Melupakan

Faiz tidak ingin larut dari kegalauan yang diakibatkan karena Adel. Dia ingin Adel tahu bahwa Adel akan menyesal karena menghianatinya. Meskipun apa yang telah dilakukan Adel menurutnya telah keterlaluan, namun Faiz tidak akan pernah membalas Adel. Dia tidak ingin orang yang pernah dia cintai begitu tulus merasakan sakit penghianatan.

Berbeda dengan Adel. Gadis ini tidak pernah rela Faiz memutuskannya begitu saja. Dia tahu bahwa dia sudah berkhianat dari Faiz. Rasa cinta untuk Faiz lebih besar daripada rasanya untuk Angga. Dia menerima Angga juga karena merasa kesepian atas ketiadaan kabar Faiz waktu itu. Adel haus akan rasa kasih sayang.

Semua kenangan tentang Adel dikubur dalam – dalam oleh Faiz. Mulai dari foto – foto di galeri handphone yang dia hapus satu persatu. Serta barang - barang ataupun pernak – pernik yang diberi dan dibelikan oleh Adel dia kemas di dalam kardus kemudian di simpan di gudang rumahnya. Untung saja Faiz tidak pernah upload kebersamaannya bersama Adel di sosial media, jadi dia tidak perlu memilah kenangan yang ada di sosial medianya. Faiz Sangat cuek dengan sosial media. Walaupun punya, dia juga tidak pernah membuat status ataupun post foto di sosial medianya.

Adel masih saja berusaha untuk menemui dan menghubungi Faiz. Berharap bahwa Faiz masih mau menerimanya kembali. Akhir – akhir ini Adel kerap datang ke rumah Faiz. Hampir tiap hari dia melewati rumah Faiz. Padahal rumah Faiz berlawanan arah dengan rumahnya. Tapi Adel rela menempuh jarak itu hanya untuk melihat apakah Faiz ada di rumahnya atau tidak. Dirinya hanya seperti penguntit. Tidak berani menemui Faiz langsung, hanya melihatnya dari depan gerbang rumah Faiz. Dia tidak ingin diusir seperti waktu itu oleh Faiz sendiri jika datang menemuinya.

Siang ini Faiz berencana untuk pergi ke rumah Deni. Dia keluar mengendarai motornya seperti biasa. Faiz merasa mobil yang dibelakangnya selama beberapa hari ini selalu mengikutinya. Dari kaca spion motornya dia tahu bahwa yang mengikutinya adalah Adel. Dia tahu betul itu adalah mobil yang biasanya mengantar Adel sekolah. Faiz mencari cara agar Adel tidak mengikutinya. Dia ingat bahwa jika hari minggu Nisa akan ada di restaurannya. Mungkin dengan dia datang kesana Adel tidak akan mengikutinya lagi.

Faiz melajukan motornya dengan santai agar Adel tidak mencurigainya. Kemudian dia berbelok menuju arah Restaurant Nisa. Benar dugaannya, Nisa ada di restaurant. Dengan segera Faiz mematikan motornya dan melepas helm nya menuju ke arah Nisa.

Nisa kaget dengan Faiz yang tiba – tiba menggandeng tangannya dan menyentuh bahunya, menyuruhnya untuk duduk disampingnya. Tangan Faiz tak juga dilepas dari bahu Nisa bahkan setelah Nisa duduk.

Entah mengapa jantung Nisa berdetak jadi tak karuan. Tubuhnya seakan merasakan tangan hangat Faiz yang menyentuh tangan dan bahunya. Nisa diam tak bergeming.

Adel cemburu melihat Faiz yang bersikap manis seperti itu kepada Nisa. Dia akhirnya turun dan langsung melepaskan tangan Faiz dari bahu dan tangan Nisa. Sontak Nisa kaget kemudian dia menjauhkan tubuhnya dari Faiz dan hendak pergi menuju ke tempat lain.

Namun langkahnya dihentikan oleh Adel. Adel marah – marah tidak jelas kepada Nisa. Dia bertingkah seakan dialah yang tersakiti dan terkhianati oleh Faiz dengan Nisa dalangnya. Dia terus memaki – maki Nisa dengan sebutan wanita j***** yang sudah merebut kekasihnya.

Faiz benar – benar malu dengan tingkah Adel. Sekarang giliran Faiz yang menjelaskan semuanya. Bahwa dia sudah tidak ingin berhubungan dengan Adel, sudah tidak menginginkan kehadiran Adel untuk mengisi hari – harinya kembali. Bukan salahnya jika sekarang dia lebih memilih Nisa. Tapi karena kesalahannya sendiri, akibat dari penghianatan yang diberikannya.

Para pelanggan yang mendengar penjelasan dari Faiz sudah tidak lagi memasang wajah jijik kepada Nisa malah beralih memaki Adel. Mereka memilih untuk melanjutkan aktifitas mengisi perut mereka. Sedangkan Adel, dia beranjak pergi karena malu akan pandangan orang – orang yang muak padanya.

