PRAAANG
"ah gue minta maaf" via membungkuk untuk membersihkan pecahan kaca di lantai. via baru saja menabrak seorang cowok dan memecahkan barang yang dia bawa. dia bermaksud membantu membersihkan pecahan namun tangannya malah terkena pecahan kaca.
"aww" via merasakan jarinya menyentuh sesuatu yang tajam, ia mengabaikan jarinya yang terluka dan kembali membantu cowok itu.
"mending lo obatin luka di jari lo" kata cowok itu tanpa menatap via.
"ah gak usah nanti aja gue mau bantuin lo bersihin ini" kata via.
" gak perlu gue bisa sendiri" kata cowok itu datar.
" tapi- "
"mending lo pergi" ketus cowok itu
"tapi-" via tak dapat melanjutkan kata katanya saat mendapat tatapan tajam dari sepasang mata hitam kelam milik cowok itu.
"o ok gue pergi, sekali lagi gue minta maaf" kata via gugup dan ia segera beranjak dari sana.
"via tangan lo gak papa?"tanya cika khawatir saat melihat jari via yang berdarah.
" gak papa luka segini doang" kata via, cika dan via pun kembali ke kelas.
***
Di kelas via tidak bisa fokus pada pelajaran dia penasaran dengan cowok yang tadi dia tabrak, dia merasa bersalah.saat bel pulang berbunyi via mengubah posisi duduknya menghadap cika yang tengah membereskan bukunya.
"cik" panggil via
"apa? " cika masih sibuk membereskan bukunya.
"lo tau gak siapa cowok yang tadi gue tabrak?" tanya via
"oh dia itu ketua osis SMA Bina jaya sekaligus ketua basket dan murid teladan di sekolah ini." kata cika.
"namanya?" tanya via
"Gean Erzano Verdinata" kata cika
"lo tau gak apa yang gue pecahin tadi" tanya via.
"oh itu proyek untuk lomba kimia hari senin" kata cika.
"hari senin? besok lusa dong? " kata via.
"iya, dia udah dari seminggu lalu nyiapin proyek itu" kata cika.
"duh cik gue tambah ngerasa bersalah sumpah, dia itu kelas berapa?" kata via panik.
"XI IPA 1" kata cika
"cik bantuin gue" kata via
"ogah gue berurusan sama balok es kayak dia, udah galak ,miskin kata. ribet pokoknya" kata cika
"terus gimana dong gue ngersa bersalah banget" kata via
"derita lo" kata cika yang langsung berlari keluar kelas
"CIKA" teriak via frustasi, saat dia susah sahabatnya benar benar tidak bisa diandalkan.
***
setelah berpikir sejenak via pun memilih untuk menemui Erza cowok yang dia tabrak tadi.
sesempainya di kelas XI IPA 1 ternyata kelas itu sudah kosong.
'aduh gimana nih' via membatin dalam hati.
via pun melangkah menuju parkiran sekolah siapa tau dia ada di sana dan benar saja via melihat Erza yang tengah duduk di atas motor ninja berwarna dark blue.
"eh tunggu tunggu" teriak via ia berlari ketempat erza berada dan berdiri di hadapan motor ninja itu.
Erza menatap via heran. dia merasa pernah melihat wajah wanita di hadapannya.
"lo Erza kan?" tanya via dan hanya di balas anggukan oleh Erza.
" gue mau minta maaf soal yang tadi, gue ngerasa bersalah. gue tau proyek itu untuk lomba hari senin, dan karna gue proyek itu sekarang hancur tak bersisa. nah sebagai permintaan maaf gue mau bantuin lo bikin ulang proyek itu" via berkata panjang lebar.
"gak perlu" kata Erza
"tapi gue mau bantuin lo sebagai permintaan maaf, gue tau bikin proyek kayak gitu susah nya kayak gimana" kata via
" lo mau bantuin gue?" tanya Erza dan dibalas anggukan oleh via.
"kalo gitu minggir" Erza memutar gas motornya untuk menakuti via. dan berhasil via menyingkir dari depan motor karena takut di tabrak. dan ninja itu langsung melaju cepat meninghalkan via sendirian.
