Bab 18. Seandainya

Dalam suasana hati yang begitu sedih ini otak Rara jadi oleng, dia menggatalkan kata seandainya.

Seandainya dia tidak menikah dengan Adam, mungkin kah hidup nya akan lebih bahagia dari sekarang? Seandainya dia menolak lamaran itu dan memilih kekasihnya mungkin kah Rara tidak akan sesedih ini? Mungkin kah dia selalu tersenyum, mungkin kah dia tidak akan tersakiti begini? Begitu banyak kata mungkin yang membuat hati ibu satu anak itu tersayat pilu.

Pikir Rara kembali mengingat kejadian tujuh tahun silam dimana saat sang ibu menyampaikan kabar bahagia yang berujung duka lara seperti ini sekarang.

Flashback on.

Baru satu bulan Rara lulus kuliah. Bahkan dirinya juga belum bekerja.

Malam itu ibunya datang ke kamar menghapiri Rara yang sedang BBM-an dengan sang pujaan hati.

Ayu berkata jika om Syaputra sahabat ayahnya akan datang ke rumah guna melamar Rara untuk putra beliau.

Rara yang sudah punya pacar tentu menolak perjodohan itu. Karena dia sudah berjanji pada pacarnya kalau Rara bersedia menunggu pria itu selesai kuliah S2. Dan sang ke kekasih hati juga sudah berjanji pada Rara jika begitu mendapatkan izasah S2 bakal langsung datang ke rumah untuk melamar.

Namun kata ibu perjodohan Rara dengan anak om Syaputra adalah amat terakhir mendiang ayahnya yang sudah berjanji bakal menikahkan Rara dengan putra dari sahabatnya. Dan permintaan itu membuat hati Rara teramat sedih.

Jika dia menerima maka Rara berhiyanat pada pacarnya, tapi jika dia menolak maka Rara tidak menuruti amanah sang ayah.

Sebagai seorang anak yang di besarkan dengan penuh kasih sayang dan bakti kepada ayah ibu, tentu Rara tidak ingin melihat ayahnya yang sudah tenang di sana menjadi sedih karena dia tidak menjalankan amanah itu, sehingga membuat Rara meminta waktu seminggu untuk memikirkan masalah lamaran tersebut.

Dalam penantiannya Rara menghubungi sang kekasih hati dan mengatakan jika ada pria yang melamar dirinya, juga mengatakan jika pernikahan Rara dengan lelaki itu adalah amanat dari sang ayah.

"Lalu bagaimana Ra, bukankah Abang sebentar lagi lulus, kenapa Rara harus menikah sama orang lain? Bukankah Rara juga sudah berjanji sama Abang bakal menunggu."

Terdengar suara pria itu serak begitu mendengar infor jika kekasih hatinya akan menikah dengan orang lain.

"Rara juga tidak tahu bang. Rara maunya nikah sama Abang, bukan sama dia. Sekarang Rara harus bagaimana? Atau Abang datang saja ke sini lamar Rara sekarang juga."

"Tidak apa-apa Abang datang tanpa bawa izasah S2 Ra? Karena itu janji Abang sama om Heru?"

Rara terdiam, dia juga tidak tahu apa yang harus di lakukannya karena jelas Rara tahu janji yang pria ucapkan pada ayahnya dan sekarang pernikahan Rara dengan anak om Syaputra juga atas amanah ayahnya.

Sekarang, bisakah Rara mengabaikan permainan sang ayah dan menikah dengan pacaranya? Bisakah dia menanggung rasa bersalah itu? Atau apakah pernikahan Rara yang tidak mendapat restu itu akan berujung bahagia?

Tidak mendapatkan Jawaban dari semua pertanyaan yang hinggap di benaknya, begitu pun pacaranya yang belum bisa memberikan jawaban akhirnya Rara memberi waktu untuk Rangga berfikir.

Namun mungkin takdir hubungan mereka cukup sampai disini, karena belum satu Minggu Syaputra sudah kembali datang ke rumah untuk menagih Jawab Rara.

Rara yang tidak tahu harus menolak atau menerima memilih diam dan disitu lah kesalah pahaman terjadi. Rara tidak tahu jika diamnya anak gadis saat di lamar berarti iya.

Rangga yang merasa di hianati akhirnya marah dan mengacuhkan Rara.

Namun sang kekasih hati yang terus-menerus menangis dan meminta nya untuk menyelamatkan dia dari perjodohan itu membuat Rangga tidak bisa menutup mata dari itu semua.

