Bab 6. Panitia Ujian

Akreditasi sekolah memang sudah selesai dan semua orang dapat bernafas lega. Meski mereka belum tahu sekolah akan mendapatkan nilai apa nantinya, tapi paling tidak mereka sudah bekerja keras dan berusaha sebaik mungkin selama ini.

Kalau masalah nilai sih biar asesor saja yang urus. Toh tahun-tahun yang lalu sekolah Rara selalu mendapat nilai A, jadi tahun ini kalau gak dapat A+ ya paling A lagi.

Saat semua orang dapat bernafas lega Rara masih harus sibuk bekerja dalam urusan panitia ke panitiaan.

Mengingat kelompoknya menjadi kelompok terkompak saat akreditasi kemarin maka. Sekarang Mahmud Abbas itu di jodohkan lagi dengan Kamal sebagai ketua dan sekretaris panitia ujian semester ganjil yang akan di selenggarakan sekolah dua Minggu lagi.

"Ra, bikin kartu ujian sama denah ruangan. Ini formatnya sudah ada dalam flashdisk," ucap Kamal sambil menyerahkan benda kecil biru di meja Rara.

"Kemarin bapak nyuruh saya bikin denah, sekarang nyuruh bikin denah lagi," omelnya pada Kamal.

"Yang kemarin denahnya ke hapus Ra. Gak sengaja flashdisknya kena virus jadi file nya gak bisa di buka."

"Itu lah bapak, flashdisk udah kadaluarsa masih di pakai. Makanya ganti yang baru sih pak. Biar saya gak kerja dua kali."

"Ya sudah kalau kamu gak mau bikin kartu, biar saya saja. Sebagai gantinya sekarang kamu bikin jadwal pengawas sama jadwal ujian?" Ujar Kamal.

Seketika Rara terdiam mendengar kata-kata kamal, yang dia sendiri sudah tahu pasti dari dua pekerjaan itu mana yang lebih berat.

"Suka-suka bapak deh, saya ngikut," ucap Rara akhirnya.

"Udah ku kasih enak masih saja protes kamu Ra, nanti aku suruh kerja sendiri loh kalau gak nurut."

"Kalau bapak nyuruh saya kerja sendiri nanti gaji bapak saya potong juga," ancam Rara.

"Tenang saja. Bukan hanya potong gaji. Malah aku kasih semua gaji ku buat kamu asal kamu mau jadi selingkuhan ku," kata Kamal yang membuat Rara membulatkan mata sempurna.

"Bapak lagi oleng ya, ngomongnya gak di filter dulu."

"Becanda Ra, becanda," ujar Kamal sambil tersenyum simpul.

Membuat Rara tersenyum masam.

Moga saja hal seperti itu tidak terjadi dalam kehidupan ku. Jdi pelakor dalam rumah tangga orang amit-amit deh, batin Rara.

****

Rara baru saja selesai ngeprint kartu dan denah ujian yang dia kerjakan beberapa hari lalu, ketika Wakepsek memanggilnya.

"Ada apa pak?"

"Kamu mau masuk kelas kan, Ra?" Tanya Kamal, "aku minta tolong kasih kisi-kisi ini sama anak OSIS, suruh mereka fotocopy dua rangkap. Kalau sudah selesai taruh di atas meja ku lagi!" Perintah guru matematika kelas XII itu.

"Memang bapak mau kemana?" tanya Rara, Karena seingat dia siang ini Kamal tidak ada jadwal masuk kelas.

"Saya mau pergi sebentar. Ada urusan yang harus saya selesaikan."

"Oh..."

"Tolong ya, Ra!" Pinta Kamal lagi.

Rara mengangguk setuju. Mengambil map hijau yang Kamal berikan, kemudian berlalu dari hadapan lelaki beranak tiga itu.

Namun baru saja Rara berjalan beberapa langkah, terdengar suara Kamal memanggilnya lagi, membuat dia menoleh pada pria itu.

"apalagi pak?"

"Jangan lupa nanti pulang sekolah kamu ikut saya ngantarkan soal-soal itu ke fotocopy. Karena mesin fotocopy kita gak bisa di pakai kalau dalam jumlah banyak."

"Bukanya bapak mau pergi ke fotocopy sama Bu Septi."

Karena setahu Rara, kemarin Kamal janjian sama Bu Septi sang bendahara sekolah sekaligus bendahara ujian untuk mengantarkan soal ke fotocopian. Alasannya jelas supaya urusan administrasi bisa berjalan lancar dan tidak ribet.

"Tidak jadi, karena Bu Septi mamanya sakit jadi dia izin pulang cepat hari ini. Makanya saya ngajakin kamu. Kamu bisa kan? Dan saya tidak menerima penolakan," ujar Kamal.

Kalau sudah mendapat jawaban seperti itu, mau tidak mau tentu Rara harus mau pergi berdua dengan Kamal.

Selain karena rasa tanggung jawab dan memang tugas dia. Kamal selama ini selalu baik pada Rara, pria itu selalu mengajari Rara setiap dia ada materi pelajaran yang dirinya belum bisa.

Jadi kesannya Rara tidak tahu diri banget jika menoleh permintaan Kamal menemani lelaki itu ke tempat fotocopy yang tidak jauh dari sekolah mereka.

*****

Rara masih sibuk bermain dengan Ali di ruang tengah. Tadi sore Rangga datang membelikan permainan baru untuk sang keponakan, yaitu kereta api lengkap dengan rel dan gerbongnya.

Sekarang bocah itu kegirangan hingga tak henti-hentinya meminta Rara menenaminya bermain.

Rara sih seneng-seneng saja, oke-oke saja bermain dengan Ali jika dirinya memang tidak sibuk.

"Ma, ini gimana?" Tanya bocah itu saat dia mengalami kesulitan dalam merangkai rel kereta api.

Dengan telaten Rara mengajarkan putranya cara mengaitkan rel yang satu ke yang lain sehingga membentuk lingkaran penuh.

"Yang ini, untuk kereta barang Al, kamu ambil batu-batu krikil di halaman belakang biar diangkat sama gerbongnya nanti," ujar Rara sambil menunjukkan gerbong kereta yang tidak tertutup.

Meng iya kan ucapan sang mama, Ali pergi ke halaman belakang untuk mengambil batu krikil yang ada di depan teras dapur.

Tak seberapa lama bocah itu kembali lagi dengan batu-batu kecil berwarna putih mulus. Bahkan tak lupa anak Rara sudah mencuci batu itu agar tidak mengotori mainan dan lantai rumah nya.

"Ma, ini punya mama, Ali kumpulan Disini. Nanti mama yang masukan kedalam gerbong ya ma, kalau kreta ku lewat depan mama," Ujar bocah itu sambil menyerahkan beberapa batu di hadapan Rara.

Rara mengangguk setuju dengan permintaan sang putra.

Saat sedang asik-asik nya bermain Handphone Rara yang berada di atas meja berbunyi, menandakan jika ada telpon masuk.

"Mama ada telepon!" Ucap bocah usia 5 tahun yang wajahnya sangat mirip dengan Adam itu memberitahu, seraya menyerahkan HP itu pada Rara.

"Makasih sayang," balas Rara saat mengambil HP dari tangan anaknya.

Rara melihat layar handphonenya guna mencari tahu siapa yang menelponya.

