S-1- Yuda kenapa?

Sudah tiga hari berlalu semenjak kejadian Sandi yang mengamuk pada Kea waktu itu, Dan sampai sekarang, Kea belum berani menampakkan dirinya didepan anak tetangganya itu.

Jujur saja, Kea merasa keberaniannya hilang bagai ditelan bumi. Terkadang terbesit pikiran kalau Kea merasa begitu menyesal telah melakukan hal bodoh seperti itu.

Karena faktanya, Kea justru tak merasa kan senang berlebih seperti yang ia harapkan setelah Sandi putus dengan Lusi. Karena ternyata Kea justru merasa bersalah, dari cerita Sheril dan Nindi, Kea tau, kalau saat itu sandi dan Lusi benar-benar bertengkar hebat dilapangan sekolah.

Dan Sandi diputuskan sepihak oleh Lusi.

Jelas saja, Lusi yang notabe nya murid terpintar, tercantik dan tersegalanya dalam segala bidang mata pelajaran itu pasti malu akan gosip itu, dan tiba-tiba memutuskan hubungannya dengan Sandi setelah tiga tahun menjalin kasih dan dijadikan pasangan goals sebuah hubungan pacaran disekolah, pastilah menjadi berita yang menghebohkan.

Dan bolehkan Kea mengakui sebuah fakta bahwa ia adalah penyebab berakhirnya hubungan goals itu, hanya dengan sebuah foto Sandi yang sedang meminum alkohol dan berkumpul dengan dua orang perempuan diklub?

Dari Sheril dan Nindi juga Kea tau, kalau tiga hari ini Sandi juga tak masuk sekolah dan sudah pasti hal itu lagi-lagi menghebohkan sekolah. Kea, Sandi dan Yuda tak masuk sekolah berturut-turut setelah terlibat kesalah pahaman sebelumnya.

Apakah Kea yang membuat pasangan idola adik-adik kelas itu putus?

Mereka pasti berpikir, apakah Kea menjadi dalang dari permasalahan yang ada?

Tapi, berbicara tentang Yuda yang juga tak masuk sekolah, sampai sekarang pun Kea tak tau bagaimana kabar kekasihnya itu. Mereka sama-sama sibuk dengan kesembuhan diri mereka masing-masing.

Sebenarnya, Kea merasa sangat bersalah, ia tak menghubungi Yuda dan sibuk dengan dirinya sendiri tanpa berpikir bahwa sakitnya Yuda juga karena dirinya.

Seharusnya Kea tak perlu merasa bersalah, toh, selama ini Yuda tak banyak menuntut, Laki-laki itu bisa dibilang adalah pacar sempurna untuknya, dan Kea sangat mensyukurinya. Tapi, dua hari terakhir, Yuda benar-benar berbeda, dalam artian, biasanya laki-laki yang sudah berpacaran hampir empat tahun dengannya itu pasti akan menghubunginya lebih dulu, menelpon ataupun sekedar mengirim chat singkat padanya. Sesakit apapun itu, Yuda biasanya memberi kabar.

Namun, kali ini Yuda bahkan tak bertanya mengapa ia sudah tak lama masuk sekolah. Pasti laki-laki itu sudah tau kabarnya dari kedua temannya.

"Kea!"

"Ke"

Kea menoleh saat papanya menepuk pundaknya.

"Papa?"

Kai menaikkan alisnya, laki-laki dewasa itu membawa cangkir kopinya keatas meja lalu mengambil posisi duduk disebelah Kea.

"Kenapa?"

Kea menelengkan kepalanya, "Kea gak pakai alat dengar pa," beritaunya.

Kai menoleh, tampak terkejut sebelum ia menggerakkan jari-jari tangannya untuk membentuk sebuah kalimat. "Biar papa ambilkan" katanya.

Kea mengangguk setelah membaca gerakan tangan papanya, Kai pun pergi kekamar Kea, meninggalkan Kea sendiri dihalaman belakang rumah dengan secangkir kopi papanya.

