S-1- Neraka ya?

Tapi apa yang diharapkan dari kebodohannya? Kea salah, seharusnya ia tak mengatakan Sandi melakukan hal yang sampai diluar batas itu. Kea juga tau orang tuanya pernah ada diposisi itu, pastilah mereka mengambil tindakan diluar nalar. Kea pikir jika ia mengatakan hal itu pada semua orang, maka Sandi akan kian dipandang salah dan jijik, maka Sandi akan kian mendapat hukuman yang berat. Ini... Salah...

"Tanggung jawab secepatnya. "

Sandi terdiam kaku. Dan Kea menggeleng panik.

***

Kea menatap kosong jari tangannya yang sudah terpasang cincin berwarna perak dengan permata kecil diatasnya. Itu cincin pernikahan turun temurun keluarga Sandi yang diberikan pada setiap anak atau cucu laki-laki yang akan menikah. Karena Sandi adalah anak satu-satunya serta cucu laki-laki yang paling tua, maka disinilah cincin itu sekarang. Dijari manis Kea.

Setelah desisan Kai yang menyuruh Sandi untuk tanggung jawab, seminggu setelahnya, dihari Kea pulang dari rumah sakit. Mereka benar-benar dipaksa menikah.

Kea meraung tak mau menikah, sedangkan Sandi hanya diam bagai patung tak bernyawa. Semua keluarganya memakinya, semua anggota keluarga menyalahkannya dan semua keluarga Kea menghakiminya. Sandi benar-benar tak berdaya. Sandi bahkan masih merasakan bagaimana pergelangannya yang tergeser itu semakin dihantam kuat oleh kakeknya saat keluarga besarnya tau apa yang terjadi padanya. Pergrlangannya patah.

Dan siapa sangka, pergelangan tangan yang masih patah itu, akhirnya mampu menjabat tangan penghulu dihari pernikahannya. Dengan gadis bodoh yang bahkan menyebut namanya saja Sandi meludah, gadis buta dan tuna tungu itulah yang menjadi mempelainya. Menjadi istrinya.

"Kea" Panggilan lembut itu membuat Kea dan Sandi yang awalnya menunduk saling diam mendongak.

Malam ini adalah acara makan malam kedua keluarga, Karena bagaimana pun, Pihak Sandi yang merasa bersalah tak mau adanya dendam. Dan begitupun pihak Kea yang menyetujuinya. Mereka harus belajar dari pengalaman kedua orang tua Kea yang memiliki pengalaman buruk tentang pernikahan.

"Muka kamu pucat banget sayang, capek atau bagaimana?" Tanya Mia lembut. Mama Sandi itu memang berkali-kali lebih lembut pada Kea saat ia tau Sandilah yang salah. Ia merasa begitu sangat bersalah pada anak tetangga atau sekarang sudah menjadi anak menantunya itu.

Kea tersenyum, ia menggeleng pelan dengan mata merah dari balik kaca mata tebalnya. Gadis itu sedang berusaha menahan air matanya.

"Yang bener, tapi... udah kalau kamu emang lagi gak enak badan atau gak selera makan. Masuk kekamar dulu juga gak apa kok, kamu kan lagi pemulihan." kata Mia lagi.

"Iya, Ke, masuk kamar aja. nanti biar mama sama mama Mia juga kedalam, temeni kamu." Kata Kelli mengelus rambut Kea.

Ke mengangguk, "Kea ke-kamar dulu ya" Katanya begitu pelan. Bahkan nyaris tak terdengar.

"Iya, Sandi, bantu Kea kamar dulu San, takutnya Kea kepeleset ditangga nanti." kata Mia menyuruh anaknya. Kea memang masih menggunakan tongkat untuk berjalan, itu karena kakinya masih digips pasca kecelakaan waktu itu.

Sandi tak bergeming, mamanya menyuruhnya mengantar Kea kekamar yang sudah pasti bisa Kea lakukan sendiri karena Kea masih bisa berjalan walau sedikit terbantu tongkat. Tapi Sandi? Pergelangannya patah, kakinya mungkin tergeser nyeri juga tubuhnya yang penuh luka memar akibat amukan kakeknya dan juga Opa dari pihak Kea dua hari yang lalu, seharusnya Sandi yang perlu bantuan tapi..

"Masih mau diam disitu kamu Bodoh, selain bajingan rupanya gak berfungsi juga otakmu itu ya Sandi" kata Kakek Sandi tajam.

Sandi mendengus, ia berusaha bangkit dari duduknya walaupun sekujur tubuhnya terasa remuk. Ia mengambil tongkat Kea lalu memilih memapah Kea yang sekarang hanya diam.

"Kembali lagi kamu kemari setelah mengantar Kea, jangan lari dari masalah kamu." Kata Opa Kea.

Sandi diam, ia terlalu lelah, ia bosan disalahkan, ia bosan dihakimi, Sandi bosan.

"Ah, maaf pak Andi, kayaknya saja juga Baru tau selain bajingan cucu saya kalau saya ini juga bisu." kata kakek Sandi kian tajam.

