Salah Paham

"Nisaa.. Ayok berangkat," teriak pemuda yang sudah di depan rumahnya itu.

Tanpa menjawab, Nisa berpamitan pada Tante Ilaa untuk berangkat sekolah.

Kali ini Nisa dijemput Kak Aldi. Walaupun ia sudah menolak, Kak Aldi tetep saja kekeh buat barengan ke sekolahnya.

"Woy Al, habis sama Linda sekarang lo sukanya sama pelayan ya?" ejek suara Faiz yang saat ini berada di samping Aldi yang tengah memarkirkan motornya.

Aldi tidak menghiraukan ejekan dari Faiz dan segera meninggalkannya bersama Nisa.

"Maaf ya kak, gara-gara Aku sekarang kakak malah diejek sama temen kakak," ucap Nisa sebelum berpisah dengan Aldi.

"Santai aja kali Nis, Faiz emang orangnya gitu. Tapi emang bener kamu kerja jadi pelayan?" Tanya balik Aldi penasaran.

Nisa yang mendengar pertanyaan dari Kak Aldi diam sejenak. Dia menarik nafas dalam kemudian menjelaskan apa yang terjadi tadi malam di restaurant itu.

"Yaudah nanti pulang sama kakak lagi ya Nis. Gue tunggu di parkiran nanti," ajak Aldi kembali.

Nisa hanya mengangguk ke arah Aldi dan segera ke kelas karena bel sekolah sudah berbunyi.

Linda yang menyaksikan Aldi dengan Nisa nampak cemburu. Walaupun sekarang mereka sudah tidak pacaran, namun Linda masih berharap bisa balikan dengan Aldi lagi. Berbeda dengan Aldi. Dia sudah tidak menganggap kehadiran Linda setelah dia tahu bahwa Linda menjalin hubungan juga dengan anak sekolah sebelah saat masih berpacaran dengannya.

Kekesalah Linda menjadikan hari-hari damai Nisa menjadi terusik. Linda di sekolah terkenal gaul dan ambisius. Dia merupakan ketua salah satu geng yang ada di sekolah. Salah satu anggota gengnya itu adalah Adel, tak lain pacar Faiz.

"Jadi anak ini yang berani ngambil Aldi dari Gue". Sorot mata tajam kepada Nisa saat keluar dari kamar mandi.

Nisa terpojok di dinding saat badannya ditekan oleh tangan Linda. Nisa yang awalnya tidak tahu siapa yang memojokkannya akhirnya mendongak. Tatapan mereka saling beradu. Kemudian Nisa memalingkan wajahnya ke samping.

"Maaf kak, kakak salah paham." Ucap Nisa dengan datar.

Linda yang mendengar hal itu menjadi marah dan melempar Nisa sampai tersungkur. Anak-anak yang melihatnya tidak berani untuk membantu Nisa. Bahkan untuk melihat saja mereka ketakutan dan memilih bungkam selanjutnya meninggalkannya.

"Ahhh... " Nisa meringis kesakitan saat lengannya terbentur dinding dengan keras. Dia menuju ke UKS setelah Linda dan kawan kawannya meninggalkannya sendiri. Dengan telaten dia mengobati lengannya yang terluka sendiri.

"Lo abis dari mana sih Nis, lama bener?" Tanya Lana yang daritadi menunggunya di kelas.

"Eh lengan Lo kenapa itu?" khawatirnys sambil memegang lengan Nisa.

Nisa tak menjawab pertanyaan dari temannya itu, dia duduk dan menyambar novel di meja untuk lanjut membacanya.

Nisa melupakan perlakuan Linda. Dia berpikir bahwa Linda hanya salah paham dengannya.

Pulang sekolah dia memutuskan untuk pulang sendiri. Dia tak ingin kalau Linda kembali salah paham dengannya.

Dari belakang terdengar suara motor mendekati laju jalan Nisa. Pengendaranya memegang lengan Nisa. Sontak Nisa terkejut kemudian berhenti. Dia adalah Aldi.

"Ahh.. " Nisa meringis karena lengannya yang terluka tak sengaja dipegang oleh Aldi. Rasa sakitnya bertambah karena cengkeraman Aldi agak begitu kuat dilengannya.

"Kamu gimana sih Nis. Udah aku bilang ketemu di parkiran malah sekarang mau balik sendiri." Protes Aldi.

Nisa mengabaikan Aldi dan berjalan menuju gerbang sekolah. Aldi melihat lengan Nisa yang terluka dari belakang. Dia memarkirkan motornya sembarangan dan mengejar Nisa, menggandeng tangan mungil Nisa ke arah taman sekolah yang terletak tidak jauh.

"Kak.. Lepasin Nisa. Nisa mau pulang", pinta nisa sampil menahan sakit lengannya.

"Diam. Jangan bawell!" Suara Aldi agak meninggi.

Nisa dengan terpaksa menuruti apa yang dikatakan pemuda yang saat ini ada di depannya. Aldi berjongkok di depannya dan mengelus lengan Nisa yang terluka.

"Ini kenapa Nis? Pasti tadi sakit ya waktu Gue pegang?" Tanya Aldi dengan nada yang lembut.

"Gapapa kak, tadi jatoh." Jawabnya beralasan.

"Kamu itu, udah gede kok masih aja suka jatuh." Senyum aldi masih mengelus-elus lengan Nisa.

"Kak. Besok jangan jemput Nisa ya. Nisa nggamau pacar kakak jadi salah paham." Kata yang tiba-tiba keluar dari mulutnya.

Aldi memandang bola mata Nisa. Dia menduga kalau ini pasti perbuatan mantannya. Aldi kesal, Linda masih saja tidak mau menerima kalau dirinya sudah bukan pacarnya lagi.

Aldi kini duduk disamping Nisa dan menjelaskan semuanya kepada Nisa tentang dirinya dan Linda.

Walaupun penjelasan Aldi sudah cukup buat Nisa percaya padanya. Tapi tak membuat Nisa luluh dan tetap memintanya untuk tidak lagi menjemputnya apalagi mendekatinya.

Aldi mengerti apa yang dirasakan Nisa. Dia bukannya berhenti untuk mendekati Nisa. Dia tetap menjaga Nisa dari jauh. Masih sering melihatnya dari jarak yang tidak terlihat oleh Nisa. Dia tidak ingin Linda membuat Nisa terluka. Karena Linda orangnya nekat. Dia bisa melakukan apapun yang sudah menjadi kemauannya.

Kehidupan Nisa kembali tenang setelah Aldi berhenti untuk menjemputnya.

Terpopuler

Comments

ANAA K

ANAA K

Semangat yah🙏🏿

2021-10-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!