“Awas kau gadis brengs**. Kamu sudah berani membuatku malu di hadapan banyak orang. Kamu tidak mengindahkan omonganku untuk menjauhi Faiz” umpat Adel yang sudah duduk di jok mobilnya.

Faiz meminta maaf atas apa yang terjadi. Karena dia pelanggan restaurannya merasa tidak nyaman dengan kejadian tadi.

“Maaf ya Nis, karena gue lo jadi dilihatin banyak orang. Kalo gue ngga bersikap kayak tadi pasti Adel juga tidak akan mempermalukan lo.” Faiz meminta maaf dengan menyatukan kedua tangannya di depan Nisa.

“Gini deh. Sebagai gantinya gue hari ini dan hari minggu nanti bantuin lo ya.” Pinta Faiz yang melihat Nisa hanya diam saja di depannya.

“Gausah Kak, kakak gausah repot – repot. Nisa nggapapa kok.” Jawab Nisa.

“Engga Nis, ini salah gue. Lo dan restaurant lo udah malu karena gue.” Mohon Faiz ke Nisa.

Nisa diam sejenak, dan akhirnya dia hanya mengangguk atas permintaan Faiz. Nisa terpaksa menerima tawaran Faiz yang kekeh ingin membantunya. Dia tidak ingin membuat keributan lagi di restaurantnya.

Faiz mengekor Nisa yang menuju ke arah ruangan untuk pegawai. Nisa mengeluarkan seragam pegawai restaurant dari loker dan memberikannya kepada Faiz. Faiz tidak banyak bertanya, dia langsung mengganti kemeja yang dipakainya dengan seragam yang diberikan oleh Nisa di kamar mandi.

Faiz tidak melakukan hal banyak di restaurant itu. Dia hanya menyambuat pelanggan yang datang dan kadang – kadang menyajikan makanan. Semuanya sudah ada yang handle sendiri – sendiri. Dia kini hanya duduk di bagian kasir bersama Nisa.

“Nis, gue bisa bantu apa lagi nih?” tanya Faiz yang merasa tetap tidak membantu banyak hal.

“Gausah kak, setengah jam lagi mau Nisa tutup.” Jawab Nisa.

“Nis.. gue sekali minta maaf ya sama lo. Bener deh gue gaada niatan buat Adel ngata – ngatain lo kayak tadi.”

“Kakak gausah minta maaf yang berlebihan ke Nisa.” Jawab Nisa yang merasa bahwa Faiz sudah berlebihan dengan meminta maaf padanya, padahal dia juga sudah berusaha membantu Nisa. Nisa merasa hari ini Faiz tidak seperti biasanya yang cuek.

“Gue ngelakuin gitu karena sebenernya gue nggamau diganggu lagi sama Adel. Gue ingin melupakan masa lalu gue sama Adel.” Faiz membuang Nafasnya berat, seberat usahanya untuk melupakan mantannya.

Nisa mendengar apa yang dikatakan Faiz, namun dia juga tidak tahu harus merespon cerita Faiz apa.

Setelah dari Restaurant, Faiz tidak langsung pulang ke rumah. Dia pergi ke rumah Deni.

“Lo gila ya Iz. Katanya tadi mau ke sini padi. Ini udah malam bege, besok pagi sekolah. Udah sana pulang!” usir Deni yang baru saja membuka pintu karena ada yang mengetuk malam – malam.

Faiz tidak mempedulikan perkataan Deni, malah dia nyelonong masuk menuju kamar Deni. Deni yang melihat kelakuan sahabatnya itu hanya bisa bersabar.

“Gue nginep ya Den. Gue udah izin sama mamah gue tadi pagi.” Faiz melemparkan tasnya sembarangan di sofa kecil kamar Deni.

“Lah lo udah otw dari pagi?” tanya Deni.

“Iya. Tapi tadi gue bantuin Nisa dulu di restaurannya.”

“Apa?” Deni kaget mendengar apa yang dikatakan Faiz.

Faiz menceritakan detail kejadian yang dialaminya tadi pagi kepada Deni.

“Iz. Gue kasih tahu ya.

Yang penting lo jangan sampe suka sama Nisa.”

“Kenapa?” tanya Faiz penasaran.

“Lo gak peka banget sih. Aldi itu suka sama Nisa. Lo ngga inget pas dia ngira Nisa ngajak di danau. Awas lo ya sampe berantem lagi sama Aldi.” Ancam Deni.

“Iya – iya bawel lo kayak cewek.”

“Gue cuma ngingetin aja Iz.”

“Gue juga ga mungkin kali kayak gitu Den. Lo tahu kan gimana perasaan gue sama Adel.”

“Udah lo lupain aja Adel, toh dia sendiri kan yang buat kesalahan mau pacaran sama Angga.”

“Gue akan coba Den. Gue akan ikhlasin Adel buat Angga.”

“Ya ampun. Temen gue yang kayak musim beku ini ternyata bisa melow juga.” Ledek Deni pada Faiz.

“Udah jangan bac**. Gue mau tidur.” Faiz mengakhiri obrolannya dengan Deni dan menutup matanya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!