Nisa menjalani hari-harinya dengan hampa. Tidak ada alasan untuk membuatnya ceria seperti dahulu. Walaupun Tante Ilaa sudah berusaha untuk membuatnya seperti dulu, namun itu tidak mudah. Sampai sekarang Nisa masih merasakan kejadian itu. Rasa sakitnya masih melekat dihatinya.
Sekarang Nisa bersekolah di SMA8. Letak SMA tersebut cukup jauh dari rumah Tante Ilaa. Tapi itu tidak masalah untuknya, tidak membuatnya mengeluh karena harus naik angkutan umum berwarna orange untuk sampai disana. Nisa paham, Tante Ilaa tidak dapat selalu mengantarnya ke sekolah karena kesibukannya yang saat ini harus bekerja dan mengurus restauran milik almarhum papanya untuk kelangsungan hidupnya sekarang dan nanti sebelum dia bisa mengurusnya sendiri.
***
“Faiz bangun.. ya ampun anak ini udah kayak kebo aja, susah banget dibanguninya”. Seru Mama Dila yang sudah hampir mengeluarkan taringnya karena anaknya yang tidak mau bangun.
“Fais Pradana.. cepat bangun!! Ini sudah pukul 07.00. Cepat bangun, kamu udah telat ini sekolahnya”.
Dengan langkah malas Faiz menuju kamar mandi dan dengan cepat bersiap untuk sekolah agar Mamanya tidak mengomel lagi.
Hari ini hari pertama sekolah setelah libur semester yang panjang. Faiz menyambar jaket yang ada di kursi kamarnya dan seperti biasa dia berangkat sekolah menggunakan motor gaya retro kesayangannya itu.
Dan tibalah dia di sekolahan.
“Faiz…”
Faiz menoleh saat ada yang memanggilnya dari belakang.
“Hay sayang... kamu tambah cantik aja deh”. Puji Faiz kepada kekasihnya itu.
“Yaampun Faiz. Kamu dua minggu ini kemana? Kenapa tidak menghubungiku sih?” tanya Adel dengan nada manja ke Faiz.
“Aduhh.. ternyata pacarku ini sedang merindukanku yaa?”. jawab Faiz sambil menggodanya.
“Iihh.. Aku serius. Khawatir tau kamu gak ada kabar sama sekali”. Jawabnya sambil memasang muka agak sedikit marah.
“Iya iya.. maaf ya sayang. Aku kemarin dihukum Mama gak bisa keluar”. Jawab Faiz beralasan.
“Kan kamu bisa ngehubungi Aku lewat Hp Faiz..” Sangga Adel.
“Hp ku hilang di jalan waktu pulang del.” Jawab faiz mencari-cari alasan.
“Yaudah ayok kita masuk," ajak adel.
Sekolah hari ini tidak ada kegiatan belajar mengajar karena masih hari pertama. Hal itu menyenangkan untuk Faiz yang merupakan siswa kelas 11. Berbeda dengan Nisa, hari pertama sekolah dia sudah dibuat sibuk untuk mempersiapkan OSPEK besok sebagai siswa baru.
Nisa menjalani masa OSPEK sesuai dengan arahan yang diberikan agar tidak mendapat sanksi hukuman karena pelanggaran. Karena memang dia ingin memulai hidup yang biasa saja. Damai dan tenang.
“Hayy.. Aku Lana. Aku boleh duduk di sebelahmu tidak?” Pinta Lana menghampiri tempat Nisa sambil menjabat tangannya.
“Hay… Boleh kok, Aku Nisa. Nisa Anindita”. Balas Nisa kepada Lana.
“Kamu tinggal di mana? Aku boleh menjadi temanmu ngga? Kamu udah sarapan atau belum?” Cerocos Lana dengan banyak pertanyaan ke Nisa.
Nisa hanya menyikapi Lana biasa saja. Dia bingung harus menjawab pertanyaan Lana yang mana dahulu. Gadis itu sangat bersemangat dan lucu. Berbeda dengannya.
“Nis.. ke kantin yuk! Laper banget nih." Ajak Lana ke Nisa.
“Aduh Na… Males banget. Kamu ke kantin sama Cindi aja ya," tolak Nisa.
“Ampunn deh Nis.. Ini sudah beberapa hari loh kamu sekolah di sini. Tapi sibuk saja dengan novel-novelmu itu. Pokoknya sekarang kamu harus ikut Aku ke kantin, titik!. Gaada penolakan." Lana menarik tangan Nisa yang masih saja asik dengan buku yang ada di atas mejanya itu.
Memang sudah beberapa hari ini dia sekolah. Namun dia belum sekalipun pergi ke kantin sekolah walaupun Lana tiap hari mengajaknya, dia selalu menolak dan menghabiskan waktu sekolahnya di dalam kelas untuk membaca novel-novel yang dia bawa dari rumah.