"Datanglah bang, bawa aku pergi dari sini!" Pinta Rara diantara Isak tangisnya.

"Abang tidak mau Ra, Abang tidak mau mempermalukan keluarga kamu dan menyakiti hati calon suami kamu, Ra."

"Tapi Rara mau sama Abang, bukan sama dia. Apakah Abang rela jika aku bersanding bersamanya, menikah dengan dia, bukan dengan Abang?"

"Tapi kamu sudah terlanjur meng iyakan pinangan itu, dan haram hukumnya seorang pria yang melamar wanita yang sudah di lamar pria lain, bukankah kamu tahu itu Ra?"

"Tapi Rara mau sama Abang, bukan sama dia. Apa Abang tega lihat Rara tidak bahagia?

Jika memang Abang tidak benar-benar sayang dan cinta pada ku ya sudah, biar Rara hadapi semua ini sendiri, Abang tidak usah perduli lagi padaku. Mungkin ini yang terbaik buat ku, aku harus menikah dengan pria lain ketimbang mempertahankan pria pengecut seperti Abang. Mungkin keputusan ayah nikahkan Rara sama orang lain adalah pilihan yang tepat karena Abang memang tidak bertanggung jawab dan tidak bisa di percayai."

Marah Rara karena rasa putus asa yang menusuk jiwanya.

"Baiklah. Abang akan datang dan membawa mu pergi!" Ucap Rangga tegas.

Membuat Rara bisa tersenyum bahagia karena janji Rangga.

Hingga menjelang hari H Rangga belum juga datang, meski begitu Rara tidak kecewa karena dia tahu perjuangan sang kekasih untuk menjemput nya tidak mudah dan Rangga pun berkata jika dia sudah dalam perjalanan ke rumah Rara.

"Rara menunggu bang. Rara menunggu Abang membawa Rara pergi dari sini," Pintanya lewat telpon sambil menangis.

Rara sangat berharap pria itu bisa membawanya pergi dari altar pernikahan, tapi ternyata semua sia-sia. Pria itu datang terlambat. Dia datang tepat saat Adam sudah mengucap janji suci padanya.

Adam mengucapkan ijab qobul dengan jelas dan tegas sehingga membuat semua orang terkesima. Rara yang kala itu yang sedang asik mencari sang kekasih diantara para tamu undangan yang hadir tidak terlalu fokus dengan apa yang di ucapkan Adam. Sehingga Dia sadar saat semua orang di sekelilingnya mengucapkan "SAH" secara berbarengan.

Saat itu Rara langsung menangis. Dia tidak menyangka cintanya yang dia pertahankan selama empat tahun harus kandas di tengah jalan. Dia harus menikah dengan pria lain.

Bersamaan dengan itu Rara melihat Rangga yang datang dengan nafas memburu dan peluh bercucuran, baju basah oleh keringat. Mungkin dia habis berlari jarak jauh.

Semua membuat tangis Rara makin pilu. Dia harus kehilangan separuh dari jiwanya.

Namun dia tetap harus menerima pernikahan itu dan menerima Adam sebagai suaminya.

Sangat berat buat Rara membunuh rasa cintanya itu, benar-benar berat membutuhkan perjuangan yang sulit untuk mengeluarkan sosok sang mantan dari hatinya.

Apalagi setelah Rara di boyong kerumah mertuanya dan tahu jika ternyata Rangga dan Adam itu bersaudara, membuat hati Rara semakin tertula-tula.

Sedih menyesal tak dapat di ungkapkan oleh kata-kata karena setiap hari harus melihat mantanya.

Ingin setiap Rara masuk kamar dia berlari kekamar Rangga yang berada tepat di kamar Adam sang suami. Namun lagi-lagi iman di dada selalu melarang dia berbuat zina.

Rara tidak menyangka jika cintanya harus salah kamar. Dia yang seharusnya jadi adik ipar harus masuk kamar menjadi kakak ipar.

Satu bulan tinggal bersama mertua Rara belum bisa menerima Adam. Dia belum bisa melayani Adam dengan sepenuhnya layaknya sepasang suami istri. Tapi Adam selalu bersabar dan tidak menuntutnya.

Sampai akhirnya Adam membeli sebuah rumah baru di dekat rumah mertuanya untuk mereka tinggal.

