via terbangun dari tidurnya, dia memijat kepalanya yang terasa pusing.
'kayak nya gue kebanyakan nangis deh' batin via.
dengan tertatih tatih via berjalan menuju kamar mandi. dia membasuh wajahnya di wastafel.
'gue nangis lama banget ya' batin via.
ia menatap dirinya di cermin. wajahnya benar benar berantakan. mata nya membengkak karna terlalu lama menangis.
via kembali memijat kepalanya yang pusing.
'kayak nya gue demam deh. badan gue lemes banget' batin via.
via berjalan ke tempat tidurnya lagi. badannya terasa rapuh, dia menghempaskan tubuhnya ka atas tempat tidur.
"vi lo udah bangun?" kata zuko di depan pintu kamar.
"udah kak" suara via terdengar serak dan lemah.
"gue masuk ya?" zuko membuka pintu kamar via.
"tumben minta izin kalo mau masuk biasanya langsung nyelonong aja" via terkekeh pelan
"lo sakit vi?" tanya zuko yang sudah siap dengan seragam sekolah. sekarang sudah pukul 06.00, awalnya zuko akan membangunkan via untuk bersiap ke sekolah.ternyata via sedang sakit badan nya sangat panas.
"nggak cuma lemes aja" kata via
"mending lo gak usah masuk"kata zuko. via hanya mengangguk, badannya benar benar lemas dan tidak bisa di gerakkan.
"ada siapa di rumah bang?" tanya via
"gak ada, mama sama papa udah berangkat kerja. nanti abang suruh erza ke sini" kata zuko
"ngapain?" tanya via
"jagain lo, nanti gue ada bimbel. abis itu mau kerja kelompok. abang sibuk banget" kata zuko
"dih sok sibuk" kata via ketus
"gue udah kelas 12 wajar kalo sibuk" kata zuko.
"terserah" ketus via
"ya udah gue berangkat dulu" zuko mengusap pucuk kepala via sebelum pergi.
hening
rumah itu benar benar sepi. via hanya berbaring di tempat tidurnya. tulang nya serasa meleleh, tubuhnya tak dapat di gerakkan.
"laper" gumam via
ia mencoba bangun. dia berjalan pelan menuju dapur, di meja makan sudah ada hidangan berupa bubur ketan hitam kesukaannya. di dekat piring ada sebuah memo
Di makan ya sayang, semoga kamu cepet sembuh
bunda
via tersenyum kecil saat membaca memo itu. abel benar benar mirip dengan adel.
"via sekarang kamu panggil tante bunda, maukan?"
via mengingat perkataan abel kemarin malam
"makasih bunda" gumam via.
via duduk di meja makan, dengan perlahan ia melahap bubur buatan bunda.
setelah selesai via membawa piringnya ke wastafel.via berjalan ke kamarnya untuk mandi. sekarang dia sudah lebih segar. dia menggunakan celana pendek hitam dan hoodie berwarna tosca.
dia bosan di rumah, sedari tadi dia hanya bermain hp dan menonton TV. rasa pusingnya sudah mulai reda setelah makan tadi.
ia melirik arloji di tangannya menunjukkan pukul 12.00
'masih lama ke jam pulang sekolah' batin via.
dia duduk di sofa ruang tamu dengan bosan.
triiiiiing
tiba tiba ponselnya berdering nyaring. dia melihat siapa yang menelponnya.
