11-20
2