drama

Via berjalan di koridor sekolah yang mulai sesak oleh para murid yang ingin pergi ke kantin, menyegarkan otak yang sedari tadi telah di jejali oleh materi materi yang memusingkan.

Via melangkahkan kakinya mendekati ruang TU.

"Assalamualaikum" via membuka pintu perlahan, di dalam sana ada bu rosa dan seorang gadis yang tak di kenalnya.

"oh via silahkan duduk" bu rosa berkata ramah.

"iya bu" via duduk di hadapan bu rosa dan di sebelah gadis itu.

"kia perkenalkan ini viana putri mahendra dan via ini kiana safira leonandra" wanita di sebelahnya tersenyum ramah dan mengulurkan tangannya.

"hei gue kia" kata gadis itu yang bernama kia.

"hei gue via" kata via menerima uluran tangan kia.

"jadi kita langsung ke inti permasalahan. jadi begini, saat di hari pertama kamu masuk sekolah, sebenarnya ada dua murid baru." kata bu rosa pada via.

"jadi..?" tanya via bingung

"ya murid baru itu adalah kalian, via dan kia. tapi kia telat pada saat itu" kata bu rosa.

"letak kesalahannya di mana ya bu?" tanya via yang masih bingung. sementara kia dia tampak tidak peduli dengan pembicaraan ini.

"data nilai kalian tertukar, kami pihak sekolah minta maaf atas ke jadian ini. dengan tertukarnya data ini membuat letak kelas kalian juga tertukar. seharusnya via masuk kelas XI IPA 1 sementara kia seharusnya masuk kelas XI IPS 3. Ini semua kesalahan pihak sekolah sekali lagi saya mewakili sekolah minta maaf" jelas bu rosa panjang lebar.

"jadi saya masuk IPA bu?" tanya via.

"iya" jawab bu rosa

'gue udah tau pasti ada kesalahan, gak mungkinkan gue yang awalnya di IPA jadi pindah ke IPS' batin via

"saya masuk IPS bu?" tanya kia yang sedari tadi hanya diam

"iya" jawab bu rosa

"yes akhirnya bebas dari fisika yang rumitnya bahkan lebih rumit dari perasaan dia" kia bersorak gembira.

"horee akhirnya ketemu sama biologi lagi" via meninjukan kepalan tangannya ke udara.

"ck kalian ini. ya sudah besok kalian pindah kelas" kata bu rosa

"siap bu guru" teriak via dan kia kompak

"kalian boleh pergi" kata bu rosa

mereka berdua pun keluar dari ruang TU.

"Ipa i'm coming!!!" teriak via yang mengundang perhatian beberapa pasang mata para murid yang ada di koridor

"lo seneng banget ketemu ipa kalo gue ampun deh nyerah puyeng sumpah" kia mengangkat tangannya tanda menyerah.

"ipa seru loh" kata via antusias.

"seru apanya stres yang ada" kia terkekeh pelan

"lo kaget gak pas tau lo masuk IPA?" tanya via.

"kaget lah. heran, kok bisa otak gue yang cuma sedengkul bisa masuk ipa, awalnya bangga sih bisa masuk ipa. tapi pas gue di pertemukan sama yang namanya fisika gue langsung ilfeel sama yang namanya IPA" kata kia.

"awalnya gue gak betah di kelas IPS. lo percaya gak pas gue baru masuk, gue di sambut sama anak kelas" kata via

"sumpah? lo di sambut? enak dong. lah gue, pas baru masuk cuma dapet tatapan dingin dari penghuni kelas." kata kia

"yang gue maksud sambutan itu di guyur daun kering plus di kasi cenderamata dari sampah. bayangkan gimana penampilan gue. badan gue banyak daunnya, pake kalung sampah, pegang bunga dari sampah pula" via mencebik kesal saat mengingat peristiwa itu

"sumpah? parah banget" kia tertawa mendengar cerita via.

"ih lo jahat ngetawain gue" kata kia kesal

"gak usah di majuin gitu bibirnya. gak ada imut imut nya malah jijik gue" kia terkekeh saat melihat via yang semakin kesal.