Tak lama, Kelli, mama Kea datang dengan setoples kue nastar. "Papa mu ngapain Ke?" tanyanya.

Kea menggeleng, ia menyentuh telinganya memberi tau kalau ia tak dapat mendengar suara mamanya.

"Ck, kamu ini kebiasaan" gerutu Kelli meletakkan setoples nastar itu kemeja bulat didepannya.

"Kea" Panggil Kelli menyentuh pundak Kea,

Kea menoleh, ia menatap mamanya dengan kening mengkerut, "Apa ma?"

Kelli menatapnya lama, lalu menggeleng, "Nggak, nggak papa," kata perempuan itu tersenyum.

Kea menatap mamanya bingung, tapi ia tak berniat bertanya ulang, mungkin mamanya sedang menyusun tanya yang tepat untuknya, lagian jika ia bertanya sekarang. Percuma, Kea belum dapat mendengarnya dengan baik. Mamanya memang bisa bahasa isyarat, tapi Kea juga tau, mamanya tampak kurang nyaman jika berbicara menggunakan gerakan tangannya.

Setelah itu, Kai datang dengan benda kecil ditangannya, ia lalu memberikannya pada Kea, "Kata mama, kamu sering lupa pakai ini Ke, kalau kita ganti alat bantu dengarmu sama implan tanam aja gimana Ke, yang kayak Dokter Deni bilang waktu itu." Kata Kai begitu Kea menggunakan alat bantu dengarnya.

Kea mendongak, ia menatap papa dan mamanya, pendengaran Kea memang kian memburuk, dulu, sejak bayi, Kea memang divonis tuna rungu oleh dokter. Tapi tak begitu parah karena saat usianya menginjak satu tahun Kea mulai menjalani pengobatan terapi secara medis ataupun tradisional, sebelum akhirnya diusia dua tahun ia menggunakan media alat bantu dengar yang ia pakai hingga sekarang.

Itu sebabnya, walaupun Kea adalah anak tuna rungu, kemampuan bicaranya tetap bagus, namun walaupun begitu tetap saja ada beberapa huruf seperti 'r' dan 'l' yang tak terlalu bisa diucapkan dengan baik, walaupun begitu kemampuan bicara Kea sudah cukup bahkan sangat baik jika dibandingkan dengan anak-anak yang menderita hal yang serupa dengannya.

Dan beberapa minggu yang lalu, dokter Deni yang selama ini menangani Kea, menyarankan Kea untuk menjalani operasi Implan koklea permanen untuk memperbaiki pendengarannya yang kian parah. Tapi sampai saat ini, Kea terus menolaknya ntah karena apa.

"Kea nggak mau, pa, Kea nyaman gini aja." katanya pelan.

"Tapi Ke, kalau makin parah papa takutnya malah jadi-

"Jadi apa? Kenapa sih semua orang selalu menilai Kea dari kekurangan Kea. Kenapa semua orang selalu menuntut Kea untuk jadi yang sempurna. Kea gak mau pa.. Kea gak mau ngelakuin operasi cuma untuk keliatan sempurna dimata orang-orang." kesal Kea pada papanya.

Kedua orang tua Kea itu menghela napas, Kea memang sangat sensitif mengenai hal ini. Gadis itu bisa menjadi tak terkendali jika sudah emosi.

"Ke, bukan gitu, Papa sama mama cuma mau yang terbaik untuk kamu." kata Kelli mengelus pelan rambut Kea.

Gadis itu memalingkan wajahnya, ia kesal pada kedua orang tuanya.

"Kea" panggil Kelli sabar.

Kea manatap mamanya, ia lalu menubruk kedalam pelukan mamanya, gadis itu mrnangis tersedu-sedu disana. "Ke-Kea hiks, gak mau maa, Kea mau mau jadi Kea, Kea mau jadi diri Kea sendiri tanpa usaha buat keliat sempurna didepan orang-orang hiks."

"Stt, iya-iya udah, mama sama papa minta maaf yah. uda dong nangisnya." kata Kelli menciumi rambut Kea, sedangkan Kai menghela napas dan ikut menepuk-nepuk rambut Kea.

"Kalau nangisnya gak berenti biar difoto aja sama papa, terus dikirim ke Yuda yah, biar malu." ejek Kellj terkekeh.

Kai tersenyum, "Ia papa, Foto yah."

bukannya kesal, Kea justru tampak murung, "Loh, loh, ini kenapa malah tambah nangis hm." kata Kelli sayang.

Kea membenamkan wajahnya dipelukan Kelli kian dalam, "Yuda ngejauhin Kea ma."

"Eh, ngejauhi gimana?" tanya Kai terdengar serius, ini mungkin berlebihan, tapi Kai memang sangat-sangat protective pada putri satu-satunya itu. Papa satu anak itu akan benar-benar marah jika ada yang menyakiti putri kesayangannya.

"Yuda gak ada hubungi Kea pa, padahal kan Kea uda lama gak masuk sekolah."

Kelli terkekeh pelan, "Yuda kan juga sakit, dia juga fokus buat sembuh, udah ah, besok senin kan bisa jumpa lagi disekolah. Pasti Baikan habis itu, percaya deh sama mama."

Kea menatap mamanya, ia lalu mengamin kan dalam hati, Kea juga berharap begitu, tapi kenapa seakan Kea mendapat firasat kalau alasan Yudanya yang berubah pasti bukan hanya karena itu.

Kea mengenal Yuda dengan sangat, dan rasanya. Kali ini masalahnya memang lebih dari perkiraannya.

Dan dugaan Kea itu semakin nyata, saat malam harinya, ia mendapat balasan dari pesan yang ia kirim pada Yuda untuk menanyakan keadaan laki-laki itu.

Yuda❤ (2)

[***Gak usah basa-basi, eneg gue]

[Omong-omong, Uda berapa lama lo main dibelakang gue***?]

***

Eh, Yuda kenapa?

Terpopuler

Comments

AlychiaAl

AlychiaAl

pasti ulahnya sandi makanya yuda bgitu😭

2021-08-20

0

ruby

ruby

yey first kasih kissbye ah 😘😘😘🥰

2021-08-20

0

lihat semua
Episodes
1 S-1-ancaman
2 S-1-Ujian
3 S-1- dendam
4 S-1-Balas dendam
5 S-1- Lusi ya?
6 S-1- Putus?
7 S-1- Yuda kenapa?
8 Kejutaan!
9 S-1 Selamat jalan
10 S-1- Kasihan
11 S-1- Pengecut
12 S-1- Ketakutan
13 S-1- Pelaku
14 S-1- Pembalasan yang berbeda
15 S-1-Senjata makan tuan?
16 S-1- Neraka ya?
17 S-1- Miliknya
18 S-1 Iblis berkedok manusia!
19 S-1- Istri heh!
20 S-1- Sesal
21 S-1- Lucifer
22 S-1- Bisa jauhin dia?
23 S-1- Yuda patah
24 S-1- Luapan
25 S-1- Rencana awal
26 S-1 Jadi gimana?
27 S-1 Keluarga Geano
28 S-1 Amukan
29 S-1 Pembicaraan
30 S-1 Masukan
31 S-1 Tejadi?
32 S-1 Ketakutan yang terjadi
33 S-1 Kesiapan
34 S-1 Menerima takdir
35 S-1 Ragu
36 S-1 Drama
37 S-1 Sharing
38 S-1 Pindah?
39 S-1 Tanggung jawab
40 S-1 Terbiasa
41 S-1 Ngidam?
42 S-1 Kerja
43 S-1 Maaf
44 S-1 Makasih Papa?
45 S-1 Lo bahagia?
46 S-1 Gelisah
47 S-1 Perjanjian masa lalu
48 S-1 Hancur
49 S-1 Remuk Redam
50 S-1 Angela Geono
51 S-1 Salah yang menghantui
52 S-1 Kehilangan yang sesungguhnya
53 S-1 Kesadaran diri
54 S-1 Perubahan yang tanpa disadari
55 S-1 Ayo perbaiki
56 S-1 Terima kasih (End)
57 S-1 Salah (Kea)
58 S-1 Salah (Sandi)
59 S-2 Kehidupan baru
60 S-2 Kebahagiaan mini
61 S-2 Ketakutan tak beralasan
62 S-2 Ohayo, papa
63 S-2 Mama jangan iri ya
64 S-2 Membulatkan tekad
65 S-2 Tangisan yang dihayalkan
66 S-2 Aiko Geano
67 S-2 Mama ga mewosamasu
68 S-2 Hai, Aiko
69 S-2 Arti sebuah kebahagiaan (END)
70 S-2 Salah (Aiko)
71 S-2 Salah (Papa) Bagian 1
72 S-2 Salah (Papa) bagian 2
73 S- 2 Cinta terbaik
74 Tentang mereka
75 EGO- Adhira
76 Karma dan balas dendam
Episodes

Updated 76 Episodes

1
S-1-ancaman
2
S-1-Ujian
3
S-1- dendam
4
S-1-Balas dendam
5
S-1- Lusi ya?
6
S-1- Putus?
7
S-1- Yuda kenapa?
8
Kejutaan!
9
S-1 Selamat jalan
10
S-1- Kasihan
11
S-1- Pengecut
12
S-1- Ketakutan
13
S-1- Pelaku
14
S-1- Pembalasan yang berbeda
15
S-1-Senjata makan tuan?
16
S-1- Neraka ya?
17
S-1- Miliknya
18
S-1 Iblis berkedok manusia!
19
S-1- Istri heh!
20
S-1- Sesal
21
S-1- Lucifer
22
S-1- Bisa jauhin dia?
23
S-1- Yuda patah
24
S-1- Luapan
25
S-1- Rencana awal
26
S-1 Jadi gimana?
27
S-1 Keluarga Geano
28
S-1 Amukan
29
S-1 Pembicaraan
30
S-1 Masukan
31
S-1 Tejadi?
32
S-1 Ketakutan yang terjadi
33
S-1 Kesiapan
34
S-1 Menerima takdir
35
S-1 Ragu
36
S-1 Drama
37
S-1 Sharing
38
S-1 Pindah?
39
S-1 Tanggung jawab
40
S-1 Terbiasa
41
S-1 Ngidam?
42
S-1 Kerja
43
S-1 Maaf
44
S-1 Makasih Papa?
45
S-1 Lo bahagia?
46
S-1 Gelisah
47
S-1 Perjanjian masa lalu
48
S-1 Hancur
49
S-1 Remuk Redam
50
S-1 Angela Geono
51
S-1 Salah yang menghantui
52
S-1 Kehilangan yang sesungguhnya
53
S-1 Kesadaran diri
54
S-1 Perubahan yang tanpa disadari
55
S-1 Ayo perbaiki
56
S-1 Terima kasih (End)
57
S-1 Salah (Kea)
58
S-1 Salah (Sandi)
59
S-2 Kehidupan baru
60
S-2 Kebahagiaan mini
61
S-2 Ketakutan tak beralasan
62
S-2 Ohayo, papa
63
S-2 Mama jangan iri ya
64
S-2 Membulatkan tekad
65
S-2 Tangisan yang dihayalkan
66
S-2 Aiko Geano
67
S-2 Mama ga mewosamasu
68
S-2 Hai, Aiko
69
S-2 Arti sebuah kebahagiaan (END)
70
S-2 Salah (Aiko)
71
S-2 Salah (Papa) Bagian 1
72
S-2 Salah (Papa) bagian 2
73
S- 2 Cinta terbaik
74
Tentang mereka
75
EGO- Adhira
76
Karma dan balas dendam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!