Bab 16. Kehilangan Momen Berharga

Dengan perasaan malas Adam turun dari tempat tidur, kemudian mengambil handuk yang terlipat rapi disebelah kakinya bersama dengan baju ganti yang sudah sang istri siapkan. Dia melangkah ke kamar mandi.

Meski tidak membuka mata bukan berarti Adam tidak mendengar apa yang Rara katakan. Tentu saja dia tahu, jika magrib dirinya masih tidur mama pasti bakal ngomel dan marah-marah, tentu itu akan membuat dia malu jika sampai dimarahi orang tua di depan putranya, Ali.

Setelah selesai mandi dan berganti pakaian yaitu Kaos putih polos di padu dengan celana Chino pendek berwarna cream, Adam berjalan menuju dapur dimana sang istri berada.

"Ra, mas bikinkan teh dan antara ke meja belakang!" Pintanya pada Rara yang langsung di jawab anggukan oleh sang istri.

Tak seberapa lama setelah Adam menjatuhkan tubuhnya pada kursi di teras belakang, Rara datang membawa nampan kecil berisi secangkir teh jangan stoples kecil kue kering, yang memang selalu tersedia setoknya di rumah untuk teman minum teh ataupun kopi.

"Ali kemana?" Tanya Adam pada sang istri yang sedang menyuguhkan teh untuk suami tercinta.

"Ada, tadi main sama Rangga," ucap Rara sambil melihat kiri kanan untuk mencari dimana anaknya berada.

"Mungkin sekarang ada di halaman depan, karena tadi aku dengan mereka mau main mobil remote," tutur Rara menjelaskan, saat dia tidak melihat Ali di belakang rumah.

Baru saja Rara selesai bicara, sudah terdengar suara orang yang mereka cari dari halaman samping rumah. Disusun dua tubuh lelaki beda usia yang sedang asik bermain balapan mobil remote di selingi canda dan tawa dari kedua.

Tampak oleh Adam, Ali memukuli bahu Rangga dengan kesal karena mobil miliknya guling akibat di tabrak oleh mobil Rangga yang bodinya lebih kecil.

"Ah, om gitu mainnya licik. Masak mobil aku di bikin guling," komen Ali tidak terima.

"Namanya juga balapan boy, kan pakai cara biar bisa menang."

"Tapi kan gak di gulingkan juga mobilnya," Ali cemberut lucu

Sedang Rangga terkekeh.

"Sekarang aku mau kita ganti mobil. Om pakai yang ini."

Ali menyerahkan remote kontrol mobil off-road miliknya pada Rangga, begitu pun sebaliknya Rangga menyerah remote kontrol mobil Ferrari miliknya pada Ali.

"Mulai balapan lagi ya?" Pinta anak Rara.

"Tunggu, tunggu boy, tunggu," pinta Rangga pada sang ponakan.

"Apa lagi si om?"

"Kayaknya om mainnya udahan deh, soalnya bentar lagi mau magrib jadi om bubar aja, gak ikut balapan," ujar Rangga yang langsung mendapat amukan dari keponakannya karena merasa di kerjain oleh sang Oom.

Berakhir kedua orang yang Adam sayang itu saling kejar-kejaran di halaman belakang sambil tertawa.

Adam terseyum melihatnya. Dia baru sadar jika sekarang putranya sudah tumbuh besar. Ada perasaan sedikit menyesal di hati karena sudah kehilangan banyak momen berharga saat tubuh kembang sang buah hati.

****

Adzan magrib berkumandang, terdengar dari masjid ke masjid. Begitu juga dari masjid yang berada tak jauh dari rumah sang papa. Ali dan Rangga yang semula asik bermain pun menghentikan aksinya. Kedua berlari ke arah kran air yang ada di belakang rumah untuk mengambil wudhu.

Tak lupa, itu pun di lakukan sambil bermain air, sehingga membuat baju dan tubuh putranya basah kuyup akibat ulah Rangga yang menyiratkan air pada sang ponakan, begitu sebaliknya, Ali jug tidak mau kalah, dia membalas aksi Rangga. Lantas bocah kecil itu berlari menjauh dari kran sebelum kena siram oleh Rangga lagi.

"Mama....!" Teriak Ali memanggil Rara begitu masuk pintu dapur.

Rara yang baru menaruh piring sayur di atas meja makan langsung menatap sang putra,

"Ya ampun Ali, kenapa baju kamu basah semua nak?" Tanya Rara heran melihat anaknya.

"Om Rangga yang siram aku ma," adu bocah itu.

"Ya udah sana ke kamar, ganti baju terus pergi ke masjid. Bisa ambil baju sendiri kan?" Tanya Rara.

Ali mengaguk, "bisa ma."

"Anak pinter," Rara mengusap kepala putranya pelan, kemudian membiarkan anak kecil itu berlari masuk kedalam mereka.

Namun baru beberapa saat sudah terdengar suara Ali lagi.

"Mama!"

Teriak Ali dari kamar memanggil sang mama di dapur, "bajunya gak ada," adu bocah itu.

Membuat Adam yang semula duduk, jadi bangkit berdiri menemui anaknya.

Adam menghampiri putranya yang sudah membuka lemari baju di kamar.

"Ada apa?" Tanya dia pada Ali.

"Ali mau ke masjid sama om Rangga, pa. Tapi bajunya gak ada."

Ucap bocah itu mengadu pada Adam yang kini sudah berdiri di sebelahnya.

Adam mengambilkan baju Koko putranya dari lemari pakaian lalu menyerahkan ke Ali.

"Ini ada baju kamu."

"Bukan yang ini pa," Tolak Ali.

"Terus baju mana?"

"Baju Koko Ali yang warna putih."

Adam mengembalikan baju Koko warna gray yang dia pegang ke lemari, lalu mengambilkan baju Koko putih milik putranya.

"Ini."

"Bukan pa, yang lengan panjang," Tolaknya lagi.

Lalu anak itu pergi menuju pintu, membuka pintu kamar, melongokkan kepalanya keluar dan berteriak,

"Mama....baju Koko Ali yang baru mana?" Tanyanya pada Rara yang masih ada di luar kamar.

Tak seberapa lama kemudian Rara datang, masuk ke kamar dan menghampiri mereka. Mencari baju sesuai permintaan putranya dari dalam lemari.

Saat Rara sibuk mencari baju itu, Ali sudah menarik sarung hitam miliknya dari tumpukan baju yang lain, membuat baju-baju di lemari menjadi berantakan.

"Buruan mama, Ali mau pakai sarung juga. Kata om Rangga kita harus seragam," Omel sang anak pada sang ibu.

"Sini biar papa yang pakaikan sarungnya," Pinta Adam pada Ali, meminta anak kecil itu mendekati dirinya.

"Memang Ali punya baju Koko putih lengan panjang, Ra?" Tanya Adam, sambil tangannya tetap aktif memakai sarung pada tubuh kecil putranya.

Soalnya seingat dia baju Koko warna putih milik Ali itu lengan pendek dan yang panjang Koko warna grey. Seenggaknya itu baju copelan mereka berdua.

"Ada mas, Rangga yang membelikan kemarin. Sebagai hadiah ulang tahun Ali. Lengkap dengan sarung dan pecinya. Tapi aku lupa naruh, entah di rumah sini atau rumah sana," Ujar Rara sambil terus sibuk mencari baju Koko anaknya.

"Ali pakai baju ini saja dulu ya. Baju yang dari om Rangga mama lupa naruh," ujar Rara sambil menunjukkan baju Koko putih lengan pendek yang tadi sempat Adam berikan.

"Gak mau. Ali mau baju dari om Rangga, mama. Kita mau seragam ke masjidnya," Protes anak itu, keras kepala mirip Adam.

Rara, membuka lemari gantung dua pintu milik Adam lalu memilah-milih baju yang ada di sana.

"Nih ketemu!" Ujarnya senang, sambil membuka semua kancing dan memakai kan ke tubuh kecil Ali.

Setelah mengambil peci putih di atas nakas, Ali berpamitan kepada Rara dan Adam, mencium tangan mereka berdua bergantian kemudian bocah itu berlari keluar kamar.

"Om... ayo cepetan, nanti keburu pak imamnya datang!" Teriak Ali sambil mengetuk pintu kamar Rangga, yang berada tepat di sebelah kamar Adam.

Adam heran melihat putranya yang sangat cerewet itu, tidak seperti dirinya saat masih kecil yang kata mama kalem.

Sifat Ali sangat berbeda dengan Adam yang lebih cenderung ke pendiam. Ali sangat ramah dan riang. Anaknya juga aktif mirip dengan tingkah Rangga yang menurut Adam sangat menyebalkan itu.

Yang menunjukkan jika Ali itu anaknya adalah wajah bocah laki-laki itu yang merupakan fotocopy wajah Adam saat kecil, cuma beda mata saja. Mata Ali bulat bening seperti mata Rara.

Rangga keluar dari kamar dan langsung mengandeng tangan bocah enam tahun itu. Penampilan mereka sama, baju Koko putih lengan panjang dipadukan dengan sarung warna hitam dan peci putih.

Keduanya bergandengan menuju motor metik milik Mama Eka yang terparkir di teras depan. Kemudian pergi menuju masjid yang jaraknya kurang dari 200 m.

Melihat kepergian dua orang itu membuat Adam merasa cemburu. Merasa jika dia sudah menjauh dari bocah laki-laki yang berstatus putranya.

Tidak mau larut dengan kesedihannya Adam kembali masuk ke dalam rumah untuk wudhu dan sholat magrib berjamaah dengan anggota keluarga yang lain.

****

Terpopuler

Comments

Lady Meilina (Ig:lady_meilina)

Lady Meilina (Ig:lady_meilina)

wah syg bgt

2021-12-16

0

Ririn Savetalyana

Ririn Savetalyana

nyeselkan, pikirin z tu melanien

2021-10-26

1

N⃟ʲᵃᵃ࿐𝕴𝖘𝖒𝖎ⁱˢˢ༄༅⃟𝐐

N⃟ʲᵃᵃ࿐𝕴𝖘𝖒𝖎ⁱˢˢ༄༅⃟𝐐

,👍👍👍👍

2021-09-05

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Teman Satu Tim
2 Bab 2. Tidak dianggap Istri
3 Bab 3. Teman Lama
4 Bab 4. Tim Asesor
5 Bab 5. Kekesalan Rara
6 Bab 6. Panitia Ujian
7 Bab 7. Ada apa ini?
8 Bab 8. Ungkapan Hati
9 Bab 9. Penolakan Rangga
10 Bab 10. Gosip
11 Bab 11. Aku Cinta Kamu
12 Bab 12. Hadiah untuk Pelakor
13 Bab 13. Aku Tahu Siapa Kamu
14 Bab 14. Apakah itu Salah
15 Bab 15. Kepulangan Adam
16 Bab 16. Kehilangan Momen Berharga
17 Bab 17. Begitu Egois
18 Bab 18. Seandainya
19 Bab 19. Pemberi Saran
20 Bab 20. Lagi-lagi Di kecewakan
21 Bab 21. Apakah ini Jawabannya
22 Bab 22. Alasan
23 Bab 23. Liburan
24 Bab 24. Bad Mood
25 Bab 25. Bebas
26 Bab 26. Hari kedua
27 Bab 27. Siapa Dia?
28 Bab 28. Kakak Adik
29 Bab 29. Dia itu Seperti Apa?
30 Bab 30. Kencan
31 Bab 31. Kencan 2
32 Bab 32. Informasi Dari Monic
33 Bab 33. Menghindari Masalah
34 Bab 34. Pinjam Bentar
35 Profil Tokoh
36 Bab 35. Hak Dan Kewajiban
37 Bab 36. Pulang
38 Bab 37. Pusing
39 Bab 38. Panggil Aku Ayah
40 Bab 39. Ketua Baru
41 Bab 40. Marcell
42 Bab 41. Mulai Dekat
43 Bab 42. Bermain Api
44 Bab 43. Ketahuan
45 Bab 44. Kemarahan Eka
46 Bab 45. Nasehat Syaputra
47 Bab 46. Nasehat Syaputra 2
48 Bab 47. Kisah Monica
49 Bab 48. Perasaan Monica
50 Bab 49. Demam
51 Bab 50. Tak Tega
52 Bab 51. Pak Tua 1
53 Bab 52. Pak Tua 2
54 Bab 53. Maafkan Aku
55 Bab 54. Pengganggu
56 Bab 55. Curiga
57 Bab 56. Belum Terungkap
58 Bab 57. Mencoba Jujur
59 Bab 58. Melepas Rindu
60 Bab 59. Bermain Cantik
61 Bab 61. Semua Demi Kamu
62 Informasi
63 Bab 62. Makan Malam
64 Bab 63. De Javu
65 Bab 64. Jebakkan
66 Bab 65. Ketahuan
67 Bab 66. Terungkap
68 Bab 67. Ada Apa Dengannya?
69 Bab 68. Ada Apa Ini?
70 Bab 69. Bumerang 1
71 Bab 70. Bumerang 2
72 Bab 71. Perang Badai 1
73 Bab 72. Perang Badai 2
74 Bab 73. Tidak Sesuai Ekspektasi
75 Bab 74. Kesempatan Ke dua
76 Bab 75. Berubah
77 Bab 76. Tetap Sabar
78 Bab 77. Keresahan Hati
79 Bab 78. Tumben
80 Bab 79. Berkunjung
81 Bab 80. Tidak Percaya
82 Bab 81. Keluarga Rara 1
83 Bab 82. Keluarga Rara 2
84 Bab 83. Nasehat Ibu
85 Bab 84. Kebersamaan
86 Bab 85. Rahasia Rara
87 Bab 86. Rahasia Rara 2
88 Bab 87. Semua Karena Dia
89 Bab 88. Mencari Informasi
90 Bab 89. Mencari Informasi 2
91 Bab 90. Menjadi Lebih Baik
92 Bab 91. Memberi Hukuman
93 Bab 92. Hukuman Masih Berlanjut
94 Bab 93. Papa Siaga
95 Bab 94. We Time
96 Bab 95. Saling Mengerti
97 Bab 96. Tak Untuk Di Tahan
98 Bab 97. Mencoba Hal Baru
99 Bab 98. Permintaan Rara
100 Bab 99. Akhir Dari Segalanya
101 Bab 100. Informasi Terbaru
102 Bab 101. Bad Mood
103 Bab 102. H -
104 Bab 103. Persiapan
105 Bab 104. Malam Yang Panjang
106 Bab 105. Pertemuan Tak Terduga
107 Bab 106. Dia yang Kamu Cinta
108 Bab 107. Obrolan
109 Bab 108. Bertemu Lagi
110 Bab 109. Janji Yang Terucap
111 Bab 110. Tidak Jodoh
112 Bab 111. Kecewa
113 Bab 112. Rain
114 PENGUMUMAN
115 Bab 113. Apa yang Kau Lakukan?
116 Bab 114. Kecewa
117 Bab 115. Kecewa 2
118 Bab 116. Pencerahan
119 Bab 117. Karma Untuk Monica
120 Bab 118. Akhir dari Monica
121 Bab 119. Masih Marah
122 Bab 120. Titik Buntu
123 Bab 121 Kencan Mainstream
124 Bab 122. Kencan Mainstream 2
125 Bab 123. Tempat Favorit
126 Bab 124. Tempat Favorit 2
127 Bab 125. Akhirnya
128 Bab 126. Menghilang
129 Bab 127. Mencari Mu
130 128. Menemukan Mu
131 Bab 129. Perjalanan
132 Bab 130. Bertemu Sahabat
133 Bab 131. Rencana Menghilangkan
134 Bab 132. Sampai Bali
135 Bab 133. Musuh Baru
136 Bab 134. Ada Yang Kurang
137 Bab 135. Tamu Tak Di Undang
138 Bab 136. Tamu Tak Di undang 2
139 Bab 137. Pria Sejati
140 Bab 138. Paket Bulan Madu
141 Bab 139. Waktu untuk Berdua
142 Bab 140. Promil ke 2
143 Bab 141. Mulai Memahami Sang Kekasih
144 Bab 142. Kangen
Episodes

Updated 144 Episodes

1
Bab 1. Teman Satu Tim
2
Bab 2. Tidak dianggap Istri
3
Bab 3. Teman Lama
4
Bab 4. Tim Asesor
5
Bab 5. Kekesalan Rara
6
Bab 6. Panitia Ujian
7
Bab 7. Ada apa ini?
8
Bab 8. Ungkapan Hati
9
Bab 9. Penolakan Rangga
10
Bab 10. Gosip
11
Bab 11. Aku Cinta Kamu
12
Bab 12. Hadiah untuk Pelakor
13
Bab 13. Aku Tahu Siapa Kamu
14
Bab 14. Apakah itu Salah
15
Bab 15. Kepulangan Adam
16
Bab 16. Kehilangan Momen Berharga
17
Bab 17. Begitu Egois
18
Bab 18. Seandainya
19
Bab 19. Pemberi Saran
20
Bab 20. Lagi-lagi Di kecewakan
21
Bab 21. Apakah ini Jawabannya
22
Bab 22. Alasan
23
Bab 23. Liburan
24
Bab 24. Bad Mood
25
Bab 25. Bebas
26
Bab 26. Hari kedua
27
Bab 27. Siapa Dia?
28
Bab 28. Kakak Adik
29
Bab 29. Dia itu Seperti Apa?
30
Bab 30. Kencan
31
Bab 31. Kencan 2
32
Bab 32. Informasi Dari Monic
33
Bab 33. Menghindari Masalah
34
Bab 34. Pinjam Bentar
35
Profil Tokoh
36
Bab 35. Hak Dan Kewajiban
37
Bab 36. Pulang
38
Bab 37. Pusing
39
Bab 38. Panggil Aku Ayah
40
Bab 39. Ketua Baru
41
Bab 40. Marcell
42
Bab 41. Mulai Dekat
43
Bab 42. Bermain Api
44
Bab 43. Ketahuan
45
Bab 44. Kemarahan Eka
46
Bab 45. Nasehat Syaputra
47
Bab 46. Nasehat Syaputra 2
48
Bab 47. Kisah Monica
49
Bab 48. Perasaan Monica
50
Bab 49. Demam
51
Bab 50. Tak Tega
52
Bab 51. Pak Tua 1
53
Bab 52. Pak Tua 2
54
Bab 53. Maafkan Aku
55
Bab 54. Pengganggu
56
Bab 55. Curiga
57
Bab 56. Belum Terungkap
58
Bab 57. Mencoba Jujur
59
Bab 58. Melepas Rindu
60
Bab 59. Bermain Cantik
61
Bab 61. Semua Demi Kamu
62
Informasi
63
Bab 62. Makan Malam
64
Bab 63. De Javu
65
Bab 64. Jebakkan
66
Bab 65. Ketahuan
67
Bab 66. Terungkap
68
Bab 67. Ada Apa Dengannya?
69
Bab 68. Ada Apa Ini?
70
Bab 69. Bumerang 1
71
Bab 70. Bumerang 2
72
Bab 71. Perang Badai 1
73
Bab 72. Perang Badai 2
74
Bab 73. Tidak Sesuai Ekspektasi
75
Bab 74. Kesempatan Ke dua
76
Bab 75. Berubah
77
Bab 76. Tetap Sabar
78
Bab 77. Keresahan Hati
79
Bab 78. Tumben
80
Bab 79. Berkunjung
81
Bab 80. Tidak Percaya
82
Bab 81. Keluarga Rara 1
83
Bab 82. Keluarga Rara 2
84
Bab 83. Nasehat Ibu
85
Bab 84. Kebersamaan
86
Bab 85. Rahasia Rara
87
Bab 86. Rahasia Rara 2
88
Bab 87. Semua Karena Dia
89
Bab 88. Mencari Informasi
90
Bab 89. Mencari Informasi 2
91
Bab 90. Menjadi Lebih Baik
92
Bab 91. Memberi Hukuman
93
Bab 92. Hukuman Masih Berlanjut
94
Bab 93. Papa Siaga
95
Bab 94. We Time
96
Bab 95. Saling Mengerti
97
Bab 96. Tak Untuk Di Tahan
98
Bab 97. Mencoba Hal Baru
99
Bab 98. Permintaan Rara
100
Bab 99. Akhir Dari Segalanya
101
Bab 100. Informasi Terbaru
102
Bab 101. Bad Mood
103
Bab 102. H -
104
Bab 103. Persiapan
105
Bab 104. Malam Yang Panjang
106
Bab 105. Pertemuan Tak Terduga
107
Bab 106. Dia yang Kamu Cinta
108
Bab 107. Obrolan
109
Bab 108. Bertemu Lagi
110
Bab 109. Janji Yang Terucap
111
Bab 110. Tidak Jodoh
112
Bab 111. Kecewa
113
Bab 112. Rain
114
PENGUMUMAN
115
Bab 113. Apa yang Kau Lakukan?
116
Bab 114. Kecewa
117
Bab 115. Kecewa 2
118
Bab 116. Pencerahan
119
Bab 117. Karma Untuk Monica
120
Bab 118. Akhir dari Monica
121
Bab 119. Masih Marah
122
Bab 120. Titik Buntu
123
Bab 121 Kencan Mainstream
124
Bab 122. Kencan Mainstream 2
125
Bab 123. Tempat Favorit
126
Bab 124. Tempat Favorit 2
127
Bab 125. Akhirnya
128
Bab 126. Menghilang
129
Bab 127. Mencari Mu
130
128. Menemukan Mu
131
Bab 129. Perjalanan
132
Bab 130. Bertemu Sahabat
133
Bab 131. Rencana Menghilangkan
134
Bab 132. Sampai Bali
135
Bab 133. Musuh Baru
136
Bab 134. Ada Yang Kurang
137
Bab 135. Tamu Tak Di Undang
138
Bab 136. Tamu Tak Di undang 2
139
Bab 137. Pria Sejati
140
Bab 138. Paket Bulan Madu
141
Bab 139. Waktu untuk Berdua
142
Bab 140. Promil ke 2
143
Bab 141. Mulai Memahami Sang Kekasih
144
Bab 142. Kangen

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!