Allen berjalan menuju kontrakan untuk beristirahat sebentar dan mengambil parfum. Dia tidak ingin penampilannya yang menghabiskan 1 juta rupiah hanya sampai disitu.
Karena tidak mempunyai kendaraan pribadi, Allen memilih untuk menggunakan transportasi umum. Melihat tempat duduk yang kosong, Allen langsung menempatinya.
Dia tidak merasakan pandangan para wanita, padahal semua wanita di dalam bus sedang melihatnya dengan tatapan aneh.
Seorang wanita hamil 8 bulan masuk kedalam bus, Allen segera berdiri dan mempersilahkan wanita tersebut.
"Silahkan gunakan tempat dudukku. Sebentar lagi aku sampai." Allen menundukkan sedikit tubuhnya.
Hampir semua wanita menyentuh pipinya masing-masing. Mereka tersipu melihat kebaikan yang dilakukan Allen pada wanita hamil tersebut. Bahkan wanita hamil yang mendapatkan tempat duduk wajahnya memerah.
"Pak, aku berhenti." Allen mengangkat tangganya.
Semua orang melihat kontrakan yang sangat mewah di depan matanya.
"Tidak heran, dia anak orang kaya. Kontrakannya saja seharga 20 juta atau mungkin lebih!" kata seorang wanita di bangku belakang.
"Walaupun aku tidak bisa memilikinya, setidaknya tanda tangan akan menjadi investasi yang sangat menjanjikan."
Wanita lain menyahut, "Apa yang ingin kamu lakukan dengan tanda tangannya?"
"Pria seganteng itu akan menjadi terkenal. Jika aku memiliki setidaknya 100 tanda tangan dan menjualnya ketika dia terkenal, bukankah aku jadi kaya mendadak!"
"Benar-benar, bayangkan saja jika tanda tangannya seharga 10 juta satu lembar. Wow, kita kaya."
Seorang siswi berseragam SMA menggelengkan kepalan. "Kalian bodoh. Lihatlah, aku mengambil gambarnya dengan sangat jelas. Kalian tahu apa artinya?"
Tiga wanita yang membicarakan Allen menatap gadis berusia 15 tahun berseragam SMA.
"Hai, bagaimana mungkin kamu mempunyai HP yang begitu mahal!"
"Aku adalah adik dari pria tadi. Jadi sudah wajar bagiku mempunyai HP mahal, haha."
Dia adalah Alona, Adik kandung Allen yang datang dari kampung. Tujuannya kesini tidak lain untuk meminta uang pada kakaknya, tetapi siapa yang menyangka ternyata kakaknya sudah menjadi pria tampan.
Jadi dengan akal yang sedikit licik, Alona akan menjual kakaknya.
"Kalau kamu memang adiknya, mengapa tidak turun?"
"Jangan membohongi kami!"
Alona mengeluarkan foto keluarga. "Lihatlah, aku yang ada di sebelah kanan, ini kakakku di sebelah kiri," katanya sambil menunjuk foto.
"Wah, kamu benar-benar adiknya. Hai, berikan aku nomor kakakmu. 10 ribu akan menjadi milikmu!"
Alona menggelengkan kepala. "Tidak semudah itu, Kawan. Berikan aku 100 ribu atau tidak sama sekali!"
Sambil mengeratkan giginya, tiga wanita menyodorkan 100 ribu yang mereka miliki. Uang itu sangat banyak pada tahun 2009.
Tanpa rasa bersalah, Alona memberikan nomor asli kakaknya. 300 ribu sudah ada dikantong, Alona berencana pulang.
Karena pergaulan yang kurang baik, Alona sangat boros dalam menggunakan uang. Karena orang tuanya sudah tidak bisa membiayai hidupnya, akhirnya Allen yang menjadi sasaran.
Sesampainya di kontrakan, ponsel Allen bergetar terus menerus. Karena melihat nomor yang berganti-ganti, dia dapat memastikan adiknya memberikan nomor pribadinya pada orang lain.
"Aku harus mengganti nomor lagi." Allen membuka laci yang berisi puluhan nomor berbeda, tetapi sebelum mengganti nomor dia mengirim SMS pada beberapa orang yang dipercaya.
Clarissa, Alona, dan kedua orang tuanya saja yang mendapat SMS. Sedangkan yang lain akan bertanya jika diperlukan saja.
Setelah mengambil parfum, Allen keluar lagi. Dia akan berangkat menggunakan kereta, karena tempatnya cukup jauh.
Butuh waktu 3 jam jika menggunakan bus, lebih baik menggunakan kereta hanya memakan waktu satu jam saja.
Sesampainya di stasiun, Allen duduk santai. Kemudian dia melihat seorang anak kecil mendapatkan hadiah dari ayahnya.
"Hai, bagaimana aku lupa dengan hadiahnya!"
Allen segera berlari menuju tempat mainan di sekitar stasiun. Namun dia tidak bisa menemukan hadiah yang cocok untuk wanita berusia 23 tahun.