"woy Erza gue mau bantuin lo" teriak via, namun motor Erza sudah terlalu jauh untuk mendengar teriakan nya.
via menghela nafas dan memilih berjalan menuju gerbang untuk pulang. sesampainya di depan gerbang via melirik arloji yang melingkar di tangannya.
'udah jam 16.30 pasti udah gak ada kendaraan yang lewat, hp gue lowbat lagi. kayak nya gue harus jalan kaki deh' batin via
via pun melangkahkan kakinya menyusuri trotoar menuju rumahnya. saat melewati sebuah cafe tak sengaja via melihat seseorang laki laki yang sangat di kenalnya sedang duduk berdua dengan seorang wanita cantik yang terlihat familiar dimatanya. laki laki itu tengah memberikan sebuah buket bunga pada wanita itu, sangat romantis.
Tiba tiba via merasakan sesak di dada nya. matanya terasa panas, ada air yang siap terjun bebas dari mata indahnya. hatinya seperti di gores dengan sebilah belati rasanya
sakit.
via tak sanggup melihat pemandangan itu ia pun belari sekencang mungkin.air matanya tak bisa di bendung lagi, air matanya mengalir deras membasahi pipi.
'secepat itukah melupakan seseorang? mama papa jahat ma papa udah lupain mama' batin via.
lelaki yang tadi dia lihat adalah papa nya, dan wanita itu adalah wanita yang sama yang pernah via lihat sedang dinner bersama papanya.
***
via terus berjalan, dia enggan untuk pulang. dia terus mengikuti kemanapun kakinya membawa pergi. Tak terasa via sampai di sebuah taman, ia menoleh taman itu terlihat sepi hanya ada beberapa orng di sana. via mendekati sebuah bangku taman. disana dia hanya duduk termenung.
"mama tolooong" teriak seorang anak perempuan seraya berlari memasuki sebuah rumah.
"ada apa sayang " kata seorang wanita paruh baya mendekati anak perempuan itu.
"ada ulat ma vivi takut ma vivi takut nanti ulat itu jadi besar terus makan vivi" anak itu terus menangis
"mana bisa ulat jadi besar sayang, sapa yang bilang gitu?" tanya wanita itu yang tak lain mama via - adel.
"kak zuko yang bilang" kata anak itu polos.
"kak zuko bohong sayang ulat gak bisa jadi besar" kata adel memeluk via untuk menenangkannya.
kilasan kenangan dengan mama nya terus berputar di kepala via.
"ma via kangen" via berkata lirih. tak terasa sebulir air mata menetes di pipinya di ikuti dengan tetes tetes yang lain. via kembali menangis di kepalanya terus terulang berbagai kenangan bersama mamanya.
"via?" via mengangkat wajahnya saat mendengar suara seseorang yang memanggilnya. saat melihat wajah orang itu via sangat terkejut.
"a alan?" via benar benar terkejut, bagaimana tidak sekarang di depannya berdiri seorang pria yang sangat di rindukannya, cinta pertamanya.
" lo bener via?" via langsung bangkit dan memeluk pria itu. dia benar benar merindukan pria di hadapannya ini.isak tangis nya kembali terdengar.
"alan gue kangen sama lo, kenapa lo pergi tanpa beritau gue. gue selalu nyari lo. gue selalu kepikiran lo. kenapa lo pergi saat gue butuh lo. alan gue sayang sama lo." kata via di sela isak tangisnya.
"via udah jangan nangis" kata alan menghapus air mata di pipi via.
"sayang dia siapa?" tanya seorang wanita di belakang alan.
'apa tadi dia bilang? sayang? jangan jangan' via membatin dalam hati.
"oh ya kenalin dia sahabat kecil aku via" kata alan memperkenalkan via.
'oh cuma sahabat' batin via.
"kenali gue fira" kata wanita itu.
"gu gue via salam kenal" via memaksakan senyumnya.
" sayang kamu tunggu di mobil aja dulu aku masih mau bicara sama via" kata alan.
"ok aku ke mobil duluan dah" wanita itu melenggang pergi.
"kamu mau nanya apa?" tanya alan lembut.
"dia siapa kamu?" tanya via
"oh fira itu tunangan aku" kata alan
"kamu udah tunangan?" via terkejut, hatinya terasa sakit mendengar kenyataan itu.
"iya" kata alan
"kamu ada dimana selama ini?" tanya via,dia menundukkan kepalanya. ia tidak mau alan melihat air matanya yang kembali mengalir.
" aku di jogja" kata alan
" kenapa kamu pergi di saat aku udah sangat sayang sama kamu? aku seneng saat kamu bilang kamu juga sayang sama aku, jika kamu gak sayang jangan pura pura sayang hanya atas dasar rasa kasian. kenapa gak dari dulu kamu bilang kalo kamu gak sayang sama aku. kenapa kamu buat aku berharap jika akhirnya... kamu pergi dan ninggalin aku sendiri.. tanpa kabar. aku khawatir" kata via lirih.
"aku pergi agar gak ada hati yang tersakiti. aku pergi demi kebaikan kamu dan aku" kata alan pelan
"tapi kamu nyakitin aku alan" lirih via.
"itu hanya untuk sementara" kata alan.
"maksudnya?" tanya via bingung.
"aku pergi karna suatu alasan, jika aku tetap memaksa menetap luka mu pasti akan semakin parah" kata alan.
" aku gak ngerti" kata via
"suatu hari kamu akan mengerti" kata alan.
"tapi-" perkataan via di potong oleh alan.
"ini hanya tentang waktu via. kamu tidak perlu berusaha untuk menghilangkan rasa sakit itu, nikmati saja prosesnya dan biarkan lah waktu yang bekerja" kata alan.
"waktu itu ajaib via. dia bisa menumbuhkan rasa cinta, bisa juga menghilangkan rasa cinta. waktu bisa menciptakan rasa sakit, namun waktu juga bisa menyembuhkan rasa sakit. jika rasa sakit itu karna kejadian buruk di masa lalu cara menyembuhkannya bukan melupakan, karna semakin kamu berusaha melupakan maka kamu akan semakin ingat. ikhlaskan saja biarkan hidup ini mengalir seperti air" kata alan
" tapi kapan rasa sakit ini akan hilang" tanya via.
" via dalam menghadapi masalah jadi kanlah hatimu seluas samudra. maka masalah sebesar apapun tidak akan menjadi beban, hidup lah dengan bahagia via" kata alan
"bagaimana menghilangkan rasa ini alan? bagaiman aku bisa bahagia jika pusat kebahagiaan ku telah menjadi milik orang lain?" tanya via
"carilah kebahagiaan lain,bukalah hatimu untuk orang lain. lihat lah sekeliling mu masih banyak yang lebih baik dari aku, seperti aku contohnya. dulu dunia ku hanya berputar tentang kamu tapi aku tak bisa terus bersamamu. saat aku melihat sekelilingku aku bisa menemukan kebahagiaan yang lain, melalui fira. kehidupan manusia tidak hanya berada di satu titik masih banyak titik yang lain. maka carilah titik terbaik dari banyaknya titik itu" kata alan
"jadi aku harus ikhlas dan mencari kebahagiaan lain?" tanya via
"ya. kalau begitu aku pergi dulu sampai jumpa." alan berbalik dan pergi meninggalkan via. belum dua langkah alan berjalan via memanggilnya.
"alan, kita tetap bisa jadi sahabat kan" kata via
" of caurse, gak ada yang namanya mantan sahabat" alan berbalik menghadap via.
"kalo gitu see you next time alan" via tersenyum dan melambaikan tangannya. alan membalas lambaiaan tangan via dan berjalan menjauh.
via tersenyum senang, dia bahagia bisa bertemu dengan teman masa kecilnya sekaligus cinta pertamanya.
'ok gue harus ikhlas setidaknya kita masih bisa jadi sahabat' batin via.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments