S-1- Putus?

Kea demam, ia tak bisa datang kesekolah pagi ini. Tubuhnya menggigil parah karena angin malam tadi malam. Tapi walaupun begitu, tak ada rasa menyesal dalam dirinya, yah, setidaknya sekarang ia sudah berpuas hati setelah mengirim foto-foto sandi kenomor Lusi.

ah, Kea jadi tak sabar menunggu bagaimana berita heboh putusnya pasangan kesayangan adik-adik kelas itu terbesar. Kea tersenyum dan perlahan kantuknyapun datang. Kea rasa ia akan tidur nyenyak pagi ini .

"Ke, Ke"

"Kea!"

Kea mengerjapkan matanya saat tubuhnya digoyang-goyang oleh mamanya.

"Ke, ada Sandi tuh didepan?"

Kea yang awalnya berniat kembali memejamkan mata karena masih sangat mengantuk itupun terpaksa membuka matanya kembali. Ia menatap mamanya dengan raut bingung.

Kelli memberi gerakan isyarat agar putrinya itu memakai alat bantu dengarnya. Dan dengan raut malas Kea pun memakainya. Setelah beberapa detik kemudian ia lalu menatap mamanya dengan sayu. "Apa ma?"

"Ada Sandi didepan." ulang Kelli sambil mengelus rambutnya.

"Sandi?" tanyanya tak percaya,

"Hm, kenapa kok kayak kaget banget gitu? Kalian marahan lagi?" tanya Kelli meletakkan punggung tangannya dikening Kea yang agak hangat.

Kea diam tak berniat menjawab, pikiran gadis itu berkelana ntah kemana. Dan Kelli cukup peka akan hal itu, ia  tau Kea tak suka ditanyai mengenai Sandi, maka ibu satu anak itu langsung mengurungkan tanyanya dalam diam.

"Masih gak enak badannya?" tanya Kelli mengagetkan Kea dari pikirannya.

"Hah? Oh uda kok ma, tapi itu Sandi beneran didepan?"

"Iya, tadi dia anter tiramisu buatan tante Mia, katanya buat kamu." Jelas Kelli gamlang. Berbanding terbalik dengan perasaan Kea yang mulai kacau.

Tante Mia, mama Sandi itu memang sering atau bahkan rutin memberinya tiramisu, itu semua sebab rasa bersalah tante Mia terhadap kenakalan Sandi dimasa kecil mereka dulu, rasanya hampir seluruh warga kompleks tau bagaiman nakal dan jahatnya Sandi kecil pada Kea.

"Ke"

"Ah, ya, Sandi masih didepan ma?" tanya Kea gugup.

"Kayaknya gitu, tadi uda mama suruh pulang, tapi katanya ada yang mau diomong sama kamu." sahut Kelli pelan.

"Kok dia bisa masih didepan? Papa gak dirumah apa?" tanya Kelli memeluk gulingnya. Gadis itu mendusel-duselkan wajahnya kesana.

Papanya dan Sandi adalah sepasang tetangga beda generasi yang memiliki hubungan buruk, sama seperti Sandi yang begitu membenci Kea karena banyaknya keterbatasan gadis itu. Maka papa Kea membenci Sandi dengan sangat karena tingkah kelewatannya pada putrinya.

"Papa? Papa pergi kebengkel tadi, palingan nanti sore baru pulang. Lagian Sandi gak didepan pintu rumah kok, dia didepan gerbang gak mama ijinin masuk"

"Hah, gerbang?" Kea menyentuh alat bantu dengarnya bingung, tampaknya alat bantu dengarnya sedikit bermasalah. "Apanya?" tanya Kea linglung, akhir-akhir ini Kea sering kehilangan banyak pendengaran walaupun sudah dibantu alat dengarnya, mungkin, Kea harus meminta alat bantu dengar yang baru pada papanya nanti.

"Papa pergi ke bengkel, Sandi didepan gerbang." ulang Kelli yang menyadari kebingungan Kea.

"Eh, papa pergi? kok gak bilang?" Rajuk Kea nelangsa.

Kelli tersenyum, ia mengelus rambut Kea sekilas, "Kamu tidur tadi, papa gak tega bangunin kamu. Jadi ini Sandi mau kamu temui nggak? Mama gak enak tau lo Ke, dia uda repot-repot kemari buat antar Tiramisu. Tapi kalau kamunya gak mau juga gak papa, Sandi juga kayaknya agak kurang keliatan baik " Kata kelli agak ragu. Ia mengingat penampilan anak tetangganya itu tadi yang um, menurutnya sedikit berandal.

"Emang kapan manusia itu kelihatan baik?" Kata Kea memejamkan matanya, kenapa Sandi harus datang kerumah nya sih? Kelli sedang tak enak badan sekarang, dan ia tak mempunyai tenaga hanya untuk sekedar melempar makian kedepan wajah orang yang memiliki kebencian stadium akhir itu padanya.

" Heh, kamu, gitu-gitu dia itu temanmu juga Ke, Tapi kalau kamu emang belum enakan, biar mama bilang sama Sandi buat ketemu kamunya besok aja."

Kea berdecak, ia lalu memaksa tubuh ringkihnya untuk bangun, "Biar Kea ngomong makasih sama manusia biadab itu dulu ma."

Kelli tersenyum, "Jangan berantem ya Ke" pesan Kelli terkekeh geli.

***

Kea menatap benci laki-laki berperawakan tinggi dihadapannya. sedangkan Sandi Menatap dan terus mengawasi langkah Kea yang masih agak sempoyongan karena kepalanya yang masih pusing itu.

"Ngapain lo kemari?" ketus Kea sambil membuka pintu gerbangnya, kentara sekali gadis itu tak suka dengan kedatangan tetangga nya itu.

Sandi berdecih sinis, "Mau ngira-ngira kapan gue bisa dateng kesini lagi buat anter lo kemakam terakhir lo."

Kea mengepalkan tangannya, "Sayangnya kayaknya perkiraan lo masih lama deh."

"Oh," sahut Sandi singkat.

"Nih, mana tau gue bisa bantu mempercepat," ujar Laki-laki itu lalu dengan kasar melempar sebuah benda pipih kepelipis Kea.

Tak!

"Aw" Kea mengadu, ia merasakan keningnya nyeri bahkan mungkin membiru.

Kea membungkuk saat kepalanya kian pusing bersamaan dengan sebuah benda pipih jatuh kedekat kakinya.

Benda yang baru saja melukai keningnya itu adalah ponsel.

Kea langsung mendongak menatap wajah dingin Sandi begitu menyadari ponsel itu adalah ponsel milik Lusi. Dan tampilan layar ponsel itu menampilkan sebuah roomchat antara Kea dan Lusi saat ia mengirim foto-foto Sandi tadi malam.

Walaupun sekarang ponsel itu berlayar retak parah, pertanda bahwa bukan hanya sekali saja ponsel itu dibanting, tapi Kea masih bisa melihat dengan jelas pesan-pesan yang ia kirim ke nomor Lusi itu, disana tertera jelas Lusi memberi nama nomornya dengan namanya, "Kea MiPa 1"

"S-san?" panggil Kea sambil menelan ludahnya gugup, kala Sandi ikut membungkuk dihadapannya.

"Kenapa?" tanya Sandi tanpa berkedip, oh dan Kea baru menyadari mata Sandi begitu merah menahan emosi dan juga sedikit bau alkohol tercium dari napasnya. Apa laki-laki itu mabuk? dipagi menjelang siang ini?

Kea menatap Sandi penuh ketakutan, kilasan masa-masa tk saat Sandi menindasnya memenuhi ingatannya.

"S-san?" panggil Kea menggigil.

"Seandainya Ke, seandainya kalau lo bukan anak tetangga gue , Gue uda yakin lo beneran ada didalam tanah hari ini. Lo-

"Akhhh, Sandi sakit!" Kea berteriak saat Sandi dengan kasar mencengkram dagunya.

"Lo yang mulai Ke, jangan salahin gue kalau suatu saat lo berakhir dineraka kesengsaraan gue." bisik Sandi dengan gemeletuk gigi yang mengerikan.

"Lo- uda buat gue kehilangan orang yang gue sayang, dan lo-

Kea tak tau kenapa, tapi air matanya jatuh begitu saja. Ia ketakutan.

Sandi melepaskan cengkramannya dengan kasar saat suara langkah Gino, satpam rumah Kea mendekati mereka.

Mereka saling pandang dengan bengis, Sandi yang sadis dan Kea yang traumatis.

Bahkan tanya dari  satpam itu pun terjawab angin yang kosong. Menyembunyikan kemarahan dan ketakutan apa yang tadi sempat menguar.

***

Huh, Sandi hikss

Terpopuler

Comments

ruby

ruby

gw tiap hari buka ini baca ulang2 buat tau ada updatean baru ga 🤣

2021-08-20

0

ruby

ruby

tobaaaat san tobaaaaaat astagah 🥲 semangat thor ku menunggu part sandi kena karma

2021-08-19

0

AlychiaAl

AlychiaAl

semangattt kak ditunggu up selanjutnya😚

2021-08-19

0

lihat semua
Episodes
1 S-1-ancaman
2 S-1-Ujian
3 S-1- dendam
4 S-1-Balas dendam
5 S-1- Lusi ya?
6 S-1- Putus?
7 S-1- Yuda kenapa?
8 Kejutaan!
9 S-1 Selamat jalan
10 S-1- Kasihan
11 S-1- Pengecut
12 S-1- Ketakutan
13 S-1- Pelaku
14 S-1- Pembalasan yang berbeda
15 S-1-Senjata makan tuan?
16 S-1- Neraka ya?
17 S-1- Miliknya
18 S-1 Iblis berkedok manusia!
19 S-1- Istri heh!
20 S-1- Sesal
21 S-1- Lucifer
22 S-1- Bisa jauhin dia?
23 S-1- Yuda patah
24 S-1- Luapan
25 S-1- Rencana awal
26 S-1 Jadi gimana?
27 S-1 Keluarga Geano
28 S-1 Amukan
29 S-1 Pembicaraan
30 S-1 Masukan
31 S-1 Tejadi?
32 S-1 Ketakutan yang terjadi
33 S-1 Kesiapan
34 S-1 Menerima takdir
35 S-1 Ragu
36 S-1 Drama
37 S-1 Sharing
38 S-1 Pindah?
39 S-1 Tanggung jawab
40 S-1 Terbiasa
41 S-1 Ngidam?
42 S-1 Kerja
43 S-1 Maaf
44 S-1 Makasih Papa?
45 S-1 Lo bahagia?
46 S-1 Gelisah
47 S-1 Perjanjian masa lalu
48 S-1 Hancur
49 S-1 Remuk Redam
50 S-1 Angela Geono
51 S-1 Salah yang menghantui
52 S-1 Kehilangan yang sesungguhnya
53 S-1 Kesadaran diri
54 S-1 Perubahan yang tanpa disadari
55 S-1 Ayo perbaiki
56 S-1 Terima kasih (End)
57 S-1 Salah (Kea)
58 S-1 Salah (Sandi)
59 S-2 Kehidupan baru
60 S-2 Kebahagiaan mini
61 S-2 Ketakutan tak beralasan
62 S-2 Ohayo, papa
63 S-2 Mama jangan iri ya
64 S-2 Membulatkan tekad
65 S-2 Tangisan yang dihayalkan
66 S-2 Aiko Geano
67 S-2 Mama ga mewosamasu
68 S-2 Hai, Aiko
69 S-2 Arti sebuah kebahagiaan (END)
70 S-2 Salah (Aiko)
71 S-2 Salah (Papa) Bagian 1
72 S-2 Salah (Papa) bagian 2
73 S- 2 Cinta terbaik
74 Tentang mereka
75 EGO- Adhira
76 Karma dan balas dendam
Episodes

Updated 76 Episodes

1
S-1-ancaman
2
S-1-Ujian
3
S-1- dendam
4
S-1-Balas dendam
5
S-1- Lusi ya?
6
S-1- Putus?
7
S-1- Yuda kenapa?
8
Kejutaan!
9
S-1 Selamat jalan
10
S-1- Kasihan
11
S-1- Pengecut
12
S-1- Ketakutan
13
S-1- Pelaku
14
S-1- Pembalasan yang berbeda
15
S-1-Senjata makan tuan?
16
S-1- Neraka ya?
17
S-1- Miliknya
18
S-1 Iblis berkedok manusia!
19
S-1- Istri heh!
20
S-1- Sesal
21
S-1- Lucifer
22
S-1- Bisa jauhin dia?
23
S-1- Yuda patah
24
S-1- Luapan
25
S-1- Rencana awal
26
S-1 Jadi gimana?
27
S-1 Keluarga Geano
28
S-1 Amukan
29
S-1 Pembicaraan
30
S-1 Masukan
31
S-1 Tejadi?
32
S-1 Ketakutan yang terjadi
33
S-1 Kesiapan
34
S-1 Menerima takdir
35
S-1 Ragu
36
S-1 Drama
37
S-1 Sharing
38
S-1 Pindah?
39
S-1 Tanggung jawab
40
S-1 Terbiasa
41
S-1 Ngidam?
42
S-1 Kerja
43
S-1 Maaf
44
S-1 Makasih Papa?
45
S-1 Lo bahagia?
46
S-1 Gelisah
47
S-1 Perjanjian masa lalu
48
S-1 Hancur
49
S-1 Remuk Redam
50
S-1 Angela Geono
51
S-1 Salah yang menghantui
52
S-1 Kehilangan yang sesungguhnya
53
S-1 Kesadaran diri
54
S-1 Perubahan yang tanpa disadari
55
S-1 Ayo perbaiki
56
S-1 Terima kasih (End)
57
S-1 Salah (Kea)
58
S-1 Salah (Sandi)
59
S-2 Kehidupan baru
60
S-2 Kebahagiaan mini
61
S-2 Ketakutan tak beralasan
62
S-2 Ohayo, papa
63
S-2 Mama jangan iri ya
64
S-2 Membulatkan tekad
65
S-2 Tangisan yang dihayalkan
66
S-2 Aiko Geano
67
S-2 Mama ga mewosamasu
68
S-2 Hai, Aiko
69
S-2 Arti sebuah kebahagiaan (END)
70
S-2 Salah (Aiko)
71
S-2 Salah (Papa) Bagian 1
72
S-2 Salah (Papa) bagian 2
73
S- 2 Cinta terbaik
74
Tentang mereka
75
EGO- Adhira
76
Karma dan balas dendam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!