Bab 10. Gosip

Rara yang keluar dari dapur dengan membawa nampan berisi tiga gelas minuman dingin, bersamaan dengan papa dan mama mertuanya yang datang dari pintu depan.

"Panas," ucap Eka sambil berjalan masuk ke ruang keluarga dia mana anak, menantu dan cucunya kumpul.

Perempuan berusia lebih dari setengah abad itu langsung berdiri di depan kipas angin guna mengeringkan keringat yang membanjir tubuhnya.

Beda Eka beda pula Syaputra, lelaki berusia enam puluh tahun itu langsung mengambil gelas dari atas meja dan meneguk isinya hingga separuh.

"Ah...segar!" Ucap pria berambut hitam putih itu mengakhiri aksinya.

Ali yang melihat aksi sang kakek langsung duduk tegak.

"Kakek itukan milik Ali!" Teriak anak Rara begitu melihat jeruk miliknya di minum oleh Syaputra.

"Maaf sayang kakek gak tahu," ucap Syaputra.

Ali yang marah langsung melipat kedua lengannya di dada, memanyunkan bibirnya. Bocah kecil itu berjalan cepat ke belakang sambil menghentak-hentakan kakinya tanda dia sedang kesal.

Syaputra yang merasa bersalah meletakkan gelasnya kembali, kemudian menyusul sang cucu untuk merayunya, begitu juga dengan Rangga, pria itu melakukan hal yang sama seperti yang sang ayah lakukan. Merayu bocil kesayangan yang sedang ngambek.

Kini di ruang keluarga hanya ada Eka dan Rara, keduanya duduk berdampingan sambil menonton sinetron ikan terbang.

"Memang habis kondang dari mana ma? Kok perginya siang-siang gini?" Tanya Rara sambil menoleh pada Eka yang sedang melepas Bros dan jarum pentul dari hijab pashmina nya.

"Dari tempat pak haji Ruslam, Ra. Kata papa mu biar sekalian makan siang. Makanya datangnya pas panas-panas gini.

"Pak haji Ruslam itu yang tokonya ada di sebelah toko papa kan ma?" Tanya Rara, karena dia tidak tahu siapa saja nama tetangga toko ayah mertuanya yang berada di pasar kota U, "yang punya toko elektronik itu?"

"Iya."

"Terus yang nikah yang mana? Apa anak gadisnya pak haji yang cantik itu ma?"

Karena setahu Rara, anak pak haji Ruslam yang belum nikah tinggal satu, dan itu prempuan.

"Iya."

"Bukanya dia masih kuliah ma? Kok tiba-tiba nikah? Perasaan baru kemarin dia tanya-tanya sama Rara tentang kuliah itu enek atau tidak," kata Rara memberitahu, dan kejadian itu juga itu juga belum lama, paling baru setahun yang lalu.

"Iya, emang masih kuliah. Dari gosip yang mama dengar sih katanya dia hamil duluan. Mungkin karena itu makanya dia nikah."

"Oh....," Rara membulatkan mulutnya, "gak apa-apa lah ma, malah bagus kok biar prosesnya di permudah makanya ngasih DP duluan."

"Kamu ini, ada orang kena musibah malah di bilang bagus," tegur Eka yang membuat Rara tersenyum tipis.

"Lagipula itu juga cuma gosip kan ma, yang kebenarannya juga belum terbukti."

"Bener Ra, mama juga gak kepo kok. Biar lah. Toh mereka suka sama suka," ujar Eka, "tapi ngomong-ngomong tentang gosip kok mama jadi ke inget sama kamu ya? Sebenarnya mama udah mau tanya sama kamu dari kemarin-kemarin tapi sayang kamu gak pernah main ke sini, makanya mama lupa," lanjut Eka.

"Emang mama mau tanya apa sama Rara?"

"Kata temen arisan mama Katanya kamu selingkuh sama teman sekantor kamu, bener gak Ra?"

Deg,

Seketika Jantung Rara berhenti berdetak begitu mendengar pertanyaan Eka.

"Gak bener ma, Rara gak selingkuh," sangkal perempuan itu cepat.

"Mama juga mikirnya gitu, kamu gak selingkuh. Tapi temen mama bilang kamu sering pergi dengan laki-laki yang pakai mobil warna maroon. Bener Ra, kamu sering pergi sama lelaki itu?"

"Maksud mama pak Kamal?" Karena seingat dia teman kerjanya yang punya mobil warna maroon itu cuma Kamal saja.

"Mama tidak tahu, tapi kata temen-temen mama orang nya tinggi dan agak kurus."

"Itu pak Kamal ma. Di teman sekantor Rara."

"Kamu sering pergi sama dia, ndok? Pergi kencan berdua?" Tanya Eka intens.

"Astagfirullah hal azim!" Rara mengelus dadanya, "mama itu cuma gosip dan semua gak bener. Memang pernah beberapa kali Rara pergi sama pak Kamal, tapi semua dalam urusan pekerjaan. Karena Rara sama dia dalam satu kelompok yang sama. Bukan karena Rara selingkuh sama dia ma, apa lagi pergi kencan. Itu gak bener ma. Toh kalau kita pergi juga Ali selalu ikut dengan Rara bukan hanya berdua," Rara menyangkal habis-habisan gosip yang memperburuk citranya sebagai wanita baik-baik itu.

"dan tetangga kamu juga bilang kalau laki-laki itu sering main ke rumah kamu.

"Tidak sering ma, hanya beberapa kali saja. Rara yang minta dia buat ngajarin bikin aplikasi pembelajaran baru yang Rara tidak bisa. Karena pas di sekolah Rara sibuk dengan jadwal masuk, jadi Rara minta dia buat datang di rumah. Itu juga di rumah ada si mbok dan kita ngobrol di ruang tamu bersama-sama," Rara memberikan konfirmasi ke pada Eka agar mertua tidak curiga dan menuduh dirinya yang bukan-bukan.

"Itu lah Ra, semua hanya gosip, tapi gosip itu bisa bikin kuping kita panas. Apa lagi dengan seratus mu yang sekarang ini. Kamu di rumah sendiri tanpa suami, tentu jika ada laki-laki yang datang ke rumah mu pasti tetangga mu pada heboh semua. Karena itu tolong jaga diri baik-baik. Jaga jarak terhadap lelaki. Meskipun tidak ada Adam di sisih mu, tapi status mu tetep istri dia.

"Iya ma," jawab Rara pelan.

"Ingat ndok, kamu itu istri orang dan Kamal juga suami orang. Dia punya anak dan istrinya. Kalau bisa kamu itu jangan jadi perusak rumah tangga orang. Kasihan anak-anak nanti kalau mereka harus berpisah gara-gara kamu," Eka menasehati sang mantu.

"Rara ngerti kok ma. Lagipula Rara juga gak ada hubungan apa-apa dengan pak Kamal selain hanya rekan kerja, tidak lebih."

"Sebenarnya mama gak enak Ngomong gini sama kamu Ra, bagaimana pun semua ini bukan salah kamu, tapi salah anak mama. Mama sudah berkali-kali bilang sama Adam, nyuruh dia pulang, tapi nyatanya anak itu selalu saja bilang sibuk, banyak kerjaan, lagi banyak proyek, lagi ini dan itu yang berujung tidak pernah nongol. Mama sebenarnya sedih lihat rumah tangga kalian seperti ini, tapi mama dan papa gak bisa berbuat apa-apa," curhat Eka dengan wajah sendu.

"Gak apa-apa loh ma, mungkin mas Adam memang beneran sibuk jadi belum bisa pulang. Aku sama Ali baik-baik saja kok ma. Kami juga sering telponan sama mas Adam kok kalau pas Ali kangen. Dan Rara juga bisa maklum sama keadaan mas Adam. Dia kerja di perusahaan orang yang gak bisa sembarang ambil cuti, dan Rara bisa ngerti dengan itu kok ma," tukas Rara lembut, "Mama gak usah banyak pikiran nanti mama sakit."

"Gimana mama gak kuatir Ra, kalau lihat keadaan kamu kayak gini. Yang jadi gosip orang lantaran suami mu jarang ada di rumah.

Mama cuma gak mau gara-gara Adam sibuk kerja jadinya kamu nyeleweng dari dia," kesedihan begitu tampak di mata sang mertua. Membuat Rara tidak tega harus menambah bebannya.

Rara kembali menatap mertuanya untuk meyakinkan dia, "Ma, itu semua gak bener. Rara gak selingkuh dengan pak Kamal. Dan Rara masih setia sama mas Adam. Jadi mama gak usah kuatir," tegas Rara sama Eka.

"Ya sudah kalau memang tidak ndok, mama lega dengernya. Dari kemarin-kemarin mama selalu kepikiran sama masalah ini. Mau ngomong sama kamu tapi gak pernah ketemu," tutur Eka.

Rara tersenyum, "gak apa-apa ma, Rara bisa maklu," jawab istri adam.

Dia memang harus sabar mengahadapi cobaan rumah tangganya tak seolah tak pernah ada habisnya ini.

Terpopuler

Comments

Ugieh Azha Sugiharti

Ugieh Azha Sugiharti

Adam pst pny slingkuhan.

2021-12-31

1

N∆🥂

N∆🥂

Status Thor, masak seratus sih

2021-10-14

0

N⃟ʲᵃᵃ࿐𝕴𝖘𝖒𝖎ⁱˢˢ༄༅⃟𝐐

N⃟ʲᵃᵃ࿐𝕴𝖘𝖒𝖎ⁱˢˢ༄༅⃟𝐐

semangat kak,ceritanya seru👍👍

2021-08-25

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Teman Satu Tim
2 Bab 2. Tidak dianggap Istri
3 Bab 3. Teman Lama
4 Bab 4. Tim Asesor
5 Bab 5. Kekesalan Rara
6 Bab 6. Panitia Ujian
7 Bab 7. Ada apa ini?
8 Bab 8. Ungkapan Hati
9 Bab 9. Penolakan Rangga
10 Bab 10. Gosip
11 Bab 11. Aku Cinta Kamu
12 Bab 12. Hadiah untuk Pelakor
13 Bab 13. Aku Tahu Siapa Kamu
14 Bab 14. Apakah itu Salah
15 Bab 15. Kepulangan Adam
16 Bab 16. Kehilangan Momen Berharga
17 Bab 17. Begitu Egois
18 Bab 18. Seandainya
19 Bab 19. Pemberi Saran
20 Bab 20. Lagi-lagi Di kecewakan
21 Bab 21. Apakah ini Jawabannya
22 Bab 22. Alasan
23 Bab 23. Liburan
24 Bab 24. Bad Mood
25 Bab 25. Bebas
26 Bab 26. Hari kedua
27 Bab 27. Siapa Dia?
28 Bab 28. Kakak Adik
29 Bab 29. Dia itu Seperti Apa?
30 Bab 30. Kencan
31 Bab 31. Kencan 2
32 Bab 32. Informasi Dari Monic
33 Bab 33. Menghindari Masalah
34 Bab 34. Pinjam Bentar
35 Profil Tokoh
36 Bab 35. Hak Dan Kewajiban
37 Bab 36. Pulang
38 Bab 37. Pusing
39 Bab 38. Panggil Aku Ayah
40 Bab 39. Ketua Baru
41 Bab 40. Marcell
42 Bab 41. Mulai Dekat
43 Bab 42. Bermain Api
44 Bab 43. Ketahuan
45 Bab 44. Kemarahan Eka
46 Bab 45. Nasehat Syaputra
47 Bab 46. Nasehat Syaputra 2
48 Bab 47. Kisah Monica
49 Bab 48. Perasaan Monica
50 Bab 49. Demam
51 Bab 50. Tak Tega
52 Bab 51. Pak Tua 1
53 Bab 52. Pak Tua 2
54 Bab 53. Maafkan Aku
55 Bab 54. Pengganggu
56 Bab 55. Curiga
57 Bab 56. Belum Terungkap
58 Bab 57. Mencoba Jujur
59 Bab 58. Melepas Rindu
60 Bab 59. Bermain Cantik
61 Bab 61. Semua Demi Kamu
62 Informasi
63 Bab 62. Makan Malam
64 Bab 63. De Javu
65 Bab 64. Jebakkan
66 Bab 65. Ketahuan
67 Bab 66. Terungkap
68 Bab 67. Ada Apa Dengannya?
69 Bab 68. Ada Apa Ini?
70 Bab 69. Bumerang 1
71 Bab 70. Bumerang 2
72 Bab 71. Perang Badai 1
73 Bab 72. Perang Badai 2
74 Bab 73. Tidak Sesuai Ekspektasi
75 Bab 74. Kesempatan Ke dua
76 Bab 75. Berubah
77 Bab 76. Tetap Sabar
78 Bab 77. Keresahan Hati
79 Bab 78. Tumben
80 Bab 79. Berkunjung
81 Bab 80. Tidak Percaya
82 Bab 81. Keluarga Rara 1
83 Bab 82. Keluarga Rara 2
84 Bab 83. Nasehat Ibu
85 Bab 84. Kebersamaan
86 Bab 85. Rahasia Rara
87 Bab 86. Rahasia Rara 2
88 Bab 87. Semua Karena Dia
89 Bab 88. Mencari Informasi
90 Bab 89. Mencari Informasi 2
91 Bab 90. Menjadi Lebih Baik
92 Bab 91. Memberi Hukuman
93 Bab 92. Hukuman Masih Berlanjut
94 Bab 93. Papa Siaga
95 Bab 94. We Time
96 Bab 95. Saling Mengerti
97 Bab 96. Tak Untuk Di Tahan
98 Bab 97. Mencoba Hal Baru
99 Bab 98. Permintaan Rara
100 Bab 99. Akhir Dari Segalanya
101 Bab 100. Informasi Terbaru
102 Bab 101. Bad Mood
103 Bab 102. H -
104 Bab 103. Persiapan
105 Bab 104. Malam Yang Panjang
106 Bab 105. Pertemuan Tak Terduga
107 Bab 106. Dia yang Kamu Cinta
108 Bab 107. Obrolan
109 Bab 108. Bertemu Lagi
110 Bab 109. Janji Yang Terucap
111 Bab 110. Tidak Jodoh
112 Bab 111. Kecewa
113 Bab 112. Rain
114 PENGUMUMAN
115 Bab 113. Apa yang Kau Lakukan?
116 Bab 114. Kecewa
117 Bab 115. Kecewa 2
118 Bab 116. Pencerahan
119 Bab 117. Karma Untuk Monica
120 Bab 118. Akhir dari Monica
121 Bab 119. Masih Marah
122 Bab 120. Titik Buntu
123 Bab 121 Kencan Mainstream
124 Bab 122. Kencan Mainstream 2
125 Bab 123. Tempat Favorit
126 Bab 124. Tempat Favorit 2
127 Bab 125. Akhirnya
128 Bab 126. Menghilang
129 Bab 127. Mencari Mu
130 128. Menemukan Mu
131 Bab 129. Perjalanan
132 Bab 130. Bertemu Sahabat
133 Bab 131. Rencana Menghilangkan
134 Bab 132. Sampai Bali
135 Bab 133. Musuh Baru
136 Bab 134. Ada Yang Kurang
137 Bab 135. Tamu Tak Di Undang
138 Bab 136. Tamu Tak Di undang 2
139 Bab 137. Pria Sejati
140 Bab 138. Paket Bulan Madu
141 Bab 139. Waktu untuk Berdua
142 Bab 140. Promil ke 2
143 Bab 141. Mulai Memahami Sang Kekasih
144 Bab 142. Kangen
Episodes

Updated 144 Episodes

1
Bab 1. Teman Satu Tim
2
Bab 2. Tidak dianggap Istri
3
Bab 3. Teman Lama
4
Bab 4. Tim Asesor
5
Bab 5. Kekesalan Rara
6
Bab 6. Panitia Ujian
7
Bab 7. Ada apa ini?
8
Bab 8. Ungkapan Hati
9
Bab 9. Penolakan Rangga
10
Bab 10. Gosip
11
Bab 11. Aku Cinta Kamu
12
Bab 12. Hadiah untuk Pelakor
13
Bab 13. Aku Tahu Siapa Kamu
14
Bab 14. Apakah itu Salah
15
Bab 15. Kepulangan Adam
16
Bab 16. Kehilangan Momen Berharga
17
Bab 17. Begitu Egois
18
Bab 18. Seandainya
19
Bab 19. Pemberi Saran
20
Bab 20. Lagi-lagi Di kecewakan
21
Bab 21. Apakah ini Jawabannya
22
Bab 22. Alasan
23
Bab 23. Liburan
24
Bab 24. Bad Mood
25
Bab 25. Bebas
26
Bab 26. Hari kedua
27
Bab 27. Siapa Dia?
28
Bab 28. Kakak Adik
29
Bab 29. Dia itu Seperti Apa?
30
Bab 30. Kencan
31
Bab 31. Kencan 2
32
Bab 32. Informasi Dari Monic
33
Bab 33. Menghindari Masalah
34
Bab 34. Pinjam Bentar
35
Profil Tokoh
36
Bab 35. Hak Dan Kewajiban
37
Bab 36. Pulang
38
Bab 37. Pusing
39
Bab 38. Panggil Aku Ayah
40
Bab 39. Ketua Baru
41
Bab 40. Marcell
42
Bab 41. Mulai Dekat
43
Bab 42. Bermain Api
44
Bab 43. Ketahuan
45
Bab 44. Kemarahan Eka
46
Bab 45. Nasehat Syaputra
47
Bab 46. Nasehat Syaputra 2
48
Bab 47. Kisah Monica
49
Bab 48. Perasaan Monica
50
Bab 49. Demam
51
Bab 50. Tak Tega
52
Bab 51. Pak Tua 1
53
Bab 52. Pak Tua 2
54
Bab 53. Maafkan Aku
55
Bab 54. Pengganggu
56
Bab 55. Curiga
57
Bab 56. Belum Terungkap
58
Bab 57. Mencoba Jujur
59
Bab 58. Melepas Rindu
60
Bab 59. Bermain Cantik
61
Bab 61. Semua Demi Kamu
62
Informasi
63
Bab 62. Makan Malam
64
Bab 63. De Javu
65
Bab 64. Jebakkan
66
Bab 65. Ketahuan
67
Bab 66. Terungkap
68
Bab 67. Ada Apa Dengannya?
69
Bab 68. Ada Apa Ini?
70
Bab 69. Bumerang 1
71
Bab 70. Bumerang 2
72
Bab 71. Perang Badai 1
73
Bab 72. Perang Badai 2
74
Bab 73. Tidak Sesuai Ekspektasi
75
Bab 74. Kesempatan Ke dua
76
Bab 75. Berubah
77
Bab 76. Tetap Sabar
78
Bab 77. Keresahan Hati
79
Bab 78. Tumben
80
Bab 79. Berkunjung
81
Bab 80. Tidak Percaya
82
Bab 81. Keluarga Rara 1
83
Bab 82. Keluarga Rara 2
84
Bab 83. Nasehat Ibu
85
Bab 84. Kebersamaan
86
Bab 85. Rahasia Rara
87
Bab 86. Rahasia Rara 2
88
Bab 87. Semua Karena Dia
89
Bab 88. Mencari Informasi
90
Bab 89. Mencari Informasi 2
91
Bab 90. Menjadi Lebih Baik
92
Bab 91. Memberi Hukuman
93
Bab 92. Hukuman Masih Berlanjut
94
Bab 93. Papa Siaga
95
Bab 94. We Time
96
Bab 95. Saling Mengerti
97
Bab 96. Tak Untuk Di Tahan
98
Bab 97. Mencoba Hal Baru
99
Bab 98. Permintaan Rara
100
Bab 99. Akhir Dari Segalanya
101
Bab 100. Informasi Terbaru
102
Bab 101. Bad Mood
103
Bab 102. H -
104
Bab 103. Persiapan
105
Bab 104. Malam Yang Panjang
106
Bab 105. Pertemuan Tak Terduga
107
Bab 106. Dia yang Kamu Cinta
108
Bab 107. Obrolan
109
Bab 108. Bertemu Lagi
110
Bab 109. Janji Yang Terucap
111
Bab 110. Tidak Jodoh
112
Bab 111. Kecewa
113
Bab 112. Rain
114
PENGUMUMAN
115
Bab 113. Apa yang Kau Lakukan?
116
Bab 114. Kecewa
117
Bab 115. Kecewa 2
118
Bab 116. Pencerahan
119
Bab 117. Karma Untuk Monica
120
Bab 118. Akhir dari Monica
121
Bab 119. Masih Marah
122
Bab 120. Titik Buntu
123
Bab 121 Kencan Mainstream
124
Bab 122. Kencan Mainstream 2
125
Bab 123. Tempat Favorit
126
Bab 124. Tempat Favorit 2
127
Bab 125. Akhirnya
128
Bab 126. Menghilang
129
Bab 127. Mencari Mu
130
128. Menemukan Mu
131
Bab 129. Perjalanan
132
Bab 130. Bertemu Sahabat
133
Bab 131. Rencana Menghilangkan
134
Bab 132. Sampai Bali
135
Bab 133. Musuh Baru
136
Bab 134. Ada Yang Kurang
137
Bab 135. Tamu Tak Di Undang
138
Bab 136. Tamu Tak Di undang 2
139
Bab 137. Pria Sejati
140
Bab 138. Paket Bulan Madu
141
Bab 139. Waktu untuk Berdua
142
Bab 140. Promil ke 2
143
Bab 141. Mulai Memahami Sang Kekasih
144
Bab 142. Kangen

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!