S-1 Selamat jalan

Kea masih tergugu disana, tubuhnya merosot dengan menyedihkan dan ia seperti kehilangan seluruh tenaganya. Gadis itu bahkan sudah tak memperdulikan bagaimana sakitnya tangannya saat terpijak orang lain, bagaimana sakit bahunya yang tertendang orang-orang yang berlalu lalang. Kea benar-benar tak peduli, ia hanya ingin menangisi kebodohannya.

Menangisi kecerobohannya, bagaimana bisa ia tertipu dengan muda oleh akal busuk sandi? Kenapa ia tak curiga dengan pesan teks gila Sandi padanya? bagaimana ia tak mendengarkan ucapan mang Asep yang mengatakan kalau suara Yuda agak berbeda.

Kenapa?

Kenapa ia sebodoh ini?

Kenapa ia tak mempercayai Yudanya?

Sekarang Yudanya telah pergi,

Yuda nya pergi.

"Akhhh,,, hiks" Tangisnya makin tak karuan.

"Hiks, Hiks, Yuda hiks" Tangis Kea makin meyayat hati, gadis itu memukuli dadanya yang kian sesak. Ia telah kehilangan kekasihnya. Ia kehilangan sebagian kebahagiannya.

"Hei, manis, ngapain sih nangis sampai segitunya hm?"

Kea mendongakkan kepalanya, gadis itu butuh beberapa detik untuk menyesuaikan fokus pandangannya.

"Haloo,"

Kea meringsutkan tubuhnya kebelakang saat ia menyadari orang yang menyapanya adalah orang yang tak ia kenal.

Laki-laki bertubuh gendut, Dari suaranya Kea dapat menebak kalau laki-laki ini adalah laki-laki yang sama yang hampir berbuat tak senonoh dengannya beberapa saat yang lalu.

"Hei, uda dong, jangan mundur terus. Om kan jadi susah mau deketinnya."

"Hiks" Kea semakin gemetar ketakutan saat tangannya ditarik kuat, Kea tergerat kedepan. Mendekati laki-laki itu.

"Cup-cup, uda nangisnya, kamu nangis sekuat apapun gak bakal ada yang denger disuara musik begini."

"Le-lepas hiks" Kea menggeeleng-gelengkan kepalanya saat tangan laki-laki itu mengelus pipinya.

"Uda jangan sok jual mahal, kamu juga uda dibuang sama pacar kamu tadi itu kan?"

Kea menatap sekelilingnya, untuk pertama kali dalam hidupnya, Kea merasa ia membutuhkan Sandi untuk menolongnya.

"S-sandi hiks?" tangis Kea masih tetap mencoba memberontak saat laki-laki itu mencoba memeluknya.

"Diem!"

"Sandi hiks!"

"Diem saya bilang!" Bentak laki-laki itu saat Kea terus memberontak. Ia mencengkal tangan Kea dengan keras.

"Asal kamu tau ya, pacar kamu itu yang kasih kamu ke saya?"

Kea terdiam, ia tak lagi berteriak walaupun respon tubuhnya menunjukkan kebalikannya, ia masih bergetar ketakutan. Tapi, laki-laki itu bilang, Sandi yang memberikannya pada laki-laki itu.

Sandi, apakah sebejat itu?

"Akh?" Kea mengerang sakit saat tubuhnya ditarik kasar untuk mundur. Ia lalu merasakan rangkulan seseorang dilehernya.

"Ck, gue bilang lo liat-liatkan cewek gue, bukan ko *****-***** bangsat!" Maki Sandi emosi.

Kea mendongakkan kepalanya, ia menatap Sandi dengan pandangan kosong. Laki-laki itu saling adu cekcok sebelum akhirnya laki-laki gendut itu melangkah pergi walaupun sambil memaki.

Kea masih tak tau harus merespon apa, bahkan ketika Sandi menggendongnya kepunggung laki-laki itu, Kea masih betah dalam keterdiamannya.