Sandi berdehem, "Iya opa" Kata Sandi setelah banyak mata yang menatapnya merendahkan.

"Sandi antar Kea dulu." Kata Sandi berusaha tersenyum, ia meletakkan tangan Ke kelehernya lalu mulai memapah Kea dengan mengabaikan rasa sakit ditubuhnya sendiri.

Begitu mereka sampai dikamar Kea, dengan kasar Sandi melepas papahannya. membuat Kea jatuh terduduk sambil meringis karena kakinya yang nyeri.

"Akhhh," Kea meringis, matanya sudah basah oleh air mata. sedangkan Sandi menatap Kea sekilas.

"Gak usah sok lemah lo Ke, uda gak ada orang disini." Kata Sandi dingin.

Kea diam saja, kakinya benar-benar nyeri.

"Uda puas lo main drama hah, uda puas lo buat gue dipandang kayak kotoran dikeluaga gue sendir hah, puas lo." Desis Sandi mensejajarkan kepalanya dengan kepala Kea. Ia mencengkram pipi Kea dengan tangan kirinya.

"S-san" Kea memegangi tangan Sandi, "Lewpwas" Kea menarik kuat tangan kiri Sandiz tapi cengkaramannya justru kian kuat.

"Apa? lo mau ngadu ke opa lo? mau ngadu kepapa lo hah? Lo tau Ke, gue belum pernah ngebenci dan jijik sama orang sampai tahap gue benci dan gue jijik sama lo. Lo yang hancurin semua kehidupan gue." Kata Sandi menatap Kea bengis.

"S-san" Kea semakin terisak, Tangannya hanya mampu memegang tangan Sandi tanpa bisa melepaskannya.

"Gue janji Ke, gue janji sama diri gue sendiri, Lo- bakal ngerasai apa itu neraka bahkan, sebelum lo mati." Kata Sandi berdesis sebelum melepas cengkramannya.

Kea terisak-isak, ia lalu menatap Sandi dari balik kaca mata nya yang memburam. "Hah, b-bukannya lo emang uda buat gue hiks serasa hidup dineraka kan hiks?"

Sandi menatap Kea tajam, bahkan sangat tajam.

"J-jadi, apa salahnya kalau gue juga seret lo keneraka gue S-san hiks, k-kalau lo lupa, lo uda keiket sama gue. k-kalau lo lupa. manusia menjijikkan ini adalah bagian hidup lo. Lo- hiks gak bisa lepas dari gue hiks. Lo itu manusia menyedihkan S-san. Lo i-itu menyedihkan!" Teriak Kea tersengal-sengal, ia tak peduli jika suaranya sampai kebawah dan kedengaran oleh semua keluarganya.

Sandi kembali menunduk, ia lalu menarik rambut pendek Kea kebelakang, Kea tak berteriak, gadis itu menatap mata Sandi menantang walaupun masih dengan isakannya.

"Apa- maksud lo Ke"

"A-apa? emang i-iya kan? Lo bilang, gak akan ada manusia yang mau sama gue lagi, ta-tapi buktinya sekarang lo sama gue san? apa lo gak menyedihkan? Dan kalau lo mau buat gue ngerasai neraka lo. gu-e juga bisa buat nereka penderitaan buat lo. Gue bisa buat lo menyedihkan kan San, gue bisa buat lo dipandang rendah dan menjijikkan sama semua orang akhh San"

"Lo! Lo cewek bajingan sebajingan yang pernah gue kenal Ke." desis Sandi dengan tangan terkepal kuat dirambut Kea

Kea terkekeh, "Lo baru tau?" Kata Kea sambil memejamkan matanya, merasakan bagaimana jambakan- suaminya.

***

Manten baruuuu yuhuuuuuu. maua tanya dong, kalian tim siapa?

Kea atau Sandi?

buat spoiler, aku gak pernah bikin tokoh yang baik sebaik dan seputih hati putri salju. wkwkwk... Jadi semuanya punya sisi jahat dan iblisnya masing-masing.

see youu... love you

atmosfera

Terpopuler

Comments

AlychiaAl

AlychiaAl

klo gue sih saat ini tim kea soalnya yg sandi lakuin ke kea tuh jahat banget udah bertahun-tahun apalagi smpe nabrak.

semangatt up kak

2021-09-13

0

Jel27

Jel27

aq mah timnya author ajha,palagi klo sereng up beeuuhhhhhh luplup dahh😅

2021-09-13

3

chia

chia

SEMANGAT THOR SEMUA CERITANYA BAGUS BEDA DARI YG LAIN SELALU PUNYA FEEL TERSENDIRI DAN BIKIN PENASARAN

2021-09-12

0

lihat semua
Episodes
1 S-1-ancaman
2 S-1-Ujian
3 S-1- dendam
4 S-1-Balas dendam
5 S-1- Lusi ya?
6 S-1- Putus?
7 S-1- Yuda kenapa?
8 Kejutaan!
9 S-1 Selamat jalan
10 S-1- Kasihan
11 S-1- Pengecut
12 S-1- Ketakutan
13 S-1- Pelaku
14 S-1- Pembalasan yang berbeda
15 S-1-Senjata makan tuan?
16 S-1- Neraka ya?
17 S-1- Miliknya
18 S-1 Iblis berkedok manusia!
19 S-1- Istri heh!
20 S-1- Sesal
21 S-1- Lucifer
22 S-1- Bisa jauhin dia?
23 S-1- Yuda patah
24 S-1- Luapan
25 S-1- Rencana awal
26 S-1 Jadi gimana?
27 S-1 Keluarga Geano
28 S-1 Amukan
29 S-1 Pembicaraan
30 S-1 Masukan
31 S-1 Tejadi?
32 S-1 Ketakutan yang terjadi
33 S-1 Kesiapan
34 S-1 Menerima takdir
35 S-1 Ragu
36 S-1 Drama
37 S-1 Sharing
38 S-1 Pindah?
39 S-1 Tanggung jawab
40 S-1 Terbiasa
41 S-1 Ngidam?
42 S-1 Kerja
43 S-1 Maaf
44 S-1 Makasih Papa?
45 S-1 Lo bahagia?
46 S-1 Gelisah
47 S-1 Perjanjian masa lalu
48 S-1 Hancur
49 S-1 Remuk Redam
50 S-1 Angela Geono
51 S-1 Salah yang menghantui
52 S-1 Kehilangan yang sesungguhnya
53 S-1 Kesadaran diri
54 S-1 Perubahan yang tanpa disadari
55 S-1 Ayo perbaiki
56 S-1 Terima kasih (End)
57 S-1 Salah (Kea)
58 S-1 Salah (Sandi)
59 S-2 Kehidupan baru
60 S-2 Kebahagiaan mini
61 S-2 Ketakutan tak beralasan
62 S-2 Ohayo, papa
63 S-2 Mama jangan iri ya
64 S-2 Membulatkan tekad
65 S-2 Tangisan yang dihayalkan
66 S-2 Aiko Geano
67 S-2 Mama ga mewosamasu
68 S-2 Hai, Aiko
69 S-2 Arti sebuah kebahagiaan (END)
70 S-2 Salah (Aiko)
71 S-2 Salah (Papa) Bagian 1
72 S-2 Salah (Papa) bagian 2
73 S- 2 Cinta terbaik
74 Tentang mereka
75 EGO- Adhira
76 Karma dan balas dendam
Episodes

Updated 76 Episodes

1
S-1-ancaman
2
S-1-Ujian
3
S-1- dendam
4
S-1-Balas dendam
5
S-1- Lusi ya?
6
S-1- Putus?
7
S-1- Yuda kenapa?
8
Kejutaan!
9
S-1 Selamat jalan
10
S-1- Kasihan
11
S-1- Pengecut
12
S-1- Ketakutan
13
S-1- Pelaku
14
S-1- Pembalasan yang berbeda
15
S-1-Senjata makan tuan?
16
S-1- Neraka ya?
17
S-1- Miliknya
18
S-1 Iblis berkedok manusia!
19
S-1- Istri heh!
20
S-1- Sesal
21
S-1- Lucifer
22
S-1- Bisa jauhin dia?
23
S-1- Yuda patah
24
S-1- Luapan
25
S-1- Rencana awal
26
S-1 Jadi gimana?
27
S-1 Keluarga Geano
28
S-1 Amukan
29
S-1 Pembicaraan
30
S-1 Masukan
31
S-1 Tejadi?
32
S-1 Ketakutan yang terjadi
33
S-1 Kesiapan
34
S-1 Menerima takdir
35
S-1 Ragu
36
S-1 Drama
37
S-1 Sharing
38
S-1 Pindah?
39
S-1 Tanggung jawab
40
S-1 Terbiasa
41
S-1 Ngidam?
42
S-1 Kerja
43
S-1 Maaf
44
S-1 Makasih Papa?
45
S-1 Lo bahagia?
46
S-1 Gelisah
47
S-1 Perjanjian masa lalu
48
S-1 Hancur
49
S-1 Remuk Redam
50
S-1 Angela Geono
51
S-1 Salah yang menghantui
52
S-1 Kehilangan yang sesungguhnya
53
S-1 Kesadaran diri
54
S-1 Perubahan yang tanpa disadari
55
S-1 Ayo perbaiki
56
S-1 Terima kasih (End)
57
S-1 Salah (Kea)
58
S-1 Salah (Sandi)
59
S-2 Kehidupan baru
60
S-2 Kebahagiaan mini
61
S-2 Ketakutan tak beralasan
62
S-2 Ohayo, papa
63
S-2 Mama jangan iri ya
64
S-2 Membulatkan tekad
65
S-2 Tangisan yang dihayalkan
66
S-2 Aiko Geano
67
S-2 Mama ga mewosamasu
68
S-2 Hai, Aiko
69
S-2 Arti sebuah kebahagiaan (END)
70
S-2 Salah (Aiko)
71
S-2 Salah (Papa) Bagian 1
72
S-2 Salah (Papa) bagian 2
73
S- 2 Cinta terbaik
74
Tentang mereka
75
EGO- Adhira
76
Karma dan balas dendam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!