S-1- Pengecut

"Terus kenapa kamu yang bawa Kea kerumah sakit? bukan Pacarnya."

Sandi menghentikan langkahnya, ia menatap papanya sekilas, "Mungkin, kasihan" sahutnya santai.

***

Sandi menatap kaca yang menampilan keseluruhan penampilannya, bajunya yang berbau anyir dan berbercak darah, rambutnya yang acak-acakan, sudut-sudut pipi dan bibirnya yang lebam membuatnya tampak seperti zombi dalam sebuah film.

Laki-laki itu melepas bajunya, duduk termenung dipinggir ranjang tidurnya. Menatap dinding kamarnya yang kosong. pikirannya berkelana.

Kea koma,

Ia senang, yah, ia senang, tapi kenapa? Kenapa ia merasakan dadanya sakit dalam bersamaan?

Bukannya seharus ia merayakannya dengan suka cita, mentraktir semua teman-temannya keklub, kalau perlu besok malam ia masuk keruangan Kea dan mencabut alat-alat penyambung kehidupan gadis itu. Agar Ia puas. Dan ia akan merasakan kebahagiaan yang luar biasa.

Tapi, lagi-lagi kenapa? Kenapa sebagian sisi hatinya merasakan sakit, seolah merasa kasihan pada manusia lemah dan tak layak hidup itu.

Sandi memejamkan matanya, tangannya mengepal kuat. Ia kenapa?

***

Tiga hari, tiga hari sudah Kea koma. Dan itu artinya sudah hampir dua minggu juga gadis itu tak masuk sekolah.

Teman-teman kelas mulai heboh dengan kabar kecelakaan Kea. Guru-guru mulai banyak bertanya.

Kea itu penyakitan, lemah dan hidup seperti manusia tak memiliki hasrat kehidupan. Itu sebabnya Sandi sering mengatainya ia tak layak hidup.

Oleh sebab itu juga, Kealfaan Kea seminggu yang lalu saat gadis itu sakit setelah kasus perkelahian yang melibatkan Yuda dan Sandi tidak terlalu membuat kaget. Kea memang sering alfa, sejak dulu gadis itu tak pernah masuk seminggu penuh. Selalu, selalu libur dengan banyak alasan. Dan salah satu alasan yang sudah sangat dihapal semua orang adalah 'Sakit' atau 'berobat'.

Dulu, saat awal-awal masuk SMA, gadis itu selalu mendapat teguran dan hukuman karena jarang masuk. Tapi, setelah papa Kea datang kesekolah untuk menjelaskan keadaan dan kondisi tubuh Kea, perlahan, baik pihak sekolah ataupun teman-teman kelas yang dulu sering menyindirnya tukang bolospun mulai memakluminya.

Kea selalu mendapat keistimewaan sendiri diantara teman-temannya, alasannya karena Kea itu punya jantung yang lemah, paru-paru yang bermasalah sejak kecil dan banyak masalah kesehatan lagi yang ia alami selain mata minus parah dan pendengaran yang buruk.

Dan kebiasaan Kea yang jarang masuk itu sudah menjadi suatu hal yang biasa, oleh sebab itu walaupun Kea sudah tidak masuk hampir dua minggu tak ada yang mencarinya. Sampai akhirnya, Sheril sahabat Kea itu berteriak heboh kalau Kea kecelakaan.

"San, lo beneran gak ikut kerumah sakit?" Tanya Deni saat Sandi tampak begitu santai disaat yang lain heboh untuk pergi kerumah sakit.

Sandi melirik teman sekelasnya itu sambil tertawa, "Ngapain? Ntar aja kalau pas pemakaman gue dateng." kata Sandi santai.

Mario melempar botol minum dingingnya, "Anjir nih orang, Psikopat kayaknya lo San."

"Gila emang," kata Deni lagi, "Tapi si Kea kan tetangga lo kan?"

"Tetangga nyokap gue dia, gue gak punya tetangga kayak dia."

"Ck, lo ada dendem apa sih sama tuh bocah San? Padahal ya kalau gue bilang, Kea itu baik loh anaknya, cantik juga bay the way." kata Deni mencodongkan tubuhnya kemeja.

Sandi mengkerutkan keningnya tak suka, "Dia yang buat gue putus sama Lusi, dia juga yang buat gue sama Yuda sering berantem dan lo bilang dia baik? C'mon man, otak lo masih berfungsi kan?" sarkas Sandi.

"Ceilah, Lo putus sama Lusi kan, yah, emang dasarnya aja lo yang durjana. Lah, kalau masalah Yuda. Sadar Bro, lo yang selalu cari gara-gara sama tuh pasangan." kata Deni lagi.

Sandi tersenyum kecil, "Yah, yah, terserah lo."

"Gue denger dari anak-anak cewek, Yuda uda putus sama Kea, Yuda juga kayaknya gak peduli gitu Kea dirumah sakit. Gila, Yuda yang sebucin itu bisa move on secepat itu njir" Kata Mario menepuk bahu Deni.

Sandi terdiam, ia pikir bagus juga rencananya, berarti saat diklub itu mereka benar-benar putus. Sandi pikir, Yuda akan bersikal sok gantle dengan kembali pada Kea saat Kea diambang kematian seperti ini.

Sandi tersenyum puas, ternyata tak ada salahnya juga ia menyabotase ponsel Yuda diam-diam untuk membuat Kea tertipu mentah-mentah waktu itu.

"Putus kenapa ya?" kata Deni pelan, agak penasaran. "Jangan-jangan Kea kecelakaan karena mau bunuh diri habis putus sama Yuda." kata Deni tertawa.

Sandi tersenyum, "Yuda uda sadar kali, dia dibodoh-bodohi sama manusia gak guna kayak Kea. Makan hati dia tiap hari ngadepin manusia sok suci itu"

"Maksud lo?"

"Menurut lo? kenapa gue sebenci itu sama Kea?" desisan Sandi itu membuat kedua temannya mengernyit.

Maksudnya apa?

***

Sandi baru keluar dari gedung sekolah saat jam sudah menunjukkan pukul 5.16 sore. Suasana sekolah sudah sepi dan tinggal menyisakan segelintir orang yang masih sibuk mengemas barang setelah ekskul.

Kelas dua belas memang sudah tak diizinkan mengikuti ekskul karena sudah semester dua. Mereka hanya mendapat jam tambahan belajar dua jam tiap harinya. Itu artinya, seharusnya anak kelas dua belas yang lain sudah pulang hampir satu jam yang lalu, tapi Sandi mengerutkan keningnya saat ia melihat kekasih, ah atau mantan kekasih Kea yang duduk diatas motornya.

Motornya,

Sandi menggeram tak suka, tapi ia berusaha bersikap santai karena ia tau, banyak masalah yang ia miliki dengan mantan Kea itu. Salah satunya masalah patah tulang rusuk dua minggu yang lalu dan juga..Masalah pencurian ponsel tentunya.

"Sori man, lo bisa minggir?" tanya Sandi saat sudah berhadapan dengan Yuda.

Yuda menaikkan alisnya, "Kenapa? lo mau pulang? duh, tapi gue uda terlanjur nyaman nih, gimana?"

Sandi tersenyum, "Ck, C'mon Yud, gue lagi gak mood buat mainan sama lo."

"Yang ngajak lo mainan itu siapa njing?"

"Ups, selow lah, santai aja kenapa sih. Maki-maki ntar lo dimarah Kea loh. Eh, sori, lo kan uda putus" kekeh Sandi mengejek.

"Bastard!" Yuda bangkit dari duduknya, ia lalu menerjang Sandi dengan pukulan penuh, walaupun dadanya agak terasa nyeri karena tulang rusuknya belum sembuh total.

"Cih" Sandi meludah, ada darah diludahnya. Tapi, laki-laki itu tak berniat membalas. Ia ingin memanas-manasi mantan Kea ini saja daripada main tangan. Mengingat perkelahian mereka sebelumnya mendapat teguran dari pak Sohibi.

Sandi tak mau ambil resiko kalau nantinya pak sohibi mencabut beasiswanya dan mengembalikannya keKea. Ck, memikirkannya saja Sandi sudah merasa tak terima.

"Lo yang ambil hp gue dan jebak Kea kan!?" Marah Yuda mencengkram kerah kemeja Sandi.

Sandi menampilkan wajah pura-pura terkejut, "Gue? jebak Kea? Nggak lah, cewek lo aja yang bodoh"

Bugh

Sandi merasakan rahangnya kaku karena pukulan Yuda,

"Lo juga yang cium Kea pakai paksa kan?"

Sandi terbahak, "Paksa, Well, kayaknya pacaran 4 tahun gak buat lo ngerti Kea deh. Apa waktu itu lo liat Kea ngelawan?"

Yuda terdiam, posisinya saat itu adalah dibelakang Kea. Dan ia melihat bagaimana kasarnya Sandi mencium kekasihnya itu. Tapi Kea memang tak memberontak. itu artinya..

"Well, uda sadar? Kalau ciuman kasar ditempat kayak gitu aja Kea gak berontak. Terus apa lo pikir gue sama Kea baru pertama kali ngelakuinnya. And, bay the way, Gue kenal Kea dari kecil, rumah kita juga tetanggaan dan.. Lo tau kelakuan Gue... Apa menurut lo, selama ini gue nganggurin barang berharga tanpa penjagaan kayak Kea. Dan, menurut lo apa alesan Kea dan bokapnya ngebenci gue sampai segitunya?"

Cengkraman Yuda melemah, Laki-laki itu tampak limblung. "Lo- sama Kea, Lo uda- bagsat!" Yuda menghajar Sandi kian kuat.

Sandi terjatuh, tapi ia masih sempat terkekeh. Rasanya sangat senang membodohi Yuda. Cih, padahal, pada kenyataannya. Ciuman waktu itu adalah Skinship pertama Sandi dan Kea. Saat itu juga Kea memberontak, gadis itu menangis disela ciuman mereka. Tapi.. Well. Yuda memang sebodoh itu.

"Lo-, lo tau San? Gue uda sering nemuin orang brengsek, tapi gue baru nemuin orang brengsek gila kayak lo. Gue mau bunuh lo sekarang. Tapi- gue tau, Itu gak bakal nyelesain masalah." Kata Yuda gamang. Laki-laki itu sangat terluka oleh banyak fakta palsu yang ia terima.

Tadi, ia berniat menemui Kea. memulai dari awal semua hubungan mereka. Ia ingin kembali ke Kea. Tapi mendengar ucapan Sandi tadi, Yuda merasa..

Hatinya sudah mati rasa.

Yuda beranjak dari posisinya. ia sudah melangkah agak jauh ketika ia berbalik badan untuk berbicara pada Sandi yang kini masih mengerang kesakitan.

"Gue cuma mau bilanh, gue titip Kea. jangan jadi pengecut lo"

Dan Sandi terdiam.

*****

Yuda hiks.

Terpopuler

Comments

SN.Padilah

SN.Padilah

ya ampun makin gereget aja

2021-08-30

0

ruby

ruby

kea bangun dong huhu 😭 semangat author 💪🏻

2021-08-29

0

lihat semua
Episodes
1 S-1-ancaman
2 S-1-Ujian
3 S-1- dendam
4 S-1-Balas dendam
5 S-1- Lusi ya?
6 S-1- Putus?
7 S-1- Yuda kenapa?
8 Kejutaan!
9 S-1 Selamat jalan
10 S-1- Kasihan
11 S-1- Pengecut
12 S-1- Ketakutan
13 S-1- Pelaku
14 S-1- Pembalasan yang berbeda
15 S-1-Senjata makan tuan?
16 S-1- Neraka ya?
17 S-1- Miliknya
18 S-1 Iblis berkedok manusia!
19 S-1- Istri heh!
20 S-1- Sesal
21 S-1- Lucifer
22 S-1- Bisa jauhin dia?
23 S-1- Yuda patah
24 S-1- Luapan
25 S-1- Rencana awal
26 S-1 Jadi gimana?
27 S-1 Keluarga Geano
28 S-1 Amukan
29 S-1 Pembicaraan
30 S-1 Masukan
31 S-1 Tejadi?
32 S-1 Ketakutan yang terjadi
33 S-1 Kesiapan
34 S-1 Menerima takdir
35 S-1 Ragu
36 S-1 Drama
37 S-1 Sharing
38 S-1 Pindah?
39 S-1 Tanggung jawab
40 S-1 Terbiasa
41 S-1 Ngidam?
42 S-1 Kerja
43 S-1 Maaf
44 S-1 Makasih Papa?
45 S-1 Lo bahagia?
46 S-1 Gelisah
47 S-1 Perjanjian masa lalu
48 S-1 Hancur
49 S-1 Remuk Redam
50 S-1 Angela Geono
51 S-1 Salah yang menghantui
52 S-1 Kehilangan yang sesungguhnya
53 S-1 Kesadaran diri
54 S-1 Perubahan yang tanpa disadari
55 S-1 Ayo perbaiki
56 S-1 Terima kasih (End)
57 S-1 Salah (Kea)
58 S-1 Salah (Sandi)
59 S-2 Kehidupan baru
60 S-2 Kebahagiaan mini
61 S-2 Ketakutan tak beralasan
62 S-2 Ohayo, papa
63 S-2 Mama jangan iri ya
64 S-2 Membulatkan tekad
65 S-2 Tangisan yang dihayalkan
66 S-2 Aiko Geano
67 S-2 Mama ga mewosamasu
68 S-2 Hai, Aiko
69 S-2 Arti sebuah kebahagiaan (END)
70 S-2 Salah (Aiko)
71 S-2 Salah (Papa) Bagian 1
72 S-2 Salah (Papa) bagian 2
73 S- 2 Cinta terbaik
74 Tentang mereka
75 EGO- Adhira
76 Karma dan balas dendam
Episodes

Updated 76 Episodes

1
S-1-ancaman
2
S-1-Ujian
3
S-1- dendam
4
S-1-Balas dendam
5
S-1- Lusi ya?
6
S-1- Putus?
7
S-1- Yuda kenapa?
8
Kejutaan!
9
S-1 Selamat jalan
10
S-1- Kasihan
11
S-1- Pengecut
12
S-1- Ketakutan
13
S-1- Pelaku
14
S-1- Pembalasan yang berbeda
15
S-1-Senjata makan tuan?
16
S-1- Neraka ya?
17
S-1- Miliknya
18
S-1 Iblis berkedok manusia!
19
S-1- Istri heh!
20
S-1- Sesal
21
S-1- Lucifer
22
S-1- Bisa jauhin dia?
23
S-1- Yuda patah
24
S-1- Luapan
25
S-1- Rencana awal
26
S-1 Jadi gimana?
27
S-1 Keluarga Geano
28
S-1 Amukan
29
S-1 Pembicaraan
30
S-1 Masukan
31
S-1 Tejadi?
32
S-1 Ketakutan yang terjadi
33
S-1 Kesiapan
34
S-1 Menerima takdir
35
S-1 Ragu
36
S-1 Drama
37
S-1 Sharing
38
S-1 Pindah?
39
S-1 Tanggung jawab
40
S-1 Terbiasa
41
S-1 Ngidam?
42
S-1 Kerja
43
S-1 Maaf
44
S-1 Makasih Papa?
45
S-1 Lo bahagia?
46
S-1 Gelisah
47
S-1 Perjanjian masa lalu
48
S-1 Hancur
49
S-1 Remuk Redam
50
S-1 Angela Geono
51
S-1 Salah yang menghantui
52
S-1 Kehilangan yang sesungguhnya
53
S-1 Kesadaran diri
54
S-1 Perubahan yang tanpa disadari
55
S-1 Ayo perbaiki
56
S-1 Terima kasih (End)
57
S-1 Salah (Kea)
58
S-1 Salah (Sandi)
59
S-2 Kehidupan baru
60
S-2 Kebahagiaan mini
61
S-2 Ketakutan tak beralasan
62
S-2 Ohayo, papa
63
S-2 Mama jangan iri ya
64
S-2 Membulatkan tekad
65
S-2 Tangisan yang dihayalkan
66
S-2 Aiko Geano
67
S-2 Mama ga mewosamasu
68
S-2 Hai, Aiko
69
S-2 Arti sebuah kebahagiaan (END)
70
S-2 Salah (Aiko)
71
S-2 Salah (Papa) Bagian 1
72
S-2 Salah (Papa) bagian 2
73
S- 2 Cinta terbaik
74
Tentang mereka
75
EGO- Adhira
76
Karma dan balas dendam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!