"A-apa? emang i-iya kan? Lo bilang, gak akan ada manusia yang mau sama gue lagi, ta-tapi buktinya sekarang lo sama gue san? apa lo gak menyedihkan? Dan kalau lo mau buat gue ngerasai neraka lo. gu-e juga bisa buat nereka penderitaan buat lo. Gue bisa buat lo menyedihkan kan San, gue bisa buat lo dipandang rendah dan menjijikkan sama semua orang akhh San"
"Lo! Lo cewek bajingan sebajingan yang pernah gue kenal Ke." desis Sandi dengan tangan terkepal kuat dirambut Kea
Kea terkekeh, "Lo baru tau?" Kata Kea sambil memejamkan matanya, merasakan bagaimana jambakan- suaminya.
***
Sandi melepaskan jambakannya ketika ia mendengar langkah mendekat, mungkin itu Mama Kea dan mamanya.
"Hapus air mata lo" Desis Sandi melirik pintu kamar Kea yang tertutup.
Kea tekekeh, "Lo takut? Bay the way bekas cengkraman lo kayaknya masih ngebekas deh hiks, atau jambakan-
"Kea, lo nantangin gue?"
"Nantangi apa?" Kata Kea mengahapus air mata dipipinya dengan kasar.
"Lo- Sampai lo ngadu sama mama gue ataupun mama lo, gue bener-bener bakal buat lo nyesel Ke." ancam Sandi.
"Gak ada hal yang paling gue sesalkan didunia ini selain ketemu sama iblis kayak lo waktu TK dulu bahkan sampai sekarang" kata Kea menantang ancaman Sandi.
Sandi terkekeh, ia menatap Kea remeh, "Iya kah? Gue dulu malah seneng, dapet mainan baru, ah nggak, mainan butut yang layak dibuang kayak lo pas Tk"
Sandi menatap Kea remeh sedangkan Kea menatap Sandi dengan penuh dendam, tangannya mengepal, ia bersumpah pada dirinya sendiri, ia akan membuat Sandi merasakan apa yang ia rasakan dulu.
"Eh, San, Kalian kok duduk dilantai sih." Mia datang sambil menegerutkan kening saat mrndapati anak menantunya duduk dilantai, bukan diranjang.
"Sandi gak kuat angkat Ke Tan" Kata Kelli mencoba tersenyum, tapi bekas tangisannya tak dapat ditutupi, Mia dan Kelli menatap sepasang pengantin baru itu dengan diam.
Bekas isakan Kelli, mata merah Kelli, rambut acak-acakan Kelli, seolah menjawab apa yang baru saja terjadi diantara pasangan muda itu.
Sandi mengalihkan tatapannya saat mamanya menatapnya marah. "Kamu ditunggu sama kakek dibawah San," kata Mia dingin.
Sandi berdiri, melewati kedua wanita dewasa itu dengan penuh usaha, mencoba tersenyum yang sayangnya dibalas tatapan datar oleh keduanya. Sandi memegang dadanya saat sesaat hatinya hancur karena perlakuan berbeda mamanya.
***
"Jadi, Apa kelanjutan dari hubungan anak-anak ini. Sandi belum tamat sekolah, gitu juga Kea." Kata kakek Kea dari pihak Kai yang sejak awal baru kali ini bicara. Ketara sekali laki-laki tua itu merasakan kecewa yang mendalam. Dalam kehidupannya, ia bukan hanya gagal menjadi seorang ayah untuk Kai dulu, kini ia juga gagal menjadi kakek untuk cucu satu-satunya.
"Sandi harus tetep sekolah," Kata Kai buka suara saat semua orang disana terdiam, begitupun Sandi yang sejak awal diam bagai patung.
"Sekolah berapa lama Kai, kamu pikir masalah ini bisa terus ditutupi dan gak bakal kedengaran sampai sekolah? Ada tetangga yang tau, ada rekan-rekan kerja yang tau. Kamu pikir mereka bisa disepercaya itu untuk gak buka mulut dan bergosip. Apalagi ada anak seuasia Sandi sama Kea dikompleks ini kan?" Kata Seno, kakek Kea mencoba realistis. pasalnya, walaupun pernikahan Sandi dan Kea diadakan tertutup dan hanya secara agama. Tapi, tentu saja tetangga depan dan samping mereka tau. Karena sungguh, telinga tetangga lebih jeli dari apapun.
"Tapi Yah, kalau Sandi dan Kea lepas bagaimana sama masa depan mereka? Kai belajar dari masalalu Kai Yah. Gak segampang itu cari kerja." kata Kai putus asa.
"Kalau kamu belajar dari masalalu mu, kenapa kejadian mu dulu bisa keulang lagi." Sindir Seno tajam, Kai diam, begitupun yang lain. Bahkan pihak Sandipun tak bersuara, rasanya terlalu memusingkan sekaligus memalukan. Apa lagi setelah kejadian Sandi yang hampir membunuh Kea dikecelakaan yang lalu dan omong-omong percobaan pembunuhan itu bukanlah yang pertama. Dulu, masalah Kea yang mengalami depresi berat akibat bullying disekolah oleh Sandi juga membuat pihak Sandi tak berani berkomentar. Sandi benar-benar iblis berbentuk manusia.
"Kita biarin mereka sekolah dulu, untuk biaya. Biarkan kita orang tua yang tanggung. Setidaknya sampai mereka dewasa." Kata Andi, Opa Kea itu berbicara tenang.
"Dan biarkan Sandi semakin gak tau diri" kata Kakek Sandi tajam, kakek Sandi itu memang tak menyukai tabiat cucunya sejak dulu yang terlalu liar. Apalagi masalah sekarang, Sandi seperti membuat masa tuanya penuh dengan kesengsaraan.
Sandi mengepalkan tangannya, ia tak suka direndahkan, "Biar Kea, Sandi yang tanggung jawab KeK, Sandi bisa biayai Kea" Sandi menelan ludahnya, "Karena Sandi suaminya."
"Itu emang harus, bagus kalau sadar diri, tapi mau biayai pakai kamu hah? Kamu aja masih sekolah. kamu pikir kakek gak tau kelakuan bejatmu yang selama ini ditutup-tutupi papa mama mu hah?"
Hening, tak ada lagi yang bersuara sampai akhirnya, Surya angkat bicara. "Untuk sekarang, biar Sandi sama Kea lanjut sekolah, buat masalah kedepannya kita pikirkan nanti. Dan untuk tempat tinggal biar Kea dan Sandi tinggal dirumah kami dan-"
"Dan biarkan Kea jadi samsak kegilaan Sandi gitu?" sambung Kai tajam.
Surya menghela napas, "Kai nggak kayak gitu-
"Itu benar, biar Kea tinggal sama Sandi, mau bagaimana pun Sandi suaminya sekarang Kai. itu faktanya." Kata Kakek Kea pelan. Menampar hati Kai dengan sangat. Yah, Keanya sudah milik Sandi sekarang.
Sedangkan Sandi terpaku, Kea miliknya.. ntah kenapa hatinya berdesir hangat... Namun tangannya mengepal.
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
ruby
author kemana ini yak :( kumencari mencari sehat2 kan ya Aamiin
2021-09-22
0
ruby
kangen keaaaa , ka lanjut plis maafin bukan mau nodong kaya penagih hutang tapi kangen cerita kea sandi penasaran
2021-09-21
0
Jel27
kk lanjot dongg😅
2021-09-20
1