Bab 9. Penolakan Rangga

Siang ini, Rara mengajak putra nya Ali berkunjung ke rumah mama Eka. Karena sudah seminggu Rara tidak main kesana dan Eka sangat merindukan cucunya.

Kemarin saat video call Eka bilang, kalau Rangga ada di rumah dan pria itu punya banyak oleh-oleh untuk Ali sehingga membuat anak Rara tidak sabaran untuk datang ke rumah sang nenek.

Berujung begitu Rara pulang sekolah langsung di seret Ali, diajak pergi ke rumah keluarga Syaputra yang berada di kecamatan sebelah.

"Assalamu'alaikum!" Rara dan Ali sama-sama mengucap salam bersamaan saat keduanya sudah berada di depan pintu rumah mama Eka.

"Walaikumsalam," jawab suara dari dalam rumah, yang bersamaan dengan munculnya sosok tampan dari balik pintu kuning gading itu.

"Om... Rangga," ujar Ali langsung memeluk Rangga yang ada di depan mereka.

"Apa kabar boy!" Sapa Rangga balas memeluk Ali.

"Baik om, sehat," ucap bocah itu, "om apa kabar?"

"Om juga baik dong boy," balas Rangga seraya mengendong keponakannya, membawa masuk ke dalam rumah dengan diselingi canda dan tawa kedua.

Rara yang melihat itu tersenyum bahagia, dalam hati dia sangat bersyukur melihat adik iparnya begitu sangat sayang pada putranya, sehingga bisa mengobati rasa rindu Ali pada sosok ayah yang tidak pernah dia dapatkan dari Adam sang papa.

Menutup Pintu ruang tamu kembali, Rara mengikuti langkah kedua lelaki itu menuju dimana ruang keluarga berada.

**

"Kok sepi bang, mama dan papa kemana?" Tanya Rara saat tidak melihat bapak dan ibu mertua di rumah.

"Mereka pergi ke kondangan. Katanya anak teman papa ada yang menikah."

"Oh...," Rara membulatkan mulutnya.

"Kenapa?"

"Gak ada, cuma tanya aja. Jadi Abang di rumah sendiri sekarang?"

"Gak, itu di belakang ada mbak, dia lagi nyuci baju."

"Oh..." Jawab Rara pendek.

"Turun dulu boy, oom punya main baru buat kamu. Oom ambil dulu di kamar," ujar Rangga sambil menurunkan Ali dari gendongan nya.

"Nanti aja lah om, Ali masih mau sama om Rangga. Oom duduk aja Disini. Ali mau main youTube aja," ujar bocah itu.

Meminta Rangga duduk di sofa, dan tak lupa tangan anak Rara mengambil handphone milik Rangga yang tergeletak di meja depan ruang tengah lalu bocah itu tiduran di pangkuannya Rangga seraya membuka aplikasi YouTube dari handphone seharga belasan juta milik sang Oom.

Menuruti permintaan ponakannya, Rangga pun duduk di sofa panjang seperti yang Ali minta. Tak lupa tangannya aktif mengelu-elukan rambut bocah yang banyak mau itu penuh sayang.

"Abang gak kerja?" Tanya Rara saat mereka bertiga sudah duduk di sofa ruang tengah sambil menonton TV, karena gak biasanya Rangga ada di rumah ketika bukan week end.

"Abang lagi libur."

"Tumben? Biasanya paling sulit buat libur."

"Iya, karena begitu selesai akreditasi Abang dapat jatah libur satu Minggu. Makanya ku suruh Ali main ke sini, biar Abang gak suntuk di rumah."

"Oh gitu. Patas saja kata mama kemarin ada Abang di rumah, ternyata lagi liburan."

Rangga mengaguk, "kamu sendiri apa kabar? Gimana kabar sekolah mu?" Rangga balik bertanya

"Rara baik-baik saja bang. Sekarang di sekolah baru ujian semester."

"Kalau nilai akreditasinya gimana? Sudah keluar apa belum?"

"Kan Abang yang kasih nilai. Nah buat sekolah Rara udah keluar belum?" Tanya Rara sambil menoleh pada Rangga.

"Kalau Abang sih, begitu selesai, langsung Abang kasih nilai, tapi di kirim dulu ke dinas baru nanti orang dinas yang kasihkan nilainya sama kepsek masing-masing sekolah."

"Gitu ya."

Rangga meng iyakan.

"Kalau gitu, kayaknya belum deh bang. Soalnya kepala sekolah belum bilang apa-apa tentang akreditasi sekolah, berarti kan memang nilainya belum keluar."

Kerena sekarang ini sekolah Rara masih adem ayem saja dengan ujian semester, dan pak Burhan juga tidak ada ngomong apa-apa. Padahal janjinya kemarin siapa tim yang terkompak dan mendapatkan nilai terbaik saat akreditasi akan mendapatkan tiket liburan gratis saat mereka pergi jalan-jalan liburan sekolah besok.

Jika sampai sekarang pak Burhan belum ada Ngomong kan artinya nilai akreditasi belum keluar, bukan kah begitu?

Saat membahas nilai dan penilaian, tiba-tiba Rara teringat permainan Rika untuk di comblangin pada Rangga, membuat istri Adam itu mengutarakan maksud hatinya pada sang adik ipar.

"Bang, Abang inget dengan teman Rara yang namanya Rika gak? Cewek yang kemarin pas akreditasi berada di Bagain standar proses itu loh?" Tanya Rara.

Menoleh pada sang kakak ipar yang berada di ujung sofa Rangga pun bertanya, "yang mana Ra? Abang lupa. Terlalu banyak perempuan yang Abang temui, jadi Abang tidak ingat satu persatu. Ada fotonya tidak?"

Mengambil handphone dari dompet yang ada di lengan sofa, Rara menunjukkan foto Rika yang ada di galeri pada sang adik ipar.

"Yang ini loh bang, cewek yang pakai hijab ungu," ujarnya sambil mengeser handphone guna memberitahu sosok Rika pada pria itu.

"Oh...cewek cantik yang cerewet itu," ujar Rangga mengomentari Rika yang memang banyak omong.

Rara mengangguk, "dia naksir sama Abang. Abang mau gak kenalan sama dia?"

"Gak," jawab Rangga to poin.

Membuat Rara kaget akan jawaban Rangga yang terus terang itu.

"Kenapa?" Tanya Rara yang begitu penasaran dengan adik suaminya.

"Dia bukan tipe Abang. Lagipula abang sudah ada cewek yang Abang suka dan Abang cinta Ra."

"Jadi selama ini Abang punya pacar? Siapa? Kok gak pernah di kenalin sama kita semua?" Tanya Rara dengan suara di buat seantusias mungkin.

Padahal dalam hati Rara yang paling dalam begitu sangat sedih saat mendapati kenyataan jika Rangga sudah punya kekasih. Entah kenapa Rara merasa seperti itu, padahal untuk dia bersama dengan Rangga itu tidak mungkin mengingat seratus dia sebagai istri Adam.

Namun sejauh ini Rara terlalu nyaman dengan sosok Rangga yang selalu ada untuk dia dan anaknya, sehingga terbesit rasa tidak rela jika pria itu harus menikah. Mungkin terdengar egois dan jahat tapi itulah kenyataannya yang terjadi. Rara senang dengan kesendirian Rangga saat ini.

"Ada, besok kalau sudah waktunya Abang kenalkan dia pada kalian semua."

"Kapan bang? Jangan lama-lama ya?!"

"Hm."

"Kira-kira Rara kenal gak sama dia? Dia orangnya kayak apa? Orang mana?" Tanya Rara antusias, "Cantik mana dia sama aku?" Tanya ibu satu anak itu dengan suara pelan, saat bertanya masalah cantik mana dia sama aku.

"Apa Ra?" Rangga mencondongkan tubuhnya mendekati Rara, guna memastikan telinganya berfungsi dengan benar atau tidak, "Rara bilang apa tadi?"

"Gak ada, Rara gak bilang apa-apa," elak prempuan itu.

"Bohong, Abang denger tadi. Rara tanya cantik mana dia sama kamu gitu?" Todong Rangga.

"Gak ada ah. Rara gak Ngomong gitu," elak Rara, "Abang salah dengar kali," tolaknya gak mau ngaku.

Mampus kamu Ra, kedengeran kan sama Rangga, kamu sih jadi orang baper banget. Emang iya Rangga masih suka sama kamu, ngarep loh, batin Rara dalam hati.

"Alah bohong! Ayo ngaku? Pepet Rangga yang membuat wajah Rara memerah.

Meski begitu mama Ali tetap tidak mau mengakui ucapan.

Tidak menanggapi ucapan Rangga, Rara berdiri dari duduknya sambil mengibas-ngibaskan hijab Bagain depannya ke dada sebagai tandasnya kalau dia kepanasan.

"Boy, kamu haus gak? Biar mama bikinkan es teh?" Tanya Rara pada Ali yang sedang tiduran di pangkuannya Rangga sambil melihat YouTube dari HP sang Oom.

"Mau ma, tapi es jeruk saja ya ma, bukan es teh," rikues anak lelaki Rara, "om mau tidak?" Tanya Ali sambil mendongak menatap wajah Rangga.

"Mau boy, tapi om minta susu hangat nya," jawab Rangga seraya mengerlingkan matanya pada Rara.

Membuat istri Adam itu membulatkan matanya sewot, "dasar ganjen," ujar prempuan itu lalu pergi ke dapur membuat minuman dingin untuk mereka semua.

*****

Terpopuler

Comments

Suzzie Liana

Suzzie Liana

dr awal part terlalu cerewet sedangkan tentang adam sm sekali ga ada kulikan nya .. ini pasti authornya tipe ceriwis ya thor hehe 😀

2022-06-01

0

Suherni Indriasari

Suherni Indriasari

ini mah cerita sekolahan we,, cerita tokoh utama cowo nya ( Adam) belum nongol,,,

2021-10-10

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Teman Satu Tim
2 Bab 2. Tidak dianggap Istri
3 Bab 3. Teman Lama
4 Bab 4. Tim Asesor
5 Bab 5. Kekesalan Rara
6 Bab 6. Panitia Ujian
7 Bab 7. Ada apa ini?
8 Bab 8. Ungkapan Hati
9 Bab 9. Penolakan Rangga
10 Bab 10. Gosip
11 Bab 11. Aku Cinta Kamu
12 Bab 12. Hadiah untuk Pelakor
13 Bab 13. Aku Tahu Siapa Kamu
14 Bab 14. Apakah itu Salah
15 Bab 15. Kepulangan Adam
16 Bab 16. Kehilangan Momen Berharga
17 Bab 17. Begitu Egois
18 Bab 18. Seandainya
19 Bab 19. Pemberi Saran
20 Bab 20. Lagi-lagi Di kecewakan
21 Bab 21. Apakah ini Jawabannya
22 Bab 22. Alasan
23 Bab 23. Liburan
24 Bab 24. Bad Mood
25 Bab 25. Bebas
26 Bab 26. Hari kedua
27 Bab 27. Siapa Dia?
28 Bab 28. Kakak Adik
29 Bab 29. Dia itu Seperti Apa?
30 Bab 30. Kencan
31 Bab 31. Kencan 2
32 Bab 32. Informasi Dari Monic
33 Bab 33. Menghindari Masalah
34 Bab 34. Pinjam Bentar
35 Profil Tokoh
36 Bab 35. Hak Dan Kewajiban
37 Bab 36. Pulang
38 Bab 37. Pusing
39 Bab 38. Panggil Aku Ayah
40 Bab 39. Ketua Baru
41 Bab 40. Marcell
42 Bab 41. Mulai Dekat
43 Bab 42. Bermain Api
44 Bab 43. Ketahuan
45 Bab 44. Kemarahan Eka
46 Bab 45. Nasehat Syaputra
47 Bab 46. Nasehat Syaputra 2
48 Bab 47. Kisah Monica
49 Bab 48. Perasaan Monica
50 Bab 49. Demam
51 Bab 50. Tak Tega
52 Bab 51. Pak Tua 1
53 Bab 52. Pak Tua 2
54 Bab 53. Maafkan Aku
55 Bab 54. Pengganggu
56 Bab 55. Curiga
57 Bab 56. Belum Terungkap
58 Bab 57. Mencoba Jujur
59 Bab 58. Melepas Rindu
60 Bab 59. Bermain Cantik
61 Bab 61. Semua Demi Kamu
62 Informasi
63 Bab 62. Makan Malam
64 Bab 63. De Javu
65 Bab 64. Jebakkan
66 Bab 65. Ketahuan
67 Bab 66. Terungkap
68 Bab 67. Ada Apa Dengannya?
69 Bab 68. Ada Apa Ini?
70 Bab 69. Bumerang 1
71 Bab 70. Bumerang 2
72 Bab 71. Perang Badai 1
73 Bab 72. Perang Badai 2
74 Bab 73. Tidak Sesuai Ekspektasi
75 Bab 74. Kesempatan Ke dua
76 Bab 75. Berubah
77 Bab 76. Tetap Sabar
78 Bab 77. Keresahan Hati
79 Bab 78. Tumben
80 Bab 79. Berkunjung
81 Bab 80. Tidak Percaya
82 Bab 81. Keluarga Rara 1
83 Bab 82. Keluarga Rara 2
84 Bab 83. Nasehat Ibu
85 Bab 84. Kebersamaan
86 Bab 85. Rahasia Rara
87 Bab 86. Rahasia Rara 2
88 Bab 87. Semua Karena Dia
89 Bab 88. Mencari Informasi
90 Bab 89. Mencari Informasi 2
91 Bab 90. Menjadi Lebih Baik
92 Bab 91. Memberi Hukuman
93 Bab 92. Hukuman Masih Berlanjut
94 Bab 93. Papa Siaga
95 Bab 94. We Time
96 Bab 95. Saling Mengerti
97 Bab 96. Tak Untuk Di Tahan
98 Bab 97. Mencoba Hal Baru
99 Bab 98. Permintaan Rara
100 Bab 99. Akhir Dari Segalanya
101 Bab 100. Informasi Terbaru
102 Bab 101. Bad Mood
103 Bab 102. H -
104 Bab 103. Persiapan
105 Bab 104. Malam Yang Panjang
106 Bab 105. Pertemuan Tak Terduga
107 Bab 106. Dia yang Kamu Cinta
108 Bab 107. Obrolan
109 Bab 108. Bertemu Lagi
110 Bab 109. Janji Yang Terucap
111 Bab 110. Tidak Jodoh
112 Bab 111. Kecewa
113 Bab 112. Rain
114 PENGUMUMAN
115 Bab 113. Apa yang Kau Lakukan?
116 Bab 114. Kecewa
117 Bab 115. Kecewa 2
118 Bab 116. Pencerahan
119 Bab 117. Karma Untuk Monica
120 Bab 118. Akhir dari Monica
121 Bab 119. Masih Marah
122 Bab 120. Titik Buntu
123 Bab 121 Kencan Mainstream
124 Bab 122. Kencan Mainstream 2
125 Bab 123. Tempat Favorit
126 Bab 124. Tempat Favorit 2
127 Bab 125. Akhirnya
128 Bab 126. Menghilang
129 Bab 127. Mencari Mu
130 128. Menemukan Mu
131 Bab 129. Perjalanan
132 Bab 130. Bertemu Sahabat
133 Bab 131. Rencana Menghilangkan
134 Bab 132. Sampai Bali
135 Bab 133. Musuh Baru
136 Bab 134. Ada Yang Kurang
137 Bab 135. Tamu Tak Di Undang
138 Bab 136. Tamu Tak Di undang 2
139 Bab 137. Pria Sejati
140 Bab 138. Paket Bulan Madu
141 Bab 139. Waktu untuk Berdua
142 Bab 140. Promil ke 2
143 Bab 141. Mulai Memahami Sang Kekasih
144 Bab 142. Kangen
Episodes

Updated 144 Episodes

1
Bab 1. Teman Satu Tim
2
Bab 2. Tidak dianggap Istri
3
Bab 3. Teman Lama
4
Bab 4. Tim Asesor
5
Bab 5. Kekesalan Rara
6
Bab 6. Panitia Ujian
7
Bab 7. Ada apa ini?
8
Bab 8. Ungkapan Hati
9
Bab 9. Penolakan Rangga
10
Bab 10. Gosip
11
Bab 11. Aku Cinta Kamu
12
Bab 12. Hadiah untuk Pelakor
13
Bab 13. Aku Tahu Siapa Kamu
14
Bab 14. Apakah itu Salah
15
Bab 15. Kepulangan Adam
16
Bab 16. Kehilangan Momen Berharga
17
Bab 17. Begitu Egois
18
Bab 18. Seandainya
19
Bab 19. Pemberi Saran
20
Bab 20. Lagi-lagi Di kecewakan
21
Bab 21. Apakah ini Jawabannya
22
Bab 22. Alasan
23
Bab 23. Liburan
24
Bab 24. Bad Mood
25
Bab 25. Bebas
26
Bab 26. Hari kedua
27
Bab 27. Siapa Dia?
28
Bab 28. Kakak Adik
29
Bab 29. Dia itu Seperti Apa?
30
Bab 30. Kencan
31
Bab 31. Kencan 2
32
Bab 32. Informasi Dari Monic
33
Bab 33. Menghindari Masalah
34
Bab 34. Pinjam Bentar
35
Profil Tokoh
36
Bab 35. Hak Dan Kewajiban
37
Bab 36. Pulang
38
Bab 37. Pusing
39
Bab 38. Panggil Aku Ayah
40
Bab 39. Ketua Baru
41
Bab 40. Marcell
42
Bab 41. Mulai Dekat
43
Bab 42. Bermain Api
44
Bab 43. Ketahuan
45
Bab 44. Kemarahan Eka
46
Bab 45. Nasehat Syaputra
47
Bab 46. Nasehat Syaputra 2
48
Bab 47. Kisah Monica
49
Bab 48. Perasaan Monica
50
Bab 49. Demam
51
Bab 50. Tak Tega
52
Bab 51. Pak Tua 1
53
Bab 52. Pak Tua 2
54
Bab 53. Maafkan Aku
55
Bab 54. Pengganggu
56
Bab 55. Curiga
57
Bab 56. Belum Terungkap
58
Bab 57. Mencoba Jujur
59
Bab 58. Melepas Rindu
60
Bab 59. Bermain Cantik
61
Bab 61. Semua Demi Kamu
62
Informasi
63
Bab 62. Makan Malam
64
Bab 63. De Javu
65
Bab 64. Jebakkan
66
Bab 65. Ketahuan
67
Bab 66. Terungkap
68
Bab 67. Ada Apa Dengannya?
69
Bab 68. Ada Apa Ini?
70
Bab 69. Bumerang 1
71
Bab 70. Bumerang 2
72
Bab 71. Perang Badai 1
73
Bab 72. Perang Badai 2
74
Bab 73. Tidak Sesuai Ekspektasi
75
Bab 74. Kesempatan Ke dua
76
Bab 75. Berubah
77
Bab 76. Tetap Sabar
78
Bab 77. Keresahan Hati
79
Bab 78. Tumben
80
Bab 79. Berkunjung
81
Bab 80. Tidak Percaya
82
Bab 81. Keluarga Rara 1
83
Bab 82. Keluarga Rara 2
84
Bab 83. Nasehat Ibu
85
Bab 84. Kebersamaan
86
Bab 85. Rahasia Rara
87
Bab 86. Rahasia Rara 2
88
Bab 87. Semua Karena Dia
89
Bab 88. Mencari Informasi
90
Bab 89. Mencari Informasi 2
91
Bab 90. Menjadi Lebih Baik
92
Bab 91. Memberi Hukuman
93
Bab 92. Hukuman Masih Berlanjut
94
Bab 93. Papa Siaga
95
Bab 94. We Time
96
Bab 95. Saling Mengerti
97
Bab 96. Tak Untuk Di Tahan
98
Bab 97. Mencoba Hal Baru
99
Bab 98. Permintaan Rara
100
Bab 99. Akhir Dari Segalanya
101
Bab 100. Informasi Terbaru
102
Bab 101. Bad Mood
103
Bab 102. H -
104
Bab 103. Persiapan
105
Bab 104. Malam Yang Panjang
106
Bab 105. Pertemuan Tak Terduga
107
Bab 106. Dia yang Kamu Cinta
108
Bab 107. Obrolan
109
Bab 108. Bertemu Lagi
110
Bab 109. Janji Yang Terucap
111
Bab 110. Tidak Jodoh
112
Bab 111. Kecewa
113
Bab 112. Rain
114
PENGUMUMAN
115
Bab 113. Apa yang Kau Lakukan?
116
Bab 114. Kecewa
117
Bab 115. Kecewa 2
118
Bab 116. Pencerahan
119
Bab 117. Karma Untuk Monica
120
Bab 118. Akhir dari Monica
121
Bab 119. Masih Marah
122
Bab 120. Titik Buntu
123
Bab 121 Kencan Mainstream
124
Bab 122. Kencan Mainstream 2
125
Bab 123. Tempat Favorit
126
Bab 124. Tempat Favorit 2
127
Bab 125. Akhirnya
128
Bab 126. Menghilang
129
Bab 127. Mencari Mu
130
128. Menemukan Mu
131
Bab 129. Perjalanan
132
Bab 130. Bertemu Sahabat
133
Bab 131. Rencana Menghilangkan
134
Bab 132. Sampai Bali
135
Bab 133. Musuh Baru
136
Bab 134. Ada Yang Kurang
137
Bab 135. Tamu Tak Di Undang
138
Bab 136. Tamu Tak Di undang 2
139
Bab 137. Pria Sejati
140
Bab 138. Paket Bulan Madu
141
Bab 139. Waktu untuk Berdua
142
Bab 140. Promil ke 2
143
Bab 141. Mulai Memahami Sang Kekasih
144
Bab 142. Kangen

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!