via sudah siap dengan gaun selutut dengan model sederhana berwarna dark blue, warna kesukaan via. via tidak menggunaka gaun yang di siapkan abel. dia menggunakan gaunnya sendiri.
via mematut dirinya di cermin, dia menggunakan flat shoes berwarna putih, dan sling bag putih.
dia hanya menggunakan make up tipis, dia tidak suka jika wajahnya tertutupi make up yang tebal. rasanya sangat aneh. via membiarkan rambut panjangnya tergerai, hanya di hiasi jepit kecil berbentuk bulan.
"perfect" gumam via.
ia pun keluar dari kamarnya dan berjalan menuju ruang tamu.
"vi lo mau berangkat bareng gue" kata zuko yang telah siap dengan tuxedo putihnya.
"nggak via bareng Erza" kata via
"ya udah gue nyusul papa dulu ya" zuko pun keluar dari rumah dan pergi ke tempat pesta diadakan.
"mana sih Erza" via melirik arlojinya. tak berapa lama via mendengar suara derum mobil. via segera keluar dari rumahnya. di lihatnya Erza baru turun dari mobil putihnya.
Erza sangat tampan dengan pakaian formal lengkap dengan jasnya yang berwarna hitam.
"lo udah siap?" tanya Erza yang telah berada di hadapan via. via mengangguk ragu.
"tenang" Erza menggandeng via menuju mobilnya. setelah membukakan pintu untuk via, Erza berlari menuju pintu satunya.
"tenangin diri lo" kata Erza sebelum melajukan mobilnya.
mereka pun membelah padatnya jalanan jakarta di malam hari, setelah beberapa menit mereka pun sampai di hotel tempat pesta diadakan
"ayo turun" kata Erza
"tunggu" via menahan lengan Erza yang hendak turun dari mobil.
"kenapa?" tanya Erza
"gue belum siap" lirih via
"gue tau lo kuat" kata Erza. mereka pun turun dari mobil dan berjalan beriringan menuju tempat pesta.
ruangan tempat pesta diadakan sangat ramai. rata rata adalah kolega papanya. via mengambil tempat yang terletak di paling belakang.
"lo gak mau nyamperin papa lo?" tanya Erza
"gak usah" kata via.
"setidaknya mereka tau lo dateng" dengan enggan via berjalan mengikuti Erza. sesampainya di hadapan papanya, via hanya diam
"papa senang kamu mau datang"kata hendra memeluk via erat, namun via hanya diam tanpa berniat membalas pelukan papanya.
"halo sayang" kata abel ramah
"jangan sentuh saya" via berkata dingin saat melihat abel hendak memeluknya. via berbalik meninggalkan papanya.
via kembali ke tempatnya tadi.
"vi jangan nangis ntar make up lo ilang lagi" Erza menghapus sebulir air mata yang jatuh di pipi via.
"gue gak kuat za. ayo kita pergi" kata via. Erza hanya mengangguk. setidaknya mereka sudah datang, dia tidak tega melihat via yang terus menahan tangis.
Erza dan via menuju ke tempat pernikahan Alan diselenggarakan
"Woy bro telat lo" kata Alan menyapa Erza.
"masih ke pernikahannya papa via" kata Erza.
"wih gercep juga lo za, udah nemui mertua aja" kata Alan.
"Alan" via hendak memeluk alan namun Erza menarik tubuh via merapat pada nya.
"lo cemburu za kalo via meluk gue" goda Alan yang melihat kejadian itu
"bukan gue, liat aja muka istri lo" kata Erza ketus.
"eh sayang, gue sama via cuma sahabatan kok" kata Erza yang melihat fira cemberut.
"gue tau" kata fira.
"fira selamat ya" via memeluk fira.
"makasih" fira membalas pelukan Via.
"tolong jaga Alan ya soalnya dia suka kumat gilanya. lo juga harus sabar ngadepin dia yang otak nya rada rada gesrek" kata via.
"tenang gue udah tau cara nanganin orang kayak dia" kata fira
"bagus deh kalo gitu" kata via merekapun tertawa bersama sementara Alan, dia cemberut karna di bilang tidak waras
"dasar cewek taunya bicarain ke jelekan orang" cibir Alan
"ya udah gue kesana dulu ya, semoga langgeng dan bisa ngasi gue ponakan" kata via dengan cengirannya.
"doa in via" kata Alan
"siap" via mengacungkan kedua jempolnya.
"eh za mama lo mana?" tanya via yang tidak menemukan sosok rika mama Erza
"dia pulang dulu. kecapean katanya" kata Erza.
"ke rumah lo ya, gue pengen ketemu tante rika" Erza hanya mengangguk. merekapun pergi ke rumah Erza.
"Assalamualaikum" via memasuki rumah Erza.
"mama lo mana?" tanya via
"di kamarnya mungkin" kata Erza
"kamarnya mana" tanya via
"ini" Erza menunjuk sebuah pintu di lantai satu dekat tangga. setelah itu Erza langsung naik ke kamarnya di lantai dua.
via membuka pintu perlahan
"assalamualaikum" via memasuki kamar rika
"eh ada via, sini masuk nak" kata rika yang sedang duduk di tepi tempat tidur
"tante sehat? katanya tadi tante kecapean?" tanya via
"tante gak papa" kata rika lembut
"tante udah makan?" tanya via
"udah, ngomong ngomong papa mu sekarang nikah sama Abel ya?" tanya rika
"iya tante" kata via lirih
"akhirnya cinta mereka bisa bersatu" kata Rika
"maksudnya tante?" tanya via bingung saat mendengar perkataan rika
'cinta?' batin via
"mama mu tidak pernah cerita?" tanya rika, via hanya menggeleng.
"abel itu kembaran mama kamu" kata Rika. via terkejut mendengar kenyataan ini
'apa lagi ini?' batin via.
"mereka memang tidak kembar identik" kata Rika.
"kenapa via gak pernah ketemu?" tanya via
"jadi begini, dulu hendra dan abel saling mencintai, mereka telah pacaran selama 5 bulan. namun suatu hari hendra di jodohkan dengan adel mama kamu. dengan terpaksa mereka pun putus. awalnya adel tidak tahu jika abel pacaran dengan hendra. namun lambat laun dia mulai menyadari, saat itu mama kamu baru hamil kamu umur 1 bulan. mama mu baru mengetahui kebenarannya saat ia membaca surat dari abel. abel pergi karna tidak kuat melihat hendra hidup bahagia dengan adel. abel menitipkan surat ke tante untuk adel. saat adel tau kebenarannya, abel sudah pergi. sebelum mama kamu kecelakaan dan meninggal dia menitip kan surat ke tante untuk hendra. adel menyuruh hendra untuk mencari abel dan kembali padanya. hendra pun langsung mencari abel, maka dari itu belum lama mama kamu meninggal papa kamu sudah menikah lagi" kata rika panjang lebar
"tante rika tau dari mana?" tanya via
"dulu tante sahabat abel dan adel" kata rika
'ternyata selama ini aku salah sangka, ini bukan salah papa atau pun tante abel, ini juga bukan salah mama, ini adalah salah waktu yang terlambat memberikan kebenaran pada mama' batin via. dadanya terasa sesak, di merasa bersalah telah membentak papanya dan tante abel.
"kalo kamu tidak percaya kamu boleh tanya papa atau mama kamu" kata rika
"mama?" tanya via bingung.
"iya, abel kan udah jadi mama kamu" kata Rika
"tante via pulang dulu ya" pamit via
"iya hati hati " kata rika
via pun keluar dari rumah Erza, ia menyetop taksi untuk pulang kerumahnya.
'maafin via pa'
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments