via dan cika sedang menikmati bakso pak mimin di kantin sekolah. via memang lebih dekat dengan cika dibanding dengan dista,chery,al dan boni. saat istirahat mereka berempat langsung hilang bak di telan bumi. via baru melihat mereka saat bel masuk. jadilah via lebih dekat dengan cika.
"cik yang lain pada ke mana sih kok gak pernah kumpul bareng?" tanya via
"mereka punya kesibukan sendiri sendiri kali vi, gak mungkin lah kita bareng terus" cika masih fokus pada bakso di hadapannya
"gue penasaran aja, kalo geng geng yang lain kan biasanya kumpul kumpul pas istirahat, kayak mereka contohnya" via menunjuk segerombol cowok yang tengah asyik bercanda tawa di pojok kantin.
"geng? geng apa maksud lo?" tanya cika setelah menoleh pada apa yang via tunjuk.
"iya geng, kalian berlima, geng jail" kata via
"lo juga jail kali vi" cika mengejek via
"gue gak jail, cuma kalo lagi gabut aja" kata via
"sama aja kali vi, kita itu bukan geng cuma karna sama sama suka jail jadi kita lebih deket di kelas, tapi kalo di luar ya kita temen biasa" kata cika
"oh kirain kalian geng" via kembali fokus pada baksonya.
"sebenernya gue gak jail, malah gue yang sering di jailin" kata cika
"terus kenapa kamu bisa ikutan ngejailin orang" tanya via
"pas gue baru masuk sini satu satunua orang yang gue kenal itu cuma chery, dan jadi lah gue selalu ngikutin dia. karna itu gue bisa bareng mereka, dan akhirnya gue ketularan jail" kata cika
"ya berarti lo juga jail cika" kata via
" hehe setidaknya dulu gue pernah gak jail" cika tersenyum memamerkan gigi putihnya.
"ooh lo udah cik makannya balik yuk" kata via setelah menghabiskan es teh nya
"udah nih yuk" mereka pun beranjak dari kantin. kantin sudah tidak seramai tadi karena bel masuk sudah hampir berbunyi. saat mereka hendak keluar kantin tiba tiba al datang dan mencegat mereka.
"kalian mau kemana?" tanya al
"mau ke kelas lah minggir gue mau lewat" jawab cika galak. yah cika masih kesal pada al yang merobekkan bukunya tadi.
"dih galak bener takut gue" ejek al dengan membuat gerakan seolah dia sedang takut.
"biarin" kata cika ketus
"cik temenin gue makan yuk masak gue makan sendiri, lo juga vi temenin ya" kata al memelas
"ogah gue udah kenyang" kata cika
"dih sapa juga yang mau nraktir lo makan wlee" al menjulurkan lidahnya mengejek cika.
"ish lo -" perkataan cika langsung di potong oleh via yang malas mendengar perdebatan mereka.
"udah deh mendingan cepet makan udah mau bel kita temenin" kata via
"ogah lo aja yang temenin gue balik" cika langsung melenggang pergi menuju kelas.
"ya udah lo aja yuk capcus" al langsung berjalan menuju salah satu kursi dan memesan makanan. sementara via mengikuti di belakanganya.
setelah beberapa menit al pun selesai memasukkan semua pesanannya kedalam perut. via benar benar kaget bagaimana tidak. al memesan seporsi bakso, seporsi mie ayam, sepiring nasi, es teh, gado gado, dan rujak manis. bagaimana bisa tubuh al tetap atletis sementara dia makan sebanyak itu? seperti dista harus belajar dari al bagaimana caranya tidak gemuk walau makan banyak.
"lo habisin semuanya al?" via benar benar heran kemana perginya semua makanan di hadapannya tadi.
"iya kenapa?" al membersihkan mulutnya dengan tisu.
"gak papa heran aja" kata via
"vi" panggil al
"apa?"
"karna gue udah jawab semua pertanyaan lo, sebagai bayarannya lo harus bayar semua makanan yang gue pesen" kata al
"dih ogah bayar sendiri" kata via
"ya udah kalo gak mau" kata al. via kaget dengan jawaban al, biasanya orang akan memaksa jika keinginannya di tolak.via tersadar dari kekagetannya saat mendengar decitan kursi yang bergeser. ia pun menoleh dan melihat al bangkit dari duduk nya.
