Allen terbangun di sebuah tempat yang serba putih. "Dimana aku?"
Seorang wanita cantik muncul, dia adalah sistem yang menunjukkan wujudnya. "Selamat karena sudah membangkitkan sistem peringkat dua."
"Jadi kamu yang terus cerewet di telingaku. Sekarang apa lagi yang harus aku lakukan, walaupun aku sudah sering melihat orang mati, melihatnya tepat di depan mata adalah pertama bagiku! "
"Jangan mengeluh, mulai sekarang kamu akan sering melihat pembunuhan karena kekuatanmu. Aku menunjukkan wujud karena ingin memperlihatkan layar status barumu."
Allen muntah di depan sistem tapi muntahnya langsung hilang tepat ketika keluar dari mulutnya, sehingga lantainya tetap putih bersih.
Wajah sistem sangat datar, dia tidak merasa terkejut karena sikapnya. Terlebih lagi dia tidak membantu Allen sama sekali.
Melihat Allen yang sudah bisa berdiri, sistem mengeluarkan sebuah cahaya dari ujung jarinya. "Sistem sudah ditingkatkan jika ingin memanggilku tinggal katakan, Sistem Ke 2 muncullah!"
Cahaya kuning bersih langsung menusuk dahi Allen.Tubuhnya menegang dan giginya di eratkan menahan sakit yang lebih parah daripada hukuman harian.
Matanya terbuka dan dia melihat langit-langit putih serta bau khas rumah sakit. "Sepertinya aku pingsan."
Seorang pria berpakaian rapi masuk kedalam ruangan. "Anda sudah bangun. Terima kasih atas kerjasamanya, karena keberanian anda ******* itu berhasil di lumpuhkan."
"Bagaimana dengan orang-orang yang ada di gedung?" tanya Allen yang panik.
"Tenanglah, mereka dari awal sudah dimutilasi. Ledakan itu hanya digunakan untuk menghibur matanya. Dia adalah ******* yang sangat gila!"
Pada kehidupan sebelumnya, ******* itu ditangkap hidup-hidup. Sekarang karena perbuatannya, ******* itu mati ketika penangkapan.
"Oh. Iya. ******* yang ada di depanmu juga masih hidup, aku harap anda harus berhati-hati. Dia adalah orang gila yang bisa menerobos jeruji besi."
Pria berpakaian rapi itu memberikan peringatan sekaligus mengeluarkan sebuah pisau dari saku belakangan. Tanpa ragu dia menusukkannya ke tubuh Allen yang masih lemah.
Dengan sigap, Allen memutar tubuhnya hingga jatuh dari ranjang. Tangannya dengan sigap menarik infus.
Kedua tangannya membentuk sebuah seni beladiri yang di namakan Wing Chun. Dia tidak pernah berlatih bela diri seumur hidupnya, tapi ketika kecil dia sering melihat IP Man.
[Sistem telah mendeteksi keinginan kuat anda mempelajari seni beladiri. Keterampilan Seni Bela akan ditambahkan.]
"Wah... HAHA. Kamu ternyata bisa menggunakan beladiri, ini akan menjadi menarik!" kata pria berpakaian rapi yang menyamar. Ia melepaskan topeng silikon, wajahnya tampak jelas seperti ******* yang mati di depan matanya.
"Bagaimana mungkin orang tertembak di kepala masih hidup?"
Allen jelas sangat bingung dengan kejadian aneh ini, dia merasa orang di depannya hanyalah mimpi.
"Dunia ini sangat luas. Karena seni adalah ledakan mari kita meledak bersama!"
Bom meledak dari lantai bawah, pijakan Allen goyah dan melihat keluar jendela. Sialnya dia ada di lantai 8, tidak mungkin melompat langsung dengan kekuatannya sekarang.
"Orang gila!"
Terdengar lagi sebuah ledakan, lantai kedua hancur. Pondasi bangunan sudah tidak kuat menopang tingginya, sehingga semua lantai akan jatuh.
Allen memikirkan sebuah cara untuk selamat, karena di sebelahnya ada bangunan tinggi. Ia berniat melompat untuk menyelamatkan hidupnya.
Wajah ******* tersenyum manis melihat Allen yang panik menyelamatkan dirinya. "Kamu pasti ingin melompat ke gedung sebelah, pikiran kita sama bagaimana jika bekerja sama?"
"Jangan harap!" sentak Allen yang bersiap untuk melompat. Rumah sakit akan segera roboh, Allen melompat ke kedung sebelah dengan penuh percaya diri.
"Duk...!!!" suara Allen membentur kaca perusahaan sebelah yang ternyata sangat keras. Sehingga lompatan biasa tidak akan bisa memecah kaca dengan mudah.
Bukannya berhasil meloloskan diri, Allen malah terjatuh dari lantai 8. Hanya nasib yang bisa menyelamatkannya, untungnya para petugas kepolisian dengan sigap menangkapnya menggunakan alat khusus.