'boni ? ngapain dia nelpon?" batin via
"halo bon"
"vi lo dimana?" kata boni panik
"gue di rumah kenapa?" tanya via
"chery ilang" kata boni
"chery ilang?" tanya via bingung
"iya, dia ilang. tadi malem dia nelpon gue, dia kayak ketakutan.kayak nya ini ulah cika"
"kok cika?" tanya via
"panjang ceritanya vi mending lo dateng ke sini sekarang" kata boni
"share lokasi gue ke sana sekarang" via memutuskan sambungan telepon. dia bersiap siap, dia hanya mengganti celana pendeknya dengan celana panjang berwarna putih.
ting
via meraih handphonenya.
boni: cafe putri lili
via menyambar sling bag nya dan kunci mobil di atas meja belajarnya.
via memasuki mobil kesayangannya yang berwarna dark blue. dengan segera via melajukan mobilnya ke tempat boni berada.
sesampainya di cafe tempat boni berada, via celingukan mencari keberadaan boni. via menghampiri boni yang tadi melambaikan tangan.
"jelasin" kata via to the point.
"jadi gini, chery dan cika satu SMP dulu. cika dulu suka sama cowok namanya brian. tapi brian lebih suka sama chery. dan akhirnya chery dan brian pacaran. chery gak tau kalo cika suka sama brian. cika marah saat tau brian lebih memilih chery. hal ini sudah beberapa kali terjadi. setiap cika suka sama cowok, cowok itu pasti lebih suka sama chery. akhirnya cika benci sama chery. tapi dia pendem perasaan itu. pas masuk SMA chery pernah cerita sama cika kalo dia suka sama Al. nah saat itulah cika membuat rencana bales dendam, dia mulai ngedeketi Al, dan akhirnya seperti yang lo tau Al pacaran sama cika. maka dari itu chery ngelabrak cika di koridor" kata boni panjang lebar.
"tapi pas waktu itu cika bilang dia gak tau chery suka sama Al" kata via bingung.
"dia bohong, dia pengen semua orang nganggep chery yang salah. dan tentu saja itu bikin Al benci juga sama chery. cika ingin ngancurin chery perlahan lahan" kata boni
"lo tau ini semua. tapi kenapa lo tetep bantuin Al nembak cika?" tanya via
"waktu itu gue gak tau. gue tau baru baru ini pas chery ngajak gue ketemuan dia nangis dan dia cerita tentang kebenaran ini ke gue" kata boni
"terus kok bisa chery ilang?" tanya via.
"gue gak tau kronologisnya gimana. tapi gue yakin ini semua ulah cika" kata boni mantap.
"buktinya?" tanya via
"ini" boni menyodorkan sebuah perekam suara dan memutar isinya.
"kenapa lo sejahat ini cik?" kata chery
"gue ingin ngehancurin lo yang udah ngerebut semua cowok yang gue suka dan ngebunuh adik gue" kata cika
"ngebunuh? gue gak pernah ngebunuh orang" kata chery
"lo lupa? orang yang udah nolongin lo dari perampok dan malah dia yang mati. dia itu adik gue" teriak cika
"dia adik lo?" tanya chery lirih
"yup, tapi dengan seenaknya lo malah ninggalin dia yang udah terpojok bukannya malah bantuin" kata cika
"gue gak tau itu adik lo. saat itu gue ketakutan, gue minta maaf"kata chery
"terlambat, gue bakal balesin dendam adik gue" kata cika
perekam suara itu mati.
"lo dapet dari mana?" tanya via
"gue gak sengaja denger pas lewat taman belakang sekolah" kata boni.
"berarti..." gumam via
"ya, kemungkinan besar cika yang nyulik chery." kata boni tegas.
"gue gak nyangka ternyata di sini cika yang bejat. dia keliatan polos banget" via masih syok. kenyataan ini bener bener mengejutkan.
"kita harus nyari chery, gue gak bisa jamin cika gak bakal nyakitin chery" kata boni.
"tapi cari di mana?" tanya via.
"gue gak tau gue udah coba cari tadi" kata boni. dia tampak frustasi.
"gue bakal bantu lo" via menepuk pundak boni. dia tau boni mencintai chery. dan pastinya boni sangat khawatir sekarang.
mereka berdua pun berpencar mencari keberadaan chery. saat di perjalanan handphone via berdering. ia pun terpaksa menepikan mobilnya da mengangkat telepon.
