HAPPY READING...
Tekan Ikon Favorit, Like dan Komentar banyak" Yaaa....
***
Akira dan juga Tiara tiba di Taman bunga saat matahari benar-benar berada di atas kepala mereka.
Angin yang membawa udara panas seketika menerpa wajah dan membuat mereka menyipitkan mata.
"Yah... sudah sangat siang..." sesal Akira. Seandainya saja ia bangun lebih pagi tentu saja hal ini tidak akan terjadi. Setidaknya mereka akan tiba di tempat ini saat pagi hari.
Tapi semuanya telah terjadi.
"Lo sih, bangun terlambat..." tambah Tiara menyalahkan sahabatnya. Padahal ia telah menyiapkan Batere Ponselnya penuh untuk berfoto di tempat yang pada kenyataannya memang sangat indah sama seperti di berita.
"Bagaimana kalau kita duduk di sana dulu, nanti sore kita berfoto-foto..." tunjuk Akira pada Saung dari bambu yang memang disediakan untuk pengunjung tempat itu.
Setidaknya mereka akan duduk sembari menunggu matahari menuju ke barat.
Yang mereka tau dari petugas tiket masuk tadi, Taman bunga ini akan tutup saat pukul 6 sore.
"Ayo..." jawab Tiara penuh semangat sambil melihat masih ada 2-3 Saung yang kosong.
Tiara dan Akira berjalan menyusuri jalanan dari batu yang dibentuk menjadi sebuah persegi kecil-kecil menuju ke setiap Saung Yang ada.
Akira berpijak sambil sesekali meloncat satu demi satu pijakan seperti sedang melakukan permainan masa kecilnya.
Hal itu tentu saja membuat Tiara yang berjalan di belakangnya tersenyum dengan tingkah sahabatnya yang terlihat sangat kekanakan.
Tak terasa Akira melakukan hal itu hampir sampai di salah satu Saung. Tapi langkahnya terhenti saat di depan sana ada seorang wanita yang sedang bertengkar dengan salah satu pria yang ada di depannya.
Akira terdiam dan mengamati pemandangan itu,
Plaakkk...
Seorang wanita berambut panjang dengan gaun pendek di atas lutut baru saja menampar pria di depannya yang tak lain adalah Arjun.
"Kamu benar-benar tega ya..." ucapnya dengan binar mata penuh kekecewaan.
Arjun menyentuh pipinya yang sedikit panas akibat tamparan wanita itu.
"Apa yang tidak aku berikan untukmu Jun? kenapa kamu melakukan ini padaku?" tanya sang wanita.
"Aku bisa jelasin..." ucap Arjun berusaha untuk mendekati kekasihnya. Tapi saat Arjun melangkah maju, wanita di depannya juga mundur beberapa langkah untuk membuat jarak di antara mereka.
"Jelasin apa lagi? semuanya sudah jelas... aku kecewa denganmu..." teriak sang wanita.
Bukan hanya Arjun dan Galih yang mendengar itu, Tiara dan Akira yang berada tak jauh dari mereka juga ikut mendengar.
"Agghh... pasti kekasihnya selingkuh..." bisik Akira kepada Tiara menerka-nerka atas kejadian yang mereka lihat saat ini.
"Betul tu..." jawab Tiara.
Kembali ke Arjun, pria itu terlihat mendekati wanitanya.
"Aku punya hadiah untukmu..." rayunya sama seperti sebelum-sebelumnya.
Arjun menyerahkan Paper bag yang ia bawa tadi.
Sang wanita tak langsung menerima pemberian Arjun, ia terlihat menimang-nimang apa yang akan ia lakukan saat ini.
Ayolah... Terima saja... kamu pasti suka kan? Ayo Terima... ucap Arjun dalam hati.
Menurutnya, semua wanita akan berhenti marah saat diberi sesuatu yang ia sukai.
"Sayang... kamu tidak mau menerima pemberianku?" tanya Arjun dengan ekspresi yang dibuat-buat sedih.
"Jawab aku dulu... apa kamu selingkuh di belakangku?" tanya sang wanita kepada Arjun.
"Ma-mana ada... kamu satu-satunya wanita dalam hidupku... hanya kamu yang telah mengisi hatiku selama ini..." jawab Arjun.
"Hueekk..." ucap Akira pelan hingga membuat Tiara tertawa.
Pemandangan di depan sana seperti adegan dalam sebuah Sinetron di Televisi tidak sih? begitu pikir mereka bersamaan.
"Lalu siapa mereka?" tanya sang wanita.
Wajah Arjun berubah pias ketika dari kejauhan ada 2 orang wanita berjalan ke arah mereka berdiri. Dari wajahnya, mereka terlihat sedang menahan kemarahan.
Matilah Lo... inilah karma yang telah menunggumu... hahaha... batin Galih kegirangan dengan sesuatu yang tak terduga seperti ini.
"Jadi siapa kami?" tanya salah satu wanita yang baru saja datang.
Pertanyaan itu tentu saja ditujukan untuk Arjun seorang.
Karena hanya dia yang tau siapa semua wanita di depannya saat ini.
Marilah Gue! kenapa mereka ada di sini? apa mereka saling mengenal satu sama lain? Tamatlah riwayat ku... Batin Arjun semakin risau.
Ya, ketiga wanita yang berada di depannya memanglah koleksinya. Bisa dikatakan sebagai wanita yang selalu siap untuk melayani Arjun kapanpun ia mau.
Tapi sialnya, ketiga wanita itu berada di tempat yang sama seperti sekarang, dan hal itu akan menjadi Bom yang akan menghancurkan Arjun seketika.
"Kenapa diam ARJUN PRADIPTA?"
Namanya di sebut seperti itu tentu saja membuat bulu Arjun meremang. Ia seperti telah melihat akhir hidupnya di sini.
"Jadi siapa diantara kami yang kekasihmu? Aku? Dia? atau Dia?" tunjuk wanita itu bergantian pada wanita yang lain.
"Gila... ketiga wanita itu kekasihnya? wah... br*ngsek sekali..." umpat Akira tanpa sadar.
Ia tidak akan menyangka kalau di dunia ini ada seorang pria yang begitu br*ngsek seperti pria di depan sana.
Memacari bukan hanya 2 wanita, tapi 3... TIGA!
Astaga... dia benar-benar bernyali besar... batin Akira sambil menggelengkan kepalanya keheranan.
Satu diantara ketiga wanita itu maju mendekati Arjun dan,
Plaakkk...
Wanita itu telah melayangkan tamparannya.
"Kita Putus!" ucapnya lalu berjalan pergi meninggalkan Arjun yang masih termenung.
Hahaha... rasain Lo! sudah di tampar, di putusin pula... batin Akira mengutuki nasib pria itu.
Wanita kedua juga maju mendekati Arjun, "Sa-" belum sempat Arjun meneruskan kalimatnya, wanita itu juga menampar pipi kiri Arjun. Bahkan terdengar lebih keras dari wanita yang tadi. "Kita Putus!"
Galih pun ikut memejamkan mata dan meringis melihat kejadian yang menimpa Bosnya itu. Tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa untuk saat ini.
Wanita kedua itu juga pergi meninggalkan Arjun dengan perasaan kesal. Kesal karena merasa tertipu dengan tampang Arjun yang begitu tampan.
Tinggal satu wanita lagi. Wanita itu juga maju mendekati Arjun, mengangkat tangannya hingga membuat Arjun meringis dan memejamkan mata. Arjun mengira kalau ia akan mendapat tamparan lagi tapi ternyata tidak...
"Apa sakit?" tanya wanita itu sambil menyentuh kedua pipi Arjun yang memerah dan tersenyum manis.
"Sakit..." jawab Arjun dibuat se menderita mungkin.
Yah... kenapa dia? ayo putuskan pria br*ngsek itu juga! tampar dia lebih keras... ucap Akira dalam hati.
Baru saja Arjun merasa tenang karena wanita terakhir tidak menamparnya, tapi ternyata ia salah.
Plaakk... Plaakk..
"Br*ngsek! mulai saat ini kita putus!" wanita terakhir itu malah menampar Arjun hingga 2 kali bahkan membuat sudut bibirnya sedikit robek. Dan setelah itu juga ikut pergi meninggalkan Arjun.
"Aaauuu..." keluh Arjun.
"Lo tidak apa-apa?" tanya Galih mendekati Bos sekaligus sahabatnya.
Memberikan sapu tangan dari sakunya dan memberikannya kepada Arjun untuk menghapus noda darah di bibirnya.
Selagi Arjun sibuk menyeka darah dari sudut bibirnya, ada tawa seseorang yang terdengar dari sana.
"Hahaha... lo lihat tadi kan? hahaha..." tawa Akira terdengar kencang. Sungguh ia sangat bahagia dengan tontonan gratis di sana.
Bagaimana seorang pria di tampar beberapa wanita sekaligus, Akira menyukai hal itu.
"Hahaha... lo lihat kan? hahaha..." Akira masih sibuk tertawa bahkan memukul bahu sahabatnya berulang kali karena kegirangan.
"A-ki-ra..." panggil Tiara ketakutan karena Pria di depan sana mengalihkan pandangan mereka ke arah dia dan Akira saat ini.
"Hahaha..." Akira masih tertawa tanpa henti dan tidak memperdulikan tatapan Arjun dan juga Galih.
"Matilah kita..." ucap Tiara menyadari bahwa nasibnya sedang tidak baik-baik saja saat ini.
"HEI BOCAH!" suara itu seketika membuat Akira berhenti tertawa. Wajahnya berubah tegang seiring dengan tangannya yang dingin karena gertakan pria itu.
Akira seperti seorang pencuri yang baru saja ketahuan.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 272 Episodes
Comments
Ufuk Timur
jadi siapa pacarmu? aku dia atau dia, ,busyet banyak bner
2022-01-26
0
Maheera Indra
nyicil Lik n pav nya ...
salamdar Resa dan Deon
2022-01-04
0
Nindira
Like, like, like
😘😍
2021-12-30
0