Hari ini, Nisa terpaksa ke kantin dengan Lana.
“Ehh gais.. Siapa itu? Cantik banget sumpah." Seru Aldi kepada teman temannya sambil menunjuk ke arah Nisa.
“Oh.. itu anak baru." Jawab Deni cuek.
“Kok gue gapernah lihat dia ya. Ternyata di sekolah ini ada mutiara tersembunyi." Kagum Aldi.
“Yaelah.. biasa aja kali Al, cantikan juga Sinyta pacar Gua." Puji Deni kepada pacarnya.
“Sikat aja Al, jangan pake lama." Timpal Fikri.
“Emang apaan Fik pake disikat. Hahaha." Balas Deni ke Fikri.
Nisa dan Lana merasa tidak nyaman mendengar hal itu dan memutuskan untuk mempercepat langkah mereka.
“Gila Nis.. Lo baru pertama kali keluar dari kelas udah diomongin aja sama Kak Aldi." Puji lana sambil meminum es teh yang baru saja datang di hadapannya.
”Kak Aldi siapa?" Tanya Nisa.
“Ya ampun.. kamu memang ya Nis. Cantik-cantik kudet. Kak Aldi itu siswa 11 IPA 2, dia siswa terganteng nomer 2 setelah Faiz di sekolah ini. Dia terkenal banget karena sikapnya yang kayak malaikat, beda sama Kak Faiz”. Cerita Lana dengan nada pelan.
“Hmhm..”. Nisa dengan malas menanggapi cerita Lana yang menurutnya tidak menarik.
Saat pulang sekolah, Nisa menunggu Tante Ilaa yang akan menjempunya. Nisa sudah menunggu Tante Ilaa selama setengah jam. Namun belum ada tanda-tanda kedatangan tantenya. Nisa mencari Hp di tasnya untuk menghubungi tantenya. Dicarinya sampai ke sudut terdalam tasnya tetapi tidak ada. Dia memutuskan untuk kembali ke kelasnya mencari Hpnya.
“Hallo cantik. Yang lain udah pada pulang kok kamu malah baru berangkat."
Nisa mengabaikan pemuda itu dan menuju ke kelasnya untuk mencari Hpnya.
“Sombong banget sih. Mau kemana?” Pemuda itu sudah satu langkah di depannya.
“Maaf Kak saya mau lewat, permisi." Pinta Nisa terburu-buru melewati pemuda itu.
“Kamu mau kemana emangnya?” Tanya pemuda itu sambil memegang lengan Nisa yang akan melaluinya.
“Lepasin dia Faiz!”. Suara Aldi dari arah samping mereka.
“Wahh.. ada yang mau jadi pahlawan nih”. Ejek Faiz kepada Aldi.
Aldi mengabaikan Faiz. Kini dia menarik tangan Nisa dan membawanya menjauh dari Faiz.
“Kamu gapapa kan?” tanya Aldi kepada Nisa sambil melepaskan tangan yang dari tadi dia pegang untuk jauh dari Faiz.
“Gapapa Kak, terimaksih dan maaf sudah merepotkan kakak." Jawab Nisa.
“Santai saja. Aku Aldi Mahendra. 11 IPA 2. Kamu ngapain kembali ke sekolah?" Tanya Aldi penasaran.
“Eh. Aku Nisa kak. Aku mau mengambil HP kak. Ketinggalan di kelas." Jelas Nisa.
Nisa menuju ke kelasnya. Kini dia tidak sendiri. Dia ditemani Aldi. Karena Nisa takut akan digoda Faiz lagi, jadi dia membiarkan Aldi yang dari tadi mengikutinya.
“Terima kasih sekali lagi kak.” Ucap Nisa lagi sebelum meninggalkan Aldi.
“Kamu pulang dengan siapa Nis?” tanya Aldi.
“Sama tante kak. Tapi sepertinya tante belum bisa jemput. Jadi nanti Nisa naik angkot.” Jawab Nisa datar.
“Yaudah sama aku aja Nis”. Tanpa menunggu jawaban dari Nisa, Aldi menggandeng tangan Nisa menuju ke tempat parkir untuk mengambil motornya.
Sesampainya di depan rumah Tante Ilaa, Nisa turun dari motor Aldi kemudian mengembalikan helm yang dipakai dan langsung pergi begitu saja.
“Nisa..” panggil Aldi.
Nisa menoleh lagi ke arah Aldi.
“Sini pinjem HP kamu!" Perintah Aldi.
“Buat apa kak?” tanya Nisa.
“ Udah cepet sini!" Perintah Aldi lagi dengan meminta ke Nisa.
Aldi menekan angka di Hp Nisa dan menyimpannya.
“Nomorku, simpan nanti aku chat”. Pinta aldi sambil mengembalikan HP Nisa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
ANAA K
Semangat yah thor😉👍🏾
2021-10-15
0