Bu Khodijah bergegas mencari putri tunggalnya dirumah sakit ini.
''Suster,Dokter Keysha ada tidak?'',tanya Khodijah.
''Tidak ada bu,Dokter Key sedang dipoli anak'',ujar suster.
''Terimakasih'',ucap bu Khodijah bergegas mencari anaknya.
''Key'',panggil bu Khodijah disaat melihat sang putri keluar dari ruangan bayi.
''Ada apa bu?,apa terjadi sesuatu dengan Vii'',tanya Key kawatir.
''Tidak nak,ibu hanya ingin mengobrol dengan mu saja'',ucap bu Khodijah.
Keysha bernafas lega.
''Keruangan Key saja ya bu'',ucap Keysha menggandeng tangan sang ibu untuk menuju ruangannya.
''Ibu mau ngobrol tentang apa dengan Key'',
''Ehhemm,ibu punya calon mantu'',ucap bu Khodijah sumringah membuat Key mengerutkan dahi.
''Enggak usah aneh-aneh bu,Key enggak mau''ucap Key.
''Ck,bukan buat mu tapi buat adik mu'',ucap Bu Khodijah.
''Buat Naima?'',tanya Key.
''Bukan,tapi buat si Sobri'',ujar bu Khodijah,Key menghela nafas.
''Coba sini Key mau lihat fotonya dulu'',ucap Keysha.
''Enggak ada'',ucap bu Khodijah.
''Bagaimana sich bu,katanya calon mantu tapi foto saja enggak punya'',cerocos Keysha.
''Maka dari itu ibu kesini mau minta bantuan mu,untuk mencari tau tentang gadis bernama Ruby teman kosnya Vilara dulu'',ujar bu Khodijah.
''Ibu ku sayang,anak gadismu yang cantik ini seorang Dokter bukan seorang intel atau bahkan hacker,''ucap Keysha menahan kesal.
''Anakku yang cantik seperti ibumu ini,ibu tau kemampuanmu,besok data gadis itu harus sudah ada'',ucap bu Khodijah.
''Tapi bu,Sobri itu kan susah bila dekat dengan orang yang tak dikenal'',ujar Keysha
''Maka dari itu kita yang mengenalkan mereka,siapa tau berjodoh seperti Vii dan Fikri terus menghasilkan cucu imut untuk ibu'',ucap bu Khodijah sumringah.
Keysha menghela nafas.
''Ingat besok harus sudah ada data nya'',ucap bu Khodijah sebelum keluar dari ruangan putrinya.Keysha hanya mengangguk pasrah.
''Ibu hanya ingin melihat mu segera merasakan kebahagian juga nak bersama orang yang kamu cintai'',batin bu Khodijah menatap pintu ruangan Key yang tertutup.
''Assalamualaikum,tolong bantu aku mencari informasi tentang seorang gadis bernama Rubyasyifa'',ucap Key saat menghubungi seseorang.
''Untuk apa?'',
''Sudah carikan saja,besok harus sudah ada nanti aku kirim fotonya,''ujar Key dan mematikan panggilan.
''Ck,menyebalkan'',gerutu Sobri namun dia juga mematuhi apa yang diperintah oleh saudara perempuannya itu.
Ting
Satu pesan masuk,dan Sobri membelalakan matanya karena kiriman foto dari sang mbak dokternya.
"Bukannya ini cewek itu",ucap Sobri meneliti dan memastikan lagi.
"Untuk apa pula mbak Key ini",ucap Sobri dan mulai mencari informasi tentang Ruby.
"Ternyata anak orang kaya,"gumam Sobri terus menelusuri secara detail tentang sosok Ruby.
Penasaran itu yang dirasa Sobri,
"Tapi kenapa dia kos ditempat biasa",
"Bahkan orang tuanya mampu hanya untuk membeli sebuah hotel bintang lima,tapi kenapa putrinya dibiarkan hidup sendiri ditempat yang sangat jauh dari kata mewah",gumam Sobri sambil membaca biodata Ruby.
"Ternyata baru hijrah",Sobri tersenyum tipis dan tersentak.
"Kenapa aku jadi kepo,Ck ini gara-gara mbak Key",ucap Sobri kemudian menutup laptopnya.
"Tolong kamu cari informasi tentang gadis difoto yang baru saya kirim,besok harus sudah ada dimeja kerja saya",ucap Sobri dalam sambungan telepon.
"Baik bos laksanakan",ucap seseorang disebrang.
Dibandara seorang gadis dengan kedua orang tuanya baru saja tiba.
"Alhamdulilah akhirnya sampai ya bu",ucap Naima menggandeng tangan bu Siti,dan sang ibu hanya mengangguk dan diikuti oleh Ayahnya.
Mereka menuju gedung apartemen yang akan Naima tempati hingga waktu yang cukup lama mungkin.Setelah sampai digedung yang dimaksud Naima segera masuk.
''Nak mau makan apa?,ayah mau keluar ini",ucap Ayah Imam.
"Apa saja yah,yang penting enak",ucap manja Naima dengan senyum.
Ayah dan ibunya juga ikut tersenyum akan tingkah sang anak gadis.
"Ibu,ayah keluar dulu cari makanan",ucap ayah.
"Hati-hati yah,"ucap Ibu Siti.
"Siap ibu negara ",ucap ayah Imam dan beranjak keluar.
Sedangkan Naima dan bu Siti segera merapihkan barang bawaan mereka.
Ayah imam menuju kedai makanan yang menyajikan makanan khas Indonesia.
Saat menunggu pesanan seorang menepuk bahunya dan ayah Imam pun menoleh.
''Imam Wijaya'',ucap seorang pria.
''Iya anda siapa?'',tanya Ayah Imam bingung.
"Ck,dasar ubi gosong",ucap seorang laki-laki seumuran dengan ayah Imam.
Kemudian ayah mengingat kata itu.
''Adi,,,,Adi Baskara'',ucap Ayah Imam tak percaya bisa bertemu dengan sahabat nya dinegeri orang.
''Iya'',ucap Adi langsung memeluk sahabatnya.
''Haahaahaa,kau sudah semakin tua'',ucap Ayah Imam.
''Bila aku tua kau pun juga sudah tua'',ujar Adi tak mau kalah membuat ayah Imam terkekeh.
''Ngomong-ngomong ada acara apa disini,liburan atau bisnis'',tanya Adi Baskara.
''Tidak keduanya aku mengantar putriku untuk menempuh pendidikan disini,kalau kamu sendiri?'',jawab Imam.
''Aku perjalanan bisnis sekalian liburan keluarga'',ucap Adi.
''Haah,ternyata memang kita sudah tua ya'',ucap Imam tersenyum.
''Kalau kita muda terus bahaya bisa-bisa generasi sekarang kalah saing dengan ketampanan kita'',ucap Adi.
''Haahaahaa benar,tapi putra ku juga tak kalah tampan dengan ku'',ucap Imam.
''Katanya tadi mengantar putri kenapa jadi putra'',ucap Adi.
''Aku tak hanya punya anak satu,tapi dua putra dan putri,sepasang'',ucap Imam.
''Oowhh,kalau aku punya dua putri,walau tak ada yang mewarisi ketampanan ku namun kedua putri ku sangatlah cantik'',ucap Adi.
''Bagaimana kalau kita besanan saja'',ucap Imam.
''Boleh itu,''ucap Adi kemudian menyodorkan kartu nama.''Jangan lupa hubungi aku bila sudah pulang ketanah air'',sambung Adi.
''Baik,aku pamit dulu takut istri dan anak ku mengkhawatirkan ku'',ucap Imam.
''Baik,aku juga sudah mau pulang ke hotel,ini malam terakhir kami disini karena besok aku dan keluarga harus sudah pulang ke negara kita'',ucap Adi.
''Kalau begitu hati-hati dan salam juga untuk keluargamu,''ucap Imam beranjak dari duduk sambil membawa sekantong makanan memeluk sahabatnya.
''Iya,sampai jumpa ditanah air'',ucap Adi melerai pelukan.
Sepeninggal Imam,Adi Baskara juga berjalan menuju hotel dimana dia menginap saat melewati toko pernak pernik dia teringat akan putrinya,pria itu masuk dan membeli dua aksesoris berupa gelang untuk kedua putrinya.
Sementara Ruby,tengah sibuk dengan laptopnya,hingga cacing diperutnya berdemo.
Kruuukk kruuk.
''Sabar ya perut sebentar lagi kelar ini tugas'',gumam Ruby kepada perutnya.
Kruukk kruuk.
Ruby segera menutup laptopnya saat mencari dompetnya ponselnya berdering.
''Hallo,assalamualaikum'',ucap Ruby
''Waalaikumsalam,abang tunggu didepan'',ujar Furqon.
Ruby segera menuju pintu membuka nya dan benar Furqon berada diluar gerbang membuat Ruby berbinar dan lari menuju Furqon.
''Aaahhh,sayang ku'',ucap Ruby membuat Furqon tersenyum lebar menampilkan deretan giginya berangan seperti serial india dimana dia merentangkan kedua tangannya sedang Ruby berlari kearah nya.
Namun Hampa.
Ruby memeluk dan menciumnya seakan sudah bertahun-tahun tak bertemu,bahkan mengelus dengan sayang.
''Terimakasih bang'',ujar Ruby.
''Heem'',ucap Furqon yang tadi tersenyum lebar seketika meredup kala Ruby memeluk bagian depan motor matic yang ditumpanginya.
''Ku kira sayang kepada ku ternyata pada motornya,kalah pamor aku dengan motor'',batin Furqon kesal seakan ingin berubah layaknya transformers.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Syahrilcakrabuana
🤣🤣🤣
2024-07-19
0
Herlinatriyono 786
yg ketemu pak imam kayaknya bapaknya si ruby
2021-09-19
0
نور✨
kasian bang Furqon 🤣🤣🤣.... semangat up terus author 💪💪
2021-09-07
0