AAAAA
Erza terkejut mendengar teriakan itu dengan segera ia berlari ke dalam kamar untuk melihat apa yang terjadi.
"ada apa?" tanya Erza khawatir
"Erza gue kok bisa ada di kamar lo? lo gak ngapa ngapain gue kan?"tanya Via panik.
"ck gue kira ada apa?" Erza memutar bola matanya malas. dia kira terjadi sesuatu pada Via dan ternyata yang terjadi hanyalah hal yang tidak penting.
'tunggu kok gue jadi ngekhawatirin Via? gue kenapa?' batin Erza. dia bingung mengapa dia jadi sekhawatir ini hanya karna mendengar teriakan Via.
"gue kok bisa ada di sini?" tanya via
"tanya sama diri lo sendiri, siapa yang tadi malem dateng ke sini buat bantuan gue bikin proyekdan malah ketiduran" kata Erza
"lo sih ngasi gue soal kimia mana susah lagi" via mengerucutkan bibirnya karna kesal
"yang tadi malem bilang mau ngelakuin apa aja sebagai permintaan maaf siapa?" kata Erza sinis.
"kenapa lo gak bangunin gue pas gue ketiduran?" tanya via
"lo nya aja yang kebo gak bisa di bangunin"ejek Erza.
"tapi lo gak macem macem kan?" tanya via
"sory gue gak minat, badan lo tepos gitu" cibir Erza
"heh seenaknya lo ngomong gue tepos, tubuh bagus kayak gini lo bilang tepos" kata via, ia berdiri di depan Erza sambil berkacak pinggang. dia tidak terima di bilang tepos.
"Emang lo mau gue apain?" Erza mendekatkan wajahnya ke wajah Via.
"eh bukan gitu" kata via gugup
Via dapat merasakan hembusan nafas Erza di wajahnya. jantungnya berdetak lebih cepat, perutnya terasa mulas, dan dia merasakan desiran aneh di dadanya. Via tak bisa bergerak tiba tiba tubuhnya terasa kaku, netranya dapat melihat wajah Erza dengan jelas.
'ganteng' batin Via.
"Gue tau gue ganteng" seketika Via tersadar dari lamunannya. menyadari wajah Erza yang sangat dekat dengannya ia pun mendorong wajah erza menjauh.
"dih kepede an" kata via.
"ck sana cepet mandi udah jam 06.00 lo gak mau telat kan" erza berbalik hendak meninggalkan kamar itu.
"eh za gue pake seragam apa?" tanya Via.
"tas sama seragam lo ada di meja belajar" kata erza
"kapan lo ngambilnya?" tanya via
"tadi malem bang zuko yang anterin" kata erza
"bang zuko tau gue di sini?" tanya via terkejut. Erza hanya mengangguk sebagai jawaban.
"bang zuko gak marah?" tanya via
"nggak dia cuma bilang jangan macem macem" kata erza
"lo gak macem macem kan?" tanya via lagi.
"ck lo banyak tanya, gue masih ngehargai lo sebagai cewek, sebejat bejatnya gue gue gak bakal ngerusak sahabat gue sendiri" Erza keluar dari kamarnya untuk bersiap kesekolah, tak lupa ia mengambil seragam yang ada di lemarinya.
Via memandangi punggung Erza yang baru saja menghilang di balik pintu.
'gue kenapa?'Via memegang dadanya. jantungnya berdetak cepat, entah mengapa dia selalu merasakan desiran aneh di dadanya saat dekat dengan Erza.
'apa gue suka ya sama erza' batin via. namun dengan segera ia menepis pikirannya itu. dari pada memikirkan itu lebih baik ia cepat bersiap agar tidak terlambat. via pun memasuki kamar mandi.
***
Erza menunggu via di ruang tamu, selang beberapa menit via turun dari tangga.
"ayo cepet entar telat udah jam 06.30 nih" kata via dengan segera ia berjalan keluar dari rumah.
"lo gak mau pake sepatu?" tanya erza. via menengok kaki nya, benar saja dia masih memakai sepasang sandal jepit kebesaran milik Erza.
"lo anterin gue ambil sepatu ya" pinta via dangan puppy eyes nya.
"ck iya iya" erza naik ke motornya di ikuti oleh via. motor itu melaju ke rumah via untuk mengambil sepatu.
"tunggu bentar gue ambil sepatu" kata via ia langsung berlari ke dalam rumahnya. saat ia membuka pintu ia terkejut melihat papa, bang zuko dan seorang wanita sedang duduk di ruang tamu.
"eh via sini dulu sayang ada yang papa mau omongin" kata hendra- papa via- lembut.
"mau ngoming apa pa langsung aja?" via berkata ketus, pandangnnya tak lepas dari seorang wanita yang sangat di kenalnya.
"kenalin ini bianca abelina, via bisa panggil tante abel" kata hendra memperkenalkan wanita di sampingnya.
"halo via" sapa wanita itu ramah. via tidak membalas sapaan itu.
