"Mana aja yang bajingan itu sentu Ke!"
"Mana gue bilang anj*ng!" Teriak Sandi menarik Kea kepelukannya.
"Ah, gue lupa... Lo berani main api dibelakang gue rupanya. Gue jadi ragu,, apa aja yang kalian lakuin selain ciuman..Apa boleh gue cek-"
"S-san"
"Lo istri gue heh" Desis Sandi tertawa. Dan Kea bersumpah, Tawa Sandi benar-benar mengerikan.
***
Kea menunduk, nafasnya tersengal-sengal karena banyak menangis. Ia tak memperdulikan bagaimana tidur Sandi yang terusik karena tangisnya. Ia tak peduli, benar-benar tak peduli.
Sandi gila,.
Sandi brengsek
Sandi bajingan
Sandi bodoh
Sandi iblis
Akhhhh!!
Kea meremat-remat selimut yang menutupi tubuhnya. Berteriak dengan suara tertahan, karena sungguh ia tau, kamar hotel bintang tiga ini tak kedap suara.
"Kea" Panggil Sandi begitu ia membuka mata, tangannya terulur untuk menyentuh pundak istrinya, tapi dengan kasar Kea langsung menepisnya. Beringsut kesamping tak ingin disentuh.
Sandi kembali membaringkan tubuhnya, menutup matanya merasa begitu frustasi. Ia sedikit menyesal telah berlaku kasar pada Kea semalam, tapi sungguh, ia juga tak dapat menyalahi perilakunya semalam. Kea telah menjatuhkan harga dirinya sebagai laki-laki, menginjak-injak statusnya sebagai suami, Yah, walaupun Sandi tak begitu berharap akan status mereka. Tapi tetap saja...
Sandi merasa~
Kea adalah miliknya..
Lalu bagaimana ego Sandi tak tersentil saat Kea tak ingin disentuh barang sedikitpun olehnya yang notabenya adalah suaminya namun dengan senang hati membalas ciuman laki-laki lain, bagaiman emosi Sandi dapat terkontrol saat dengan berat ia mendapat penghakiman sana-sini untuk bertanggung jawab akan keluarga kecilnya namun Kea justru dengan Santai bercanda ria dengan mantan kekasihnya.
"Kea," panggil Sandi saat ia mendengar teriakan teredam Kea semakin menjadi-jadi.
"Kea,"
"Le-lepas hiks"
Sandi bangkit dari tidurannya, menyentak selimut yang digenggam Kea dengan kuat, membuat perempuan itu ikut tergeret mendekat karena selimut yang melilit tubuhnya.
"Kea denger-
"Lepas hiks, le- hiks pas San!"
Sandi memejam kan matanya, "Kea, gue gak segen-segen ulang kejadian tadi malem kalau lo ngelawan gue ya."
Kea terdiam, ia tak lagi memberontak walalupun suara isakan dan geteran pada tubuhnya menandakan kalau perempuan itu tak dapat diam sepenuhnya.
"Gue, gak bakal minta maaf, dan gak akan minta maaf buat semua hal yang gue lakuin tadi malem." Kata Sandi berbisik.
Kea tergugu, ia kian merapatkan selimutnya.
"Tapi gue ngakui kesalahan gue yang uda main tangan sama lo tadi malam, gue minta maaf." Kata Sandi pelan saat mengucapkan kata terakhir.
Kea tak membalas, ia masih betah dengan tangisannya.
"Ke, bukannya gue uda pernah bilang sama lo, jangan deket-deket Yuda, gue gak suka."
Dan baru sekali dalam seumur hidupnya, Kea merasa begitu menyesal telah pergi bersama Yuda dan teman-temannya tadi malam. Juga begitu menyesal saat ia membiarkan Yuda menciumnya...
***
"Pakai sweater gue" Kata Sandi saat akan turun dari mobilnya.
Kea memalingkan wajah, enggan memakai, jaket itu adalah jaket yang dipakai Sandi semalam untuk melapisi seragamnya.
"Kea," panggil Sandi lelah,
" pakai, lo mau bokap lo tau kita semalem- ck, terserah lah.," Ketus Sandi lalu membuka pintu mobilnya, malas terus berdebat dengan Kea.
Kea mengambil ponsel Sandi yang tertinggal di dashboard, ia membuka kamera dan langsung meringis saat mendapati banyak bekas merah diarea lehernya. Perempuan itu pun langsung menggeledah mobil mertuanya itu, mencari bedak mama Sandi yang mungkin ditinggal dimobil, dan ia langsung bernapas lega begitu mendapatkannya.
Memoles wajahnya yang sembab dan agak membiru karena tamparan Sandi semalam. Kea pun akhirnya meraih jaket Sandi walalupun sempat ragu, perempuan itu memakainya.