*****

Terpopuler

Comments

Neti Jalia

Neti Jalia

aku mampir kk, dukung juga karyaku ya🤗🙏

2021-10-12

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Teman Satu Tim
2 Bab 2. Tidak dianggap Istri
3 Bab 3. Teman Lama
4 Bab 4. Tim Asesor
5 Bab 5. Kekesalan Rara
6 Bab 6. Panitia Ujian
7 Bab 7. Ada apa ini?
8 Bab 8. Ungkapan Hati
9 Bab 9. Penolakan Rangga
10 Bab 10. Gosip
11 Bab 11. Aku Cinta Kamu
12 Bab 12. Hadiah untuk Pelakor
13 Bab 13. Aku Tahu Siapa Kamu
14 Bab 14. Apakah itu Salah
15 Bab 15. Kepulangan Adam
16 Bab 16. Kehilangan Momen Berharga
17 Bab 17. Begitu Egois
18 Bab 18. Seandainya
19 Bab 19. Pemberi Saran
20 Bab 20. Lagi-lagi Di kecewakan
21 Bab 21. Apakah ini Jawabannya
22 Bab 22. Alasan
23 Bab 23. Liburan
24 Bab 24. Bad Mood
25 Bab 25. Bebas
26 Bab 26. Hari kedua
27 Bab 27. Siapa Dia?
28 Bab 28. Kakak Adik
29 Bab 29. Dia itu Seperti Apa?
30 Bab 30. Kencan
31 Bab 31. Kencan 2
32 Bab 32. Informasi Dari Monic
33 Bab 33. Menghindari Masalah
34 Bab 34. Pinjam Bentar
35 Profil Tokoh
36 Bab 35. Hak Dan Kewajiban
37 Bab 36. Pulang
38 Bab 37. Pusing
39 Bab 38. Panggil Aku Ayah
40 Bab 39. Ketua Baru
41 Bab 40. Marcell
42 Bab 41. Mulai Dekat
43 Bab 42. Bermain Api
44 Bab 43. Ketahuan
45 Bab 44. Kemarahan Eka
46 Bab 45. Nasehat Syaputra
47 Bab 46. Nasehat Syaputra 2
48 Bab 47. Kisah Monica
49 Bab 48. Perasaan Monica
50 Bab 49. Demam
51 Bab 50. Tak Tega
52 Bab 51. Pak Tua 1
53 Bab 52. Pak Tua 2
54 Bab 53. Maafkan Aku
55 Bab 54. Pengganggu
56 Bab 55. Curiga
57 Bab 56. Belum Terungkap
58 Bab 57. Mencoba Jujur
59 Bab 58. Melepas Rindu
60 Bab 59. Bermain Cantik
61 Bab 61. Semua Demi Kamu
62 Informasi
63 Bab 62. Makan Malam
64 Bab 63. De Javu
65 Bab 64. Jebakkan
66 Bab 65. Ketahuan
67 Bab 66. Terungkap
68 Bab 67. Ada Apa Dengannya?
69 Bab 68. Ada Apa Ini?
70 Bab 69. Bumerang 1
71 Bab 70. Bumerang 2
72 Bab 71. Perang Badai 1
73 Bab 72. Perang Badai 2
74 Bab 73. Tidak Sesuai Ekspektasi
75 Bab 74. Kesempatan Ke dua
76 Bab 75. Berubah
77 Bab 76. Tetap Sabar
78 Bab 77. Keresahan Hati
79 Bab 78. Tumben
80 Bab 79. Berkunjung
81 Bab 80. Tidak Percaya
82 Bab 81. Keluarga Rara 1
83 Bab 82. Keluarga Rara 2
84 Bab 83. Nasehat Ibu
85 Bab 84. Kebersamaan
86 Bab 85. Rahasia Rara
87 Bab 86. Rahasia Rara 2
88 Bab 87. Semua Karena Dia
89 Bab 88. Mencari Informasi
90 Bab 89. Mencari Informasi 2
91 Bab 90. Menjadi Lebih Baik
92 Bab 91. Memberi Hukuman
93 Bab 92. Hukuman Masih Berlanjut
94 Bab 93. Papa Siaga
95 Bab 94. We Time
96 Bab 95. Saling Mengerti
97 Bab 96. Tak Untuk Di Tahan
98 Bab 97. Mencoba Hal Baru
99 Bab 98. Permintaan Rara
100 Bab 99. Akhir Dari Segalanya
101 Bab 100. Informasi Terbaru
102 Bab 101. Bad Mood
103 Bab 102. H -
104 Bab 103. Persiapan
105 Bab 104. Malam Yang Panjang
106 Bab 105. Pertemuan Tak Terduga
107 Bab 106. Dia yang Kamu Cinta
108 Bab 107. Obrolan
109 Bab 108. Bertemu Lagi
110 Bab 109. Janji Yang Terucap
111 Bab 110. Tidak Jodoh
112 Bab 111. Kecewa
113 Bab 112. Rain
114 PENGUMUMAN
115 Bab 113. Apa yang Kau Lakukan?
116 Bab 114. Kecewa
117 Bab 115. Kecewa 2
118 Bab 116. Pencerahan
119 Bab 117. Karma Untuk Monica
120 Bab 118. Akhir dari Monica
121 Bab 119. Masih Marah
122 Bab 120. Titik Buntu
123 Bab 121 Kencan Mainstream
124 Bab 122. Kencan Mainstream 2
125 Bab 123. Tempat Favorit
126 Bab 124. Tempat Favorit 2
127 Bab 125. Akhirnya
128 Bab 126. Menghilang
129 Bab 127. Mencari Mu
130 128. Menemukan Mu
131 Bab 129. Perjalanan
132 Bab 130. Bertemu Sahabat
133 Bab 131. Rencana Menghilangkan
134 Bab 132. Sampai Bali
135 Bab 133. Musuh Baru
136 Bab 134. Ada Yang Kurang
137 Bab 135. Tamu Tak Di Undang
138 Bab 136. Tamu Tak Di undang 2
139 Bab 137. Pria Sejati
140 Bab 138. Paket Bulan Madu
141 Bab 139. Waktu untuk Berdua
142 Bab 140. Promil ke 2
143 Bab 141. Mulai Memahami Sang Kekasih
144 Bab 142. Kangen
Episodes

Updated 144 Episodes

1
Bab 1. Teman Satu Tim
2
Bab 2. Tidak dianggap Istri
3
Bab 3. Teman Lama
4
Bab 4. Tim Asesor
5
Bab 5. Kekesalan Rara
6
Bab 6. Panitia Ujian
7
Bab 7. Ada apa ini?
8
Bab 8. Ungkapan Hati
9
Bab 9. Penolakan Rangga
10
Bab 10. Gosip
11
Bab 11. Aku Cinta Kamu
12
Bab 12. Hadiah untuk Pelakor
13
Bab 13. Aku Tahu Siapa Kamu
14
Bab 14. Apakah itu Salah
15
Bab 15. Kepulangan Adam
16
Bab 16. Kehilangan Momen Berharga
17
Bab 17. Begitu Egois
18
Bab 18. Seandainya
19
Bab 19. Pemberi Saran
20
Bab 20. Lagi-lagi Di kecewakan
21
Bab 21. Apakah ini Jawabannya
22
Bab 22. Alasan
23
Bab 23. Liburan
24
Bab 24. Bad Mood
25
Bab 25. Bebas
26
Bab 26. Hari kedua
27
Bab 27. Siapa Dia?
28
Bab 28. Kakak Adik
29
Bab 29. Dia itu Seperti Apa?
30
Bab 30. Kencan
31
Bab 31. Kencan 2
32
Bab 32. Informasi Dari Monic
33
Bab 33. Menghindari Masalah
34
Bab 34. Pinjam Bentar
35
Profil Tokoh
36
Bab 35. Hak Dan Kewajiban
37
Bab 36. Pulang
38
Bab 37. Pusing
39
Bab 38. Panggil Aku Ayah
40
Bab 39. Ketua Baru
41
Bab 40. Marcell
42
Bab 41. Mulai Dekat
43
Bab 42. Bermain Api
44
Bab 43. Ketahuan
45
Bab 44. Kemarahan Eka
46
Bab 45. Nasehat Syaputra
47
Bab 46. Nasehat Syaputra 2
48
Bab 47. Kisah Monica
49
Bab 48. Perasaan Monica
50
Bab 49. Demam
51
Bab 50. Tak Tega
52
Bab 51. Pak Tua 1
53
Bab 52. Pak Tua 2
54
Bab 53. Maafkan Aku
55
Bab 54. Pengganggu
56
Bab 55. Curiga
57
Bab 56. Belum Terungkap
58
Bab 57. Mencoba Jujur
59
Bab 58. Melepas Rindu
60
Bab 59. Bermain Cantik
61
Bab 61. Semua Demi Kamu
62
Informasi
63
Bab 62. Makan Malam
64
Bab 63. De Javu
65
Bab 64. Jebakkan
66
Bab 65. Ketahuan
67
Bab 66. Terungkap
68
Bab 67. Ada Apa Dengannya?
69
Bab 68. Ada Apa Ini?
70
Bab 69. Bumerang 1
71
Bab 70. Bumerang 2
72
Bab 71. Perang Badai 1
73
Bab 72. Perang Badai 2
74
Bab 73. Tidak Sesuai Ekspektasi
75
Bab 74. Kesempatan Ke dua
76
Bab 75. Berubah
77
Bab 76. Tetap Sabar
78
Bab 77. Keresahan Hati
79
Bab 78. Tumben
80
Bab 79. Berkunjung
81
Bab 80. Tidak Percaya
82
Bab 81. Keluarga Rara 1
83
Bab 82. Keluarga Rara 2
84
Bab 83. Nasehat Ibu
85
Bab 84. Kebersamaan
86
Bab 85. Rahasia Rara
87
Bab 86. Rahasia Rara 2
88
Bab 87. Semua Karena Dia
89
Bab 88. Mencari Informasi
90
Bab 89. Mencari Informasi 2
91
Bab 90. Menjadi Lebih Baik
92
Bab 91. Memberi Hukuman
93
Bab 92. Hukuman Masih Berlanjut
94
Bab 93. Papa Siaga
95
Bab 94. We Time
96
Bab 95. Saling Mengerti
97
Bab 96. Tak Untuk Di Tahan
98
Bab 97. Mencoba Hal Baru
99
Bab 98. Permintaan Rara
100
Bab 99. Akhir Dari Segalanya
101
Bab 100. Informasi Terbaru
102
Bab 101. Bad Mood
103
Bab 102. H -
104
Bab 103. Persiapan
105
Bab 104. Malam Yang Panjang
106
Bab 105. Pertemuan Tak Terduga
107
Bab 106. Dia yang Kamu Cinta
108
Bab 107. Obrolan
109
Bab 108. Bertemu Lagi
110
Bab 109. Janji Yang Terucap
111
Bab 110. Tidak Jodoh
112
Bab 111. Kecewa
113
Bab 112. Rain
114
PENGUMUMAN
115
Bab 113. Apa yang Kau Lakukan?
116
Bab 114. Kecewa
117
Bab 115. Kecewa 2
118
Bab 116. Pencerahan
119
Bab 117. Karma Untuk Monica
120
Bab 118. Akhir dari Monica
121
Bab 119. Masih Marah
122
Bab 120. Titik Buntu
123
Bab 121 Kencan Mainstream
124
Bab 122. Kencan Mainstream 2
125
Bab 123. Tempat Favorit
126
Bab 124. Tempat Favorit 2
127
Bab 125. Akhirnya
128
Bab 126. Menghilang
129
Bab 127. Mencari Mu
130
128. Menemukan Mu
131
Bab 129. Perjalanan
132
Bab 130. Bertemu Sahabat
133
Bab 131. Rencana Menghilangkan
134
Bab 132. Sampai Bali
135
Bab 133. Musuh Baru
136
Bab 134. Ada Yang Kurang
137
Bab 135. Tamu Tak Di Undang
138
Bab 136. Tamu Tak Di undang 2
139
Bab 137. Pria Sejati
140
Bab 138. Paket Bulan Madu
141
Bab 139. Waktu untuk Berdua
142
Bab 140. Promil ke 2
143
Bab 141. Mulai Memahami Sang Kekasih
144
Bab 142. Kangen

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!