Pagi-pagi sekali sekolah sudah rame dengan guru dan para staf kantor. Mereka berdandan rapi dan wangi seperti hari-hari biasanya, meski kali ini ada yang berbeda pada kaum ibu-ibu guru cantik itu. Mereka kompak mengenakan kerudung dengan warna yang sama, yaitu merah menyala.
Memang sengaja, kerudung mereka berseragam khusus hari ini, alasnya biar lebih elok jika di padang mata.
Mereka milih warna cerah karena hari ini adalah hari terberat setelah lima tahun mereka bekerja, yaitu dengan adanya tim asesor akreditasi yang datang guna melakukan penilaian juga evaluasi pada sekolah mereka.
Sehingga, saat nanti mereka tegang dan lelah, tidak terlalu tampak karena terkena efek pantulan dari hijab yang mereka kenakan.
Yang menurut Rara rada aneh juga, tapi dia yes sajalah, yang penting kan sekolah dapat nilai bagus untuk kedepannya.
...*****...
Semua guru sibuk berbaris di halaman sekolah ketika kepsek memberi tahu jika tim asesor sebentar lagi datang.
Sedang para guru-guru muda yang berstatus single sibuk merapihkan make up dan letak hijab yang memang sudah rapih, ketika sang kepsek memberi bocoran jika asesor kali ini ada yang berstatus masih single.
Wah....siapa ya kira-kira wanita yang berhasil menarik hati pria single dengan karir yang begitu cemerlang itu.
Siapa pun dia, Rara pasti bakal ikut senang. Apalagi kalau dia adalah salah satu dari rekan kerjanya sekarang.
Ya, karena di sekolah Rara memang ada enam orang guru yang masih berstatus single.
Back to topic
Mereka berbaris rapi saat melihat mobil Fajero warna hitam masuk halaman sekolah. Satu persatu guru dan para staf menyalami tamu yang keluar dari mobil dengan penuh sopan. Begitu pun Rara, dia melakukan hal yang sama seperti yang teman-teman lakukan.
Sampai akhirnya tatapan Rara jatuh pada tim asesor berkemeja putih bergaris-garis hitam yang keluar paling belakang.
Tidak percaya, Rara mengerjapkan matanya beberapa kali berharap matanya salah lihat. Namun saat dia sudah merem melek guna memastikan nyatanya sosok di depannya tidak juga berubah, tetap sama.
"Bang Rangga!" ucap Rara tidak percaya jika pria yang dia lihat adalah Rangga Aldi Syaputra.
Mendengar seseorang memanggil namanya, Rangga yang baru turun dari mobil mencari sosok yang suaranya begitu familiar.
Senyum pria itu langsung merekah begitu melihat prempuan cantik berjilbab merah di depannya.
Masih dengan mode bengong Rara tidak menyadari jika Rangga sudah berjalan mendekatinya.
"Jangan bengong nanti kesambet," canda pemuda tampan itu saat menyalami tangan Rara yang mematung begitu saja.
Membuat Rara tersadar hingga tersenyum malu.
Kejadian antara Rangga dan Rara sukses membuat semua pasang mata menatap mereka dengan ekspresi beda. Ada yang heran, kagum, pengen dan kepo. Namun tatapan kepo lebih mendominasi, apalagi teman-teman satu kantor Rara.
...*****...
Keempat tamu penting sudah masuk ke dalam ruang auditorium sekolah, dimana tempat penilaian nanti berlangsung. Tapi tidak dengan Rara, dia masih saja bengong di halaman sekolah, belum beranjak dari tempatnya. Rara merasa begitu jengkel ketika mengetahui ternyata tamu penting mereka ada adalah Rangga, sampai seseorang memanggil namanya.
"Ra, buruan masuk udah mau di mulai nih!" ujar Kamal.
"Jangan bengong terus Ra, beneran kesambet nanti kamu," Pak Bayu yang berstatus kepala sekolah SMA tetangga ikut berkomentar.
Rara smirk, lekas dia masuk ke dalam ruangan dan duduk di tempatnya, tepat sebelah kursi Kamal.
Semua orang dalam ruangan besar itu mendadak diam tanpa kata tatkala acara mulai di buka dengan mukadimah yang dilanjutkan doa bersama dari kepala sekolah Rara, agar kegiatan hari ini berjalan dengan lancar.
Dan tebaran pesona kembali terjadi tatkala Rangga yang ada di depan mereka berdiri dan mulai membuka suara. Dia perwakilan dari tim asesor yang bertugas memperkenalkan teman-teman juga menjelaskan tentang bagaimana proses penilaian akan di lakukan.
Teman Rangga yang pertama adalah pak Surya, dia bertugas sebagi supir dan fotografer. Sedang yang ke-dua pak Muhammad, sebagai penunjuk jalan juga kepada sekolah SMA tetangga, yang ketiga Pak Azmi dosen dari UNRI yang merupakan tim asesor satu, dan Rangga sendiri sebagai perwakilan dari dinas pendidikan provinsi juga sebagai tim asesor dua.
Setelah memperkenalkan semua rekan kerja di lanjut Rangga menjelaskan proses cara penilaian yang akan mereka lakukan sampai pada tahap Rangga menjawab pertanyaan beberapa teman-teman yang sempat kepo antara hubungan dia dan Rara.
"Sebelum saya mulai bekerja dan memberikan penilaian pada sekolah ini, saya secara pribadi ingin memberitahukan bahwasanya saya mengenal salah satu guru di SMA ini, yaitu Bu Rara, beliau adalah kakak ipar saya.
Meski begitu saya tidak ingin teman dan guru-guru yang lain beranggapan jika apa yang akan saya lakukan itu karena ada hubungan persaudaraan saya dengan beliau. Karena kita disini sama-sama bekerja makan mari bersikap profesional."
Rangga memberitahukan seratus hubungan dia dan Rara sebagai Jawaban dari sebagai besar orang yang hadir di pagi ini.
Ya, Rangga memang tidak bisa pura-pura tidak mengenal Rara karena kenyataan jika Rara adalah istri Adam abang kandungan dia sendiri.
Setelah memberikan wejangan dan perkenalkan singkat. Mereka semua mulai bekerja.
Dimulai kepala sekolah beserta beberapa staf yang membawa rombongan tim asesor berkeliling kawasan sekolah guna menunjukkan satu persatu fasilitas yang SMA itu milik.
Dilanjut melakukan pengukuran ruangan yang ingin di ketahui, apakah sesuai dengan denah yang ada.
Sedang Rara sendiri, dia kembali masuk ke kelas untuk mengajar karena pagi ini memang dia ada jadwal masuk. Dan tadi juga sudah di sampaikan jika akreditasi kali ini tidak menganggu aktivitas belajar mengajar, Jadi yang punya jadwal bisa di selesaikan karena itu memang tangung jawab mereka.
...*****...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Nurhayati
hai Bu Rara salam kenal ya😀
2021-12-18
1
Syafriana Resti
ngk sbar dengan certa selanjutnya
2021-12-17
0
QQ
Semangat kak 👍👍👍
2021-12-14
0