12

Saat Ruby tengah bercengkrama dan melepas rindu dengan mbok Surti suara deheman menggema.

''Eehheeemm'',

Ruby menoleh dan melangkah menuju si empu.

''Assalamualaikum ma'',ucap Ruby meraih tangan sang mama dan mencium punggung tangannya.

''Waalaikumsalam,itu sudah ditunggu papa dimeja makan",ucap Mama Ratih mama nya Ruby tanpa basa basi kemudian melenggang meninggalkan Ruby.

Ruby tersenyum mengikuti mama nya menuju meja makan.Disana sudah ada papa juga kakak nya.

''Hai By,bagaimana kabar mu?'',ucap Safira dengan melihat penampilan Ruby dari atas hingga bawah.

''Alhamdulilah baik kak'',ucap Ruby sambil tersenyum dan duduk disamping kakak nya.

.

''Sudah ngobrol nya,dilanjut nanti sekarang kita santap hidangan dulu",ucap papa Adi Baskara.

Mama nya mengambilkan nasi serta lauk pauk kepada papa nya dan juga menawari beberapa lauk dimeja makan kepada kakak nya,saat Ruby memperhatikan masakan dimeja makan memang semua masakan kesukaan kakak nya.

"Ruby,dimakan nak jangan cuma dilihatin saja",ucap Papa Adi.

"Iya pa",ucap Ruby mengambil nasi serta ayam kecap.

"Makan yang banyak,pasti kamu disana hanya makan dengan kecap dan kerupuk kan",bisik Safira mengejek Ruby,Ruby hanya mengangguk dan tersenyum tipis.

Setelah makan malam selesai papa Adi mengajak keluarganya untuk berkumpul diruang keluarga.

"Ada yang ingin papa sampaikan kepada kalian semua terutama kepada kedua putri papa",ujar papa Adi saat istri dan kedua anaknya sudah berada disana,Safira dan Ruby hanya saling pandang,Karena Safira duduk dengan sang mama berhadapan dengan Ruby yang duduk bersama Ruby.

"Tentang apa pa?,kenapa papa tidak pernah bilang sesuatu kepada mama?",Ucap mama yang kesal dengan suaminya.

"Maafin papa ma,papa hanya ingin menyampaikan ini setelah Ruby berada ditengah-tengah kita",ucap papa membuat mama mendengus kesal.

"Memang tentang apa pa?",tanya Safira penasaran,Ruby pun penasaran tapi melihat mood sang mama yang buruk Ruby lebih baik diam dari pada jadi sasaran omelan.

"Diam adalah Emas",batin Ruby.

"Tentang perjodohan",ucap Papa Adi enteng sedang sang mama menatap tajam sang suami.

"Maksud papa,Fira dan Ruby harus menerima perjodohan begitu",ucap Safira.

"Tidak nak,hanya salah satu diantara kalian",ucap papa Adi.

"Kalau begitu Ruby saja yang dijodohkan",ucap mama.

"Kenapa harus Ruby ma?,sedangkan kak Safira anak tertua bukannya pamali saat sang adik mendahului kakak nya",ucap Ruby yang juga tak mau dijodoh-jodohkan.

"Karena prestasi mu itu dibawah standar Ruby,sedangkan kakak mu adalah wanita karier yang bertalenta,dia bahkan bisa membuat perusahaan papa melejit seperti ini",jelas sang mama,Safira yang dibela sang mama tersenyum dan melirik Ruby.

"Tapi Ruby masih kuliah juga ma",ucap papa membela Ruby.

"Memang siapa yang akan papa jodohkan dengan Safira atau Ruby",ucap Mama kesal.

"Anak dari teman papa,"ucap papa Adi.

"Apakah istrinya salah satu teman sosialita mama,?",tanya mama.

"Bukan ma,mereka tidak tinggal dikota ini",ucap papa Adi.

"Kita hanya ingin menjalin silatuhrahmi dengan menjodohkan anak-anak kita ma",sambung Papa Adi.

"Silatuhrahmi kan tidak harus dengan menjodohkan anak-anak juga pa",ucap Mama Ratih.

"Agar lebih erat saja ma,mereka keluarga baik-baik kok",ucap papa.

"Safira bagaimana pendapat mu nak?",tanya papa Adi.

"Pa...",ucap mama Ratih.

"Ma,papa ini ingin mendengar pendapat anak-anak bukan pendapat mama",ucap Papa Adi.

"Bagaimana nak?",tanya papa Adi sekali lagi kepada Safira putri tertuanya.

"Safira enggak bisa pa,Fira ini calon Ceo diperusahaan papa,kalau toh Fira menikah Fira ingin mempunyai suami yang melebihi Safira pa juga harus saling mencintai",jawab Safira.

''Kalau begitu mau kan papa kenalkan dengan anak teman papa'',ucap papa Adi dan Safira menoleh kearah sang mama.

''Jangan memaksa pa'',ucap mama Ratih.

Papa Adi hanya menghela nafas.

"Kalau Ruby,pendapat mu bagaimana nak?",tanya papa Adi.

"Ruby sudah punya calon imam untuk Ruby pa,ma",ucap Ruby.

Deg.

Mama,papa dan juga Safira menatap Ruby secara bersamaan.

"Siapa yang kira-kira mau dengan itik buruk rupa seperti mu",ejek Safira membuat Ruby memutar malas bola matanya.

"Safira",tegur papa Adi.

"Maaf pa",ucap Safira membuat mama Ratih mengusap punggung tangan sang putri sulung.

"Ruby,siapa laki-laki yang tengah dekat dengan mu nak?",tanya papa Adi.

"Hanya seorang pemuda biasa pa,namanya Furqon Sabil'',ucap Ruby sambil tersenyum.

''Maafin Ruby bang,Ruby mengkambing hitamkan abang,Ruby masih ingin fokus kuliah dulu tanpa terkekang oleh status'',batin Ruby.

Safira mendengar penuturan dan raut muka sang adik yang berbinar bahagia seolah tak terima akan itu.

Kemudian Safira menyenggol lengan sang mama,mama menoleh Safira dan mengangguk pelan.

''Jangan mempermalukan keluarga kita Ruby'',ucap mama Ratih.

''Mempermalukan yang bagaimana menurut mama?'',tanya Ruby.

''Itu dengan menjalin hubungan dengan orang biasa bisa merusak reputasi keluarga kita'',ucap mama Ratih,bisa malu dirinya bila menantukan dari kalangan menengah kebawah.

''Ma'',tegur papa Adi.

Ruby tersenyum tipis.

''Apa mama lupa bila Ruby ini tak pernah diperkenalkan sebagai putri dari Papa dan mama,masyarakat juga tidak tau bila Ruby anak dari pengusaha Adi Baskara,jadi sah-sah saja bukan bila Ruby menjalin hubungan dengan siapa saja'',ucap Ruby santai.

''Dasar anak tak tau diuntung,walaupun masyarakat tak tau tapi keluarga besar kita tau siapa kamu mau ditaruh mana muka mama,mama tak merestui mu'',ucap mama Ratih geram.

''Bila pemuda yang kamu maksud itu pemuda baik-baik,suruh dia menemui papa'',ucap papa Adi kepada Ruby membuat Ruby menelan salivanya dengan susah dan mengangguk perlahan.

Sekarang di otak Ruby bagaimana cara bilang kepada bang Furqon akan hal ini,Ruby yang niat hati ingin lepas dari perjodohan malah disuguhkan dengan kebingungan.

''Maaf bang,pasti ini lebih sakit lagi dari Ruby yang pernah menolak cinta abang'',batin Ruby.

''Pa,mama enggak setuju'',ucap Mama Ratih.

''Untuk Safira yang akan menerima perjodohan ini,sedang Ruby papa tunggu pemuda yang kamu maksud tadi,bila tak masuk kriteria kamu harus menjauhinya'',ucap Papa Adi dan Ruby mengangguk.

''Tak ada bantahan'',sambung papa Adi tegas sebelum disela oleh sang isteri.

''Sudah malam istirahat lah nak,papa juga mau istirahat ayo ma'',ucap papa Adi dan beranjak dari duduk nya menuju kamar diikuti oleh mama Ratih yang menatap tajam kearah Ruby.

''Ehhem,Ruby mau istirahat dulu kak'',ucap Ruby kepada Safira,dia berdiri akan berjalan.

''Apakah pemuda yang kau maksud itu nyata atau hanya khayalan mu saja'',ucap Safira membuat Ruby mengurungkan langkahnya.

''Dia nyata kak,aku tak seperti kakak yang hanya bisa menceritakan kekasih halu kepada teman-teman sosialita kakak'',ucap Ruby tanpa menoleh kearah Safira yang sudah berdiri karena kesal.

''Buktikan ucapan mu itu'',ucap Safira menantang Ruby.

''Akan aku buktikan,lusa pemuda yang aku maksud akan datang kerumah ini,bukan nya kakak tau kalau aku tak suka berbohong'',ucap Ruby kemudian meninggalkan Safira yang berdiri sambil mengeratkan gigi.

''Akan aku rebut semua kebahagiaan mu'',batin Safira kesal.

Terpopuler

Comments

Bunga Syakila

Bunga Syakila

visuaknya thor jadi penasaran wajah rubby di bilang siburuk tupa thor

2022-04-20

0

Herlinatriyono 786

Herlinatriyono 786

mau rebut siapa kamu fira,kalo yg di mau ruby mau apa kamu?bikin masalah aja tak sleding tau rasa kamu.

2021-11-01

1

laily ismawan

laily ismawan

semangat up thor 😍🥰

2021-10-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!