Sampai akhirnya dia mempunyai ide untuk membelikannya sebuah gelang yang ada di pinggir jalan. Walaupun harganya hanya 100 ribu, dia pikir itu cukup.
Pukul 8 malam, Allen sampai di alamat rumah Dina. "Ini rumah atau istana."
Allen melihat rumah yang sangat besar dengan tiang penyangga berbentuk tabung besar berjejer 4. Tangganya terbuat dari batu marmer yang satu meternya bisa berharga ratusan sampai jutaan rupiah.
Kedua kaki Allen berjalan menyusuri tangga dengan pelan.
"Tap... Tap... Tap..."
Setelah masuk, dia tidak melihat orang yang datang dalam pesta ulang tahun. "Apa yang terjadi?"
Jelas Allen kebingungan, padahal jam sudah menunjukkan pukul 8 malam. Namun masih belum ada satu pun orang yang hadir, hanya ada pelayan yang menyiapkan hidangan.
Ponselnya langsung diambil, dia menelepon Clarissa. Karena nomornya baru dan Clarissa belum mengetahui nomor tersebut, telepon tidak diangkat.
Dengan memberanikan diri, Allen bertanya pada salah satu pelayan. "Paman, apa acara sudah selesai?"
"Hai anak muda, bagaimana kamu sudah menggunakan seragam. Kita masih melakukan persiapan. Segera bantu dapur!" jawabnya dengan nada tinggi.
"Hah?" Allen kebingungan apa yang sedang dikatakan pria di depannya.
Tanpa menunggu jawaban lebih lanjut, pria di depannya langsung mendorong Allen menuju dapur untuk membantu persiapan pesta.
Dengan lugunya Allen membantu memotong sayuran dan mengaduk masakan yang sudah mendidih.
Jam berlalu dengan sangat cepat, waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam.
"Semuanya pakai seragam kalian. Tamu akan segera datang!"
Betapa terkejutnya Allen melihat semua orang menggunakan seragam yang hampir sama dengannya.
Bedanya dia sudah menggunakan setelan jas yang kurang rapi karena memasak menggunakan pakaian itu.
Pria yang menyuruhnya membantu dapur melempar seragam yang baru. "Nak, gunakan itu. Jangan membuat bos kecewa dengan penampilan yang kotor itu!"
Tanpa menolak, Allen langsung berganti setelan jas dan menyemprotkan parfum mahal miliknya. Dia membeli parfum seharga 1 juta rupiah hanya untuk bertemu dengan Clarissa.
[Harapan yang kuat telah ditemukan. Allen akan menerima keterampilan Mata Dunia.]
[Mata Dunia.]
Dapat memungkinkan seseorang melihat hari esok selama 5 detik.
[Status : Pemain Allen]
Level : 1
Kekuatan tubuh : 6
Stamina : 4
Konsentrasi : 5
Wibawa : 1
Aura : 4
Nilai Kekuatan : 20
---- Keterampilan ----
Pemain pengguna sistem dewa.
Mata Dunia.
...
---- Bonus ----
Bonus poin bebas : 1
Bonus poin skill : 0
"Mata Dunia?" gumam Allen pelan.
Tanpa rasa takut, Allen mencoba menggunakan mata dunia yang diberikan sistem padanya.
Matanya berubah menjadi merah, kemudian pandangannya menjadi kabur. Dia melihat ada seseorang yang menusuknya dari belakang, orang itu tidak lain adalah Dina.
Pandangannya buram lagi, Allen kembali ke masa kini. "Apa yang terjadi, mengapa Dina membunuhku?"
Setelah berpikir sejenak, Allen mengetahui bahwa di pesta ini akan ada kejadian yang sangat mencengangkan. Hingga membuat Dina malu dan memilih untuk membunuhnya.
Pada kehidupan sebelumnya dia tidak menerima ajakan Clarissa karena tugas yang sangat menumpuk. Namun sekarang dia sedikit bebas karena otaknya bekerja jauh lebih cepat.
"Aku harus berhati-hati. Jika tidak penglihatan itu akan terjadi!"
Allen berjalan ke depan, dia melihat Clarissa di kelilingi pria tampan dan menawan. Salah satu pria itu adalah William atau bosnya di kantor.
"Hai, Allen. Aku di sini!" teriak Clarissa sambil melambaikan tangannya.
Tanpa rasa takut, Allen berjalan menuju Clarissa padahal ada William di sebelahnya. Kali ini dia tidak akan kalah dengan William ataupun yang lainnya, Mata Dunia akan digunakan untuk mencegah semua kejadian.
"Iya, aku akan segera datang!" jawab Allen dengan penuh percaya diri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 212 Episodes
Comments
AXYs
Yaa ampuuun kok blegok amat siy mc nyaaa.. 😱😱😱😱
2025-04-06
0
Arthurzynxavier
Org Gila Aj Lebih pintar dari si Allen, udh tau cewenya anak org kaya dikasih hadiah yg 100k padahal dia potong rambut + baju 1jt, hadeh heran sama lu Thor
2022-12-11
1
Jimmy Avolution
Apik...
2021-11-25
2