14

''Assalamualaikum'',ucap bu Khodijah,saat memasuki kediaman Fikri dan Vilara.

''Waalaikumsalam'',jawab Vii yang sedang duduk diruang tamu.

''Sudah duduk saja",ujar bu Khodijah saat Vilara hendak berdiri menyalami sang ibu.

Vilara tersenyum,"Ibu sendirian?",tanya Vii saat bu Khodijah sudah duduk disamping nya.

"Tadi diantar sama bocah nakal",ucap Bu Khodijah,sedang Vii hanya mengerutkan dahi.

"Tapi mas Fikri tadi sedang pergi ke rumah sakit dengan ibunya Vii bu", ucap Vii,dia mengira suaminya yang dimaksud.

"Bukan Fikri,tapi si Sobri",ucap Bu Khodijah.

"Ibu ini sedang sebel sama Sobri,dia kira ibu mau kawin lagi",sambung Bu Khodijah.

"Kenapa bisa seperti itu bu?",tanya Vilara.

"Kemarin waktu ibu ikut Sobri ke kota X ibu berniat mendekatkan Sobri dengan Ruby teman mu itu loh nak,enggak tau nya si bocah nakal itu berpikir ibu ini ingin mencari ayah baru untuk Keysha,sebel enggak tuh",ucap bu Khodijah meluapkan isi hati nya kepada Vii.

"Kalau jodoh enggak kemana bu",ucap Vii mengusap punggung tangan sang ibu dengan lembut.

Bu Khodijah mengangguk.

"Iya nak,hanya saja ibu sudah suka dengan sosok Ruby,seperti ibu suka dengan mu",ujar bu Khodijah berharap Ruby berjodoh dengan Sobri.

''Kita doa kan saja yang terbaik bu'',ucap Vii menenangkan bu Khodijah.

Riiingg

Riingg

''Bukan ponsel ibu'',ucap bu Khodijah memeriksa ponselnya.

''Punya Vii bu'',ucap Vii hendak berdiri.

''Ibu saja yang mengambil'',ucap bu Khodijah,mengambil ponsel Vilara dan menyerahkannya.

''Hallo,Assalamualaikum'',ucap Vii.

''Waalaikumsalam mbak Vii,selamat ya atas kelahiran baby Alvian'',ucap Sanah.

''Iya mbak terimakasih,tapi baby Al belum bisa dibawa pulang'',ucap Vii membuat bu Khodijah yang disampingnya mengusap punggung sang menantu.

''Yang sabar sebentar lagi pasti sama-sama terus dengan baby Al,oh ya mbak Vii,aku punya kabar bagus loh'',ucap Sanah.

''Kabar apa mbak?,zakia mau punya adik?'',tanya Vilara.

''Sembarangan,ini luka juga belum kering'',ucap Sanah sedikit sewot.

''Hehee,terus apa dong'',ucap Vilara,membuat bu Khodijah menggelengkan kepala.

''Tadi sedih,sekarang cengengesan'',batin bu Khodijah.

''Bang Furqon mau mengkhitbah Ruby'',ucap Sanah.

Deg.

Vilara refleks menatap bu Khodijah.

''Serius mbak'',ucap Vilara.

''Seriusan,kemarin kata abang,Ruby sendiri yang nyuruh abang untuk bertemu orang tua nya'',ucap Sanah dengan nada bahagia.

''Yah,sayang nya Vii enggak bisa kesana'',ucap Vii sedih.

''Enggak apa yang penting doa nya'',ucap Sanah.

''Iya,Vii doakan acara nya lancar'',ucap Vilara.

''Amiin,udah dulu ya mbak,gadis ku nangis'',ujar Sanah.

''Iya,iya'',ucap Vii

''Assalammualaikum'',salam Sanah.

''Waalaikumsalam'',ucap Vii mengakhiri panggilan.

''Siapa nak?'',tanya bu Khodijah.

''Mbak Sanah bu,dan sepertinya harapan ibu pupus sudah'',ucap Vii sedih.

''Harapan yang mana nak?'',tanya bu Khodijah penasaran.

''Harapan ibu untuk menjadikan Ruby menantu'',jawab Vilara jujur.

''Asstagfirulloh,kok bisa?'',ujar bu Khodijah kaget karena informasi yang didapat Ruby tak mempunyai pacar.

''Tadi mbak Sanah bilang bila abang nya akan mengkhitbah Ruby besok bu'',jujur Vii.

Bu Khodijah menghela nafas nya.

''Gara-gara bocah nakal itu,berantakan usaha ibu'',ucap bu Khodijah geram.

''Ibu'',ucap Vilara menenangkan bu Khodijah.

''Naima ada hubungi kamu tidak nak'',ucap bu Khodijah mengalihkan pembicaraan agar tak emosi,setelah itu beristigfar berkali-kali.

''Kemarin bu dengan bi Siti juga'',ucap Vilara.

''Ibu mau hubungi bibi mu dulu'',ucap Bu Khodijah dan mendial nomor ponsel sang adik.