"ih lo nyebelin kayak erza" kata via

"erza balok es itu?" tanya kia. via hanya mengangguk sebagai jawaban

"lo kenal dia?" tanya kia

"iya, dia sahabat gue" kata via

"lo pernah denger gak kalo gak ada persahabatan antara cewek sama cowok, pasti ada sesuatu yang lain" kata kia

"eh nggak kok kita cuma sahabat" elak via

"cieee kalo emang sahabat kenapa tuh pipi merah gitu? hayo lo" kia menusuk nusuk pipi via dengan jarinya.

"ih apaan sih" via menepis tangan kia di pipinya.

"eh vi ada apaan tuh rame rame?" kata kia, mendengar itu via menoleh kearah jari kia menunjuk.

"kesana yuk" ajak via.

mereka pun mendekat ke arah kerumunan. saat semakin dekat via mendengar teriakan

"lo itu sahabat *******. lo tau gue suka sama al tapi lo malah pacarin dia. dasar murahan" teriah salah satu orang di tengah kerumunan

'gue kayak kenal sama suara itu' batin via. perasaannya tidak enak apa lagi saat dia mendengar nama al di sebut. via mempercepat langkahnya. saat tiba di sana via dan kia segera membelah kerumunan.

via membelalakkan matanya saat melihat apa yang terjadi di hadapannya.

"cika"

***

"Cika" via menghampiri cika yang terduduk di lantai, dia menangis.

"lo apa apaan sih cher? cika itu sahabat lo" teriak via. dia tidak menyangka chery akan melakukan hal seperti ini.

"sahabat? gue gak sudi punya sahabat ******* kaya dia" chery menunjuk cika dengan penuh amarah

"lo gak sadar yang ******* itu lo, apa yang lo lakuin sama cika itu *******" kata via penuh emosi.

"dia sudah ngerebut Al dari gue. dia tau gue suka sama Al tapi di malah pacaran sama Al, padahal dia bilang dia suka sama Erza" kata chery

via kaget saat mendengar nama Erza.

'ada apa sebenernya?' batin via terkejut.

"gue gak tau kalo lo suka sama Al cher. gue juga gak pernah bilang gue suka sama erza." kata cika di sela isak tangisnya.

"bacot, gue inget banget lo pernah bilang gitu sama gue" kata chery

"cher gue gak mau persahabatan kita ancur, gue bakal relain Al buat lo kalo memang itu mau lo. gue rela tapi pliss gue masih mau jadi sahabat lo" kata cika memohon

"lo gak usah pura pura baik deh, sekali murah tetep murah" teriak chery

"cher lo kenapa sih cika udah minta maaf, dia relain Al buat lo. tapi lo malah hina dia. sekarang gue tanya yang ******* itu sapa?" emosi via telah berada di batas maksimal.

"lo emang sahabat gue. tapi sekali lagi lo berbuat kayak gini. gue gak bakal anggap lo sahabat lagi, bahkan nyebut nama lo gue udah jijik" kata seseorang di belakanng chery.

"Al " kata chery lirih. dia terkejut melihat Al yang tiba tiba berada di belakangnya

"mending sekarang lo pergi, dasar sampah" kata Al tajam.

"tapi gue gak salah" kata chery lirih

"pergi atau perlu gue seret biar lo pergi dari sini" kata Al dingin

chery pun melangkah pergi dari sana. melihat itu seseorang di antara mereka menyeringai senang.

'rencana gue berhasil, pergi lo ke neraka chery. lo bakal ngerasain apa yang gue rasain'

***

"cik lo gak papa?" kata Al khawatir

"gue gak papa" cika mengusap air mata di pipinya.

"gue gak nyangka chery bisa se brengsek itu" kata via

"dia marah karna gue pacaran sama Al. dia suka sama Al" kata cika lirih

"tapi gue suka sama lo. sekarang lo gak usah mikirin itu" kata Al

"tapi gue takut Al" lirih cika

"gak usah takut ada gue di sini" Al memeluk cika erat

"ehmmm aduh panas ya ki, lo ngerasa gak?" kata via pada kia yang sedari tadi mengikuti via

"ngerasa dong, duh gak tahan gue. pergi yuk" kata kia.

"eh sory" mendengar perkataan via dan kia cika pun melepas pelukan Al.

"dia sapa vi" tanya Al.

"oh kenalin ini kiana.... sa.. kiana sa.. kiana siapa sih nama lo" kata via. dia lupa nama panjang kia. kia memutar bola matanya malas.

'dasar' batin kia.

"nama gue kiana safira leonandra" kata kia

"nah itu dia. lo sih punya nama susah banget kayak rumus fisika kan jadi lupa" via tersenyum memamerkan gigi putihnya.

"lo aja yang pikun" ketus kia

"eh gue gak pikun ya" kata via tidak terima

"terus apa dong namanya?" tanya kia

"lupa" kata via

Pletak

"awww sakit tau" via mengusap kepalanya yang di jitak oleh tiga temannya itu

"makanya kalo **** tuh di bagi bagi jangan di sendiriin overdosis kan jadinya" kata Al.

"dih lo juga **** kali" cibir via

"tenang gak cuma kalian doang kok yang **** gue juga" kata kia bangga

"punya temen gini amat" cika menggelengkan kepalanya melihat kelakuan mereka bertiga.

ting

hp cika berbunyi. dia pun mengecek hp nya, ada satu pesan masuk.

xxx: gue tunggu di taman belakang sekolah

membaca itu cika menyeringai tipis tanpa di ketahui teman temannya.

"eh gue ke toilet bentar ya" kata cika ia pun beranjak pergi.

"eh cik tunggu bentar gue mau ngasih tau sesuatu" kata via

"apa?" tanya cika

"besok gue pindah kelas ke XI IPA1" kata via

"lah kok bisa?" tanya cika

"data nilai gue ke tuker sama kia jadi... ya gitu deh kelas nya juga ke tuker" kata via

"jadi kia masuk XI IPS 3?" tanya al

"yup betul sekali" kata via

"oh ya udah gue pergi dulu ya" kata cika. ia pun melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda tadi.

setelah cika pergi merekapun kembali ke kelas masing masing.

***

chery berdiri di taman belakang sekolah. dia telah menunggu sekitar 5 menit namun orang itu belum datang juga.

"kenapa lo manggil gue?" tanya seseorang di belakang chery

"apa maksud lo ngomong kayak gitu tadi, kenapa lo bohong di depan via?" tanya chery.

"gue ingin lo ngerasain apa yang gue rasain, gue pengen lo hancur" kata orang itu sinis

"apa salah gue?" tanya chery

"salah lo? lo udah ngerebut orang yang gue sayang. dan sekarang gue bakal ngerebut orang yang lo sayang dan bikin hidup lo hancur" kata orang itu

"gak bakal semudah itu lo ngehancurin gue" kata chery

"let see. siapa yang menang" orang itu berbalik pergi. namun dia menghentikan langkahnya dan berkata

"bilang sama sahabat lo via, jangan **** **** jadi orang atau dia bakal ancur juga" orang itu pun kembali melangkah pergi

"lo sentuh via berurusan sama gue" teriak chery.

'hah bodoh'

***

"ki, gue mau minta tolong" kata via. mereka sedang berada di kantin

"tolong apa?" tanya kia.

"jagain cika, gue takut cika di buly lagi sama chery" kata via

"tenang gue bakal jaga cika dari tuh setan. apalagi di sana ada Al kan?" kia masih fokus pada jusnya

"iya sih, tapi gak mungkin kan Al sama cika terus kemana mana" kata via

"tenang vi gue bakal jaga cika, dia udah gue anggap sahabat" kata kia.

"vi" panggil seseorang di samping via. ia menoleh dan dilihatnya erza di sana.

"apa?" kata via

"entar pulang bareng gue" kata erza

"ha? nggak gue mau pulang sendiri" kata via.

"alan yang nyuruh katanya gak ada orang di rumah" kata Erza.

"emang bang zuko kemana?" tanya via.

"nolongin Alan nyiapin pernikahan" kata Erza.

"what alan mau nikah" kata via terkejut.

"hmmm" gumam Erza

"kok gak bilang bilang kapan pernikahannya?" kata via

"sabtu ini" kata Erza.

"ck ok ok ntar gue pulang bareng lo" kata via. Erza hanya mengangguk dan pergi dari sana.

"cieee yang pulang bareng gebetan" kata kia menggoda via

"ish apaan sih" kata via kesal

"cieeee pipinya merah" kia mencolek pipi via.

"ih kia nyebelin" via beranjak dari kursinya dan pergi ke kelasnya.

"dih via ngambekan" kia tertawa keras. dia puas dapat menggoda via.

via berjalan di koridor.

'gue gak bakal dateng ke pernikahan papa'

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!