"halo"
"lo di mana?" kata seseorang di seberang telepon yang tak lain adalah Erza.
"gue di jalan" kata via
"gue di depan rumah lo. lo mau kemana?" tanya Erza
"nyari chery" kata via
"chery temen lo itu?"
"iya, dia ilang. kemungkinan ini ulah cika" kata via
"kok cika?" tanya Erza
"panjang ceritanya. yang penting gue harus nemuin chery sekarang kalo nggak dia bakal celaka" kata via panik
"udah lo gak usah panik. mending lo pulang ntar gue bantu cari"
"iya" via memutuskan sambungan telepon.
via melajukan mobilnya menuju rumah. di depan gerbang sudah ada Erza. saat mobil via tiba Erza langsung masuk ke mobil via.
"ceritain" kata Erza
via pun menceritakan semua yang dia tau
"ok kita cari, biar gue yang nyetir" merekapun bertukar posisi.
"chery bawa telpon?" tanya Erza
"kemungkinan iya, soalnya dia sempet nelpon boni. tapi dia cuma ngucapin sesuatubyang gak jelas. suaranya kaya orang ke takutan" kata via
"ok, kita coba lacak telponnya" kata Erza.
merekapun melaju menuju rumah teman Erza yang bisa melacak keberadaan ponsel.
mereka keluar dari rumah itu.
"tempatnya di Jl.####, itu alamat gedung tua yang bakal di ancurin besok. kemungkinan besar cika bakal ninggalin chery di sana dan ngebiarin chery mati karna ketimpa bangunan yang bakal di hancurkan esok harinya. jadi terbunuhnya chery akan terlihat seperti kecelakaan.
"ayo kita kesana, gue mau nelpon boni biar dia kesana juga" kata via
merekapun melaju menuju sebuah gedung tua tempat chery berada.
sesampainya di gedung itu via dan Erza bertemu dengan boni.
"kita masuk" kata Erza.
ternyata gedung itu di jaga oleh seorang pria bertubuh kekar. Erza dan boni menghajar orang itu hingga terkapar tak berdaya. merekapun masuk ke dalam gedung boni mendobrak sebuah pintu yang di yakininya tempat chery di sekap. saat pintu terbuka mereka melihat cika yang sedang menodong pistol ke pelipis chery.
"kalian mendekat dia mati" via, erza dan boni pun berhenti melangkah.
"lo jangan gila cik, dia itu sahabat lo" kata via
"gue gak peduli, dia udah ngerebut semua cowok yang gue suka. dan dia juga ngebunuh adik gue" teriak cika emosi.
"letakin pistol lo" teriak boni marah.
"gak bakal sebelum gue bunuh dia" kata cika.
boni maju mendekati cika.
"jangan mendekat" teriak cika
"cik gue mohon, letakin senjata lo. sadar cik sadar dia itu sahabat lo" via mendekati cika perlahan
"basi, gue gak pernah nganggep dia sahabat" kata cika
"tapi chery nganggep lo sahabat. dia udah ada di saat lo susah. dia selalu bareng sama lo, nemenin lo. jangan biarkan dendam nguasain pikiran lo cik" kata via dia semakin mendekat.
"bulshit. pembunuh tetap pembunuh. gue gak bakal maafin dia yang udah bunuh adik kesayangan gue" teriak cika
"emang dengan begini adik lo bisa bahagia di sana? emang dia seneng liat kakak nya jadi pembunuh?" kata via
"gue yakin dia pasti bangga punya kakak yang bisa balesin dendamnya" kata cika
"adik lo pasti kecewa liat kakak nya jadi pembunuh" kata via. cika tampak kalut, tangannya bergetar. wajahnya memerah karna emosi, nafasnya memburu.
"bulshit, jangan coba coba lo nge hasut gue. gak bakal mempan. *******" teriak cika dia menarik pelatuk pistolnya.
DOOOOR
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments