Trauma

Trauma

Kehilangan

“Maa… Maa… sa-kit Maa..”

Wiuu… wiuuu… wiuuuu.

Seketika para pengendara lain meminggirkan laju kendaraan mereka.

Terlihat dua buah ambulan melaju di ujung jalan sebelum akhinya berhenti karena sebuah kecelakaan antara kendaraan bermotor dengan mobil.

***

Seorang gadis dengan wajah pucat, luka-luka dan dengan perban di kepala itu akhirnya bangun setelah tak sadarkan diri selama dua hari akibat kecelakaan yang dialaminya.

“Ma.. Pa.. kalian dimana?” tanya gadis itu dengan lemah sambil mencari-cari keberadaan orang tuanya.

“Nis.. akhirnya kamu sadar,” senyum lega orang yang sekarang berada di samping Nisa.

“Tante..” lirih Nisa.

“Mama sama Papa dimana?” tanya gadis itu kepada seorang perempuan berumur 28 tahun sambil memegang tangannya dan menahan air mata.

“Nis..”

“Nisa..” panggil wanita itu dengan nada yang berat.

“Katakan dimana Mama sama Papa Tantee. Nisa mau ketemu mereka.” Pinta gadis itu sambil menangis.

“Mama sama Papa kamu sudah ngga ada Nis. Mereka tidak selamat dalam kecelakaan itu.” Dengan sangat hati hati sambil memeluk erat Nisa, dia akhirnya menjawab Nisa.

“Tante bercanda kan? Tante boong kan sama Nisa? Bilang ke Nisa, kalo Mama sama Papa baik baik saja sekarang Tantee.” Pinta nisa kepada tantenya.

“Tante tidak bohong Nis.” Perjelas wanita itu.

Wanita itu tetap memeluk erat tubuh ponakannya yang sekarang menangis tersedu-sedu karena apa yang telah dialaminya.

Selama seminggu Nisa berada di Rumah Sakit Medika. Dia sembuh dari luka luka akibat kecelakaan itu. Namun tidak dengan hatinya. Hatinya sampai kapanpun sakit karena kepergian kedua orang tuanya. Bahkan saat terakhir kepergian orang yang paling sayang dan peduli denganya, dia tidak bisa mengantakannya. Hati dan pikirannya sesak jika mengingat semuanya. Orang tuanya sudah tidak ada di kehidupannya. Tidak bisa bisa menemaninya hingga dewasa nanti.

Setelah keluar dari rumah sakit, Nisa meminta tantenya untuk menemaninya ke pemakaman tempat mama dan papanya. Tante Ilaa setia menunggu Nisa yang sekarang diantara dua gundukan tanah yang masih segar itu sambil meneteskan air mata selama berjam-jam.

“Nis.. sudah yuk kita pulang. Langitnya sudah mulai gelap”. Pinta Tante Ilaa sambil mengelus pundak Nisa dari belakang.

Nisa menurut, karena memang dia sudah berjam-jam menangis di pusara orang tuanya sampai membuat lemas tubuh yang baru pulih itu.

“Tante, kenapa Mama sama Papa tega ninggalin Nisa?”

“Nisa tidak mau sendirian di dunia ini Tante.”

“Siapa nanti yang menjaga dan menemani hari-hari Nisa kalau mereka sudah tidak ada di hidup Nisa”

tanya Nisa dengan mata yang masih merah akibat tangisannya itu kepada Tante Ilaa yang saat ini berbaring disampingnya.

“Tante yang akan menjaga kamu mulai sekarang Nis. Tante yang akan menemani hari-harimu selanjutnya. Tante yang akan menggantikan peran mereka.”

“Kamu jangan sedih lagi ya. Sekarang kita doakan saja mereka agar meraka ditempatkan di sisi terbaik Tuhan”. Jawab Tante Ilaa yang sedih melihat keponakan satu satunya itu menangis tak henti-hentinya sepanjang hari.

Yaa. Setelah kepergian orang tuanya, kini Nisa tinggal bersama dengan Tante Ilaa. Tante Ilaa adalah adik kandung dari papanya. Hanya Tante Ilaa sekarang yang dimilikinya karena ibunya merupakan anak tunggal dan kakek nenek dari keduanya juga sudah tidak ada.

Tante Ilaa sangat baik orangnya. Dia juga menyayangi Nisa sepenuh hati. Tante Ilaa juga menyenangkan dan gampang akrab dengan orang lain, karena memang umur Tante Ilaa yang terbilang masih muda.

Terpopuler

Comments

ANAA K

ANAA K

Semangat thor. Aku mendukungmu thor😉👍🏾

2021-10-15

0

Fania kurnia Dewi

Fania kurnia Dewi

mampir thor

2021-10-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!