"hari rabu papa dan tante abel akan menikah, jadi mulai sekarang kamu panggil tante abel mama"kata hendra antusias
deg
via tersenyum miris mendengar penuturan papanya.
'bener dugaan gue, ini semua bakal terjadi' batin via.
"gak bakal, mama via cuma mama adel bukan abel" setelah mengatakan itu via berlari keluar rumah segera setelah ia menyambar sepatunya di rak dekat pintu.
via segera naik ke motor erza.
"via lo kenapa?" tanya erza saat melihat via yang datang sambil menangis.
"cepet jalan za, bawa gue pergi jauh dari sini gue gak kuat" via menangis, air matanya mengalir deras di pipinya. mendengar itu erza segera mlajukan motornya.
"via" via menoleh ke arah sumber suara, itu suara zuko. via tak menghiraukan panggilan itu, hatinya tersa sakit.
'ma apa yang via duga terjadi hari ini, ma via ingin ikut mama' batin via.
***
zuko yang mendengar penuturan papanya terkejut. tadi papa nya memang bilang akan memberitahukan sesuatu. ia pikir papanya hanya ingin memperkenalkan tante abel, dia tidak menyangka papanya juga memberi kabar pernikahannya.
zuko segera berlari keluar rumah saat melihat via pergi. namun dia terlambat via telah pergi.
"via" panggil zuko. namun via tidak menghiraukannya, zuko dapat melihat via sedang menangis.
hatinya ikut sakit saat melihat via menangis, tak berapa lama hendra dan abel menyusul zuko keluar.
"via kemana zuko?" tanya hendra
"dia pergi, zuko gak nyangka papa bisa semudah itu ngelupain mama, via pasti benci banget sama papa" zuko berkata lirih.
"zuko dengerin penjelasan papa" kata hendra tegas
"penjelasan apa?" tanya zuko
hendra pun menjelaskan alasannya menikah dengan abel.
"jadi..." zuko terkejut mendengar fakta yang keluar dari mulut papanya.
"papa mohon kamu jangan bilang ini sama via" kata hendra.
"kenapa?" tanya zuko
"sekarang belum saatnya dia mengetahui ini, biarkan dia berdamai dengan hatinya dulu. biarkan dia mengetahuinya secara perlahan" kata abel lembut.
zuko hanya bisa mengngguk mengiakan.
'jangan benci papa vi' batin Zuko
***
Erza memperhatikan via dari kaca spionnya, via sedang menangis. via belum memakai sepatunya, sepatu itu ia letakkan di pangkuannya.
Erza memberhentikan motor tak jauh dari gerbang sekolah, mereka sudah terlambat.
"udahan nangisnya" kata Erza
"udah nyampek?" tanya via, ia mengusap air mata di pipinya. tiba tiba sebuah sapu tangan berwarna dongker berada di hadapannya di hadapannya.
"hapus air mata lo" kata Erza.
"makasih" dengan ragu via menerima sapu tangan itu.
"kita udah telat" kata Erza santai.
"ha telat? yang bener?" via melihat arloji di tangannya benar saja sekarang sudah jam 07.00
"kok bisa telat sih?" kata via panik
"ck udah ayo masuk" kata erza
"eh za tunggu gue belum pake sepatu" kata via dengan segera ia memakai sepatunya.
setelah selesai Erza kembali menjalankan motornya mendekati gerbang.
"za gimana nih ntar gue di hukum" via berkata panik
"bukan cuma lo gue juga" kata erza ketus
tak lama kemudian muncul seorang guru dengan wajah garang. dia adalah bu hesti guru bk yang terkenal karna ke garangannya.
"Erza, via ikut saya sekarang" kata bu. hesti tegas.
"bu saya mau parkir motor dulu bu" kata Erza.
"gak usah motornya kamu taruh sini" kata bu hesti
"kalo ilang gimana bu" kata Erza.
"kamu ya jawab aja kalo di kasih tau sama guru" kata bu hesti seraya menjewer telinga Erza.
"i iya bu maaf bu aduh ampun" Erza berteriak ke sakitan.
"mana kunci motor kamu" kata bu hesti
"mau di apain bu?" tanya erza
"banyak omong kamu ya mau saya jewer lagi?" ancam bu hesti
"eh enggak bu, ini kuncinya bu, jangan di jual ya nanti saya gak bisa pulang" Erza memberikan kunci motornya
"ck kamu ini, katanya murid teladan tapi masih telat" bu hesti melangkah menuju lapangan sekolah.
"sekarang kalian hormat bendera sampai bel istirahat" kata bu hesti
"yah bu lama banget" kata via. ini pertama kalinya dia di hukum. dan sekali di hukum langsung dapet hukuman yang berat bagi via.
"mau saya tambah sampai pulang sekolah?" kata bu hesti
"eh enggak bu makasih" kata via
"ya sudah cepat hormat jangan banyak komentar" kata bu hesti. ia lalu pergi meninggalkan via dan erza di tengah lapangan.
entah sudah berapa menit mereka di sana. baju mereka sudah basah karna keringat.
via mengusap dahinya yang di banjiri keringat. tubuhnya terasa lemas, kepalanya sangat pusing. dia baru ingat belum sarapan karna terburu buru tadi.
'duh lama banget sih' batin via.
kepalanya terasa sangat berat, rasanya dia tak sanggup mengangkat kepalanya. matanya berkunang kunang, dan gelap. hal terakhir yang dia dengar adalah suara erza yang memanggil namanya. setelah itu semuanya hilang. via pingsan di tengah lapangan.
***
Erza menatap ujung tiang bendera di hadapannya, tangannya sudah terasa sakit karna terlalu lama hormat bendera.
BRUUK
Erza menoleh ke arah sumber suara, matanya melebar karna terkejut melihat via yang pingsan di sebelahnya.
"via" teriak erza
dengan sigap erza meletakkan tangannya di tengkuk dan paha via dan mengangkatnya menuju UKS. di sana ada seorang wanita yang di duganya sebagai anak pmr yang sedang berjaga. dengan segera wanita itu menangani via. Erza membantu wanita itu melepas dasi dan ikat pinggang via.
"kayaknya dia pingsan karna belum makan" kata wanita itu sesaat setelah memeriksa via.
"makasih informasinya" kata Erza
"pola makan pacarnya di jaga mas biar nggak sakit lagi" kata wanita itu
"dia bukan pacar gue" kata Erza dingin
"oh gue kira itu pacar lo, cocok soalnya. ya udah gue keluar dulu gak mau jadi nyamuk" wanita itu terkekeh dan pergi meninggalkan UKS.
Erza menyentuh kening via, panas. erza mengambil baskom dan handuk kecil yang tersedia di sana. dia mengisi baskom dengan air dan memasukkan handuk ke dalam air. setelah di peras ia meletakkan handuk itu di kening via.
"jangan sakit gue khawatir" kata erza.
setelah mengatakan itu erza pergi menuju kantin untuk membelikan via makanan, saat hendak masuk ke kantin dia mendengar seseorang memanggilnya.
"erza sini sebentar" ternyata yang memanggilnya adalah bu rosa.
"ada apa bu?" erza menghampiri bu rosa.
"vianya mana tadi katanya kamu di hukum bareng via?" tanya bu rosa.
"via di UKS bu" kata erza
"dia kenapa?" kata bu rosa
"pingsan bu soalnya belum sarapan" kata erza
"oh ya sudah kalau di sudah sadar suruh dia menemui ibu istirahat nanti" kata bu rosa
"siap bu" kata erza
"ya sudah saya mau ke kantor kepala sekolah dulu" bu rosa pun pergi meninggalkan erza.
'kenapa bu rosa nyari via?' batin via.
erza melanjutkan langkahnya menuju kantin. setelah membeli makanan untuk via erza pun kembali ke UKS.
erza meletakkan bubur yang di belinya tadi di meja dekat tempat via berbaring.
"makan dulu" kata erza yang melihat via telah siuman
"gue gak laper" via berusaha bangkit dari tidurnya.
"gak ada penolakan, lo pingsan gara gara belum sarapan tadi" Erza mambantu via duduk.
"perut gue gak enak" via merengek seperti anak kecil
"makan atau gue cium" ancam Erza seraya mendekatkan wajahnya ke arah via.
"eh iya iya gue makan" via meraih bubur di atas meja dengan gugup.
'woy jantung detak pelan aja jangan keras keras nanti erza denger' batin via. dia merasakan jantungnya berdetak tidak normal.
"gue becanda, gak usah gugup gitu" kata Erza.
"eh nggak gue gak gugup kok" kata via membela diri.
"gue gak bakal nyium lo. tapi kalo lo bandel ya terpaksa" kata Erza seraya memainkan ponselnya.
"gue gak bandel" via tidak terima di bilang bandel.
"terus tadi yang gak mau makan padahal perutnya kosong siapa?" kata erza
"iya gue, tapi gue gak bandel" via mengerucutkan bibirnya kesal.
"kalo gak mau di bilangin itu namanya bandel" kata erza
"gue gak bandel" via berkata kesal.
"lo bandel" kata Erza
"gak"
"iya".
"gue bilang enggak ya enggak"
" iya iya iya"
"enggak enggak enggak" teriak via kesal
"lo bandel via sayang" kata erza
"eh" via terkejut saat mendengar erza memanggilnya sayang. lagi lagi ia merasakan desiran aneh di dadanya.
Erza gelagapan dia keceplosan mengatakan sayang pada via.
'erza lo kok **** banget sih' batin erza
"cepet makan, lo di suruh nemui bu rosa pas istirahat nanti" setelah mengatakan itu erza segera keluar dari UKS untuk menghindari suasana canggung di dalam UKS. yah suasana canggung yang terjadi karna ulahnya.
sementara via masih mematung di tempatnya.
'gue kenapa gak mungkin kan gue suka sama erza'
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Ades Arkana
dih....suka novel ny bgus
2020-04-19
2