16

Furqon menelan salivanya dengan susah,antara percaya dan tidak,antara mimpi atau nyata.

''MashaAllah,apa ini nyata'',batin Furqon karena seorang Adi Baskara ada didepan matanya.Seorang pengusaha terkenal,terkaya,the Real sultan.

Seketika Furqon berdiri dari duduknya mengucek kedua matanya.

''Pa'',ucap Ruby dan menyalami Adi Baskara membuat Furqon yang sejak tadi ingin bertanya dibuat tercekat lagi dengan panggilan Ruby.

''Pa?'',batin Furqon,

''Jadi dia pemuda yang kamu maksud nak?'',tanya Adi Baskara lembut kepada Ruby kemudian duduk disofa.

''Iya pa,bang kenalkan ini papa Ruby'',ucap Ruby.

''Se..se..se..selamat pagi pak'',ucap Furqon gagap sambil menyalami Adi Baskara.

(Kesan pertama Teeet😅😅).

"Siapa nama mu?'',tanya Adi Baskara.

''Fu..Fu..Furqon pak'',gugup Furqon.

Pak Adi mengerutkan dahi sambil menatap sang putri dan Ruby hanya mengedihkan bahu.

''Apa pekerjaan mu?'',tanya Adi Baskara.

Furqon menstabilkan detak jantung yang berdetak tak karuan antara inscure serta nervous jadi satu,sebab yang dihadapi orang tua kandung gadis yang ia sukai plus orang terpandang dan terkaya yang masuk sepuluh besar di negara ini.

''Saya pengajar pak'',ucap Furqon jujur dan Adi Baskara hanya manggut-manggut.

''Apa kau mencintai putri ku Ruby?'',tanya Adi Baskara.

''Iya pak'',ucap Furqon mantap dan menatap Ruby dengan senyuman yang tak luput dari penglihatan papa Adi.

''Eehheeemmm'',Furqon menunduk.

"Putri ku Ruby mempunyai seorang kakak perempuan,dikeluarga kami adik tak boleh mendahului kakaknya,jadi sebelum putri sulungku mendapat pendamping,Ruby belum boleh dikhitbah atau dinikahi'',ucap papa Adi.

''Iya pak,saya mengerti saya akan menunggu hingga Ruby siap'',ujar Furqon seperti telah mendapat lampu hijau dari calon mertua.

Sedang Ruby hanya memikirkan bagaimana cara menyampaikan kepada Furqon tanpa melukai hati pria baik tersebut.

''Ruby,bagaimana nak?,tak apa kan kamu menunggu hingga kak Safira menikah?'',tanya pak Adi Baskara.

''Eh,tak apa pa'',ucap Ruby sambil tersenyum kikuk.

''Ajak nak Furqon untuk sarapan dulu nak,papa mau kembali ke kantor kasihan mama mu sendiri disana'',ucap Papa Adi kepada Ruby,Ruby mencium punggung tangan sang papa begitu juga dengan Furqon.

Sepeninggal papa Adi Ruby mengajak Furqon untuk sarapan.

''Ayo bang kita sarapan'',ajak Ruby kepada Furqon,Furqon menurut dengan hati yang masih berbunga-bunga,hingga pertanyaan yang ada dipikirannya entah hilang kemana terganti dengan kebahagiaan yang tiada tara.

''Alhamdulilah akhirnya status jomblo sebentar lagi akan hilang dari hidup ku'',batin Furqon mulai memakan makanan yang telah diambilkan oleh Ruby.

Sedang didalam kamar,Safira tengah terbayang akan sesosok pemuda yang tadi berada diruang tamu.

''Apa benar itu yang dimaksud Ruby,kenapa bisa Ruby kenal dengan pemuda tampan seperti itu'',gumam Safira yang tak rela bila sang adik mendapat pria yang tampan seperti itu.

''Apa jangan-jangan pemuda itu hanya pemuda bayaran agar Ruby lolos dari perjodohan dan akhirnya aku yang dijodohkan'',gumam Safira dengan negative thinkingnya.

''Akh,ini tak bisa dibiarkan'',gumam Safira dengan segala pemikirannya.

''Aku tak mau dijodohkan,aku mau dengan pemuda itu saja'',ucap Safira dengan senyum penuh arti.

''Aku harus mendapatkannya,''ucap Safira.

''Aku lebih cantik dari Ruby,aku juga lebih pintar dari Ruby,aku lebih segala-galanya ketimbang Ruby,akan aku buat pemuda itu bertekuk lutut kepada ku'',seringai Safira dengan otak yang sudah menyusun rencana.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***