"Itu benar, biar Kea tinggal sama Sandi, mau bagaimana pun Sandi suaminya sekarang Kai. itu faktanya." Kata Kakek Kea pelan. Menampar hati Kai dengan sangat. Yah, Keanya sudah milik Sandi sekarang.
Sedangkan Sandi terpaku, Kea miliknya.. ntah kenapa hatinya berdesir hangat... Namun tangannya mengepal.
***
Tak terasa kehidupan rumah--neraka-- tangga Kea dan Sandi sudah berjalan seminggu, Tak ada yang aneh dari kedua pasangan itu, setidaknya itulah yang dilihat oleh kedua orang tua mereka. Tak tau saja, Sandi yang diam-diam meregangkan otot karena sekujur tubuhnya yang sakit karena selalu tidur dilantai, dan Kea yang diam-diam selalu menebalkan bedaknya karena tangan manis Sandi yang kadang tak tau aturan memberinya tamparan ketika mereka sedang berdebat.
Seperti saat ini contohnya, pasangan muda itu masih sibuk sendiri dikamar Kea, ah atau lebih tepatnya kamar mereka berdua. Karena faktanya, setelah perdebatan alot seminggu yang lalu tentang dimana mereka tinggal. Akhirnya orang tua tetap memutuskan kalau pasangan muda itu lebih baik tinggal dibawah pengawasan Kai. Karena sungguh, Kai benar-benar trauma pada masa mudanya. Ia takut putri nya mengalami apa yang Kelli alami dulu jika mereka dilepaskan hidup sendiri.
"Gue gak suka lo deket sama Yuda lagi." Kata Sandi tiba-tiba.
Kea yang masih memoleskan bedak diwajahnya itu menoleh, "Ap urusan lo?" kata Kea tak suka. Sekarang, ah, atau lebih tepat sejak empat hari yang lalu Kea masuk sekolah, Yuda memang sering mendatanginya. Ayolah, mau bagaimana pun putusnya hubungan mereka. Mereka berdua tetaplah dua orang yang pernah menghabiskan waktu bersama selama empat tahun lamanya.
.Jadi rasanya wajar kalau terkadang Yuda masih tampak perhatian, mereka putus dengan tidak baik. Keduanya meresa salah satu pihak saling mengkhianati, tapi.. Akhirnya kesalah pahaman itu dapat diselesaikan dengan lagi-lagi Sandi sebagai dalang utama. Ah, omong-omong tampaknya Kea dan Yuda mulai kembali menjalin hubungan jika dilihat dari seberapa sering laki-laki itu mengirimi atau menelpon Kea.
Dan tentu Sandi tak suka itu, ia tak suka bukan dalam artian cemburu karena istrinya akhirnya main api terang-terangan didepannya. Tapi, lebih tepatnya Sandi merasa harga dirinya tersentil. Jika Kea yang sudah ia hancurkan dengan begitu rapuhnya saja masih bisa balikan dengan Cinta bangsatnya itu. Lalu kenapa Sandi kian merasa rendah saat akhirnya Lusi memblok semua nomor dan media sosialnya. Ini aneh.
Walaupun mereka putus karena landasan kekecewaan Lusi padanya karena ia yang ternyata masih menikmati dunia malam yang sangat dibenci Lusi, Gadis cantik primadona sekolah itu nyatanya masih mengikuti media sosilanya. Tapi, semenjak Kea masuk sekolah, ntah kenapa. Tiba-tiba Lusi menjauh dengannya. Ntah kenapa Sandi merasa, Kea adalah dalang dibalik semuanya.
"Kea" panggil Sandi saat Kea melewatinya untuk mengambil tas sekolah gadis itu.
"Lo ngomong apa sama Lusi?" Tanya Sandi menelengkan kepalanya mencoba mengintimindasi.
Kea meliriknya, "Ngomong apa? Gue gak ada ngomong sama mantan bodoh lo itu. Gak penting,"
Sandi mengepalkan tangannya, "Gue rasa lo harus sadar diri deh, Bodohan siapa antara lo sama Lusi." Desis Sandi berusaha meredam teriakannya. Karena Dipagi-pagi begini orang tua Kea masih berada dirumah. Ia tak ingin menadapat tatapan kebencian yang lebih lagi jika sampai pertengkarannya sampai ketelinga mertuanya.
"Bodohan lo kayaknya." kata Kea acuh,
Kea salah, Sandi sedang tak berminat bercanda sekarang, dan tampaknya tak akan pernah berminat. Maka saat Kea melewatinya, dengan kasar Sandi menjambak rambut Kea kebelakang. Kea mendesis, kepalanya terasa sakit karena Sandi menarik rambut yang dekat dengan jahitannya saat kecelakaan waktu itu. Walaupun sudah hampir sebulan, tapi tetap saja itu masih sakit.
"Gue tanya baik-baik sama lo, apa yang lo omongin Ke Lusi bangsat" desis Sandi, ia melepas jambakannya saat melihat mata jernih dibalik kaca mata Kea mulai berkaca-kaca.
Kea terduduk, berusaha sekuat tenaga menahan tangisnya, Ini masih pagi, ia tak mau kedua orang tuanya khawatir dengannya. Sandi memang benar-benar iblis berwujud manusia.
"Gue gak ada ngomong apa-apa San, kenapa sih lo selalu nyalahin gue buat setiap masalah dikehidupan lo?" kata Kea mengerjapkan matanya saat air matanya hendak turun.
Sandi berdecih, laki-laki jangkung itu mengambil seragamnya yang digantung dengan rapi oleh Kea sebelumnya, memakai nya untuk lapisan kaos hitam yang ia pakai. "Karena lo sumber masalah."
