15

Dirumah sakit.

Saat ini Keysha dengan setia meminjamkan telinga nya untuk mendengarkan keluh kesah sang adik yang tengah didiamkan oleh bude tercinta yang sudah seperti ibu kandung bagi nya,bahkan dia mendapat hukuman yang lumayan berat.

''Mbak Key,tolong Sobri mbak bujuk ibu'',rengek Sobri.

''Kamu tau kan bagaimana ibu,beliau kalau sudah mendeklarasikan sesuatu tak bisa dibantah meskipun oleh ku putri kandung nya yang sangat cantik ini'',ujar Keysha.

''Hukumannya sangat berat mbak,kerjaan Sobri juga sedang numpuk banyak seperti gunung Uhud'',ujar Sobri berkeluh kesah.

''Coba kamu cicil,satu minggu sepuluh ayat'',ucap Keysha memberi ide.

''Terus selesainya sampai kapan?'',tanya Sobri.

''Sampai hafal itu surah Maryam lah'',ucap Keysha enteng.

Sobri berdecak,kemudian teringat sesuatu.

''Mbak Key bagaimana soal bang Jou?'',tanya Sobri.

''Enggak kenapa-napa,''ucap Keysha cuek.

''Jangan bohong mbak,mbak habis janjian kan kemarin'',ucap Sobri.

''Mana ada'',ucap Keysha.

''Ada lah,kan anak buah Sobri yang kasih tau,katanya mbak Key minta data tentang Jouhari'',jelas Sobri.

''Dasar pengawal gondrong,ngadu mulu'',ucap Keysha kesal.

''Atasannya kan Sobri wajar kali lapor'',ucap Sobri membela anak buah nya.

''Sudah sana pergi dari ruangan ku,bikin badmood saja'',ucap Keysha mengusir Sobri.

''Cie,yang sudah CLBK'',goda Sobri.

''Apaan sich,suster tolong bawa pasien ini ke Dokter Sam(Dokter saraf)",ucap Keysha.

''Enak saja'',ucap Sobri segera beranjak dari duduk nya.

''Mbak nanti tolong bilang ke ibu ya,hukumannya di nego'',ujar Sobri.

''Tapi siap-siap dicuekin ibu'',ucap Keysha.

''Eits jangan begitu mbak,enggak enak tau dicuekin'',ucap Sobri.

''Kalau begitu dihafalin saja,yang pentingkan niatnya toh ibu juga tidak memberi tenggang waktu kan,usaha dulu bila ibu sudah melihat usaha mu yang sungguh-sungguh pasti akan luluh'',ucap Keysha.

''Baiklah,Sobri coba'',ucap Sobri.

''Bagus'',ucap Keysha sambil mengacungkan jempolnya.

''Sobri pamit dulu mbak,Assalamualaikum'',ucap Sobri.

''Waalaikumsalam'',jawab Keysha.

Disebuah apartemen.

''Nak minggu depan ibu dan ayah akan kembali ke tanah air'',ucap bu Siti.

''Iya bu,''ucap Nai mantap

''Apa kamu yakin nak,tidak apa-apa ibu tinggal'',tanya bu Siti yang berat meninggalkan Naima sendiri dinegri orang.

''Tidak apa bu,Nai akan baik-baik saja disini'',ucap Nai.

''Kalau tidak kamu ikut ke tanah air dulu nak'',ucap Ayah Imam.

''Tidak ayah,buang-buang uang mubadzir ayah'',ucap Naima,ayah Imam mengusap pucuk kepala Nai.

''Kau sudah berubah menjadi lebih baik nak,dan jika kamu ikut kami pulang pasti kami langsung kena semprot plus omel yang tiada henti dari mbakyu'',batin ayah Imam.

''Jaga diri baik-baik'',nasehat Ayah Imam dan Naima mengangguk.

''Kamu disini harus hati-hati,tidak boleh telat makan,jangan tidur terlalu malam,''pesan ibu Siti.

''Siap bu komandan'',ucap Naima sambil memeluk ibu Siti.

Mereka bertiga tertawa bersama.

Pagi harinya dikota dimana Ruby berada.

''Biarkan mang Mamat yang jemput'',ujar Papa Adi kepada Ruby.

''Biarkan saja kenapa sich pa'',ucap Mama Ratih

''Tidak boleh ma,Ruby kembali kekamar dan kirim nomor ponsel pemuda itu kepada mang Mamat'',ujar papa Adi tegas.

''Baik pa'',patuh Ruby,setelah mengirim nomor ponsel Furqon Ruby beranjak pergi dari ruang keluarga.

''Mang antar saya ke kantor dulu setelah itu jemput pemuda yang bernama Furqon ditaman kota'',perintah Adi Baskara.

''Baik tuan'',ucap mamg Mamat.

Setelah Ruby pergi mama Ratih mengikuti sang suami untuk pergi kekantor.

Didalam kamar Ruby mengirim pesan kepada Furqon bila bukan dia yang menjemput melainkan mang Mamat.

''Terus bagaimana aku memberitahu bang Furqon nya'',gumam Ruby bingung.

Setelah mengantar majikannya mang Mamat menghubungi nomor yang diberikan oleh Ruby.

''Hallo assalamualaikum,den ini teh mang Mamat yang disuruh neng Ruby jemput,aden nya dimana?'',tanya Mang Mamat.

''Waalaikumsalam,saya baru saja belok kearah taman kota mang'',ucap Furqon dalam sambungan ponsel.

Mang Mamat yang melihat mobil sport warna silver mendekat kearah nya.

''Oh iya den'',ucap mang Mamat.

Furqon memberhentikan mobil nya dan keluar dari mobil menghampiri mang Mamat,sejenak Furqon mengernyitkan dahi.

''Apa kabar mang?'',tanya Furqon kepada mang Mamat.

''Baik den'',ucap mang Mamat.

''Mamang ini?'',ucap Furqon namun sudah dipotong mang Mamat.

''Pertanyaan aden buat nanti saja sekarang mari kita kerumah non Ruby'',ujar mang Mamat dan diangguki oleh Furqon.

''Ikuti mamang dari belakang ya den'',ucap mang Mamat.

''Baik mang'',ucap Furqon dan kembali kemobil nya untuk dikemudikan kearah kediaman Ruby mengikuti mang Mamat.

Saat mobil yang Furqon ikuti masuk ke kawasan perumahan elite membuat Furqon bertanya-tanya.

''Ini Ruby yang aku kenal apa bukan ya,jangan-jangan salah orang'',gumam Furqon.

Tin,saat Klakson mang Mamat berbunyi didepan hunian yang bak istana,gerbang otomatis terbuka membuat Furqon tambah terperangah.

''Subhanallah'',ucap Furqon takjub dan tetap mengikuti mobil yang dikendarai mang Mamat menuju tempat parkir mobil.

Setelah memarkir mobil Furqon diantar mang Mamat menuju ruang tamu.

''Aden silahkan duduk,mamang mau panggil neng Ruby dulu'',

''Tapi mang,apa Ruby yang mamang maksud Ruby yang waktu itu mamang jemput?'',tanya Furqon penasaran.

Mang Mamat hanya tersenyum dan meninggalkan Furqon dengan segala pemikirannya.

Furqon duduk dan sedikit menunduk.

''Bissmillah,aku membawa niat baik saat datang kemari'',gumam Furqon dalam hati.

''Hei kamu siapa?'',tanya Safira membuyarkan lamunan Furqon yang tengah menunduk,dan seketika menengadah kan kepala menengok kesumber suara.

Deg.

''Gila ganteng banget'',batin Safira saat mata mereka beradu.

''Maaf,saya teman nya Ruby'',ujar Furqon dan Safira hanya bengong tak merespon.

''Hallo,hei,mbak nya'',panggil Furqon sambil melambaikan tangan.

''Ini kriteria gue banget'',batin Safira.

''Mbak,hei'',panggil Furqon.

''Kak Safira'',panggil Ruby sambil menepuk bahu kakak perempuanya.

''Apaan sich,main pukul-pukul saja'',ucap Safira sewot dan pergi melewati Ruby begitu saja.

''Bagaimana bang perjalanannya?,lumayan jauh ya'',tanya Ruby pada Furqon yang masih bisa didengar Safira.

Safira menoleh sekilas memandang wajah tampan Furqon,dan berjalan menuju kamarnya.

''Alhamdulilah,lamanya perjalanan tak terasa bila sudah bertemu kamu'',gombal Furqon kepada Ruby.

''Gombal'',ucap Ruby.

''Memang gombal,''canda Furqon membuat Ruby tertawa.

''Mau minum apa bang?'',tanya Ruby.

''Abang mendadak tak haus,karena dahaga rindu abang sudah terobati setelah memandang wajah manis mu'',gombal Furqon.

''Abang dua hari tak bertemu Ruby sudah banyak peningkatan gombalnya ya'',ucap Ruby membuat dua insan itu tertawa bersama.

''Ehheemm'',

Furqon seketika membelalakan kedua matanya melihat siapa yang berdehem.

Terpopuler

Comments

Zeni Anggraeni Zeni

Zeni Anggraeni Zeni

sobri biar sama ruby thoor

2021-10-26

0

Wahyu Ariani

Wahyu Ariani

semangat Thor
lanjutkan

2021-10-25

0

manda_

manda_

lanjut thor semangat buat up lagi ya ditunggu 😍😍😍💕💕😘😘👍👍💪💪🤗🤗

2021-10-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!