***

"Lo jangan mati sekarang, gue gak mau masuk penjara untuk suatu tuduhan gak bermutu nantinya." kata Sandi sambil meletakkan jaketnya dibahu Kea setelah mereka masuk kedalam mobil yang ntah milik siapa, Kea tak tau, yang pasti ini bukan mobil milik Sandi, karena Sandi tak pernah mengendarai mobilnya.

Kea masih diam, ia hanya menatap Sandi dengan kosong. Kea benar- benar seperti manusia kehilangan semangat hidupnya.

Tok!

Tok!

Kea dan Sandi menoleh kearah kaca mobil yang diketuk beberapa kali, lalu Sandi keluar, menemui laki-laki sebaya mereka dengan gayanya. lalu tak lama Sandi kembali lagi masuk kedalm mobil.

"Kunci lo"

Kea agak tersentak mundur saat Sandi berdecak dan mulai meraba bajunya, laki-laki itu mengambil kunci motor Kea dari kantung piyamanya.

"Anter rumah gue aja ya bro, thanks" Sandi berteriak santai, laki-laki itu lalu mulai menghidupkan mesin mobil dan menjalankannya dengan begitu lihai

"Gue serius waktu gue bilang pingin bunuh lo Ke, tapi gue juga serius waktu gue bilang, gue males lo mati sekarang dan nyusahin gue" kata Sandi sinis.

Kea mengusap pipinya, ia menatap Sandi dengan tatapan paling menyedihkan. "Ke-kenapa san?"

Sandi meliriknya sekilas sebelum kembali fokus kejalanan. "Yah, lo pikir dong pakai otak, siapa juga yang mau dituduh bersalah buat hal kecil dan gak guna kayak lo." sinis Sandi.

"Hiks, gue tanya! kenapa lo ngebenci gue sampai segitunya san hiks, KENAPA SAN! KENAPA HIKS, GUE SALAH APA SAMA LO! gue salah apa hiks, hiks." Kea terisak.

"Drama!" Desis Sandi tak peduli.

Kea yang emosi menarik lengan Sandi, membuat mobil yang mereka tumpangi oleng karena Sandi yang terkejut, mereka hampir saja keluar jalur dan menabrak mobil lain jika saja Sandi tak memiliki refleks yang bagus.

"Bangsat, Anjing! Mau lo apa Bego!" Maki Sandi begitu ia menepikan mobil itu kepinggir jalan.

Kea juga ikut tertegun saat nyawanya hampir saja melayang untuk hal sepele yang ia lakukan.

"Gu-gue-

"Heh, denger ya, Kalau lo mau mati, mati aja sana. lo emang gak layak hidup. Tapi gak usah ngajak-ngajak gue juga Babi" maki Sandi lepas kendali.

"Kenapa?" tanya Kea gamang, gadis itu masih setengah sadar atas keterkejutannya, tapi alam bawah sadarnya otomatis melontarkan tanya.

Sandi tersenyum, senyum mengejek yang tampak begitu merendahkan. "Kenapa? Lo tanya kenapa Ke? Rasanya gue gak nyangka orang gak layak hidup kayak lo masih tanya kenapa, gue harap lo cepet sadar deh. Ngaca kalau perlu. Lo itu cuma menuh-menuhi dunia aja."

Kea menatap Sandi kian dalam, "Kenapa San? hiks, gue tanya kenapa lo benci gue segitunya? Kenapa lo selalu hancurin kebahagian gue. Kenapa! Lo jijik kan sama gue? Lo benci kan sama gue! Tapi kenapa lo selalu muncul dikehidupan gue, kenapa! Asal lo tau ya hiks, hiks, yang pantes mati, yang gak layak hidup hiks, itu lo, Elo san!"

Brak!

Kea memojokkan tubuhnya saat, Sandi memukul Setir kemudi dengan napas memburu.

"Apa lo bilang? Gue, gue yang hancurin kebahagian lo?. Lo Kea! LO YANG SELALU HANCURIN KEBAHGIAN GUE, LO YANG BUAT GUE DIBENCI SEMUA ORANG! LO YANG BUAT GUE KAYAK IBLIS DIMATA SEMUA ORANG BAHKAN BUAT NYOKAP BOKAP GUE SENDIRI. Lo, Ke, Lo yang hancurin kebahagiaan gue. Lo yang lemah, orang kayak lo emang layak mati dari dulu, tapi kenapa semua orang selalu bela lo. kenapa semua orang merhatiin lo yang bahkan belum tentu bisa hidup lama. Kenapa hah!-

-Kenapa Kea! kenapa! Gara-gara lo, Gue kehilangan lusi, gara-gara lo, gue kehilangan kepercayaan nyokap bokap gue, dan gara-gara lo juga, gue kejerat lingkaran setan ini. Gara-gara lo Kea! Gara-gara lo akh!" Sandi meninju setir kemudinya.

Napas laki-laki itu memburu, "Keluar!"

Kea mengkerut takut, baru kali ini ia melihat Sandi semarah ini.

"Keluar gue bilang, Bangsat!" teriak Sandi kian keras, tangan laki-laki itu sudah hampir menampar Kea, tapi ia menariknya kembali,

"S-san"

"Keluar gue bilang, Keluar!"

Dengan tangan gemetar, Kea membuka pintu mobil, gadis itu langsung terdorong jatuh ketika Sandi mendorongnya.

"S-san" Kea menangis takut, kali ini ia benar-benar takut, Jalanan ini begitu gelap untuknya. Ia buta arah. Kea tak tau harus kemana melengkah.

Sandi berdecih, laki-laki itu menutup pintu mobilnya keras, membiarkan Kea dipinggir jalan dengan jeritannya yang meyayat hati.

Kea menatap mobil Sandi yang perlahan mundur, lalu mengarahkan lampu kearahnya. Kea masih tak mengerti kenapa mobil Sandi terus mundur. Bukannya maju,

Tapi perlahan, matanya membulat kaget saat dengan laju tinggi mobil itu maju dan mengarah kedirinya.

Kea berusaha bangkit, tapi ia kembali terjatuh karena tubuhnya yang gemetaran.

Sedangkan Sandi tersenyum, "Selamat jalan Kea" desisnya dengan mata merah.

Terpopuler

Comments

AlychiaAl

AlychiaAl

semangattt ka
ditunggu upnya

2021-08-25

0

ruby

ruby

Alhamdulillah update sumpah gw nunggu banget setiap updatenya kagak bohong

2021-08-24

0

stvw_nd

stvw_nd

semangat up, makin penasaran ama cerita ini

2021-08-24

0

lihat semua
Episodes
1 S-1-ancaman
2 S-1-Ujian
3 S-1- dendam
4 S-1-Balas dendam
5 S-1- Lusi ya?
6 S-1- Putus?
7 S-1- Yuda kenapa?
8 Kejutaan!
9 S-1 Selamat jalan
10 S-1- Kasihan
11 S-1- Pengecut
12 S-1- Ketakutan
13 S-1- Pelaku
14 S-1- Pembalasan yang berbeda
15 S-1-Senjata makan tuan?
16 S-1- Neraka ya?
17 S-1- Miliknya
18 S-1 Iblis berkedok manusia!
19 S-1- Istri heh!
20 S-1- Sesal
21 S-1- Lucifer
22 S-1- Bisa jauhin dia?
23 S-1- Yuda patah
24 S-1- Luapan
25 S-1- Rencana awal
26 S-1 Jadi gimana?
27 S-1 Keluarga Geano
28 S-1 Amukan
29 S-1 Pembicaraan
30 S-1 Masukan
31 S-1 Tejadi?
32 S-1 Ketakutan yang terjadi
33 S-1 Kesiapan
34 S-1 Menerima takdir
35 S-1 Ragu
36 S-1 Drama
37 S-1 Sharing
38 S-1 Pindah?
39 S-1 Tanggung jawab
40 S-1 Terbiasa
41 S-1 Ngidam?
42 S-1 Kerja
43 S-1 Maaf
44 S-1 Makasih Papa?
45 S-1 Lo bahagia?
46 S-1 Gelisah
47 S-1 Perjanjian masa lalu
48 S-1 Hancur
49 S-1 Remuk Redam
50 S-1 Angela Geono
51 S-1 Salah yang menghantui
52 S-1 Kehilangan yang sesungguhnya
53 S-1 Kesadaran diri
54 S-1 Perubahan yang tanpa disadari
55 S-1 Ayo perbaiki
56 S-1 Terima kasih (End)
57 S-1 Salah (Kea)
58 S-1 Salah (Sandi)
59 S-2 Kehidupan baru
60 S-2 Kebahagiaan mini
61 S-2 Ketakutan tak beralasan
62 S-2 Ohayo, papa
63 S-2 Mama jangan iri ya
64 S-2 Membulatkan tekad
65 S-2 Tangisan yang dihayalkan
66 S-2 Aiko Geano
67 S-2 Mama ga mewosamasu
68 S-2 Hai, Aiko
69 S-2 Arti sebuah kebahagiaan (END)
70 S-2 Salah (Aiko)
71 S-2 Salah (Papa) Bagian 1
72 S-2 Salah (Papa) bagian 2
73 S- 2 Cinta terbaik
74 Tentang mereka
75 EGO- Adhira
76 Karma dan balas dendam
Episodes

Updated 76 Episodes

1
S-1-ancaman
2
S-1-Ujian
3
S-1- dendam
4
S-1-Balas dendam
5
S-1- Lusi ya?
6
S-1- Putus?
7
S-1- Yuda kenapa?
8
Kejutaan!
9
S-1 Selamat jalan
10
S-1- Kasihan
11
S-1- Pengecut
12
S-1- Ketakutan
13
S-1- Pelaku
14
S-1- Pembalasan yang berbeda
15
S-1-Senjata makan tuan?
16
S-1- Neraka ya?
17
S-1- Miliknya
18
S-1 Iblis berkedok manusia!
19
S-1- Istri heh!
20
S-1- Sesal
21
S-1- Lucifer
22
S-1- Bisa jauhin dia?
23
S-1- Yuda patah
24
S-1- Luapan
25
S-1- Rencana awal
26
S-1 Jadi gimana?
27
S-1 Keluarga Geano
28
S-1 Amukan
29
S-1 Pembicaraan
30
S-1 Masukan
31
S-1 Tejadi?
32
S-1 Ketakutan yang terjadi
33
S-1 Kesiapan
34
S-1 Menerima takdir
35
S-1 Ragu
36
S-1 Drama
37
S-1 Sharing
38
S-1 Pindah?
39
S-1 Tanggung jawab
40
S-1 Terbiasa
41
S-1 Ngidam?
42
S-1 Kerja
43
S-1 Maaf
44
S-1 Makasih Papa?
45
S-1 Lo bahagia?
46
S-1 Gelisah
47
S-1 Perjanjian masa lalu
48
S-1 Hancur
49
S-1 Remuk Redam
50
S-1 Angela Geono
51
S-1 Salah yang menghantui
52
S-1 Kehilangan yang sesungguhnya
53
S-1 Kesadaran diri
54
S-1 Perubahan yang tanpa disadari
55
S-1 Ayo perbaiki
56
S-1 Terima kasih (End)
57
S-1 Salah (Kea)
58
S-1 Salah (Sandi)
59
S-2 Kehidupan baru
60
S-2 Kebahagiaan mini
61
S-2 Ketakutan tak beralasan
62
S-2 Ohayo, papa
63
S-2 Mama jangan iri ya
64
S-2 Membulatkan tekad
65
S-2 Tangisan yang dihayalkan
66
S-2 Aiko Geano
67
S-2 Mama ga mewosamasu
68
S-2 Hai, Aiko
69
S-2 Arti sebuah kebahagiaan (END)
70
S-2 Salah (Aiko)
71
S-2 Salah (Papa) Bagian 1
72
S-2 Salah (Papa) bagian 2
73
S- 2 Cinta terbaik
74
Tentang mereka
75
EGO- Adhira
76
Karma dan balas dendam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!