''Assalamualaikum'',salam bu Khodijah

''Waalaikum salam,mbak bagaimana?,''tanya bu Siti.

''Gatot,seminggu lagi cepetan kalian balik ke tanah air'',ucap bu Khodijah.

''Tumben gagal mbak?'',tanya bu Siti.

''Pusing aku,mau jelasinnya bagaimana,yang jelas seminggu lagi kalian harus kesini'',ucap bu Khodijah tak mau dibantah.

''Iya mbak,''pasrah bu Siti.

''Naima mana?'',tanya bu Khodijah.

''Kuliah mbak,tadi baru dijemput ayah nya'',ucap bu Siti.

''Assalamualaikum'',salam Fikri saat masuk kedalam rumah dan langsung menghampiri ibu serta sang istri.

''Waalaikum salam'',ucap Vii,bu Khodijah serta bu Siti yang mendengar lewat sambungan telepon.

''Mbak dirumah Fikri ya'',tanya bu Siti.

"Iya",ucal Bu Khodijah yang tangan nya di tarik oleh Fikri dan mencium punggung tangan sang ibu.

"Siapa?",Bisik Fikri pada Vii setelah salim dengan bu Khodijah dan duduk didekat sang istri.

"Bi Siti",jawab Vii pelan dan Fikri mengangguk mengerti.

"Sudah dulu,aku hanya memberitahu mu soal rencana ku yang gatot itu,terserah mau kamu apakan anak mu itu,"ucap bu Khodijah.

"Iya mbak,minggu depan kita akan pulang ke tanah air dan segera menemui gadis itu",ujar Bu Siti.

"Gatot siapa?",bisik Fikri pada Vii.

"Gagal total mas",lirih Vii dan Fikri hanya ber 'O',sambil manggut-manggut.

"Ya sudah Assalamualaikum",ucap bu Khodijah mengakhiri obrolan dengan sang adik.

"Waalaikumsalam",jawab bu Siti.

"Fikri bagaimana keadaan baby Alvian?",tanya bu Khodijah membuyarkan keromantisan Fikri dan Vilara.

"Eh,alhamdulilah bu sudah mulai gembul sekarang";ucap Fikri tersentak kaget karena akan mencuri ciuman dipipi Vilara.

"Ibu dan ayah mertua mu mana?",tanya bu Khodijah.

"Beliau dirumah sakit bu,katanya ingin menjaga baby Al",ucap Fikri.

"Kalau begitu ibu juga mau kerumah sakit dulu",ujar bu Khodijah.

"Istirahat dulu bu",ucap Vilara.

"Iya bu,baru saja landing masa sudah mau kerumah sakit",ucap Fikri

"Sobri juga sudah disana kok bu",sambung Fikri.

Bu Khodijah menghela nafas.

"Ibu mau kekamar dulu mau bersih-bersih setelah itu istirahat nanti malam antar ibu kerumah sakit ya nak ibi sudah kangen juga dengan baby Al",ucap bu Khodijah

"Siap bu boss",ucap Fikri memberi hoat kepada bu Khodijah

"Dasar bocah nakal",ucap bu Khodijah dan meninggalkan pasutri tersebut.

Sedangkan dikediaman Ruby,Ruby tengah merangkai kata-kata saat bertemu dengan Furqon besok.

"Ya Allah,maaf kan hamba yang telah menyakiti hati seseorang",gumam Ruby

"Tapi ini jalan yang terbaik",ucap Ruby.

Ting.

Satu pesan masuk kedalam ponsel Ruby.

Bang Furqon.

Abang mungkin pagi sudah sampai kota mu.

Ruby yang membaca pesan seketika mendadak mulas.

"Ruby,ini demi masa depan mu",ucap Ruby menyemangati diri nya sendiri dan membalas pesan Furqon.

Saya.

Ruby jemput abang ditaman kota.

Bang Furqon.

Ok,cantik🤗.

Ruby berkali-kali menghela nafas.

"Semangat Ruby,semangat",sugesti Ruby pada diri sendiri.

Kemudian dia rebahan diatas tempat tidur menatap langit-langit kamar nya.

''Ya Allah,hamba ingin mendapatkan pendamping hidup yang baik tapi bukan saat ini,bang Furqon baik tapi hati hamba belum yakin dengannya,,semoga bang Furqon mendapat yang lebih baik dari aku yang telah menyakitinya lagi'',gumam Ruby dalam hati seakan bernegosiasi.

Terpopuler

Comments

Nurcute

Nurcute

kasihan Furqon Thor kalau sampai g jadi... sumpah seneng bgt baca karyamu Thor jgn lama2 y😍

2021-10-22

0

Wahyu Ariani

Wahyu Ariani

ayo Thor semangat
lanjutkan

2021-10-22

0

laily ismawan

laily ismawan

kangen pke bangetz thor 😁 up nya jangan lama lama ya 😘🥰

2021-10-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!