Kea memejamkan mata saat akhirnya wangi parfum khas Sandi menyelimuti tubuh ringkihnya. Tangannya terkepal, ia melihat dari kaca jendela mobil bagaimana interaksi papa dan s-suaminya itu.
Sandi menunduk saat akhirnya mereka berhadapan, papanya itu menunjuk-nunjuk Sandi, sepertinya sedang meluapkan amarahnya. Seketika, pelupuk mata Kea kembali menggenang. Papanya begitu menyayanginya. Kea bahkan yakin, kedua orang tuanya tak tidur semalaman saat ia tak pulang tadi malam.
tok
tok
Kea mengerjap, ia langsung melepas kaca matanya dan membersihkannya dari embun tangisnya. Kea mencoba tersenyum saat mamanya lah yang mengetuk kaca mobil.
Kea membukanya, ia lalu langsung disambut pelukan wanita berdarah tiong hoa itu dengan erat.
"Kamu kok gak ngabari mama papa sih Ke kalau mau nginep dihotel sama Sandi." kata Kelli menciumi pucuk kepala anaknya.
Kea hanya menggeleng, ia kian memeluk mamanya dengan erat, "Sandi" katanya pelan, seolah memberi tau mamanya untuk bertanya pada Sandi saja.
"Hm, kata Sandi kamu kepasar malem sama Sheril, tempatnya jauh lagi dari rumah Ke, kok kamu mau sih diajakin temen-temen kamu kesana. Kalian juga gak bisa pulang karena Sandi yang uda ngantukkan?" Kata Kelli lagi.
Kea tersenyum kecil, ah ternyata itu alasan Sandi untuk menutupi kelakuannya.
***
"Untung hari ini hari sabtu ya, jadi kalian gak sekolah. Oya, Kalian pasti belum sarapan. Sandi kamu mandi dikamar mandi bawah dulu gak apa kan? habis itu sarapan, temenin om ya." Kata Kelli saat Sandi akan menaiki tangga menuju kamar Kea.
Sandi terdiam, ia lalu mengangguk, siapapun tau kalau ibu mertuanya itu berusaha mengusirnya secara halus dari Kea yang mata nya sudah merah itu.
"Gak perlu, aku gak usah sarapan Kell, aku mau cepet-cepet kebengkel, ditunggu Andi katanya ada masalah." Kata Kai mengintrupeksi.
Sandi tersenyum tipis, lagi-lagi secara halus ayah mertuanya menolak sarapan bersama dengannya. Sandi mencoba tersenyum saat pengabaian dan pengusiran dirumah Kea untuknya kian terasa nyata.
"Kamu nanti sarapan ya sayang, papa pergi dulu." Kata Kai mengecup kening Kea dan Kelli, lalu benar-benar berlalu pergi. Sandi pun melanjutkan langkahnya kekamar tamu saat Kea dan mama mertuanya itu naik kekamar nya dan Kea.
***
Begitu pintu kamar tertutup, Kelli langsung menatap anaknya dengan tatapan keibuan, "Sandi maksa kamu?"
Kea mencoba terkekeh, "Apa sih ma?"
Kelli menatap anaknya serius, "Kea, liat mama dan jawab pertanyaan mama. Apa Sandi maksa kamu?"
"Jangan kamu pikir mama gak tau ya,pipi kamu ini kenapa? Sandi nampar kamu? Bibir mu juga sandi-
Kea langsung menubruk Kea, menangis tersedu-sedu. "Ma-afin hiks Kea ma.." Tangisnya meyayat hati.
Kelli lemas, "Yaudah yang lalu biar lalu, tapi Ke, mama bisa maklumi kenapa semalam kalian nginep dihotel, tapi mama bener-bener gak bisa maklumi kalau Sandi main tangan sama kamu. Itu gak baik sayang,"
Kea masih saja menangis, kenapa mamanya hanya membahas pukulan Sandi saja sih, tidak bisa kah mamanya itu membahas kenapa bercak merah di-
Ah, Kea bodoh, bukannya pernikahannya sejak awal dilandasi karena pertanggung jawaban dari Sandi yang Kea tuduh bertindak diluar norma padanya. Pasti mamanya berpikir ia terbiasa melakukannya.
Kea bodoh, dan bodohnya lagi, ia baru menyesali semua kelakuannya saat ini..
****
Mau cek, kalian masih tim siapa nih????
Yaampun mood ku bener-bener baik sekarang, jadi bisa update dua hari berturut,,
kalian juga jangan lupa klik suka, kasih aku vote dan komentar yaaaa....
Atmosfera
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
ruby
udah 5 hari kangen kea sandi apa kabar nih sandi si suami kang kdrt :”)
2021-09-30
0
ruby
sudah 5 hari ga ada kabar kea sandi nih hehehe
2021-09-30
0
Jel27
seneng bener ma ni cerita kk,dahlaaa intinya semangat n jangan lupa untuk next hhh
2021-09-25
1