"Aku selamat. Orang gila itu berasal darimana!" teriak Allen yang tampak panik.
["Kondisi Mental Anda Buruk, saya sarankan untuk segera meningkatnya!"]
Tanpa ragu Allen segera membuka statusnya.
[Status : Pemain Allen]
Level : 1
Kekuatan tubuh : 8
Stamina : 5
Konsentrasi : 5
Mental : -1
Wibawa : 2
Aura power : 6
---- Keterampilan ----
Pemain pengguna sistem dewa.
Mata Dunia.
Seni Beladiri.
...
---- Bonus ----
Bonus poin bebas : 0
Bonus poin skill : 0
Nilai Kekuatan hilang dan Mental telah ditambahkan. Karena status Mental Allen berada di bawah 0 itu akan sangat membahayakan tubuhnya.
Karena tidak mempunyai poin status tambahan, Allen memilih untuk berlari kabur dari tempat kejadian menuju kantor.
"Sial, itu benar-benar menakutkan. Siapa sebenarnya ******* gila itu!"
Allen menyelesaikan lari pagi dan langsung mengistirahatkan badan dan bermeditasi di ruangan kerja. Setelah semua misi harian selesai, tanpa ragu poin bonusnya di masukkan ke Mental.
Sekarang status Mental sudah 0 poin, ia tidak gelisah memikirkan pria gila yang selalu mengatakan Seni Adalah Ledakan.
Tangannya yang bebas langsung menekan tombol untuk menyalakan komputer, tangannya yang lihai langsung menekan tombol keyboard. Matanya terbuka lebar ketika melihat 25 tugas harus diselesaikan.
"Mari menyelesaikannya dengan cepat!"
Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore, Allen baru selesai mengerjakan semuanya. Dia tidak ingin mengirimnya langsung melainkan mengirimnya 15 tugas saja. Selebihnya akan dikirim nanti malam.
Koin yang dia tambang sudah mencapai 510, tanpa menjualnya Allen akan terus menimbunnya. Hasil yang dia peroleh lebih besar dari sebelumnya karena semua komputer sudah di Over Clock.
Uang dari pembelian saham sudah ditarik senilai 28 juta, hanya 3 hari ia berhasil meraih keuntungan 3 juta rupiah.
Untuk menghadiri makan malam, Allen mengambil baju di ransel. Kakinya melangkah ke kamar mandi kantor untuk membersihkan diri.
Hanya ada dua satpam baru di kantor karena karyawan sudah pulang. Allen keluar kantor menggunakan pakaian rapi dan sepatu yang terlihat mahal.
Allen bertanya untuk melihat apa mereka antek-antek William. "Kalian Satpam baru?"
"Iya, Pak. Kami baru masuk hari ini, kalau boleh tahu siapa anda?"
"Aku Allen, banyak orang memanggilku budak pekerja. Jadi jangan terlalu terkejut jika aku keluar masuk kantor jam malam."
Mereka berbincang cukup lama hingga jam menunjukkan pukul setengah 7 malam. Allen harus segera bergegas ke Restoran yang sudah di sepakati.
Allen melihat jam tangannya yang berwana putih mengkilat. "Sepertinya aku harus segera pergi, selamat bekerja."
Melihat pria berpakaian rapi berjalan kaki membuat kedua satpam mengerti sesuatu.
"Memang pekerja kantoran taraf hidupnya sangat tinggi ya."
"Ya. Mereka memilih menggunakan pakaian rapi dibandingkan membeli kendaraan."
Keduanya membicarakan Allen yang berjalan kaki untuk ke tempat tujuan. Tidak dapat dipungkiri pada kehidupan sebelumnya perkataan dua satpam itu ada benarnya.
Namun saat ini Allen sudah berbeda, dia sudah memikirkan beberapa rencana matang untuk memperbesar pendapatannya.
Allen berhenti sejenak, ia teringat sesuatu. "Ah, aku lupa menemui preman di gang. Biarkan mereka menunggu."
Karena para preman masih belum memiliki ponsel, Allen tidak mempunyai sarana untuk menghubungi mereka. Tanpa rasa bersalah kakinya terus berjalan menuju restoran tempat pertemuan bersama Clarissa.
Namun siapa sangka ada 7 orang preman yang menghadang Allen. Mereka adalah orang suruhan dari William. Pada kehidupan sebelumnya, tiga preman yang sekarang menjadi bawahannya.
"Apa yang kalian mau?" tanya Allen dengan ekspresi serius.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 212 Episodes
Comments
lyv.vee
lama lama agak jengkel sama sikap allen dia Naif bodoh lagi
2023-03-23
6
Jimmy Avolution
Sippp....
2021-11-25
1
🇮🇩⃝͠😜ⒷⒶᷜⓀᷤⓊⓁ🤪
thnks Thor⚡🔨 dh upload ttp semangat🔛🔥🔛🔥🔛🔥
2021-11-20
0