"lo tunggu sini gue ada urusan bentar" balum sempat via menjawab al sudah lebih dulu beranjak menuju segerombol cowok di pojok kantin. tampak al sedang berbicara dengan mereka. tapi via tidak tau apa yang mereka bicarakan. setelah itu al beralih dari tempat tadi menuju kasir al berbicara dengan bu siti penjaga kasir, dan al tampak menunjuk via yang sedang memperhatikannya.
'perasaan gue gak enak' batin via saat melihat al menunjuknya. beberapa saat al kembali ketempatnya.
"vi lo anak pemilik sekolah ya?" via hanya mengangguk sebagai balasan.
"ok lo tunggu sini gue ke toilet" al langsung pergi dan meninggalkan via yang masih bingung.
"permisi bak" via kaget saat tiba tiba bu siti datang menghampirinya.
"ada apa bu" tanya via bingung pasal nya dia tidak memesan apa apa namun bu siti menghampirinya sambil membawa bill
"ini bak bill nya bisa langsung di bayar" kata bu siti
" tapi saya gak pesen apa apa" via benar benar heran
"iya, tapi mas yang tadi duduk bareng mbak bilang mbak yang mau bayar pesanannya dan pesanan gerombolan murid di pojok sana" kata bu siti
'gue udah tau hal buruk akan terjadi' via membatin kesal ia sudah merasa hal buruk akan terjadi dan benar saja ia di suruh membayar pesanan al dan segerombol murid yang tidak ia kenal. ini semua karna al dan dia sekarang telah pergi entah kemana.
ia pun memberi dua lembar seratus ribu pada bu siti dan segera meninggalkan kantin dengan amarah yang membuncah. dia benar benar kesal.
setelah sampai di kelas ia melihat al sedang bercanda tawa dengan teman temannya.
"albino sini lo" teriak via
"ada apa?" kata al santai
"lo udah ngabisin duit gue dasar nyebelin" teriak via
"cuma ngeluarin uang dikit aja marah, lo kan anak pemilik sekolah pasti banyak uangnya dasar pelit" kata al
"lo- " perkataan via terpotong oleh teriakan al
" woy temen temen kata via dia mau nraktir kita sekelas bakso pak mimin" teriak al sebelum dia berlari keluar kelas.
"AL,DASAR TEMEN LAKNAT"
teriakan via terdengar di penjuru kelas. dia benar benar kasal, dia bersumpah dalam hati dia akan membalas kejailan al, liat aja nanti.
***
Hari demi hari telah berlalu, tak tersa telah 5 bulan via bersekolah di SMA Bina jaya dan telah 5 bulan juga via berteman dengan cika dan kawan kawan setiap harin mereka lalui dengan canda tawa.
"eh vi lo kok bisa masuk IPS sih padahal lo pinter" kata cika.
"karena tuhan menakdirkan gue buat ketemu kalian" balas via ngasal.
"ih jadi cayang sini peyuk dulu" dista merentangkan tangannya bersiap untuk memelu via.
"ogah ntar gue gepeng di peluk lo" kata via di sambut tawa yang lainnya.
"ih lo mah" dista mengerucutkan bibir nya karena kesal.
"jangan marah dis, sini abang boni peluk" boni melebarkan tangannya dan mendekati dista.
"idih ntar gue ketularan item lagi" kata dista.
"lo emang item kali dis" kata chery.
"heh diem lo" kata dista
"halo sayang" kata Al yang baru datang dari kantin sambil mencubit pipi cika yang bersemu merah.
" dih sayang, alay lo Al" cibir via.
" dih biarin jomblo mah bisanya cuma ngiri doang. wajar dong gue bilang sayang secara gue emang sayang yakan cik?" kata Al yang di hadiahi cubitan oleh cika yang duduk di sebelahnya.
"Aww, ih sakit yang" Al merengek sok imut membuat via membuat gerakan seolah ia ingin muntah.
"sttt diem kan udah bilang tadi" bisik cika.
