Allen sudah memiliki modal yang cukup untuk membeli banyak komputer, ia berencana membeli 10 unit untuk menambang Bitcoin.
"Hyung, aku menemukan ide bisnis yang mungkin menguntungkan." Tiwi menyodorkan sebuah proposal yang mengharuskan mereka membakar uang di awal.
"Bisnis ini memang sangat menguntungkan di akhir, tetapi sekarang kita hanya memiliki sedikit uang. Pasti akan tumbang di tengah jalan, oleh karena itu lebih baik kita melakukan persaingan dengan para kompetitor saat ini."
Ide Tiwi adalah membuka sebuah pasar online, tetapi untuk meraih keuntungan akan sangat susah dengan modal sedikit. Oleh karena itu, Allen menolaknya.
Ide Tiwi sangat bagus karena pada tahun 2015, pasar online akan meledak. Hampir semua orang akan berpindah menjadi pembeli di pasar online, masalahnya adalah uang yang tidak cukup.
Allen memiliki 230 juta di tabungan, ia bisa meraih keuntungan sebanyak itu karena penjualan minuman ringan dan snack. Dalam beberapa bulan saja ia memiliki gudang yang menampung persediaan.
"Apa uang ratusan juta masih belum cukup?" tanya Tiwi yang penasaran.
"Aku memperkirakan kita harus membakar 10 miliar untuk bisa menarik investor. Maka dari itu lebih baik kita menjadi investornya saja, itu akan lebih aman dari pada membangun dari awal." Allen memberikan pandangannya tentang pembuatan pasar online.
Akhirnya Allen membeli 10 unit komputer dan melakukan penambangan bitcoin. Dia berencana terus melakukannya sampai tahun 2015, kemudian akan menjual sebagian.
Hari ini tanggal 20 Desember 2009, Allen dan teman-temannya melakukan rapat internal. Ada 15 orang yang duduk di depannya termasuk Tiwi dan Dino.
"Hari Natal dan tahun baru sebentar lagi, aku ingin mendengar ide apa yang sedang kalian pikirkan?" tanya Allen pada karyawannya.
Dino mengangkat tangan. "Bos, menurutku kita fokus saja pada bidang kita sekarang. Jika membuka cabang lain malah akan menambah beban keuangan dan pikiran."
"Aku kurang setuju, penambahan cabang sangat penting untuk meningkatkan penghasilan. Bagaimana jika 5 kios kita tidak laku semua?" sahut Tiwi memberikan pendapatnya.
Bobi menganggukkan kepala. "Memang kita butuh cabang atau usaha lain tapi waktu ini sangat tidak pas. Memperbanyak gerobak minuman susu akan menjadi pilihan terbaik," katanya.
"Aku sudah memikirkannya itu. Jika kita menambah gerobak, maka penjualan kita akan semakin menurun karena banyaknya kios yang berdekatan. Aku pikir 5 adalah batas maksimal untuk satu kota," ucap Tiwi.
"Bingo, kuncinya ada di satu kota. Sekarang waktunya melakukan ekspansi keluar kota dengan produk minuman susu." Allen terlihat bahagia karena menemukan solusi hanya dengan melakukan pertemuan singkat.
Semua karyawan setuju, Tom akan bertanggungjawab mengurus izin di 4 kota tetangga.
Walaupun seorang preman Tom, ia memiliki kenalan yang sangat banyak di kota sekitar. Oleh karena itu, Dino merekomendasikannya.
Tepat tanggal 23 Desember, semua kios sudah siap dibuka. Allen langsung mendirikan 20 kios di 4 kota berbeda, sekarang ia memiliki 25 kios yang siap menghasilkan uang.
Tiwi akan mengurus segala pengeluaran, ia juga berjualan online untuk meningkatkan penghasilan.
"Mengapa kita tidak mendirikan sebuah PT?" gumam Allen.
Pada tahun 2009, mendirikan PT membutuhkan lebih dari satu cabang usaha. Kalau tidak salah harus ada minimal 4 jenis usaha untuk mendirikan sebuah PT.
Sekarang bukan waktunya untuk mendirikan PT, ia berencana mendaftarkan usahanya. Tugas pertama untuk mendaftar adalah datang ke kelurahan.
Kaki Allen langsung melangkah ke kelurahan, sesampainya di kelurahan ia disambut oleh dua petugas pelayanan.
"Aku mau minta surat keterangan usaha," kata Allen.
"Iya, mas. Syaratnya Pengantar RT, fotocopy KK dan KTP." Petugas kelurahan memberikan persyaratan yang harus di lengkapi.
Sedangkan Allen hanya memiliki KTP asli, ia harus mencari pengantar RT dan fotocopy KK dan KTP. Pengurusan izin usaha memakan waktu yang cukup lama, ia harus bolak balik.
Izin usaha baru akan terbit setelah 1 bulan karena pelayanan pada tahun ini masih menggunakan mesin ketik manual atau tulisan tangan.
Akhirnya tanggal 25 Desember 2009, semua orang merayakan hari natal dan berlibur. Penjualannya Allen dan kawan-kawannya meningkat pesat, dalam sehari mereka membutuhkan 2 kiloliter susu sapi.
Satu peternakan tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan, Allen langsung pergi ke luar kota untuk melakukan kerja sama dengan para peternak sapi perah.
Doni, Bobi, dan Tom juga melakukan hal yang sama, mereka melakukan perjalanan bisnis untuk mencapai kesepakatan dengan para peternak.
Inilah pentingnya sebuah kerjasama, Allen sadar betul tentang itu. Sendiri tidak akan pernah menjadi sukses kecuali orang spesial.
Semua susu bisa di dapatkan dalam waktu singkat, usaha penjualan minuman susu sangat laris. Seorang ibu-ibu memposting sebuah vidio mengatakan bahwa Susu Allen adalah susu basi.
Postingan tersebut langsung meledak, para polisi langsung mendatangi kantor di dekat alun-alun. Tidak hanya menggeledah, mereka merusak barang-barang.
Tiwi yang ada di dalam kios hanya bisa menangis dan berteriak. Allen dan semua petinggi lainnya sedang di luar kota.
Tepat ketika mereka kembali, kios sudah di tutup. Allen tampak sangat marah, tidak seharusnya polisi melakukan tindakan seperti ini.
"Tiwi, apa kamera itu menyala setiap hari?" tanya Allen.
"Aku tidak pernah mematikannya."
"Bagus, kita lihat apa yang bisa dilakukan para preman yang berbaju polisi itu!" ucap Allen sambil mengeratkan giginya.
Semua kios sudah ditutup, Allen dan semua karyawan mendatangi kantor polisi. Dengan emosi, Allen memukul meja.
"Aku ingin melapor! Personil kalian sungguh bodoh!" teriak Allen.
"Pak, ini kantor polisi jangan!" bentak polisi.
"Kau juga salah satu oknumnya, jangan sok keras. Aku membawa bukti!" Allen menunjukkan vidio yang memperlihatkan polisi menghancurkan semua barang-barang berharganya.
"Memangnya apa yang salah, usahamu ilegal. Banyak laporan masuk sudah seharusnya kami melakukannya!"
"Apa dasar kalian menutup semua usaha dan menghancurkannya. Aku akan melaporkan ini ke pusat, jangan banyak bicara dan proses semua nama. Jika tidak ini akan sampai ke pengadilan pusat!"
Suasana ruangan polisi mencekam, sampai akhirnya terdengar tembakan. "Dor...!!!" semua orang langsung tiarap kecuali Allen.
"Melepaskan tembakan tanpa arti adalah pelanggaran kode etik, aku juga sudah merekamnya. Ini akan menjadi barang bukti di persidangan." Allen tampak tenang setelah memprovokasi seluruh kantor polisi.
Itu ia lakukan untuk mensejahterakan karyawannya, sampai akhirnya pimpinan tertinggi di kantor tersebut keluar.
Ia melihat wajah Allen. "Tuan Allen, ini hanya salah paham. Aku akan segera mengusut semua sampai ke akarnya."
"Tidak perlu, aku akan melakukan investigasi sendiri. Polisi disini sudah tidak dapat dipercaya!"
Allen dan kawan-kawannya pergi, mereka akan melaporkan kejadian ini ke pusat. Namun untuk melakukan pencegahan, salah satu preman menggunggah vidio barusan ke sosial media.
Banyak kritik dilayangkan, para rakyat membela Allen dan kawan-kawan. Itu menjadi salah satu modal untuk lepas dari jeratan penjara.
Sesampainya di pintu keluar kantor polisi, seorang pria paruh baya dan rombongan menghentikannya. "Tidak perlu menunggu lama, periksa mereka semua!" katanya tegas.
Mata Allen dan pria paruh baya itu saling melihat. Tidak ada yang menghentikan langkah, mereka menuju tempatnya masing-masing.
Melapor polisi memang cara tercepat, tetapi banyak oknum yang bisa membalikkan fakta dan menggantinya dengan dusta.
"Tiwi, tetap jalankan usaha seperti biasa. Perbaiki semua gerobak dan mari mulai dari awal lagi," ucap Allen melihat situasi yang kurang kondusif.
Ia yakin ada orang yang membayar para petugas itu untuk menghancurkan usaha Allen. Senyum manis tampak di wajahnya.
"Mari lihat siapa yang akan menang, Reza!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 212 Episodes
Comments
Reza
upupupupupupupupupupupupupupupup
2021-11-28
2
Kuro
semangat thor
2021-11-27
4
Trisand1998
Kita nantikan
2021-11-27
0