Disamakan Rara baru mengabdikan hidupnya sebagai istri Adam dengan sepenuh jiwa dan raganya dan Rara hamil setelah mejalani kewajibannya sebagai istri.

Hamil Ali, Putranya yang sekarang dan mulai hidup sebagai ibu tunggal karena Adam sibuk bekerja.

Flashback off.

Sekarang seandainya Rara tidak menikah dengan Adam mungkin dia bahagia dengan Rangga?

Mungkinkah pernikahan nya tidak penuh drama dan air mata seperti ini?

*****

Beri hadiah bunga atau kopi

Jika suka pada bab ini

Terpopuler

Comments

Aliya Jazila

Aliya Jazila

kasihan rara

2023-01-17

0

Neng iren

Neng iren

terima takdirmu Ra mngkn sdh jlnya sprti itu yg pntg Adam Gk berkhianat

2021-09-19

1

tutut puput

tutut puput

lanjutkan

2021-09-07

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Teman Satu Tim
2 Bab 2. Tidak dianggap Istri
3 Bab 3. Teman Lama
4 Bab 4. Tim Asesor
5 Bab 5. Kekesalan Rara
6 Bab 6. Panitia Ujian
7 Bab 7. Ada apa ini?
8 Bab 8. Ungkapan Hati
9 Bab 9. Penolakan Rangga
10 Bab 10. Gosip
11 Bab 11. Aku Cinta Kamu
12 Bab 12. Hadiah untuk Pelakor
13 Bab 13. Aku Tahu Siapa Kamu
14 Bab 14. Apakah itu Salah
15 Bab 15. Kepulangan Adam
16 Bab 16. Kehilangan Momen Berharga
17 Bab 17. Begitu Egois
18 Bab 18. Seandainya
19 Bab 19. Pemberi Saran
20 Bab 20. Lagi-lagi Di kecewakan
21 Bab 21. Apakah ini Jawabannya
22 Bab 22. Alasan
23 Bab 23. Liburan
24 Bab 24. Bad Mood
25 Bab 25. Bebas
26 Bab 26. Hari kedua
27 Bab 27. Siapa Dia?
28 Bab 28. Kakak Adik
29 Bab 29. Dia itu Seperti Apa?
30 Bab 30. Kencan
31 Bab 31. Kencan 2
32 Bab 32. Informasi Dari Monic
33 Bab 33. Menghindari Masalah
34 Bab 34. Pinjam Bentar
35 Profil Tokoh
36 Bab 35. Hak Dan Kewajiban
37 Bab 36. Pulang
38 Bab 37. Pusing
39 Bab 38. Panggil Aku Ayah
40 Bab 39. Ketua Baru
41 Bab 40. Marcell
42 Bab 41. Mulai Dekat
43 Bab 42. Bermain Api
44 Bab 43. Ketahuan
45 Bab 44. Kemarahan Eka
46 Bab 45. Nasehat Syaputra
47 Bab 46. Nasehat Syaputra 2
48 Bab 47. Kisah Monica
49 Bab 48. Perasaan Monica
50 Bab 49. Demam
51 Bab 50. Tak Tega
52 Bab 51. Pak Tua 1
53 Bab 52. Pak Tua 2
54 Bab 53. Maafkan Aku
55 Bab 54. Pengganggu
56 Bab 55. Curiga
57 Bab 56. Belum Terungkap
58 Bab 57. Mencoba Jujur
59 Bab 58. Melepas Rindu
60 Bab 59. Bermain Cantik
61 Bab 61. Semua Demi Kamu
62 Informasi
63 Bab 62. Makan Malam
64 Bab 63. De Javu
65 Bab 64. Jebakkan
66 Bab 65. Ketahuan
67 Bab 66. Terungkap
68 Bab 67. Ada Apa Dengannya?
69 Bab 68. Ada Apa Ini?
70 Bab 69. Bumerang 1
71 Bab 70. Bumerang 2
72 Bab 71. Perang Badai 1
73 Bab 72. Perang Badai 2
74 Bab 73. Tidak Sesuai Ekspektasi
75 Bab 74. Kesempatan Ke dua
76 Bab 75. Berubah
77 Bab 76. Tetap Sabar
78 Bab 77. Keresahan Hati
79 Bab 78. Tumben
80 Bab 79. Berkunjung
81 Bab 80. Tidak Percaya
82 Bab 81. Keluarga Rara 1
83 Bab 82. Keluarga Rara 2
84 Bab 83. Nasehat Ibu
85 Bab 84. Kebersamaan
86 Bab 85. Rahasia Rara
87 Bab 86. Rahasia Rara 2
88 Bab 87. Semua Karena Dia
89 Bab 88. Mencari Informasi
90 Bab 89. Mencari Informasi 2
91 Bab 90. Menjadi Lebih Baik
92 Bab 91. Memberi Hukuman
93 Bab 92. Hukuman Masih Berlanjut
94 Bab 93. Papa Siaga
95 Bab 94. We Time
96 Bab 95. Saling Mengerti
97 Bab 96. Tak Untuk Di Tahan
98 Bab 97. Mencoba Hal Baru
99 Bab 98. Permintaan Rara
100 Bab 99. Akhir Dari Segalanya
101 Bab 100. Informasi Terbaru
102 Bab 101. Bad Mood
103 Bab 102. H -
104 Bab 103. Persiapan
105 Bab 104. Malam Yang Panjang
106 Bab 105. Pertemuan Tak Terduga
107 Bab 106. Dia yang Kamu Cinta
108 Bab 107. Obrolan
109 Bab 108. Bertemu Lagi
110 Bab 109. Janji Yang Terucap
111 Bab 110. Tidak Jodoh
112 Bab 111. Kecewa
113 Bab 112. Rain
114 PENGUMUMAN
115 Bab 113. Apa yang Kau Lakukan?
116 Bab 114. Kecewa
117 Bab 115. Kecewa 2
118 Bab 116. Pencerahan
119 Bab 117. Karma Untuk Monica
120 Bab 118. Akhir dari Monica
121 Bab 119. Masih Marah
122 Bab 120. Titik Buntu
123 Bab 121 Kencan Mainstream
124 Bab 122. Kencan Mainstream 2
125 Bab 123. Tempat Favorit
126 Bab 124. Tempat Favorit 2
127 Bab 125. Akhirnya
128 Bab 126. Menghilang
129 Bab 127. Mencari Mu
130 128. Menemukan Mu
131 Bab 129. Perjalanan
132 Bab 130. Bertemu Sahabat
133 Bab 131. Rencana Menghilangkan
134 Bab 132. Sampai Bali
135 Bab 133. Musuh Baru
136 Bab 134. Ada Yang Kurang
137 Bab 135. Tamu Tak Di Undang
138 Bab 136. Tamu Tak Di undang 2
139 Bab 137. Pria Sejati
140 Bab 138. Paket Bulan Madu
141 Bab 139. Waktu untuk Berdua
142 Bab 140. Promil ke 2
143 Bab 141. Mulai Memahami Sang Kekasih
144 Bab 142. Kangen
Episodes

Updated 144 Episodes

1
Bab 1. Teman Satu Tim
2
Bab 2. Tidak dianggap Istri
3
Bab 3. Teman Lama
4
Bab 4. Tim Asesor
5
Bab 5. Kekesalan Rara
6
Bab 6. Panitia Ujian
7
Bab 7. Ada apa ini?
8
Bab 8. Ungkapan Hati
9
Bab 9. Penolakan Rangga
10
Bab 10. Gosip
11
Bab 11. Aku Cinta Kamu
12
Bab 12. Hadiah untuk Pelakor
13
Bab 13. Aku Tahu Siapa Kamu
14
Bab 14. Apakah itu Salah
15
Bab 15. Kepulangan Adam
16
Bab 16. Kehilangan Momen Berharga
17
Bab 17. Begitu Egois
18
Bab 18. Seandainya
19
Bab 19. Pemberi Saran
20
Bab 20. Lagi-lagi Di kecewakan
21
Bab 21. Apakah ini Jawabannya
22
Bab 22. Alasan
23
Bab 23. Liburan
24
Bab 24. Bad Mood
25
Bab 25. Bebas
26
Bab 26. Hari kedua
27
Bab 27. Siapa Dia?
28
Bab 28. Kakak Adik
29
Bab 29. Dia itu Seperti Apa?
30
Bab 30. Kencan
31
Bab 31. Kencan 2
32
Bab 32. Informasi Dari Monic
33
Bab 33. Menghindari Masalah
34
Bab 34. Pinjam Bentar
35
Profil Tokoh
36
Bab 35. Hak Dan Kewajiban
37
Bab 36. Pulang
38
Bab 37. Pusing
39
Bab 38. Panggil Aku Ayah
40
Bab 39. Ketua Baru
41
Bab 40. Marcell
42
Bab 41. Mulai Dekat
43
Bab 42. Bermain Api
44
Bab 43. Ketahuan
45
Bab 44. Kemarahan Eka
46
Bab 45. Nasehat Syaputra
47
Bab 46. Nasehat Syaputra 2
48
Bab 47. Kisah Monica
49
Bab 48. Perasaan Monica
50
Bab 49. Demam
51
Bab 50. Tak Tega
52
Bab 51. Pak Tua 1
53
Bab 52. Pak Tua 2
54
Bab 53. Maafkan Aku
55
Bab 54. Pengganggu
56
Bab 55. Curiga
57
Bab 56. Belum Terungkap
58
Bab 57. Mencoba Jujur
59
Bab 58. Melepas Rindu
60
Bab 59. Bermain Cantik
61
Bab 61. Semua Demi Kamu
62
Informasi
63
Bab 62. Makan Malam
64
Bab 63. De Javu
65
Bab 64. Jebakkan
66
Bab 65. Ketahuan
67
Bab 66. Terungkap
68
Bab 67. Ada Apa Dengannya?
69
Bab 68. Ada Apa Ini?
70
Bab 69. Bumerang 1
71
Bab 70. Bumerang 2
72
Bab 71. Perang Badai 1
73
Bab 72. Perang Badai 2
74
Bab 73. Tidak Sesuai Ekspektasi
75
Bab 74. Kesempatan Ke dua
76
Bab 75. Berubah
77
Bab 76. Tetap Sabar
78
Bab 77. Keresahan Hati
79
Bab 78. Tumben
80
Bab 79. Berkunjung
81
Bab 80. Tidak Percaya
82
Bab 81. Keluarga Rara 1
83
Bab 82. Keluarga Rara 2
84
Bab 83. Nasehat Ibu
85
Bab 84. Kebersamaan
86
Bab 85. Rahasia Rara
87
Bab 86. Rahasia Rara 2
88
Bab 87. Semua Karena Dia
89
Bab 88. Mencari Informasi
90
Bab 89. Mencari Informasi 2
91
Bab 90. Menjadi Lebih Baik
92
Bab 91. Memberi Hukuman
93
Bab 92. Hukuman Masih Berlanjut
94
Bab 93. Papa Siaga
95
Bab 94. We Time
96
Bab 95. Saling Mengerti
97
Bab 96. Tak Untuk Di Tahan
98
Bab 97. Mencoba Hal Baru
99
Bab 98. Permintaan Rara
100
Bab 99. Akhir Dari Segalanya
101
Bab 100. Informasi Terbaru
102
Bab 101. Bad Mood
103
Bab 102. H -
104
Bab 103. Persiapan
105
Bab 104. Malam Yang Panjang
106
Bab 105. Pertemuan Tak Terduga
107
Bab 106. Dia yang Kamu Cinta
108
Bab 107. Obrolan
109
Bab 108. Bertemu Lagi
110
Bab 109. Janji Yang Terucap
111
Bab 110. Tidak Jodoh
112
Bab 111. Kecewa
113
Bab 112. Rain
114
PENGUMUMAN
115
Bab 113. Apa yang Kau Lakukan?
116
Bab 114. Kecewa
117
Bab 115. Kecewa 2
118
Bab 116. Pencerahan
119
Bab 117. Karma Untuk Monica
120
Bab 118. Akhir dari Monica
121
Bab 119. Masih Marah
122
Bab 120. Titik Buntu
123
Bab 121 Kencan Mainstream
124
Bab 122. Kencan Mainstream 2
125
Bab 123. Tempat Favorit
126
Bab 124. Tempat Favorit 2
127
Bab 125. Akhirnya
128
Bab 126. Menghilang
129
Bab 127. Mencari Mu
130
128. Menemukan Mu
131
Bab 129. Perjalanan
132
Bab 130. Bertemu Sahabat
133
Bab 131. Rencana Menghilangkan
134
Bab 132. Sampai Bali
135
Bab 133. Musuh Baru
136
Bab 134. Ada Yang Kurang
137
Bab 135. Tamu Tak Di Undang
138
Bab 136. Tamu Tak Di undang 2
139
Bab 137. Pria Sejati
140
Bab 138. Paket Bulan Madu
141
Bab 139. Waktu untuk Berdua
142
Bab 140. Promil ke 2
143
Bab 141. Mulai Memahami Sang Kekasih
144
Bab 142. Kangen

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!