Kea diam, ia mengepalkan tangannya, "Lo yang sumber masalah, bukan gue."
Sandi menyipitkan matanya, "Jadi, lo beneran gak ada ngomong apa-apa sama Lusi kan?"
Kea bangkit dari duduknya, menghampiri meja riasnya dan kembali memakai bedak untuk menutupi bekas air mata yang sempat jatuh tadi. "Kenapa? Lusi jauhi lo? Cih, wajar sih, mana ada malaikat yang mau sama iblis kayak lo. Kecuali gue kayaknya."
Sandi berdesis, malas berdebat. "Malaikat maut yang ada lo." kata Sandi pelan sambil mengambil tasnya yang lagi-lagi sudah disiapkan Kea sebelumnya. hubungan mereka memang toxic parah. Tapi, Kea seperti tak lupa tugasnya. Ia selalu menyiapkan barang-barang Sandi dengan rapi. Begitupun Sandi yang akan berusaha bersikap sebagai laki-laki yang gantle didepan mertuanya. Intinya kedua pasangan itu berusaha terlihat baik-baik saja walaupun mereka tak baik-baik saja. Lebih tepatnya menutupi keburukan dan kekejian keduanya dengan berkedok pasangan baru yang berbaikan.
"Em, tapi San, kalau bilangi Lusi kalau lo adalah dalang dibalik kecelakaan gue dan juga dalang dari putusnya gue sama Yuda termasuk dibilang ngomong sesuatu yang kayak lo maksud. Kayaknya iya deh, gue yang bilang." kata Kea santai sambil membuka pintu kamarnya, lalu melanggang acuh meninggalkan Sandi yang sekarang menatapnya dengan makian tertahan, "Bangsat"
***
Sandi melirik malas kearah meja tempat pasangan dimabuk kasmaran itu sedang bersenda gurau.
Kea dan Yuda, tampaknya kedua orang itu memang berniat pamer kemesraan dengannya, Seolah mengejek kalau apapun yang dilakukan Sandi tak dapat mengusik keduanya. Tak tau saja laki-laki itu kalau walaupun Yuda tertawa diam-diam ia menahan sesak didadanya. oh ayolah, siapa yang tidak sakit hati saat tau kekasihnya sudah dinodai oleh rivalnya sendiri. Tapi, Yuda menutup mata, ia mencoba menikmati hari-hari bersamanya dengan Kea. Mencoba membalas dendam gadis berkaca mata itu pada Sandi melalui Lusi, menghasut primadona sekolah itu untuk tidak kembali pada Sandi. Mencoba membuat Sandi merasa terpuruk seperti yang dilakukan Sandi pada hubungan mereka.
Sandi mengalihkan tatapannya dari Kea dan Yuda saat ia akhirnya mendapat balasan dari Lusi setelah mengganti nomor ponselnya dengan yang baru. Mengingat nomor lamanya telah diblok oleh Lusi. Tapi tatapan gembira Sandi berubah menjadi kepalan tangan saat pesan berisi kalimat panjang itu mendidihkan kepalanya.
'Sandi stop hubungin aku lagi, aku muak sama kelakuan kamu tau nggak?'
'Kamu itu iblis, bener yang kayak Kea bilang, kamu itu iblis berbentuk manusia'
'aku harap kamu sadar San, narkoba, *** bebas dan alkohol itu gak baik buat kamu'
'Dan yah, aku harap kamu mau rendahin diri kamu didepan Kea dan Yuda. kamu uda buat keduanya hancur tau gak. dulu aku benci banget sama Kea tapi ntah kenapa sekarang aku bersyukur karena dia buat aku sadar sama keburukan kamu itu.'
'Dan berhenti hubungi aku, aku gak bakal sudi balikan sama pecandu dan pembunuh kayak kamu'
Sandi melirik Kea yang sekarang sedang tertawa saat Yuda bercerita, begitupun dengan kedua teman Kea, Sheril dan Nindi yang baru masuk sambil membawa camilan. Mereka semua tertawa. Menyisahkan Sandi yang kini menggenggam ponselnya dengan kuat.
"Kea" desisnya marah.
***
Hai-hai sayangku.
maafin daku yang jarang update ini yah. huhuhu.. Seminggu ini lagi kena writer blok. Ide buntu banget. Aku sampai bener-bener stop nulis disemua tempat. Jangankan nulis, buka aplikasinya juga nggak wkwkwk.
Terus tadi malam, tiba-tiba kangen, jadi semua dicekin. Aku kira gak bakal ada yang nyariin rupanya ada.. Huh, jadi terharu, terutama kak@Ruby ya? Yaampun sikakak rajin banget komen... jadi seneng... Thank youuuu.
Semangat,
atmosfera❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
ruby
suka banget sama alur cerita yg kk buat , ga semua yg jahat jahat banget ga semua yg baik baik banget . walaupun di cerita ini di hati gw sandi masih juara 1 kalau soal jahat menjahati, kea no 2 nya sepertinya akan menyalip 🤣
2021-09-23
2
ruby
semangat ka , seneng banget udah update jujur setiap hari ku mantengin ada episode baru ga nih ya hehe. tetep semangat nulis ya ku kan selalu menanti ❤️❤️
2021-09-23
1
stvw_nd
ya ampun, akhirnyaaaaa meskipun gak nyampe 5 menit baca tapi dapet notif aja uda seneng bangeeeet. tiap saat cek salah, download noveltoon pun cuma buat salah doang. ayo semangat lagi buat ceritanya💪💪
2021-09-23
1