"ah biarin deh, kenapa sih kalo mereka tau, lo malu pacaran sama gue?" kata Al pura pura merajuk.
"ih bukan gitu" kata cika.
sementara yang lain menganga meliat kejadian itu kecuali via yang sudah tau karena Al meminta bantuan via untuk menembak cika.
"gak usah segitunya juga kali liatnya. orang pacaran mah bebas ya kan? kayak gak pernah liat orang pacaran aja" kata via saat melihat wajah terkejut teman temannya.
"tunggu tunggu tunggu. plis jelasin sama gue apa yang sebenarnya terjadi!" kata chery
"anu itu anu kita... itu... aduhh" kata cika gugup.
" mereka pacaran" via menyahut dengan cepat.
"WHAT" teriak dista dan chery bebarengan. jika kalian bertanya kenapa boni tidak kaget, jawabannya adalah dia sudah tau kalo mereka pacaran karena dia juga ikut ambil bagian dalam rencana penembakan cika.
"kalian pacaran beneran?" kata dista heboh dan hanya dibalas anggukan malu malu oleh cika
"parah parah kok gak bilang sih jahat lo" kata dista.
"hehehe maaf" kata cika
"gak usah malu malu napa cik" kata via menggoda cika
"ish apaan sih vi" kata cika
"cika lo baru belajar make up ya?" tanya via.
"ha? enggak kok gue gak pake make up" kata cika
" masa sih? itu pipi kenapa merah banget? pasti karna kebanyaan pake blush on" kata via semakin gencar menggoda cika.
" ish via" cika menutupi wajahnya karena malu.
Chery menggebrak mejanya dan langsung beranjak pergi dari sana. semua murid di kelas itu terkejut.
"kenapa tuh anak?" tanya dista heran
"gak tau" jawab via
" cik" panggil via
" apaan? " balas cika yang masih menyembunyikan wajahnya diantara lipatan tangan.
"gue mau balas dendam" kata via pelan
"sama siapa?" cika langsung mengangkat wajahnya saat mendengar ucapan via.
"sama lo" kata via santai.
" lah kok gue emang gue salah apa?" cika bingung mendengar penuturan via
"sebenernya bukan lo yang salah, tapi pacar lo. karna gue gak bisa bales dendam sama pacar lo jadi gue mau balas dendam sama lo" via berkata dengan seringaian di wajahnya.
'liat aja apa yang akan terjadi' batin via
"apaan sih via?" kata cika yang masih bingung. via hanya mengangkat bahunya sebagai jawaban dan berjalan keluar kelas meninggalkan cika yang masih bingung.
namun saat sampai di ambang pintu tiba tiba via berbalik dan berteriak.
"woy manteman, karena cika baru jadian dia mau traktir kita sekelas bakso pak mimin" setelah berteriak via langsung berlari keluar kelas.
anak anak kelas bersorak gembira sementara cika yang awalnya masih terkejut langsung sadar dari lamunannya saat mendengar teriakan teman temannya.
"VIA AWAS LO" teriak cika. ia pun langsung beranjak dari kursinya untuk mengejar via.
dan kalian tau apa yang selanjutnya terjadi. via dan cika berlarian di koridor yang lumayan ramai karena sudah saatnya istirahat
"via berenti, awas lo ya kalo ketangkep" teriak cika
"gak bakal ketangkep secara gue lebih cepet dari lo" teriak via seraya menoleh pada cika
"via sialan berenti lo, seenak jidat lo, lo bilang gue mau nraktir" teriak cika yang terus mengejar via.
"biarin kan udah gue bilang gue mau bales dendam, pacar lo pernah bikin gue tekor" teriak via.
" via ... ber.. henti " cika menghentikan larinya karena lelah.
" benerkan apa gue bilang lo gak bisa ngejar gue" via berhenti dan berbalik menghadap cika .
" ih lo ya sini lo" cika berjalan mendekati via.
" ogah" via berjalan mundur agar tidak tertangkap oleh cika. mulutnya tak henti hentinya mengejek cika. via terus berjalan mundur.
" via awas" teriak cika.
mendengar itu via pun membalikkan badannya dan
PYAARRRR
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments