S-1- Pelaku

Kea tersenyum kecil, lagi-lagi setetes air mata jatuh di sudut matanya. "K-karena gue gak mau lo hidup tenang?"

Sandi mengerutkan keningnya tak paham,

"G-gue juga mau liat lo menderita sebelum gue mati, g-gue juga mau liat lo memohon mati dihidup lo karena gak tahan San, gue, juga gak mau mati waktu orang yang nabrak gue jadi misteri" Kata Kea melirik Sandi.

Sandi terdiam kaku, apa Kea mengancamnya? selama ini kasus kecelakaan Kea memang belum diusut lebih jauh, mereka menduga, Kea adalah korban tabrak lari.

Sandi mengalihkan tatapannya, ntah kenapa, ada sebersit ketakutan yang hinggap dihatinya

***

"Ke-kenapa San? T-takut?'" tanya Kea setelah mereka banyak diam.

Sandi menatap Kea, ia lalu tersenyum tipis, senyum mengejek ciri khas seorang Geano Sandi.

"Takut? Gak usah mimpi." ketus Sandi.

Kea tersenyum kecil, ia tak peduli lagi bagaimana air matanya menetes. bagaimana hatinya sakit oleh kata-kata kasar Sandi. Ia tak peduli, Ia hanya ingin Sandi merasakan apa yang ia rasakan.

"Oh, ya, ngomong-ngomong semalem itu gue juga baru aja bodoh-bodohin pacar lo, eh, maksud gue mantan lo." kata Sandi santai.

Kea menatap Sandi penuh harap, apa Yuda sudah memaafkannya?

"Tapi, sayangnya gue gak sengaja bilang kalau lo itu uda bekasan gue jadi~

Sandi tersenyum lebar saat Kea menatapnya dengan redup. "Santai aja dong natapnya, kalau lo kayak gitu, lo jadi kayak beneran bekas gue." kata Sandi terkekeh.

Kea menggigit bibir bawahnya saat dadanya terasa sesak. Sandi, benar-benar iblis.

"Jadi~ selamat menikmati hari-hari kesepian sampai menemui ajal Ke, soalnya gue yakin banget, uda gak akan ada lagi orang bodoh yang mau sama lo, bay!" Kata Sandi mengambil jaketnya, laki-laki itu beranjak pergi.

"Semoga cepet mati ya Ke, gue tunggu berita dukanya." kata Sandi santai.

Kea mengepalkan tangannya, "S-san, gue bakal buat lo menderita hiks, uhuk-uhuk"

Sandi mengedikkan bahunya, "mau mati aja belagu," dengus laki-laki itu tak peduli, sedangkan Kea tergugu dengan rasa sakit didada yang menderanya.

***

"Kea cepet sembuh dong sayang, kasian mama papa mu ini," kata tante Mia, Mama Sandi itu meletakkan satu lingkar kue tiramisu buatannya dinakas Kea.

Kea tersenyum, begitupun dengan yang lain. Papa, mama dan juga ayah Sandi, kecuali Sandi tentunya. Laki-laki itu terus meyebarkan aura permusuhan apalagi saat tante Mia dengan terang-terangan menunjukkan rasa sayangnya pada Kea.

Sandi berdecih, ini jugalah alasan yang membuatnya membenci Kea setengah mati. Kea itu selalu mengambil hati dan juga kepercayaan semua orang- orang penting dihidupnya.

"Iya Ke, gak bosen apa dirumah sakit terus, tantemu ini jadi gak ada kegiatan semenjak kamu sakit." Kata Surya, papa Sandi itu duduk disebelah Kai.

"Kegiatan apa Sur?" Tanya Kelli sambil memotong tiramisu pemberian mama Sandi kepiring kecil untuk dicicipi Kea.

"Yah, biasanya kan, buat tiramisu buat Kea, lah sekarang, uring-uringan."

Kelli tertawa begitupun dengan Kai, Kea tersenyum," Makasih tantee" kata Kea berusaha seceria mungkin.

"Ah, sama-sama Sayangnya tante."

Kea kian tersenyum lebar kala ia melihat wajah masam Sandi, Kea bukannya tak menyadari kalau selama ini Sandi sering merasa kasih sayang orang tuanya terbagi dengannya. Tapi, jika dulu Kea merasa tak enak hati oleh perhatian tetangganya ini, sekarang, Kea merasa begitu bersyukur karena telah membuat Sandi tampak begitu cemburu dan benci dalam sekali waktu. Kea ingin membuat Sandi merasa tak diinginkan oleh siapapun, termasuk.. Keluarganya sendiri.

"Oia Ke, Papa lupa tanya ini kekamu." kata Kai tiba-tiba yang membuat semua orang yang ada diruangan itu menatap Kai bingung.

"Apa pa?" Tanya Kea setelah menerima suapan tiramisu dari mamanya.

"Itu- kecelakaan mu semalem. Kamu inget gimana kronologinya?"

Kea tak tau kenapa, tapi secara otomatis ia melirik Sandi yang kini tampak pucat. Kea tersenyum. Ia ingin bermain-main sebentar.

"Kecelakaan ku?" tanya Kea pura-pura tak tau.

"Iya, sebenarnya masalah ini uda papa laporin kepolisi, tapi karena lokasi tempat kamu kecelakaan itu termasuk sepi dan gak ada cctv. Jadi, sejauh ini polisi cuma bilang kalau kamu itu korban tabrak lari." kata Kai serius.

"Papa laporin kepolisi?" Tanya Kea lagi.

Kai mengangguk, "Iya, tapi waktu polisi ngasih dugaan kayak gitu, dan kondisi kamu yang terusan ngedrop. Mereka nantinya bakal minta keterangan sama kamu waktu kamu sadar." kata Kai menarik napasnya, "Tapi, mamamu sama Om Surya bilang lebih baik masalah pelaku ataupun apapun itu dibiarkan dulu dan fokus kekesembuhan kamu. Jadi, laporan papa sempet papa cabut untuk nggak ditindak lanjuti sih. menurut kamu? Gimana?"

"Aku?" tanya Kea bingung.

"Iya, kalau semalem kan papa ragu buat bawa kasus ini kejalur yang lebih jauh karena kondisi kamu yang gak stabil untuk dijadikan narasumber saksi nantinya. Kalau sekarang, gimana? kamu inget kejadiannya nggak?" tanya Kai penuh harap.

Kea terdiam, lagi-lagi ia melirik Sandi. Laki-laki itu sudah mulai tampak gelisah.

"Kalau menurut Om Ke, kalau kamu inget kejadiannya. Kayaknya kasus ini emang harus kita tuntaskan deh. Soalnya kasus ini uda berat loh. Iblis mana coba yang tega ninggali orang sekarat ditengah jalan." kata Surya menimpali.

Kea tersenyum miris, rasanya ia ingin segera berteriak kalau iblis itu adalah anak tetangganya itu. Tapi, Lagi-lagi Kea mencoba bersabar karena ia ingin sedikit bermain.

"Ck, udalah yang lalu biar lalu. Yang penting Kea sekarang selamat. Anggap aja ini tuh teguran buat Kea yang keluar malam-malam." Kata Kelli mengusap rambut Kea.

"Iya juga ya Kell, Aku juga mikir gitu, kalau kasus ini makin lanjut bukan cuma nguras tenaga dan pikiran tapi juga buat masalah makin runyam Biar karma aja deh yang bekerja." kata Tante Mia menimpali yang langsung disetujui oleh Kelli.

"Tapi ini tuh, uda gak wajar kita-

"Kea bingung Pa, tapi gimana kalau kita tanya Sandi. Soalnya kan kita seimbang nih. Papa sama Om Surya mau lanjutin masalah ini, sedangkan mama sama Tante Mia gak mau lanjutin masalah ini." kata Kea akhirnya.

Sandi yang namanya disebut, agak terkejut, ia menatap semua pasang mata yang menatapnya dengan sedikit gentar.

" Sandi?" Kata Kai tak suka, jelas sekali papa satu anak itu membenci anak sahabatnya. Bahkan tak berusaha menutup-nutupi ketidaksukaannya.

"Ah, iya juga sih, mau gimana pun kan Sandi yang uda nolongi Kea." Kata Kelli tersenyum. "Tapi sebenernya kamu inget gak sih Ke?" tanya Kelli lagi, ia merasa agak aneh dengan tingkah anaknya itu.

"Emm, Kea..inget ma, tapi Kea pingin denger tanggapan Sandi. " Kata Kea.

"Lah, yaudah sayang, kalau kamu inget langsung aja kita tindak lanjutin masalahnya, kenapa hatus tunggu tanggapan Sandi?" Kata Kai menggebu.

"Ck, diem dulu Kai. Yaudah, Gimana San?" tanya Kelli.

Sandi tak mengeluarkan suaranya, ia hanya menatap Kea dengan tatapan kebencian yang nyata.

"San" tegur Surya saat Sandi hanya diam.

"Sandi," tegur Surya lagi, Sandi mengalihkan tatapannya.

"Ah, kayaknya Sandi mau bilang masalah ini nggak usah ditindak lanjuti deh Pa," Kata Kea tiba-tiba, gadis itu terkekeh pelan.

"Maksudnya gimana Ke?"

"Iya, masalah ini nggak usah kita bawa kepolisi lagi, kita juga gak perlu cari pelakunya. Soalnya Kea uda dapet siapa pelakunya." Kata Kea yang membuat semua orang dewasa menatapnya kian bingung.

"Siapa Ke?"

"Dia" Kea menunjuk Sandi, "Dia yang uda nabrak Kea sampai kayak gini Pa, Dia, Dia yang nurunin Kea ditengah jalan, Dia yang nabrak Kea pakai sengaja, dia yang nyumpahin Kea mati. DIA PA! BAJINGAN ITU YANG BAWA KEA KEKLUB, BAJINGAN ITU JUGA YANG BUAT YUDA GAK MAU LAGI SAMA KEA! DIA PA! DIA!" Teriak Kea histeris.

Sedetik setelah teriakan Kea terhenti, didetik itu jugalah Sandi merasakan pukulan keras dipipinya.

Kea sialan!

*****

Kea uda berani ya...

Terpopuler

Comments

SN.Padilah

SN.Padilah

gak sabar tahu pengen cepet cepet next

2021-09-04

0

SN.Padilah

SN.Padilah

YUHU seru ,semangat kakak

2021-09-04

0

lihat semua
Episodes
1 S-1-ancaman
2 S-1-Ujian
3 S-1- dendam
4 S-1-Balas dendam
5 S-1- Lusi ya?
6 S-1- Putus?
7 S-1- Yuda kenapa?
8 Kejutaan!
9 S-1 Selamat jalan
10 S-1- Kasihan
11 S-1- Pengecut
12 S-1- Ketakutan
13 S-1- Pelaku
14 S-1- Pembalasan yang berbeda
15 S-1-Senjata makan tuan?
16 S-1- Neraka ya?
17 S-1- Miliknya
18 S-1 Iblis berkedok manusia!
19 S-1- Istri heh!
20 S-1- Sesal
21 S-1- Lucifer
22 S-1- Bisa jauhin dia?
23 S-1- Yuda patah
24 S-1- Luapan
25 S-1- Rencana awal
26 S-1 Jadi gimana?
27 S-1 Keluarga Geano
28 S-1 Amukan
29 S-1 Pembicaraan
30 S-1 Masukan
31 S-1 Tejadi?
32 S-1 Ketakutan yang terjadi
33 S-1 Kesiapan
34 S-1 Menerima takdir
35 S-1 Ragu
36 S-1 Drama
37 S-1 Sharing
38 S-1 Pindah?
39 S-1 Tanggung jawab
40 S-1 Terbiasa
41 S-1 Ngidam?
42 S-1 Kerja
43 S-1 Maaf
44 S-1 Makasih Papa?
45 S-1 Lo bahagia?
46 S-1 Gelisah
47 S-1 Perjanjian masa lalu
48 S-1 Hancur
49 S-1 Remuk Redam
50 S-1 Angela Geono
51 S-1 Salah yang menghantui
52 S-1 Kehilangan yang sesungguhnya
53 S-1 Kesadaran diri
54 S-1 Perubahan yang tanpa disadari
55 S-1 Ayo perbaiki
56 S-1 Terima kasih (End)
57 S-1 Salah (Kea)
58 S-1 Salah (Sandi)
59 S-2 Kehidupan baru
60 S-2 Kebahagiaan mini
61 S-2 Ketakutan tak beralasan
62 S-2 Ohayo, papa
63 S-2 Mama jangan iri ya
64 S-2 Membulatkan tekad
65 S-2 Tangisan yang dihayalkan
66 S-2 Aiko Geano
67 S-2 Mama ga mewosamasu
68 S-2 Hai, Aiko
69 S-2 Arti sebuah kebahagiaan (END)
70 S-2 Salah (Aiko)
71 S-2 Salah (Papa) Bagian 1
72 S-2 Salah (Papa) bagian 2
73 S- 2 Cinta terbaik
74 Tentang mereka
75 EGO- Adhira
76 Karma dan balas dendam
Episodes

Updated 76 Episodes

1
S-1-ancaman
2
S-1-Ujian
3
S-1- dendam
4
S-1-Balas dendam
5
S-1- Lusi ya?
6
S-1- Putus?
7
S-1- Yuda kenapa?
8
Kejutaan!
9
S-1 Selamat jalan
10
S-1- Kasihan
11
S-1- Pengecut
12
S-1- Ketakutan
13
S-1- Pelaku
14
S-1- Pembalasan yang berbeda
15
S-1-Senjata makan tuan?
16
S-1- Neraka ya?
17
S-1- Miliknya
18
S-1 Iblis berkedok manusia!
19
S-1- Istri heh!
20
S-1- Sesal
21
S-1- Lucifer
22
S-1- Bisa jauhin dia?
23
S-1- Yuda patah
24
S-1- Luapan
25
S-1- Rencana awal
26
S-1 Jadi gimana?
27
S-1 Keluarga Geano
28
S-1 Amukan
29
S-1 Pembicaraan
30
S-1 Masukan
31
S-1 Tejadi?
32
S-1 Ketakutan yang terjadi
33
S-1 Kesiapan
34
S-1 Menerima takdir
35
S-1 Ragu
36
S-1 Drama
37
S-1 Sharing
38
S-1 Pindah?
39
S-1 Tanggung jawab
40
S-1 Terbiasa
41
S-1 Ngidam?
42
S-1 Kerja
43
S-1 Maaf
44
S-1 Makasih Papa?
45
S-1 Lo bahagia?
46
S-1 Gelisah
47
S-1 Perjanjian masa lalu
48
S-1 Hancur
49
S-1 Remuk Redam
50
S-1 Angela Geono
51
S-1 Salah yang menghantui
52
S-1 Kehilangan yang sesungguhnya
53
S-1 Kesadaran diri
54
S-1 Perubahan yang tanpa disadari
55
S-1 Ayo perbaiki
56
S-1 Terima kasih (End)
57
S-1 Salah (Kea)
58
S-1 Salah (Sandi)
59
S-2 Kehidupan baru
60
S-2 Kebahagiaan mini
61
S-2 Ketakutan tak beralasan
62
S-2 Ohayo, papa
63
S-2 Mama jangan iri ya
64
S-2 Membulatkan tekad
65
S-2 Tangisan yang dihayalkan
66
S-2 Aiko Geano
67
S-2 Mama ga mewosamasu
68
S-2 Hai, Aiko
69
S-2 Arti sebuah kebahagiaan (END)
70
S-2 Salah (Aiko)
71
S-2 Salah (Papa) Bagian 1
72
S-2 Salah (Papa) bagian 2
73
S- 2 Cinta terbaik
74
Tentang mereka
75
EGO- Adhira
76
Karma dan balas dendam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!